You are on page 1of 22

FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

DAN HIGIENE
Sedikit mengulang Anatomi fisiologi sistem integument

 Pengertian kulit
 Lapisan kulit
 Fungsi kulit
 Kelenjar pada kulit
 Saraf pada kulit
 Pembuluh darah pada kulit
 Jaringan kulit
 Pigmentasi kulit
 Pelengkap kulit
 Fisiologi indra peraba
 Reaksi putih
 Triple respons
 Hyperemia aktif

Jaringan kulit.

Kulit disebut juga integument atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringanyaitu jaringan
epitelyang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang
menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).

Lapisan kulit

1.Epidermis

 Stratum korneum.

Lapisan ini terdiri dari banyak lapisan tanduk (keratinasi), gepeng, kering, tidak berinti, inti
selnya sudah mati, dan megandung zat keratin.

 Stratum lusidum.

Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah banyak yang kehilangan
inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar.

Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan terlihat seperti
suatu pipa yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat disebut stratum lusidum.

 Stratum granulosum.
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan dengan inti ditengah dan sitoplasma
berisi butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini
menghalangi benda asing, kuman dan bahn kimia masuk ke dalam tubuh.

 Stratum spinosum/stratum akantosum.

Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8
lapisan . sel-selnya disebut spinosum karena jika dilihat di bawah mikroskop, sel-selnya terdiri
dari sel yang bentuknya polygonal/banyak sudut dari mempunyai tanduk (spina). Lapisan ini
berfungsi untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar. Bentuknya tebal dan terdapat di daerah
tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan seperti tumit dan pangkal
telapak kaki.

Disebut akantosum sebab sel-selnya berduri. Ternyata spina atau tanduk tersebut ada hubungan
antara sel yang lain yang disebut intercelulair bridges atau jembatan interselular.

 Stratum Basal/Germinativum.

Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal/basis, stratum germinativum
menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel induk.

Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya terdapat butir-butir yang
halus disebut butir melanin warna.

Sel tersebut disusun seperti pagar pagar (palisade) dibagian bawah sel tersebut terdapat suatu
membran disebut membran basalis, sel-sel basalis dengan membran basalis merupakan batas
terbawah dari pada epidermis dengan dermis.

Ternyata batas ini tidak datar tapi bergelombang, pada waktu korium menonjol pada epidermis
tonjolan ini disebut papilla kori (papilla kulit). Dipihak lain epidermis menonjol kea rah korium,
tonjolan ini disebut Rute Ridges atau rete peg = prosessus inter papilaris.

2.Dermis.

Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membrane
basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis tapi batas ini tidak jelas hanya diambil
sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel lemak.

Dermis terdiri dari 2 lapisan:

1. Bagian atas, Pars Papilaris (stratum papilar).


2. Bagian bawah, Retikularis (stratum retikularis).

Batas antara pars papilaris dengan pars retikularis adalah bagian bawahnya sampai ke subkutis.
Baik pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari serabut-serabut yaitu serabut kolagen,
serabut elastis, dan serabut retikulus.
Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai tugas yang berbeda.

Serabut kolagen, untuk memberikan kekuatan kepada kulit, serabut elastic untuk memberikan
kelenturan pada klit, dan retikulus terdapat terutama disekitar kelenjar dan folikel rambut dan
memberikan kekuatan pada alat tersebut.

Unsur sel:

Unsur utama sel dermis adalah fibroblast, makrofag, dan terdapat sel lemak yang berkelompok.
Disamping itu ada juga sel jaringan ikat bercabang dan berpigmen pada lingkungan epidermis
yang banyak mengandung pigmen misalnya areola mammae dan sekitar anus.

Serat otot:

Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas dihubungkan dengan
folikel rambut (muskulus erector fili) bertebaran diseluruh dermis dalam jumlah yang cukup
banyak pada kulit, putting susu, penis, skrotum dan sebagian perenium.

3.Subkutis.

Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini
berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya
terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti cincin.

Lapisan lemak ini di sebut perikulus adiposus, yang tebalnya tidak sama pada tiap-tiap tempat
dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama (berlainan).

Guna perikulus adiposus adalah sebagai Shok breker = pegas/bila tekanan trauma mekanis yang
menimpa pada kulit, Isolator panas atau untuk mempertahankan suhu, penimbun kalori, dan
tambahan untuk kecantikan tubuh. Di bawah subkutis terdapat selaput otot kemudian baru
terdapat otot.

Kelenjar-kelenjar kulit.

Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar mamae.

1.Kelenjar sebasea.

Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel rambut.
Kelenjar yang tidak berhubungan dengan folikel rambut bermuara langsung ke permukaan kulit
seperti yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan kelenjar tarsalia pada kelopak mata.

Kelenjar ini terletak dalam dermis dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan.
Perkembangan dan pertumbuhan kelenjar sebasea terutama terjadi selama pubertas di bawah
control hormone, sekresi sebum terjadi terus menerus dan bermanfaat untuk pemeliharaan
kesehatan kulit.

2.Kelenjar keringat.

Kelenjar keringat adalah kelenjar tubular bergelung yang tidak bercabang; terdapat pada seluruh
kulit kecuali pada dasar kuku, batas bibir, glans penis dan gendang telinga. Kelenjar ini paling
banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Bagian sekretorisnya terletak di dalam dermis atau
hypodermis dan bergabung membentuk massa tersendiri.

Duktusnya keluar menuju epidermis dan berjalan berkelok-kelok menyatu dengan epidermis dan
berjalan spiral untuk mencapai permukaan kulit. Tempat bermuaranya disebut pori keringat.
Terdapat 2 macam kelenjar keringat yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.

3.Kelenjar keringat ekrin.

Tersebar diseluruh kulit tubuh, kecuali kulup penis bagian dalam dan telinga luar, telapak tangan,
telapak kaki dan dahi. Badan kelenjar terdapat diantara perbatasan kulit ari (epidermis) dan kulit
dermis. Salurannya berkelok-kelok keluar dan berada pada lapisan jangat yang berjalan lurus ke
pori-pori keringat.

4.Kelenjar keringat apokrin.

Kelenjar keringat yang besar dan hanya dapat ditemukan pada ketiak, kulit putting susu, kulit
sekitar alat kelamin dan dubur.

Kelenjar ini terletak lebih dalam dan saluran keduanya berbelok-belok kemudian lurus menuju
epidermis dan bermuara pada folikel rambut.

5.Kelenjar payudara (glandula mamae).

Glandula mamae termasuk kelenjar kulit karena berasal dari lapisan ektodermal yang secara
fungsional termasuk sistem reproduksi. Kelenjar ini terletak di atas fasia pektoralis superfisilis
yang dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Kelenjar ini
melekat erat dengan kulit diatasnya. Disekitar putting susu (papila mamae) terdapat reticulum
kutis yang tumbuh dengan baik dan dinamakan ligamentum suspensorium. Ke dalam putting
susu bermuara 15-20 duktuli laktiferus.

Disekitar papilla mamae terdapat areola mamae yang mengandung kelenjar sebasea montgomeri
(glandula areola mammae) yang berfungsi untuk melindungi dan melicinkan putting susu pada
waktu bayi mengisap. Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli tampak kecil
dan padat berisi sel-sel granular. Pada waktu hamil, alveoli akan membesar dan sel-sel
membesar.
Pigmentasi kulit.

Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri. Kandungan karoten (pigmen) darah
pada pembuluh darah, dermis memberikan warna kemerahan dan kandungan pigmen melanin
memberikan bayangan coklat.

Melanin terletak di dalam lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju yang dibuat oleh
epidermis khusus yaitu melanosit yang bertebaran diantara keratinosit lapis basal dan lapis taju
dalam folikel rambut dan jaringan ikat dermis. Perbedaan warna kulit disebabkan oleh karena
perbedaan jumlah dan ukuran melanosom di dalam keratinosit.

Pigmentasi kulit tergantung dari berbagai faktor yaitu keturunan, hormone, dan lingkungan.
Faktor genetic mempengaruhi ukuran satuan melanin epidermis. Hormone pemacu malanosit
MSH (melanosit stimulating hormon) merangsang perpindahan melanosom ke dalam cabang-
cabang sitoplasma melanosit dan keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan
kegiatan enzim melanosit serta meningkatkan produksi melanin dan penimbunannya di dalam
keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.

Pembuluh darah.

Pembuluh darah kulit terdiri dari 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu:

1) Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.

Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari anyaman ini berjalan
arteriole pada tiap-tiap papilla kori.

2) Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.

Anyaman ini terdapat antar korium dan subkutis, anyaman ini memberikan cabang-cabang
pembuluh nadi kea lat-alat tambahan yang terdapat di korium.

Dalam hal ini percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang terdapat pada lapisan
subkutis. Cabang-cabang ini kemudian akan menjadi pembuluh darah balik/vena yang juga akan
membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang ke dalam.

Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena diperkirakan 1/5 dari darah yang
beredar malalui kulit. Disamping itu pembuluh darah pada kulit sangat cepat menyempit/melebar
oleh pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyaeri dan emosi, penyempitan dan
pelebaran ini terjadi secara reflek.

Saraf kulit.

Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari
saraf-saraf motorik dan saaf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit,
sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit.
Pada kulit ujung-ujung, saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk
menerima rangsangan.

Ujung-ujung saraf yang bebas untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di
epidermis, disini ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan
suatu organ.

Pelengkap kulit.

1. Kuku.

Kuku merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan dorsal falang
terkhir jaringan dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan dermis dan epidermis.

1) Struktur kuku.

Alat kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di bawahnya menjadi
dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh lipatan kulit yang merupakan
dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak
mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh
kapiler darah di dalam dasr kuku.

Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku sebgai
epikondrium atau kutikula.

Bagian dari kuku, terdiri dari:

i. Ujung kuku atas ujung batas.


ii. Badan kuku yang merupakan bagian yang besar.
iii. Akar kuku (radik).

2) Pertumbuhan kuku.

Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar, kuku menghasilkan geseran lambat lempeng
kuku di atas dasr kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-rata 0,5 mm perminggu.

2. Rambut.

Rambut merupakan benang keratin elastic yang berkembang dari epidermis dan tersebar
disekujur tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal,
lingkung lubang dubur dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang yang bebas dan akan
yang tertanam dalam kulit.
Akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk dari bagian yang bersal dari
epidermis (epitel) dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat).

1) Struktur rambut:

 Medula. Merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri dari 2-3 lapis sel kubis
yang mengkerut satu sam lain, dan dipisahkn oleh ruang berisi udara.
 Korteks. Merupakan bagian utama rambut yang terbentuk dari beberapa lapis sel gepeng,
panjang, dan berbentuk gelombang yang membentuk keratin keras.
 Kutikula. Terdapat pada permukaan, selapis sel tipis, jernih dan kutikula tidak berinti,
kecuali yang terdapat pada akar rambut.

2) Folikel rambut.

Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan ikat bagian luar (sarang
akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari
epidermis. Folikel yang mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan
papilla di tempat persatuan akar rambut dan selubungnya.

3) Sarung akar asal dermis.

Lapisan paling luar berkas serat kolagen kasar yang berjalan memanjang sesuai dengan lapisan
reticular dermis.

Lapisan tengah lebih tebal sesuai dengan lapisan papilla dermis. Lapisan dalam berupa sabk
homogeny sempit yang disebut glassy, membrane basal di bawah epidermis. Sarung akar rambut
luar mempunyai selapis sel polygonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum epidermis.

Sedangkan sarung akar rambut dalam merupakan sarung berat tanduk yang membungkus akar
rambut yang sedang tumbuh, menghasilkan keratin lunak, juga ditemukan pada epidermis.

Susunan rambut:

Batang rambut, merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dilihat potongan
sebuah rambut dari luar ke dalam sbb:

 Selaput rambut (kutikula), merupakan lapisan yang paling luar dan terdiri dari sel-sel
tandukyang tersusun disasak dengan baik.
 Kulit rambut.
 Korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal dan terdiri dari lapisan tanduk
berbentuk kumparan yang tersusun memanjang dan mengandung butir-butir mielin.
 Sumsum rambut (medula), merupakan bagian yang paling dalam yang dibentuk oleh sel
tanduk dan bentuknya seperti anyaman dengan rongga yang berisi udara.
 Akar rambut
Merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit dan terselubung oleh
kandung rambut (folikel rambut). Akar rambut ini tertanan amat dalam hingga dapat
mencapai lapisan hypodermis.
Akar rambut terdiri dari:
o Kandung rambut yaitu tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari
permukaan kulit samapai pada bagian umbi rambut.
o Papil rambut, merupakan bagian bawah folikel rambut yang berbentuk lonjong
seperti telur yang ujung bawahnya terbuka dan berisi jaringan ikat tanpa serabut
elastic.
o Umbi rambut (tunas rambut) merupakan bagian akar rambut yang melebar dan
merupakan sel bening yang terus menerus bertambah banyak dan berkembang
secara mitosis.
 Otot penegak rambut
Muskulus erector pili merupakan otot penegak rambut yang terdiri dari otot polos yang
terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastic. Bila otot ini
berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya
akan didorong keluar untuk melumas rambut.

Pertumbuhan rambut.

Pertumbuhan rambut terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari
epidermis dan belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papilla rambut.
Sel-sel pada dasar folikel menjadi sarung akar rambut luar sel-sel matriks rambut
merupakan tratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi sel-sel ber zat tanduk.
Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu yaitu untuk rambut kepala 0-3 tahun dan
bulu mata 3-4 bulan.

Kulit sebagai indera peraba.

Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda-beda menurut ujung
saraf yang dirangsang, panas, dingin, dan sakit ditimbulkan karena tekanan yang dalam dan rasa
yang berat dari suatu benda misalnya mengenai otot dan tulang.

Panca indera peraba terdapat pada kulit disamping itu kulit juga sebagai pelepas panas yang ada
pada tubuh, kulit menutupi dan berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga
dan lubang-lubang. Kulit mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba yang menerima
rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf di otak.

Sensasi indera peraba dari kulit.

Sensasi kulit terdiri dari rasa, raba, tekanan, panas, dingin, dan rasa sakit. Reseptor-reseptor
tersebar luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh manusia. Reseptor masing-masing
berbeda-beda, yang terbanyak adalah reseptor rasa sakit, kemudian sensasi raba, dingin, dan
panas.

Reseptor yang terletak di lapisan epitel, ditemukan pada mukos mulut dan traktus respiratorius
untuk rasa raba dan rasa sakit, dan jaringan pitel gepeng berlapis-lapis pada bagian akar rambut.
Reseptor yang terletak pada jaringan ikat sangat banyak terletak pada kulit dibawah lapisan
mukosa disekitar sendi, pleura, endokardium, peritoneum, dan lain-lain.

Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda
menurut ujung saraf yang dirangsang panas, dingin, sakit, semua perasaan ini berlainan. Di
dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu tempat perabaan sensitive terhadap dingin dan
sakit. Perasaan yang disebabkan tekanan yang sangat dalam dan rasa yang memungkinkan
seseorang menentukan dan menilai berat suatu benda timbul pada struktur lebih dalam misalnya
pada otot dan sendi.

Fungsi kulit

Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup
secara umum yaitu:

1. Fungsi proteksi.

Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya terhadap
gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam
kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya
bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut
jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turutberperan
dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan
asam asetil).

a. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable
terhadap berbagai zat kimia dan air. Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang
melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil
ekskresi keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman kulit antara PH 5-6,5. Ini
merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur dan sel-sel kulit yang telah mati
melepaskan diri secara teratur.
b. Fungsi absorbs.

Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah
menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap
O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, dan
metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah diantara sel, menembus sel-sel
epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.

2. Fungsi kulit sebagai pengatur panas.


Suhu tubuh tetap stabil messkipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya
penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata. Suhu
normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah.
Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi
(kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat
sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah
mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh
tidak dikeluarkan).

Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat, kontraksi otot, dan
pembuluuh daarh kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
mendapat nutrisi yang cukup baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin).

3. Fungsi ekskresi.

Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolism
dalam tubuh berupa NaCl, urea, asamurat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit
berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungikulit)
ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak
dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.

4. Fungsi persepsi.

Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap
rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis,
perabaan diperankan oleh papilla dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh
epidermis. Serabut saraf sensorik lebih banyak jumlahnya didaerah yang erotik.

Reaksi putih.

Bila ujung suatu objek ditekan perlahan-lahan pada kulit, garis tekanan menjadi pucat (reaksi
putih). Rangsangan mekanik menimbulkan konstriksi sfingter kapiler dan darah mengalir keluar
dari kapiler, respons ini tampak kira-kira 15 detik.

Tripel Respons.

Bila kulit ditekan lebih keras lagi dengan alat yang runcing, sebagian reaksi putih terdapat
kemerahan. Pada tempat tersebut diikuti pembengkakan, bintik kemerahan sekitar luka yang
disebabkan dilatasi kapiler merupakan suatu respons langsung dari kapiler terhadap tekanan.
Pembengkakan local disebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan venolus. Kemerahan
karena dilatasi arteriola dan denarvasi karena hambatan saraf menimbulkan rasa nyeri.
Hiperemia Aktif.

Hiperemia aktif yaitu kelainan jumlah darah dalam suatudaerah yang dihidupkan kembali setelah
periode penyumbatan atau tekanan. Respons pembuluh darah yang terjadi pada organ dalam kulit
darah mengalir dalam pembuluh darah yang melebar membuat kulit menjadi sangat merah
karena efek lokal hipoksia dan dipengaruhi oleh zat kimia.

Macam-macam Penyakit Kulit.

1. Kudis

Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah disebut scabies,
memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang
di celang jari tangan atau kaki.

Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat tidur, handuk
dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.

2. Kurap

Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala
kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi
lingkaran merah muda. Kurap dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna,
menjaga kebersihan tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.

Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan
benar dapat menghilangkan infeksi.

3. Panau

Panau atau Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau
ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-
bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panau
paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan
pada penderita berumur tua.

Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan
dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran,

4.Borok dan kutil

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Borok berarti luka bernanah dan busuk
(karena infeksi). Borok bisa dikatagorikan dalam penyakit kulit Impetigo. Impetigo adalah
infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, berupa lepuh atau bercak luka terbuka pada
kulit, yang kemudian menimbulkan kerak berwarna kuning atau cokelat. Penyakit ini bisa
menular karena kontak secara langsung antara kulit dengan kulit atau dengan barang-
barang perantara, seperti handuk, baju, atau peralatan makan yang telah terkontaminasi
bakteri.

Kutil adalah masalah kesehatan kulit yang pada umumnya ditandai dengan benjolan kecil
bertekstur kasar yang muncul di atas permukaan kulit. Kutil disebabkan oleh human
papilloma virus atau disingkat HPV. Virus yang menyerang lapisan kulit ini membuat
produksi keratin atau protein keras menjadi meningkat pesat sehingga melebihi jumlah
yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan keratin ini kemudian menumpuk di bagian atas
kulit dan membentuk tekstur baru yang disebut dengan kutil. Virus penyebab kutil dapat
menular dengan mudah. Selain orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, anak-
anak dan remaja juga lebih rentan terkena kutil.

5.DERMATITIS ATOPIK

Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan
iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan
dan kaki. Jenis dermatitis yang paling sering dijumpai adalah dermatitis atopic atau eksim.
Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2
tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak
sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini
dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.

Gejala Eksim

Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang
rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya
akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan
muncul di daerah lain.

Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih,
daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu
pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah
eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.

Penyebab dari eksim sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli mencurigai
eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini
menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya
tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak ditemukan pada keluarga dengan
riwayat penyakit alergi atau asma.

Tiap tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada orang yang setelah
memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula yang disebabkan
oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain. Gejala yang timbul pun bervariasi, ada yang
gatalnya ringan tetapi rasa panas yang dominan, ada pula yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas
bagian atas atau flu juga bisa menjadi pencetus timbulnya eksim. Stress yang dialami penderita
akan membuat gejala menjadi lebih buruk.

Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak kasus, pasien dapat
mengurangi terjadinya kekambuhan dengan melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari
iritan/alergen yang menyebabkan eksim. Perlu diingat, penyakit ini tidak menular dan tidak akan
menyebar dari satu orang ke orang yang lain.

Cara Pengobatan

Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya
infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan
untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit masih
sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan
kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.

Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk
mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan
memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa
diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang dibutuhkan
adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk
penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.

Cara Pencegahan

Munculnya eksim dapat dihindari dengan melakukan beberapa tips dibawah ini :

 Jaga kelembaban kulit.


 Hindari perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak.
 Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.
 Kurangi Stress.
 Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan lain lain.
 Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya.
 Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk bunga,
debu, bulu binatang dan lain lain.
 Hati hati dalam memilih makanan yang bisa menyebabkan alergi

HIGIENE

Higiene atau kebersihan ada 2 yaitu kebersihan perseorangan dan lingkungan

Kebersihan perseorangan.

 perawatan kulit.
 Perawatan kuku kaki dan tangan
 Perawatan gigi dan mulut
 Perawatan rambut
 Perawatan mata, telinga, dan hidung.
 Perawatan daerah genetalia dan perineal

Perawatan Kulit.

Pengkajian:

Pengkajian fisik kulit, inspeksi dan palpasi, menentukan kebutuhan klien akan kebersihan. Kaji
kondisi kulit: observasi: warna, tekstur, ketebalan, turgor, catat adanya lesi.

Diagnosa Keperawatan:

1. Potensial perubahan dalam intergritas kulit sehubungan dengan: immobilitas fisik,


pemasukan nutrisi yang tidak adekuat, adanya drainase dari luka.

2. Perubahan intergritas kulit sehubungan dengan: luka dekubitus, kulit yang kering dan pecah-
pecah, adanya luka terbuka, luka bakar.

Tujuan:

 Mempertahankan kebersihan kulit


 Membantu membuat klien menjadi rileks
 Menstimulasi sirkulasi pada kulit
 Mengembangkan self image.

Implementasi:

 Memandikan klien di tempat tidur: complete bed bath, partial bed bath.
 Membantu klien dengan tub bath dan shower.

Evaluasi: Hasil yang diharapkan:

o kulit bersih, kering, elastis, hidrasi baik dan tidak ada daerah yang meradang.
o tidak ada lesi kulit baru, seperti abrasi, luka dekubitus/eksoriasi.
o lesi : bersih, tidak ada drainase, lebih kecil dari sebelumnya

Perawatan kuku kaki dan tangan.

Kondisi kuku mencerminkan status kesehatan umum, status nutrisi, pekerjaan, dan tingkat
perawatan diri seseorang. Bahkan status psikologis juga dapat diungkapkan dari adanya bukti
gigitan kuku.
Perawatan kaki dan kuku secara rutin dapat mencegah infeksi, bau kaki, dan cidera pada jaringan
lunak. Intergritas kaki dan kuku jari kaki penting untuk mempertahankan fungsi normal kaki
sehingga orang dapat berdiri dan berjalan dengan nyaman. Masalah paling umum pada kuku jari
tangan, kaki dan kuku jari kaki diakibatkan oleh perawatan yang berlebihan atau perawatan
buruk seperti :

o Menggigit kuku
o Pemotongan yang tidak tepat
o Menghiasnya secara tidak tepat
o Pemaparan dengan zat-zat kimia yang tajam
o Menggunakan sepatu terlalu sempit

Dalam perawatan kaki kita harus melibatkan pemeriksaan terhadap

o Permukaan kulit
o Bentuk
o Ukuran
o Jumlah jari
o Bentuk kaki
o Kondisi jari kaki

Tujuan

Untuk mempertahankan fungsi normal kaki dan tangan serta menjaga citra diri seseorang.

Manfaat

Mampu melakukan perawatan yang benar untuk jari,kuku tsngsn dan kaki,dan timbul rasa
percaya diri.

Indikasi

Daerah antara kaki dan jari harus diperiksa hati-hati. Tumit, telapak kaki dan sisi kaki cenderung
untuk iritasi apabila sepatu tidak pas. Jari-jari secara normal adalah lurus dan datar. Kaki harus
dalam garis lurus dengan mata kaki dan tibia. Gangguan kaki yang menyakitkan menyebabkan
kepincangan atau gaya berjalan yang tidak alami.

Kuku normal adalah sudut antara plat kuku dan kuku kira-kira 160 derajat.

Kuku normal yang sehat yaitu :

Tranparan
Lembut dan konveks
Alas jari pink
Ujung putih tembus cahaya
Kutikula harus lembut tanpa imflamasi
Kontra indikasi

Abnormalitas Bantalan Kuku:

 Tabuh
 Garis Beaus
 Koilonika (kuku sendok)
 Serpihan pendarahan
 Paronikia

Masalah umum kaki dan kuku:

 KALUS. Kalus biasanya datar, tidak berasa nyeri, dan ditemukan di bawah permukaan
kaki atau telapak tangan.
 KATIMUMUL. Katimumul biasanya berbentuk kerucut, bulat , dan naik.
 KUTIL PADA KAKI (PLANTAR WART)
 Luka yang berjamur terlihat pada tumit kaki dan disebabkan oleh virus papiloma
 INFEKSI JAMUR KAKI (TINEA PEDIS), yaitu infeksi pada jamur kaki, ketidaksamaan
sisi dan retakan kulit terjadi antara jari dan tumit kaki.
 KUKU YANG TUMBUH KE DALAM
 KUKU TANDUK RAM, Biasanya kuku yang meliuk panjang
 PARONICHIA, Inflamasi jaringan sekitar jari terjadi setelah bintil kuku atau cedera lain.
 BAU KAKI, akibat keringat yang berlebihan yang meningkatkan perkembangan
mikroorganisme.

Persiapan Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk perawatan kaki dan kuku

 Baskom cuci
 Pengikir kuku
 Handuk mandi, handuk wajah
 Losion
 Waslap
 Keset mandi sekali pakai
 Gunting kuku
 Sarung tangan sekali pakai
 Karet alas mandi sekai pakai
 Papan penghalus

Prosedur

Langkah-langkah perawatan kaki dan kuku:

o Cuci tangan dan gunakan sarung tangan


o Atur peralatan yang akan digunakan pada meja tempat tidur. Tarik tirai sekitar tempat
tidur atau tutup pintu ruangan
o Lakukan pengkajian dan lakukan perawatan
o mengkaji gaya berjalan klien. gangguan kaki yang menyakitkan menyebabkan
kepincangan atau gaya berjalan yang tidak alami.

Inspeksi dan palpasi:

Perawat menginspeksi warna bantalan kuku, kebersihan, panjang, ketebalan dan bentuk plat
kuku, tekstur kuku, sudut antara kuku dan bantalan kuku, dan kondisi lipatan kuku lateral dan
proksimal di sekitar kuku. Untuk mempalpasi, perawat memegang jari klien dengan hati-hati dan
menobsevasi warna bantalan kuku. Kemudian beri tekanan yang lembut, kuat, cepat dengan ibu
jari pada bantalan kuku dan lepaskan. Pada saat ditekan, bantalan kuku tampak putih dan
memucat, tetapi warna merah muda harus segera kembali pada saat tekanan dilepaskan.

Evaluasi

Respon klien terhadap perawatan kaki dan kuku dievaluasi dengan baik selama beberapa hari
atau minggu. Jika klien memilik masalah apapun, hal ini membutuhkan waktu bagi perubahan
untuk meningkatkan. Evaluasi berdasarkan hasil yang diharapkan memerlukan perawat untuk
menentukan keberhasilan intervensi. Misalnya, jika klien terus menerus memiliki rasa tidak
nyaman selama berjalan maka memerlukan tipe alas kaki yang berbeda. Perawat juga
menginstruksi klien dengan cara mengevaluasi praktek perawatan kaki dan kuku pribadi.

Peningkatan Kesehatan:

Klien, terutama yang terkena diabetes, memerlukan instruksi perawatan kaki yang tepat. Banyak
komplikasi yang dapat dihindari. Jika klien dimotivasi untuk melaksanakan perawatan kaki dan
kuku yang tepat sebagai bagian dari hygiene mereka setiap hari. Perawatan yang tepat dapat juga
membantu lansia menjadi aktif, dengan demikian memungkinkan mereka berpartisipasi dalam
meningkatkan aktifitas kesehatan yang lain.

Dokumentasi.

Catat setiap prosedur yang dilakukan, dan perbahan serta kelainan yang terjadi.

Perawatan rambut.

Klasifikasi Rambut

Ada 4 jenis rambut, yaitu:

a. Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala.


b. Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis.

c. Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya rambut ketiak.

d. Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung dan betis.

TUJUAN

Tujuannya adalah membersihkan kuman-kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa
nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta memperlancar sistem
peredaran darah di bawah kulit.

MANFAAT

Manfaat dari perawatan rambut adalah untuk memaksimalkan fungsi dari rambut itu sendiri,
yaitu:

1. Pelindung

Kandung rambut di dalam kulit berhubungan langsung dengan ujung – ujung saraf perasa,
dengan cepat mampu mengantar denyut-denyut sinyal ke otak, sehingga manusia segera mampu
bereaksi terhadap keadaan yang menjadi penyebabnya. Jika kita mendadak menjadi sangat
tegang atau sangat ketakutan, otot penegak rambut yang menempel dikandung rambut dalam
kulit akan mengerut dan menjadikan rambut, bulu kuduk, atau bulu roma kita berdiri.

2. Penghangat

Rambut kepala yang paling dominan pertumbuhan dan ketebalannya, membentuk semacam
insulator alami yang menjaga stabilitas suhu kulit kepala dari pengaruh suhu udara disekitarnya.
Dinginnya udara sekitar tidak dapat langsung mengenai kulit kepala berhubung adanya insulator
udara yang memperoleh pemanasan tetap dari suhu badan kita. Sebaliknya, panasnya udara
sekitar akan meningkatkan suhu insulator yang segera merangsang terjadinya perkeringatan.
Keringat akan menguap dan untuk menguap membutuhkan panas yang akan diambil dari suhu
kulit kepala. Dengan demikian tidak akan terjadi peningkatan suhu kulit kepala.

3. Penambah Kecantikan

Apabila ditinjau dari sisi estetika, rambut juga memiliki fungsi sebagai berikut:

 Pertanda status sosial


 Identitas profesi
 Menunjang penampilan

INDIKASI
Adapun beberapa kelainan yang menyerang rambut, walaupun kelainan-kelainan ini terkelompok
tidak menular, kelainan-kelainan adalah sebagai berikut:

a. Penyakit mutiara, ialah semacam benda-benda kecil yang melekat pada rambut, bentuknya
bulat berwarna abu-abu agak keputih-putihan. Ditempat ini rambut mudah patah dan ujungnya
berbelah. Biasanya disebabkan oleh kurang bersihnya pada saat pencucian rambut atau adanya
sisa-sisa zat kimia seperti shampo, hair spray (bahan-bahan kosmetika untuk penataan rambut).
Di samping itu yang paling mendasar lagi adalah adanya kerusakan pada lapisan batang rambut.

b. Cinities adalah istilah untuk rambut beruban (rambut putih). Rambut uban terjadi bila zat
warna/pigmen rambut mulai menghilang terdesak oleh hawa. Kondisi rambut uban dapat terjadi
karena faktor usia, cacat bawaan, keturunan, dan sebagainya. Di samping itu penyebab cinities
ini juga karena suatu penyakit misalnya lepra atau goncangan jiwa yang tiba-tiba, banyak pikiran
dan sebagainya.

Cinities ada 2 macam yaitu:

1) Congenital Cinities, ini terjadi sejak lahir. Jadi pada rambutnya tidak ada zat warna (pigmen)
dan kadang-kadang dia terdapat disekelompok rambut kepala.

2) Acquire Cinities, muncul setelah orang mulai berumur atau menjelang usia dewasa. Biasanya
ini disebabkan oleh depresi mental, kecemasan, nervous, sakit yang lama atau sakit turunan.

c. Trichoclasia adalah penyakit rambut yang ditandai dengan timbulnya simpul-simpul pada
batang rambut yang berwarna putih-putih seperti penyakit mutiara. Ini disebabkan karena matrix
rambut terganggu. Bila selang seling putih-putih tersebut sudah mulai muncul, maka rambut
akan mudah putus-putus (rapuh), karena tidak mendapat oksigen yang merata pada setiap batang
rambut.

d. Trichoptilosis, ialah keadaan dari ujung rambut yang pecah-pecah menyerupai serabut. Hal ini
timbul karena kurang perawatan, di samping itu juga disebabkan gizi yang tidak seimbang, cara
pemakaian kosmetika yang kurang cocok/tidak tepat, sering terkena terik matahari dan terlalu
sering menggunakan alat-alat listrik untuk perawatan rambut.

e. Hypertrichosis/hirsutisme adalah suatu istilah untuk rambut yang tumbuh melebar dan tebal
secara berlebih.

f. Trichorhexis Nodosa ialah rambut yang pada jarak tertentu membesar, menonjol/menebal dan
didekat benjolan itu rambut pecah seperti serabut pada bagian ujungnya dan kadang terjadi
simpulsimpul. Hal ini disebabkan karena rambut kekurangan minyak dan zat protein, sehingga
terjadi kemunduran pada kualitas keratin batang rambut.

g. Monilethri/monilethria ialah pada jarak tertentu dibatang rambut tumbuh semacam kelainan
pada batang rambut tersebut yakni tumbuh rambut secara menebal dan kemudian menipis lalu
putus-putus, setelah itu ujung-ujung rambut juga seperti serabut.Biasanya bila rambut
mengalami hal seperti itu, maka kulit kepala menjadi kering. Penyebab yang utama adalah
karena keturunan.

h. Alopecia, atau disebut kebotakan adalah kelainan rambut rontok secara terus menerus hingga
kepala mengalami kebotakan. Alopecia secara umum disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1) Makan yang kurang teratur, tentu kesehatan akan terganggu, sehingga menyebabkan tubuh
mengidap/kekurangan zat kapur, vitamin-vitamin, kurang darah, kelenjar-kelenjar dalam tubuh
tidak bekerja dengan baik atau karena penyakit infeksi seperti tifus atau sifilis.

2) Karena sering mengalami penyakit rambut seperti penyakit mutiara dan lain sebagainya.

3) Mengidap penyakit kulit kepala misalnya ketombe atau tinea.

4) Keadaan fisik yaitu ketegangan saraf yang berlangsung lama, banyak pikiran, atau mental
mengalami stress.

5) Karena keadaan mekanis, terus menerus memakai topi/tutup kepala yang ketat atau tidak
memberi udara sama sekali buat rambut.

6) Faktor keturunan, hal ini termasuk faktor yang agak susah dalam pengobatan.

KONTRADIKSI

Seperti telah diuraikan di depan bahwa suatu penyakit untuk pindah (menular) lalu berkembang
sangatlah mudah sedangkan untuk pengobatan tentu akan merepotkan oleh karena itu pokok
utama yang harus diperhatikan sebagai tindakan pencegahannya adalah sebagai berikut:

a. Rambut dan kulit kepala haruslah selalu dalam keadaan bersih.

b. Semua peralatan yang dipergunakan haruslah bersih dan steril (perhatikanlah sanitasi alat-
alat). Setidaknya satu kali dalam dua hari harus dicuci bersih dan bila perlu memakai air panas
untuk beberapa alat tertentu seperti sisir, jepitan kawat, dan sebagainya.

c. Usahakan alat-alat untuk perawatan rambut (alat-alat tertentu, seperti sisir, jepitan, sisir blow
ataupun tutup kepala tidak dipakai oleh orang lain/sembarang orang, karena akan sangat mudah
untuk menularnya penyakit-penyakit rambut.

d. Bila terlihat tanda-tanda seperti jamur dikulit kepala, secepatnya diobati dengan obat anti
jamur. Atau bila sudah terlihat kelainankelainan pada rambut seperti putih-putih atau patah-patah
lalu menyerupai serabut, lakukanlah perawatan berkala secara teratur dan pilihlah bahan
kosmetika untuk perawatan yang sesuai seperti krim atau minyak.

e. Bagi orang yang menyenangi binatang piaraan seharusnyalah memelihara bianatang tersebut
dengan benar, misalnya mengatur makanan baik tempat ia makan maupun yang dimakannya,
tempat kotorannya (tidak disembarang tempat), pengaturan mandinya, dan tempat
tinggal/kandangnya. Ini semua bertujuan untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui
kutu/kotorannya. Biasanya kutu-kutu binatang akan pindah tempat kekulit kepala manusia lalu ia
bersarang dan terjadi peradangan dan akhirnya berkembang biak dikepala. Hal ini tentu saja
mengganggu pertumbuhan rambut.

f. Untuk orang-orang yang gemar berenang, bila berenang dikolam renang umum, hendaklah
berhati-hati dan selalu memakai tutup kepala. Ini bertujuan untuk menghindari gangguan
penyakit piodra yang mengganggu kesuburan rambut.

g. Bagi penderita kulit kepala yang termasuk kelompok trichophyton baik disebabkan oleh jamur
maupun oleh eksim seperti telah diterangkan sebelumnya, maka paling penting kita ketahui
untuk pencegahannya yaitu dengan menghindari/mencegah bila terlihat tanda-tanda
bercakbercak. Apalagi bila diiringi dengan warna kuning dan basah, secepatnyalah berobat dan
menghindari makanan yang berlemak, menghindari pikiran-pikiran stress dan menghindari
banyaknya keringat keluar.

h. Memperhatikan gizi yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari untuk pertumbuhan rambut
sehat.

PERSIAPAN ALAT

a. Handuk secukupnya.
b. Perlak atau pengalas.
c. Baskom berisi air hangat.
d. Sampo atau sabun dalam tempatnya.
e. Kasa dan kapas.
f. Sisir.
g. Bengkok.
h. Gayung.
i. Ember kosong.

PROSEDUR

1. 1.Jelaskan prosedur pada pasien.


2. Cuci tangan.
3. Tutup jendcla atau pasang sampiran.
4. Atur posisi pasien dengan tidur.
5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien.
6. Pasang perlak atau pcngalas di bawah kepala dan sambungkan kearah bagian
baskomdengan pinggir digulung.
7. Tutup telinga dengan kapas.
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.
9. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat, selanjutnya
menggunakan sampo dan bilas dcngan air hangat sambil dipijat.
10. Setelah selesai keringkan.
11. Cuci tangan
EVALUASI

1. Lihat kembali hasil perawatan rambut setelah selesai melakukan prosedur di atas.
2. Perhatikan bagaimana perubahan yang terjadi pada rambut setelah melakukanperawatan
rambut
3. Minta klien menjelaskan kembali prosedur dan alat yang digunakan pada perawatan
rambut
4. Minta klien untuk menjelaskan langkah yang dilakukan untuk mengurangi penularan dan
pencegahan kelainan-kelainan pada rambut.

DOKUMENTASI

Dokumentasikan setiap prosedur dan tahap – tahap yang dilakukan, kondisi dan keadaan rambut,
serta temuan ataupun perubahan yang terjadi seperti adanya kelainan–kelainan pada rambut.
Catatlah hasil dari perawatan rambut yang dilakukan agar dapat diketahui tercapai atau tidaknya
tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Badiah, Atik. 2002. SISTEM PENGINDERAAN & INTEGUMEN. Jakarta:


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN
TENAGA KESEHATAN.
2. Perawatan dan Penataan Rambut. Jakarta. 1984,IKIP.
3. POTTER & PERRY. Fundamental Keperawatan. Jakarta. 2005. EGC
4. Santoso,Tien. Perawatan Badan Manicure dan Padicure. Jakarta. 1984, IKIP.
5. Syaifuddin, H. 2006. ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawatan Edisi 3.
Jakarta:EGC
6. Syaifuddin. 1992. ANATOMI FISIOLOGI untuk siswa perawat. Jakarta:EGC

You might also like