Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
tulang belakang telah berkembang, cacat kronis yang disebabkan oleh nyeri
jumlah rata-rata DALYs (disability-adjusted life years) lebih tinggi dari HIV,
Oriented Programme for the Control of Rheumatic Disease WHO tahun 2000
yang sama di beberapa negara. Nyeri punggung bawah sampai saat ini
Page 1
mempengaruhi orang-orang dari segala usia, dari anak-anak sampai orang tua
anak-anak dan remaja lebih rendah dari pada yang terlihat pada orang
dewasa. Prevalensi pada usia antara 35-55 tahun dan prevalensi keseluruhan
meningkat dengan usia kelompok umur 60-65 tahun. Nyeri punggung bawah
sosial dan ekonomi akibat dari nyeri punggung bawah (WHO, 2013).
Penyakit ini sebagai penyebab paling umum kecacatan dengan lebih dari 149
populasi kerja yang besar. Tingkat prevalensi nyeri punggung bawah antara
populasi kerja Tionghoa meningkat dari 26,4% menjadi 84,6%. Data terbaru
Page 2
Data epidemiologi mengenai nyeri punggung bawah diIndonesia
antara 18,37%, angka ini berada pada urutan kedua tertinggi sesudah sefalgia
dan migren dari seluruh pasien nyeri. Penelitian oleh kelompok studi
pada pria dan 13,6% pada wanita. Di rumah sakit Jakarta, Yogyakarta dan
gaya hidup, dankebiasaan merokok. Terdapat faktor risiko lain yang dapat
memicu terjadinya nyeri punggung bawah seperti indeks massa tubuh yang
Page 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 DEFINISI
atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat
dengan penjalaran nyeri kearah tungkai dan kaki. Nyeri yang berasal dari
nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah
Nyeri punggung bawah merupakan gejala rasa sakit pada daerah anatomi
Page 4
Tulang belakang (vertebra) dibagi dalam dua bagian. Di bagian
ventral terdiri atas korpus vertebra yang dibatasi satu sama lain oleh
discus intervertebra dan ditahan satu sama lain oleh ligamen longitudinal
ventral dan dorsal. Bagian dorsal tidak begitu kokoh dan terdiri atas
kolum vertebra.
Page 5
2.3 ETIOLOGI
1.Nyeri Lokal
(Cianflocco,2013).
2. Nyeri Alih
belakang. Nyeri yang berasal dari tulang belakang dapat timbul dari
nyeri alih ke regio lumbal, pangkal paha atau paha bagian atas.
betis dan tungkai (Harrison, 2009). Nyeri jenis ini pada punggung
(Cianflocco, 2013).
Page 6
3. Nyeri Punggung Radikular
radiks saraf. Batuk, bersin atau kontraksi volunter dari otot abdomen
buruk dalam posisi yang dapat meregangkan saraf dan radiks saraf
Page 7
2.4 KLASIFIKASI LBP
membagi menjadi dua kelompok besar, yaitu penyebab yang berasal dari
pinggang sendiri dan penyebab yang berasal dari luar pinggang. Ada pula
1. LBP Viserogenik
atau organ lain dalam pelvis, serta tumor retroperitoneal. Rasa nyeri
2. LBP Vaskulogenik
berjalan dan akan mereda saat diam atau berdiri. Rasa nyeri
3. LBP Neurogenik
Page 8
b. Stenosis kanalis spinalis : Gejala klinik yang timbul adalah
saat berjalan.
4. LBP Spondilogenik
2. Trauma
Page 9
spinalis melalui annulus fibrosus yang robek. Kejadian
proses degenerasi.
gerakan.
d. LBP Psikogenik
2006).
2.5 PATOFISIOLOGI
Page 10
ligamentum, kapsula artikularis, fasia dan otot. Semua bangunan tersebut
mekanisme untuk mencegah kerusakan atau lesi yang lebih berat ialah
2.6 DIAGNOSIS
1. Anamnesa
b. Mulainya bagaimana?
Page 11
i. Apakah nyeri itu dirasakan sebagai pegal-pegal, yang hilang
bila dipijat?
duduk.
bertambah keras?
bertambah berkurang?
a. Nyeri abdominal
b. Nyeri torakal
f. Infeksi (Menggigil/demam)
Page 12
j. Inkontinensia urin
l. Fraktur vertebra
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
3. Pemeriksaan Neurologik
1. Pemeriksaan Sensorik
Page 13
2. Pemeriksaan Motorik
menurun kekuatannya.
3. Pemeriksaan Reflek
motor neuron bawah dan meningkat pada lesi motor atas. Pada
4. Tes-tes
b. Crossed lasegue
Page 14
c. Tes Kernig
rotasi, extensi. Pada tes ini penderita berbaring, tumit dari kaki
yang satu diletakkan pada sendi lutut pada tungkai yang lain.
rotasi keluar. Bila timbul rasa nyeri maka hal ini berarti ada
thorakal bawah dan lumbal atas. Jika terasa nyeri berarti ada
a. Pemeriksaan Laboratorium
banding.
Page 15
b. Pemeriksaan Radiologi
Spondylogenik
Nyeri neurogenik
Page 16
American College of Physicians snd the American Pain Society :
adalah gejala tanpa penyebab spesifik yang jelas. Sekitar 90% nyeri
3. NPB yang disebabkan oleh penyakit spinal yang serius (red flags).
1. Usia
Page 17
Kejadian yang menjadi asal muasal dari nyeri degeneratif adalah
2. Jenis Kelamin
punggung bawah pada usia 60 tahun dibanding laki laki. Pada wanita
keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus
(Purnamasari, 2010).
pada orang yang sudah menikah dari pada yang sendiri. Demikian
Page 18
dengan mereka yang mengalami satu sampai tiga kali kehamilan
(Levent, 2008).
2013).
berat badan pada dewasa pria jikaIMT> 25 kg/m2 dan jika IMT> 23
4. Sikap Tubuh
Page 19
Beban aksial pada jangka pendek ditahan oleh serat kolagen anular di
diskus. Beban aksial yang lebih lama akan memberi tekanan pada
anulus dan lempeng ujung utuh maka beban dapat ditahan akan tetapi
tubuh yang tidak ideal, aktivitas yang berlebihan, sikap duduk yang
tidak tepat dan duduk terlalu lama terutama di mobil dan kursi yang
punggung bawah berisiko lebih besar apabila duduk lama dalam posisi
aktifitas otot >25% dari berat badan sedangkan duduk tegak aktifitas
ototnya sama dengan 25% berat badan. Nyeri lebih sering terjadi pada
posisi tegak dan membungkuk karena pada posisi ini otot-otot erektor
Page 20
spina lebih sering berkontraksi sehingga lebih cepat terjadi ketegangan
5. Pekerjaan
fisik yang berat. Jika sikap kerja bertentangan dengan posisi alami
masa kerjanya tidak lama (≤5 tahun). Masa kerja yang menyebabkan
punggung bawah terutama lama bekerja pada posisi duduk statis yang
Page 21
akan mengakibatkan peregangan pada otot-otot, fasia dan ligamentum
6. Gaya Hidup
(Chou, 2013).
stres pada perokok kronis dan bahwa efek ini mendorong penggunaan
Page 22
pengiriman oksigen ke jaringan terganggu dan mempercepat proses
2.10 PENATALAKSANAAN
a. Peregangan
pada sisi kiri dan kanan. Berbaring pada lantai dan menarik
b. Latihan McKenzie
Page 23
Latihan McKenzie merupakan latihan penguatan
2013).
a. Kantong panas(hidrokoloid)
Page 24
20 sampai 30 menit, periksa kulit selama terapi. Aplikasi
b. Ultrasound
c. Kantong dingin
d. Korset
2000).
2.10.2 Medikamentosa
1) Asetaminofen
Page 25
melalui efek penghambatan yang melibatkan enzim siklo
(Rahim, 2011).
3) Aspirin
nyeri kepala, nyeri punggungdan juga sakit gigi. Saat ini aspirin
4) Relaksan otot
Page 26
kondisi cedera muskuloskeletal(Roger,2007). Penggunaan
5) Antidepresan
6) Opioid analgesik
7) Benzodiazepin
2007).
8) Tramadol
Page 27
Tramadol adalah analgesik sintetis yang memiliki afinitas
hingga dua 50mg tablet setiap empat sampai enam jam, tidak
Page 28
BAB III
PRESENTASI PASIEN
STATUS BESAR ILMU PENYAKIT SARAF
RSUD BANGLI
SMF NEUROLOGI
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Umur : 49 Tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Bali
Agama : Hindu
Pekerjaan : Petani
Status : Kawin
Ruangan : MAWAR
No RM : 252639
Page 29
II. ANAMNESIA
Keluhan utama:
Nyeri pinggang
masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan tajam seperti ditusuk – tusuk atau
seperti digigit anjing. Sebelum masuk rumah sakit pasien memiliki riwayat
mengangkat beban berat saat bertani. Nyeri juga dirasakan menjalar dari
pantat ke paha kanan bagian belakang hingga tungkai bawah, dan nyeri
dirasakan paling berat padai tungkai kanan bawah. Nyeri timbul atau
dirasakan pasien secara tiba – tiba. Nyeri dirasakan semakin berat saat
pasien melakukan perubahan posisi saat tidur dan jalan. Nyeri dirasakan
berkurang saat pasien duduk. Pasien tidak ada mengalami keluhan buang
air kecil maupun air besar. Tidak ada trauma tulang belakang, demam,
Page 30
disangkal. Riwayat diabetes melitus disangkal. Riwayat penggunaan obat
daging serta makanan berlemak lainnya, sayur sayuran dan buah jarang.
Tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti yang diderita oleh pasien.
Riwayat sosial
III.PEMERIKSAAN FISIK
GCS : E4 V5 M6
Suhu : 35,5 °𝐶
IV.PEMERIKSAAN UMUM
- Mata : anemis -/-, icterus -/-, reflek pupil +/+, ukuran 3/3 mm
isokor
Page 31
- Thorax :
nafas
+ + - - - -
+ + - - - -
+ + - - - -
AbdomenInspeksi :
Page 32
Lien :Tidak teraba
Perkusi : Timpani
- Ekstremitas :
V.STATUS NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Nervus Kranialis
Page 33
- Pergerakan bola mata : Normal Normal
- Pupil
Ukuran : 3 mm 3 mm
- Refleks pupil
- Refleks Kornea
Page 34
Celah mata : Normal Normal
Senyum : Normal
Meringis : Normal
- Bersiul/mencucu : Normal
- Tes garputala
- Menelan : Normal
- Lidah
Page 35
Atrofi : Tidak Ada Tidak Ada
Simetris : Simetris
Tenaga
M. deltoid :5 5
M. bisep :5 5
M. trispe :5 5
Membuka jari :5 5
Menutup jari :5 5
Refleks Fisiologis
Sensibilitas
Page 36
Nyeri : Normal Normal
Koordinasi
Trousseau
Simetris : Simetris
Tenaga
M ilia psoas :5 5
M. gluteus maxsimus :5 5
M. hamstring :5 5
M. tibialis :5 5
M. gastroknemius :5 5
Refleks Fisiologis
Page 37
Refleks patologis
Klonus
Sensibilitas
Tes Patrik :+ -
Tes naffziger :- -
Tes valsava :- -
Tes Dejerine :- -
VIII.RESUME
Page 38
tusuk. Nyeri bertambah berat saat tidur dan berjalan. Nyeri berkurang saat
pasien sedang dalam keadaan duduk.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit sedang,
N.cranialis dalam batas normal. Didapatkan tes laseque dextra (+ (60°)),
tes Patrick dextra (+), tes contra Patrick dextra (+). Tidak ada riwayat
hipertensi, pemeriksaan kolesterol tinggi, trigliserid tinggi, asam urat
tinggi. Ro lumbosacral terdapat foramina intervertebralis menyempit pada
level CV L5-S1.
IX.FUNGSI LUHUR : Sesuai Tingkat Pendidikan
1. HNP L5-S1
2. Sindrom piriformis
3. Spondilolistesis
4. Spondilosis
Page 39
XIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
rentang nilai
rentang nilai
Page 40
2. Rontgen lumbosacral AP/Lat
dibelakang promontorium.
Page 41
Kesan:
malignansi?
Spondylosis lumbalis.
HNP L5-L1
XV. TERAPI
1. Farmakologi
Mecobalamin 2x500 mg
Gabapentin 1x200 mg
Diazepam 3x2 mg
Paracetamol 3x750 mg
2. Non Farmakologi
Bed rest
Page 42
XVI. PROGNOSIS
Page 43
BAB IV
KESIMPULAN
ANALISA KASUS
Page 44
DAFTAR PUSTAKA
Atul, T., 2000, Diagnosis and Management of Acute Low Back Pain, American
2 Maret 2017).
Chou R, Huffman LH. Nonpharmacologic therapies for acute and chronic low back
2007;47:492-504.
http://www.merckmanuals.com/home/bone,-joint,-and-muscle-
81:hal.671-676. http://www.who.int/bulletin/volumes/81/9/Ehrlich.pdf
Feldman, D.E., 2001, Risk Factors for the Development of Low Back Pain in
Harrison, 2009, Low Back Pain, Back and Neck Pain,Harrison’s Manual Of
Page 45
Harsono, 2009, Nyeri Punggung Bawah, Kapita Selekta Neurologi,Gajah Mada
Hershkovich & Oded, 2013, Associations of Body Mass Index and Body Height
Epidemiology.http://aje.oxfordjournals.org/content/early/2013/05/17/aje.kw
Levent,A., 2008, The prevalence of low back pain and risk factorsamong adult
Turcica, hal.328-333.
National Center for Health Statistic (NCHS), 2010, Summary Health Statistics for
http://kniperdossi.org/index.php/2013-
2017).
Page 46
Picavet, H.S.J., Schouten, J.S.A., 2012,Musculeskeletal pain in Netherland:
Rahim, A.H., 2013,Terapi Konservatif untuk Low Back Pain,Divisi Spine Bagian
Roger, 2007, Guideline for the Evaluation and Management of Low Back
76-103.
Santie, 2012, Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Risiko Terjadinya Nyeri
Muhammadiyah, Surakarta.
Sari, P., Mogi, T., Angliadi, E., 2015, Hubungan Lama Duduk DenganKejadian
Shanti, 2014, Updates on Smoking and Low Back Pain, Practical Pain
Management.http://www.practicalpainmanagement.com/pain/spine/updates-
Snell, R.S., 2006, Anatomi Punggung Bawah, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Page 47
Weinstein, J.N., & Richard A.D., 2001, Low Back Pain, New England Journal of
Medicine. http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM200102013440508
Page 48