Professional Documents
Culture Documents
Editor:
Juhari
Toni Karyasaputra
1
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
PROYEK
PENGENALAN PROGRAM ENERGI BARU TERBARUKAN
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI INDONESIA
DiEDIT oleh:
Juhari, S.Pd.
Toni Karyasaputra, S.Pd., M.Pd.
Diterbitkan oleh:
Didukung oleh
Edisi 1
Bandung, September 2008
2
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
KATA PENGANTAR
Mulai tahun 2006 sampai dengan 2009 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri/ PPPPTK BMTI
Bandung (Technical Education Development Centre Bandung) bekerjasama dengan
SenterNovem dan ETC/ Technical Training Program the Netherlands, memperkenalkan
Program Energi Terbarukan pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. program
Energy Terbarukan diperkenalkan kepada siswa SMK sebagai hasil rekomendasi dari
Bilateral Energy Working Group Meeting Indonesia-the Netherlands yang ke-15 di
Lombok.
Ada empat bidang teknik energi terbarukan yang akan diperkenalkan secara bertahap,
yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga
Matahari (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga
Biomassa (PLTBM). Pengenalan PLTS pada SMK dilakukan oleh PPPPTK BMTI
Bandung dengan bimbingan teknis dari PT Entec Indonesia dan PT GMN, sebuah
perusahaan konsultan bidang PLTS.
Ada 10 judul modul PLTS yang telah berhasil dibuat oleh Tim Pengembang Program
Energi Terbarukan dari PPPPTK BMTI Bandung yang dirancang berdasarkan kurikulum
PLTS yang juga disusun oleh tim tersebut. Dengan adanya kebijakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), hingga saat ini modul-modul PLTS tersebut dapat dipelajari di
SMK sebagai:
1. Modul-modul tambahan (supplement), pelengkap (complement), atau pengganti
(subsitute) pada program studi keahlian Ketenagalistrikan, khususnya kompetensi
keahlian Pembangkitan
2. Modul-modul pembelajaran pada mata pelajaran Muatan Lokal Energi Terbarukan,
dimana SMK yang membuka kompetensi keahlian Pembangkitan dapat memilih
Energi Terbarukan sebagai mata pelajaran Muatan Lokal di sekolah tersebut.
Untuk mendukung implementasi pembelajaran PLTS di SMK, maka PPPPTK BMTI
Bandung menyelenggarakan Diklat Guru PLTS yang dilaksanakan selama empat level,
masing-masing satu bulan. Karena sifat pembelajaran PLTS yang multi disiplin, maka
para peserta diklat pun terdiri dari para guru Kelistrikan dan Elektronika yang
diorganisasikan secara khusus.
3
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009 04-01
05-01
PETA KOMPETENSI DAN MODUL PLTMH 04-02
05-02
Nama dan Kode Modul ET-PLTS untuk SMK
04-03
05-03
04-04
S01-01 S01-02 S01-03 S01-04 S01-05
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................3
Daftar Gambar..........................................................................................................3
Glossarium................................................................................................................4
4
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
I. PENDAHULUAN...............................................................................................6
A. Deskripsi.....................................................................................................6
B. Prasyarat....................................................................................................6
C. Petunjuk Penggunaan Modul.....................................................................6
D. Kompetensi.................................................................................................7
E. Tujuan Akhir................................................................................................7
F. Cek Kemampuan........................................................................................7
II. PEMBELAJARAN.............................................................................................8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1...............................................................................8
PEMASANGAN SHS................................................................................................8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2.............................................................................16
PEMASANGAN PLTS TERPUSAT.........................................................................16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2.............................................................................26
PEMASANGAN POMPA AIR TENAGA SURYA.....................................................26
III. EVALUASI.......................................................................................................32
Daftar Gambar
5
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
6
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Glossarium
7
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Debit air : Volume air (m3) yang mengalir per satuan waktu
Direct-coupling : Tipe sistem tenaga surya yang langsung menyuplai
beban tanpa menggunaka baterai
Inverter : Merupakan konverter yang mengubah input DC
menjadi output AC
Lead-Acid battery : Jenis baterai yang terdiri dari kombinasi timbal dan
asam
LED : Light Emitting Diode, biasanya digunakan sebagai
lampu indicator pada perangkat seperti BCU dan
inverter
Over charge : Proses pengisian baterai yang berlebih
Over discharge : Proses pengosongan baterai yang berlebih
PV Array : Rangkaian seri/parallel beberapa modul surya
PV Junction Box : Kotak di bagian belakang modul surya
PV Combiner Box : Kotak yang menggabungkan koneksi seluruh PV Array
SHS : Solar Home System, adalah sistem suplai listrik
menggunakan energi surya yang dikhususkan bagi
kebutuhan minimum rumah penduduk di daerah
terpencil
Volt : Satuan tegangan listrik
Watt : Satuan daya listrik
Wp : Watt-peak, daya puncak yang bisa dihasilkan suatu
Water counter : i. Adalah meter air, yaitu alat untuk mengukur debit
air
8
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
I. PENDAHULUAN
Deskripsi
Prasyarat
Pada akhir anda mempelajari modul ini anda harus mengerjakan soal yang
sudah disediakan pada lembar evaluasi tanpa kunci jawaban. Untuk
meyakinkan jawabannya, peserta bisa menggunakan kunci jawaban yang
telah tersedia.
Untuk lulus dari modul ini peserta harus telah mengerjakan ke 3(tiga)
latihan serta mengerjakan evaluasi akhir dengan benar.
9
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Kompetensi
Tujuan Akhir
Cek Kemampuan
Keterangan assessor:
Rekomendasi assessor
Assessor,
10
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
1 PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PEMASANGAN SHS
A. Tujuan
Praktikan diharapkan:
Mampu merakit Solar Home System secara mandiri dan benar.
Memahami aplikasi Solar Home System;
B. Keselamatan Kerja
Prosedur keselamatan utama pada percobaan kali ini lebih kepada hal-hal
yang berhubungan dengan lead-acid baterai.
Jika tanpa sengaja larutan asam tertumpah dari baterai, segera netralisir
asam baterai yang tumpah dengan bubuk baking soda atau deterjen yang
sudah dicampur dengan air (hati-hati agar larutan asam tersebut tidak
menciprat saat mencampur dengan larutan deterjen). Untuk itu sebaiknya
sediakan sedikit deterjen, ember dan air ledeng di lokasi percobaan.
11
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
C. Peralatan
1. Modul surya
Kapasitas : 50 Wp
Jumlah : 1 buah
Jumlah : 1 unit
3. Baterai/Accu
Jumlah : 1 buah
6. Kabel instalasi
7. Lampu, meliputi:
Box lampu
Inverter lampu (balast elektronik)
Tabung Lampu TL, 10 W
Jumlah: 3 set
8. Aksesoris/Utility
Jumlah: 1 set
D. Uraian Materi
12
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
SHS selain terdiri dari modul surya juga terdiri dari komponenkomponen
lain seperti baterai dengan kapasitas 70 Ah, sistem pengontrol kondisi
baterai (BCR), Lampu DC 12 volt, dan stop kontak, seperti pada gambar
berikut ini:
13
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
E. Langkah Kerja
Atap/genteng
Modul fotovoltaik
50 cm
Rangka Penyangga
Tiang penyangga
Tiang kuda-kuda
Kabel daya
Klem pipa Langit-langit
(kabel modul)
Stop kontak DC
12 Volt
Dinding
14
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
i) Bila lampu indikator merah menyala berarti listrik habis, oleh sebab itu
tunggu pengisian listrik dari matahari sampai lampu indikator merah
mati dan tekan saklar indikator untuk mengetahui berapa persen (10%
- 100%) listrik yang tersimpan.
15
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
b) Pasang 2 (dua) siku (d) ke profile T (e) dengan mur baut yang
telah tersedia.
16
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
F. Tes formatif
17
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
18
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PEMASANGAN PLTS TERPUSAT
A. Tujuan
Praktikan diharapkan:
Mampu merakit sistem SESF terpusat secara mandiri dan benar.
Memahami aplikasi sistem SESF terpusat.
B. Keselamatan kerja
Jika tanpa sengaja larutan asam tertumpah dari baterai, segera netralisir
asam baterai yang tumpah dengan bubuk baking soda atau deterjen yang
19
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
sudah dicampur dengan air (hati-hati agar larutan asam tersebut tidak
menciprat saat mencampur dengan larutan deterjen). Untuk itu sebaiknya
sediakan sedikit deterjen, ember dan air ledeng di lokasi percobaan.
C. Peralatan
1. Modul surya :
Kapasitas : 50 Wp
Jumlah : 4 buah
2. Baterai :
3. Inverter:
4. Beban :
20
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
5. Alat Ukur
Multimeter : 1 buah
Clamp meter : 1 buah
6. Perlengkapan instalasi:
Jumlah: 1 set
D. Uraian materi
PV Array Inverter
BCU Beban
=
Baterai
21
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
1. Panel surya
Pada dasarnya terdapat dua tipe pengendali BCU yang tersedia, yaitu :
tipe seri dan paralel. Pada tipe seri, apabila kapasitas baterai telah
maximum atau penuh maka hubungan modul fotovoltaik ke baterai akan
diputus dengan cara mengaktifkan suatu relay (baik secara mekanik
maupun elektronik). Sedangkan pada BCU tipe paralel, keluaran modul
fotovoltaik akan dihubung-singkatkan apabila baterai telah penuh.
3. Baterai
22
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
handal untuk keperluan SESF adalah baterai stasioner dari jenis lead
acid.
Pada percobaan ini digunakan baterai lead-acid tipe baterai starter yang
sering digunakan pada kendaraan mobil.
4. Inverter
Inverter mengubah listrik DC dari panel surya menjadi listrik AC, yang
sesuai dengan kebutuhan beban. Tegangan keluaran biasanya 230VAC,
50Hz.
23
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
E. Langkah kerja
24
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Rangkaian
1. Modul Fotovoltaik
25
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
2. Baterai
- Pada saat bekerja dengan larutan asam baterai (accu zur) gunakan
selalu sarung tangan karet dan hindarkan kontak dengan larutan
asam baterai.
26
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
jumlah yang cukup dan sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan oleh
pabrikan.
4. Sistem Pengkabelan
4. Pasang panel baterai pada lokasi yang telah ditentukan dan pastikan
sekring pada panel baterai sudah dilepas. ;
10. Hubungkan soket listrik AC pada inverter, untuk siap digunakan beban
AC.
27
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
F. Tes formatif
2. Apa yang harus dihindarkan dalam pemasangan modul surya agar tidak
terjadi moment pada modul?
3. Apa yang anda ketahui tentang baterai lead-acid stationary yang sering
digunakan pada sistem PLTS terpusat?
28
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PEMASANGAN POMPA AIR TENAGA SURYA
A. Tujuan
Praktikan diharapkan:
Mampu merakit sistem pompa tenaga surya secara mandiri dan benar.
Memahami aplikasi sistem pompa tenaga surya.
B. Keselamatan kerja
Didalam unit pembelajaran ini, peserta didik akan melakukan pengukuran dan
kegiatan eksperimen berupa pemasangan suatu unit pompa air tenaga surya
(PATS). Modul fotovoltaik pada umumnya akan mengeluarkan listrik
bertegangan rendah apabila dikenai cahaya matahari.
Didalam percobaan ini peserta akan dilatih untuk melakukan pemasangan
PATS skala kecil, sehingga tidak terlalu membahayakan. Namun demikian
kehati-hatian tetap diperlukan, terlebih lagi apabila modul fotovoltaik tersebut
akan dirangkai dalam hubungan seri dan paralel dalam jumlah yang banyak
(sebagaimana PATS pada umumnya) sehingga mengasilkan daya besar dan
tegangan yang relatif tinggi.
Apabila bekerja dengan modul fotovoltaik, usahakan agar selalu menutup
modul fotovoltaik atau menghindarkan modul dari penyinaran matahari,
khususnya pada saat terik, termasuk apabila akan menyusun rangkaian
pengukuran
Prosedur keselamatan yang utama antara lain:
- Dikarenakan percobaan ini berhubungan dengan medium air, maka
hindari hubung singkat akibat cipratan atau tumpahan air, ke rangkaian
listrik atau perangkat elektronik yang ada di sistem maupun di sekitar
lokasi percobaan.
- Untuk tidak melepas/memindah/membuka motor listrik dan pompa air
dari tempatnya.
C. Peralatan
29
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
2. Pompa air
Jumlah: 1 unit
Daya: maksimum 75 Watt
Head: min 20 meter
3. Bak air
Jumlah: 2 buah
1(satu) buah befungsi sebagai sumber air
1(satu) buah berfungsi sebagai penampung air
4. Alat Ukur
D. Uraian materi
Deskrpsi umum instalasi pompa air tenaga surya yang ada di lapangan,
dapat diilustrasikan seperti gambar 4 berikut:
insolation
main reservoir
pv generator
inverter
public hydrant
pump unit
30
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Peralatan utama sistem pompa air tenaga surya terdiri dari: modul surya,
inverter dan unit pompa air.
1. Panel surya
Panel surya terdiri dari beberapa modul surya yang menghasilkan energi
listrik dari insolasi matahari. Panel surya tersebut dirangkai sedemikian
rupa sehingga menghasilkan daya yang dibutuhkan pompa air dan
sesuai dengan output listrik inverter.
2. Inverter
Inverter mengubah listrik DC dari panel surya menjadi listrik AC, yang
sesuai dengan kebutuhan daya AC pompa air.
3. Pompa air
Pompa air yang ada digunakan di lapangan umumnya adalah pompa air
submersible. Jenis pompa ini sudah terbukti kehandalan dan
ketahanannnya untuk kegunaan sistem penampungan air.
Ada dua tipe umum system pompa air tenaga surya: battery-coupling dan
direct-coupling.
31
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
a. Battery-coupling
b. Direct-coupling
Cara kerja sistem ini, listrik yang dihasilkan oleh modul surya langsung
disuplai ke pompa. Pompa beroperasi dengan memompa air melalui
pipa-pipa air untuk dialirkan ke tanki air.
32
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
E. Langkah kerja
33
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
2) Isi tangki air bawah dengan air hingga di atas klep air, yang berfungsi
sebagai simulator sumber air.
3) Atur klep pengatur aliran pada tangki air atas untuk mendapatkan debit
yang diinginkan.
4) Atur juga klep pengatur aliran balik untuk mengembalikan air dari tangki
air atas ke tangki air bawah.
F. Tes Formatif
3. Kelengkapan proteksi apa saja dari inverter untuk sistem pompa air
tenaga surya, yang dapat meningkatkan kehandalan dalam operasi
daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh operator?
34
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
I. EVALUASI
1. Mengapa panjang kabel dari modul ke BCU serta dari BCU ke baterai
diusahakan sependek mungkin?
B. Kunci Jawaban
35
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
3) - salah kutub
- hubung singkat
- beban lebih
- sumur kering (tidak ada air)
4. 2 volt
36
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-5 Pemasangan Sistem PLTS
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
3) Pasang skun kabel (+,-) di ujung kabel daya atau disolder dengan
timah agar serabut kabel tidak berantakan. Serabut kabel yang tidak
terpasang rapi dapat menyebabkan hubung singkat yang merugikan
listrik dan berbahaya.
4) agar pompa air dapat bekerja lebih efisien, tanpa sikat (brushless)
dan memudahkan mendapatkan suku cadang, karena hampir semua
motor kapasitas besar yang tersedia di pasaran merupakan motor AC
tiga fasa.
8) Semua harus dalam keadaan OFF, kealpaan terhadap hal ini dapat
berakibat fatal bagi pelaksana dan peralatan.
9) - Meja modul
- Setiap kotak peralatan seperti combiner box, dsb-
- Kutub-kutub negatif atau positif (tergantung sistem pentanahannya)
fotovoltaik dan baterai
- Kutub netral dari sistem AC
37
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008