You are on page 1of 15

Evaluasi Program Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet pada Ibu Hamil di

Puskesmas Pedes, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang


Periode September 2017 sampai dengan Agustus 2018
Nirmalasari
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
Email: viazkel@gmail.com

Abstrak
Anemia pada ibu hamil disebut “potencial danger for mother of child” yang dapat berujung pada
kematian, oleh karena itu diperlukan perhatian serius dari semua pihak. Program suplementasi
tablet Fe merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan guna
menekan angka kejadian anemia pada ibu hamil. Pemberian tablet Fe ini diintegrasikan dengan
pelayanan kunjungan ibu hamil (antenatal care) yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 88 tahun 2014. Menurut WHO pada tahun 2012 sekitar 41,8% seluruh ibu hamil di dunia
mengalami anemia, sekitar setengahnya diakibatkan oleh kurangnya zat besi. Berdasarkan
Riskesdas 2013, terdapat 37,1% ibu hamil dengan anemia. Infodatin tahun 2014 memaparkan
bahwa penyebab kematian ibu terbanyak dikarenakan perdarahan. Dimana perdarahan lebih
berat apabila sebelumnya ibu mengalami anemia. Kabupaten Karawang merupakan daerah
penyumbang kematian ibu terbesar kedua di Jawa Barat setelah Indramayu. Di Puskesmas Pedes,
evaluasi program pemberian tablet Fe pada ibu hamil periode September 2017 sampai dengan
Agustus 2018 didapatkan cakupan Fe3 sebesar 71,9% dari 90% dan penapisan kepatuhan 0%.
Penyebabnya adalah, tidak tersedianya sarana informasi, pelaksanaan Posyandu serta validitas
pencatatan/pelaporan yang masih kurang baik, dan belum adanya format penapisan kepatuhan
minum tablet Fe pada ibu hamil. Dengan demikian, diharapkan Puskesmas dapat melengkapi
sarana informasi, memfasilitasi Posyandu, memperbaiki kelengkapan pencatatan/pelaporan,
membuat format penapisan kepatuhan dan meningkatkan kerjasama lintas program.

Kata kunci: Evaluasi Program, Tablet Fe, Ibu hamil, Puskesmas Pedes

Pendahuluan maupun tidak langsung. Penyebab tidak


Kematian ibu dan neonatus merupakan langsung dari kematian ibu salah satunya
penyebab utama kematian di Negara-negara karena anemia dalam kehamilan (40%). Hal
berkembang dan keduanya bersama dapat tersebut seiring dengan berbagai penelitian
dilihat dari salah satu indikator pencapaian, yang mengungkapkan bahwa tingginya
yakni menurunnya Angka Kematian Ibu angka kematian ibu hamil berkaitan erat
(AKI) dari 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan anemia. Dimana kejadian anemia
menjadi 306 per kelahiran hidup.2 Kematian pada ibu hamil akan meningkatkan risiko
ibu bisa disebabkan oleh penyebab langung

1
terjadinya kematian ibu dibandingkan lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
dengan ibu yang tidak anemia.3 dan herediter/keturunan. Berdasarkan teori
Menurut WHO pada tahun 2012 sekitar tersebut dapat dikatakan bahwa status
41,8% seluruh ibu hamil di dunia kesehatan ibu hamil dapat dipengaruhi oleh
mengalami anemia, sekitar setengahnya perilaku ibu dalam memelihara/merawat
diakibatkan oleh kurangnya zat besi.4 kesehatan selama hamil. Dalam program
Berdasarkan Riskesdas 2013, terdapat perawatan kehamilan terdapat beberapa
37,1% ibu hamil dengan anemia. Infodatin perilaku sehat yang dianjurkan agar ibu
tahun 2014 memaparkan bahwa penyebab hamil dan janin sehat selama kehamilan dan
kematian ibu terbanyak dikarenakan persalinan. Perilaku sehat tersebut antara
perdarahan. Perdarahan pada ibu hamil akan lain pemeriksaan kehamilan secara berkala,
lebih berat apabila sebelumnya ibu dalam kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan
keadaan anemia.5 Kabupaten Karawang kepatuhan minum Tablet Tambah Darah,
sendiri merupakan daerah penyumbang terutama pada ibu hamil yang anemia.
kematian ibu kedua terbesar di Jawa Barat Selain itu, pemenuhan gizi yang baik dapat
setelah Indramayu. mengurangi ketegangan dan rasa sakit pada
Di Indonesia program penanggulangan proses persalinan.3
anemia gizi pada ibu hamil melalui Materi
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD). Materi yang dievaluasi dalam program
Pemberian TTD ini diintegrasikan dengan ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan
pelayanan kunjungan ibu hamil (antenatal Puskesmas mengenai program pemberian
care) yang diatur dalam Peraturan Menteri tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas
Kesehatan RI No. 88 tahun 2014.6 Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang,
Berdasarkan data laporan tahunan program Jawa Barat periode September 2017 sampai
gizi Puskesmas Pedes tahun 2017 dengan Agustus 2018, yang berisi kegiatan :
didapatkan cakupan ibu hamil yang  Penentuan sasaran penerimaan tablet
mendapat tablet Fe 90 tablet adalah 61,34%, Fe
dimana pencapaian belum mencapai target  Perhitungan sasaran
90%.  Perhitungan kebutuhan logistik
Menurut Blum status kesehatan individu  Tempat pemberian tablet Fe
atau masyarakat sangat dipengaruhi oleh  Penyediaan tablet Fe

2
 Pendistribusian tablet Fe
 Penyimpanan tablet Fe
 Sosialisasi suplementasi tablet Fe
 Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
 Penapisan kepatuhan ibu hamil
minum tablet Fe
 Pencatatan dan pelaporan program
pemberian tablet Fe pada ibu hamil Gambar 1. Bagan Sistem
Metode Sumber Data
Evaluasi program ini dilaksanakan a) Profil Puskesmas Pedes,
dengan cara pengumpulan, pengolahan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
penyajian, analisis, serta interpretasi tahun 2017.
data sehingga dapat digunakan untuk b) Data Penilaian Kinerja Puskesmas
menjawab permasalahan dari program Rengasdengklok, periode tahun
pemberian tablet Fe pada ibu hamil di 2017 dan triwulan 2 tahun 2018.
Puskesmas Pedes, Kabupaten c) Data dan grafik laporan bulanan
Karawang, Jawa Barat periode (LB3) Puskesmas Pedes,
September 2017 sampai dengan Kabupaten Karawang, Jawa Barat
Agustus 2018 dengan cara periode September 2017 sampai
membandingkan cakupan hasil program dengan Agustus 2018.
terhadap tolok ukur yang telah d) Data rekapitulasi daftar bumil
ditetapkan dan menemukan penyebab KEK dan bumil anemi baru
masalah dengan menggunakan Puskesmas Pedes, Karawang, Jawa
pendekatan sistem, kemudian dibuat Barat periode September 2017
usulan dan saran sebagai pemecahan sampai dengan Agustus 2018.
masalah tersebut berdasarkan penyebab e) Data laporan bulanan KIA/KB
masalah yang ditemukan dari unsur- UPTD Puskesmas Pedes,
unsur sistem. Karawang, Jawa Barat periode
September 2017 sampai dengan
Agustus 2018.

3
f) Laporan bulanan pemakaian dan penduduk di Puskesmas Pedes Kecamatan
lembar permintaan obat Puskesmas Pedes, desa dengan kepadatan tertinggi
Pedes, Karawang, Jawa Barat terdapat di Desa Jatimulya dan terendah
periode September 2017 sampai terdapat di Desa Malangsari. Mata
dengan Agustus 2018. pencaharian terbanyak di Kecamatan Pedes
Data Umum Geografis adalah petani sebanyak. Sebagian besar
Puskesmas Pedes terletak di Jalan penduduk beragama Islam.
Raya Pedes Desa Payungsari, Kecamatan Fasilitas kesehatan yang ada di UPTD
Pedes, Kabupaten Karawang. Puskesmas Pedes Kecamatan Pedes dapat di
Kecamatan Pedes sebagian besar kategorikan menjadi fasilitas negara dan
terdiri dari dataran rendah dengan luas fasilitas swasta. Fasilitas negara yang ada
wilayah 5115 Ha yang terbagi menjadi 8 antara lain: 1 Puskesmas Induk yaitu
desa, 68 RW dan 126 RT. Puskesmas Pedes, 2 Puskesmas Pembantu,
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pedes: yaitu Pustu Karangjaya dan Pustu
a. Sebelah utara : Wilayah kerja Kertamulya, 49 Posyandu, 8 bidan desa,
UPTD Puskesmas Sungaibuntu dan kendaraan dinas yang terdiri dari 1
b. Sebelah selatan : Wilayah kerja kendaraan roda 4 dan 3 kendaraan roda 2
UPTD Puskesmas Kutamukti yang ada di Puskesmas.
c. Sebelah barat : Wilayah kerja Data Khusus
UPTD Puskesmas Cibuaya 1. Masukan
d. Sebelah timur : Wilayah kerja A.Tenaga (Man)
UPTD Puskesmas Kertamukti Puskesmas Pedes memiliki kepala
Data Umum Demografi Puskesmas (1), koordinator gizi (1)
koordinator bidan (1), bidan Puskesmas
Jumlah penduduk di wilayah kerja
(12) bidan desa (8), kader aktif (147),
Puskesmas Pedes pada tahun 2018 adalah
koordinator Farmasi (1), dan petugas
58.132 jiwa dimana laki-laki sebanyak
laboratorium (1).
29.530 jiwa dan perempuan sebanyak
28.602 jiwa dan jumlah kepala keluarga B. Dana (Money)
Sumber dana berasal dari dana
19.710.
APBD dianggarkan untuk
Kepadatan penduduk tiap desa tidak
menyelenggarakan kelas ibu hamil dan
merata. Pada tahun 2018 kepadatan

4
untuk biaya transportasi pendistribusian secara tepat. Hal ini sangat diperlukan dalam
tablet Fe. Anggaran ini kemudian diajukan perencanaan untuk mencegah terjadinya
kepada Dinas Kabupaten Karawang. Dana kekurangan dan sebaliknya kelebihan
yang diberikan oleh Dinas Kabupaten jumlah TTD yang disediakan.
Karawang cukup untuk menjalankan
program ini selama 1 tahun.  Perhitungan Kebutuhan Logistik
C. Sarana (Material) Logistik dalam program ini adalah tablet
Sarana yang dipergunakan untuk program Fe. Kebutuhan tablet Fe perlu dihitung
ini adalah: secara seksama karena akan mempengaruhi
- Medis proses penyediaan. Untuk menghitung
TTD dan laboratorium: Ada kebutuhan TTD ibu hamil di Puskesmas
- Non Medis sebaiknya berdasarkan data rill, sedangkan
Leaflet dan poster: Tidak ada untuk penyediaan TTD di provinsi,
Gedung Puskesmas kabupaten dan kota menggunakan data
Ruang Pendaftaran (1), ruang Tunggu (1) proyeksi. Dalam menghitung kebutuhan
ruang Periksa (1), apotek (1) TTD menggunakan
Tablet rumusxsebagai
Fe = (jmlh bumil min 90 berikut:
tablet) + (10%)
Posyandu, buku KIA, kartu ibu, dan Buku
pedoman TTD (ada), kartu kepatuhan (tidak  Tempat Pemberian Tablet Fe
ada), register kohort ibu ada, tetapi tidak Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet
lengkap. dilaksanakan di semua desa wilayah kerja
Puskemas.
D. Metode
 Penyediaan Tablet Fe
 Penentuan Sasaran
Pengadaan tablet Fe dilaksanakan melalui
Ibu hamil menjadi prioritas utama karena
jalur pemerintahan maupun swasta.
kelompok ini paling rentan menderita
 Pendistribusian Tablet Fe
anemia. Setiap ibu hamil yang
Distribusi dimulai dari tingkat
memeriksakan kehamilan di pelayanan
pusat/provinsi/kabupaten sampai ke tempat-
kesehatan harus diperiksa kadar
tempat sarana pelayanan di mana tablet Fe
hemoglobin.
diberikan kepada sasaran. Tempat distribusi
 Perhitungan Sasaran
sendiri dibagi menjadi dua. Jalur pemerintah
Sasaran kegiatan suplementasi TTD adalah
dimana tablet Fe dikirim langsung ke
ibu hamil yang jumlahnya harus diketahui

5
instalasi farmasi di tingkat provinsi dan Sosialisasi memberikan kontribusi yang
kemudian di distribusikan ke kabupaten dan penting untuk terciptanya mobilisasi dan
kota. Kabupaten dan kota mendistribusikan partisipasi yang efektif dalam masyarakat
ke Puskesmas. Petugas kesehatan di dengan cara memberitahukan hal-hal yang
Puskesmas mendistribusikan ke Puskesmas berhubungan dengan kehamilan, seperti
pembantu, Poskesdes, Polindes dan pentingnya konsumsi tablet besi yang
Posyandu serta sarana pelayanan kesehatan diperlukan untuk pertumbuhan janin,
lainnya untuk kemudian didistribusikan ke plasenta, dan pengganti perdarahan saat
sasaran. Pada jalur swasta produsen persalinan. Sosialisasi tablet Fe dapat
mendistribusikan tablet Fe ke pedagang dilakukan secara perorangan (tatap muka)
farmasi, yang selanjutnya didistribusikan ke maupun kelompok. Secara perorangan
apotek, rumah sakit, rumah bersalin swasta, dapat melalui kunjungan ibu hamil ke
sarana pelayanan kesehatan lainnya dan ke Puskesmas, karena didalamnya mencakup
perusahaan-perusahaan. Masyarakat/sasaran pelayanan minimal, seperti timbang badan
dapat memperoleh tablet Fe di tempat- dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,
tempat tersebut di atas secara langsung atau skrining status imunisasi tetatnus (dan
melalui pengelolaan dari pihak perusahaan, pemberian Tetanus Tokosid), ukur tinggi
organisasi masyarakat, dan lain-lain. fundus uteri, pemberian tablet besi (90
 Penyimpanan Tablet Fe tablet selama kehamilan), temu wicara
Tablet Fe disimpan di farmasi Puskesmas (pemberian komunikasi interpersonal dan
dan ditaruh di tempat yang tidak lembab konseling), dan tes laboratorium sederhana
dan tidak terkena sinar matahari secara (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan
langsung. indikasi (HbsAG, Sifilis, HIV, Malaria,
 Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil. TBC). Sedangkan sosialisasi berkelompok
Satu tablet Fe diberikan setiap hari selama disisipkan dalam pelaksanaan kelas ibu
kehamilan minimal 90 tablet, dimulai hamil pertemuan pertama. Pertemuan
sedini mungkin dan dilanjutkan sampai tersebut bisa dihadiri bersama
masa nifas. Bagi ibu hamil yang menderita suami/keluarga yang lain.
anemia diberikan 2 tablet setiap hari sampai  Penapisan Kepatuhan Ibu Hamil Minum
kadar Hb mencapai normal. Tablet Fe
 Sosialisasi Suplementasi Tablet Fe

6
Tenaga kesehatan memberikan konseling Bagian ini merupakan bagian yang penting
kepada ibu hamil untuk memastikan tablet dari kegiatan pemantauan dan evaluasi.
Fe yang didistribusikan diminum setiap Pencatatan dan pelaporan cakupan
hari oleh ibu hamil sejak awal kehamilan. suplementasi tablet Fe dilakukan secara
Beberapa hal yang perlu diperhatikan: berjenjang mulai dari Posyandu sampai
1) Membawa kemasan tablet Fe kepada dengan pusat. Pencatatan di Posyandu
petugas untuk monitoring jumlah tablet Fe dicatat dalam Sistem Informasi Posyandu
yang telah dikonsumsi sasaran. (SIP) dan direkapitulasi di Posyandu oleh
2) Meminta bantuan anggota keluarga bidan atau petugas pustu saat kegiatan
lainnya, misalnya suami untuk memonitor Posyandu maupun saat kunjungan ibu hamil.
dan mengingatkan sasaran dalam Pencatatan di tingkat desa dilakukan oleh
mengonsumsi tabet Fe. bidan dan dicatat pada kohort ANC (lembar
3) Kunjungan rumah oleh petugas KIA 4) dan kemudian dilaporkan ke
kesehatan atau kader diperlukan untuk Puskesmas selambat-lambatnya pada
memastikan apakah TTD betul-betul tanggal 5 bulan berikutnya. Pihak
dikonsumsi oleh sasaran. Puskesmas sendiri merekapitulasi laporan
4) Untuk mengetahui apakah sasaran bulanan pemberian tablet Fe Puskesmas,
mengonsumsi tablet Fe, petugas dapat poskesdes, bidan praktik mandiri, dokter
melihat perkembangan kesehatan sasaran praktik dan klinik lainnya pada Register
melalui tanda klinis. Antenatal Care (lembar KIA-10) dan
5) Untuk mengetahui apakah sasaran mengirimkan laporan bulanan ke Dinas
mengonsumi tablet Fe, petugas perlu Kesehatan Kabupaten dan Kota selambat-
melakukan pemeriksaan Hb secara berkala. lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.
6) Melakukan pemantauan bersamaan Laporan pencatatan tersebut tidak hanya
dengan kegiatan lain (contoh: petugas tanggung jawab KIA saja, namun justru
kesehatan sedang menghadiri hajatan dan bagian dalam upaya perbaikan gizi
bertemu dengan ibu hamil, jadi bisa masyarakat terkait dengan masalah yang
memantau. Atau ketika petugas kesehatan ditimbulkan seperti kejadian anemia dan
datang untuk kegiatan lain). KEK pada ibu hamil yang erat kaitannya
 Pencatatan dan Pelaporan Program dengan pemberian tablet Fe selama
Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil kehamilan. Selain itu, bagian kefarmasian

7
pun juga turut terlibat dalam pembuatan Jumlah Target Fe =
laporan pemberian tablet Fe pada ibu hamil, (jumlah ibu hamil x minimal 90 tablet)+
khususnya peresepan di Puskesmas yang (10%) = (1.050 x 90 tablet ) + (10%
terlampir dalam laporan bulanan pemakaian kebutuhan tidak terduga)= 94.500 tablet
dan lembar permintaan obat. + (10%x 94.500 tablet) = 103.950 tablet
2. Proses o Berdasarkan data proyeksi: ibu hamil
A. Perencanaan sebanyak 1.243
Ada perencanaan tertulis mengenai : Jumlah Target Fe = (jumlah ibu hamil
 Penentuan Sasaran Penerimaan Tablet x minimal 90 tablet)+ (10%)= (1.243 x
Fe 90 tablet) + (10% kebutuhan tidak
Ibu hamil yang menjadi prioritas utama, terduga) = 111.870 tablet + (10%x
mengingat kebutuhan zat besi pada 111.870 tablet)
wanita hamil meningkat 25 % = 123.057 tablet Fe.
dibandingkan wanita tidak hamil. Perencanaan kebutuhan tablet Fe
Sasaran ditentukan oleh pihak kesehatan dihitung secara seksama setiap 1 tahun
baik bidan maupun petugas kesehatan sekali dengan menggunakan data jumlah
lainnya yang bekerjasama dengan kader sasaran ibu hamil.
maupun BPM.  Tempat Pemberian Tablet Fe
 Perhitungan Sasaran o Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
Sasaran ibu hamil adalah jumlah semua ibu melalui Posyandu, poskedes, polindes,
hamil di wilayah dalam kurun waktu 1 pustu, Puskesmas, atau tempat
tahun. pelayanan kesehatan pemerintah
o Sasaran ibu hamil menurut data ril= 1.050 lainnya.
o Sasaran ibu hamil menurut data proyeksi o Selain itu dapat pula secara mandiri
= 1.243 dengan membeli tablet Fe di apotek,
Target cakupan distribusi tablet Fe pada toko obat, dan tempat-tempat
ibu hamil periode 2017 sama dengan pelayanan kesehatan swasta.
periode 2018, yaitu sebesar 90 %.  Penyediaan Tablet Fe
 Perhitungan Kebutuhan Logistik Penyediaan tablet Fe dapat dilaksanakan
o Berdasarkan data riil: ibu hamil sebanyak melalui jalur pemerintah (sektor
1.050

8
kesehatan dan non kesehatan) maupun o Dua butir per hari pada ibu hamil
non pemerintah (masyarakat dan swasta). dengan anemia setiap kunjungan ibu
 Pendistribusian Tablet Fe hamil.
o Pendistribusian tablet Fe secara gratis  Sosialisasi Suplementasi Tablet Fe
setiap kunjungan ibu hamil ke bidan o Dilakukan secara perorangan (tatap
atau pusat kesehatan di Puskesmas. muka) ketika ibu hamil berkunjung
Tablet Fe diberikan sebanyak 30 butir ke Puskesmas yang termasuk dalam
saat ibu hamil datang melakukan pelayanan pemberian komunikasi
pemeriksaan. Atau membeli sendiri di interpersonal dan konseling.
apotek. o Dilakukan setiap kali ada kelas ibu
o Pendistribusian tablet Fe kepada hamil di setiap desa oleh bidan desa
remaja putri dan WUS pada daerah maupun kader yang bertanggung
dengan prevalensi anemia tinggi (>= jawab.
20%) pada ibu hamil. Pemberian  Penapisan Kepatuhan Ibu Hamil
dalam naungan pemerintah daerah Minum Tablet Fe
tersebut dapat dilakukan melalui UKS, o Pada saat ibu hamil berkunjung ke
Poskestren, Klinik Perusahaan, dan fasilitas pelayanan kesehatan:
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya  Dilakukan pengecekan data
atau secara mandiri dapat membeli di pemberian tablet Fe yang tercatat
apotek/toko obat. pada buku KIA masing-masing
 Penyimpanan Tablet Fe bumil.
o Tablet Fe disimpan dalam kemasan  Ditanyakan apakah mengonsumsi
tertutup (1 bungkus berisi 30 tablet) suplementasi tablet Fe yang diberikan?
di farmasi Puskesmas. Jika mengonsumsi, apakah sesuai
o Ditaruh di tempat yang tidak anjuran? (Tidak terdapat panduan
lembab dan tidak terkena sinar pertanyaan untuk penapisan/skrining).
matahari secara langsung.  Dilakukan monitoring jumlah tablet Fe
 Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil yang telah dikonsumsi dengan
o Satu butir per hari pada ibu hamil pengecekan kemasan tablet Fe yang
yang tidak anemia sedini mungkin hendaknya dibawa ibu hamil.
setiap kunjungan ibu hamil.

9
Kepala Puskesmas Pedes
 Dilakukan monitoring jumlah tablet Fe H. Warno Sumarno, SKM. MM. Kes

yang telah dikonsumsi dengan Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Petugas Farmasi
Koordinator Gizi : Diah Mustika Kurnia, AMG
menanyakan kepada anggota keluarga Koordinator :
Nurhayati, AMK
Program KIA
lain yang sebelumnya sudah diminta Koordinator Bidan : Eha Komala, AM.Keb, S.ST

bantuan untuk memonitor dan Petugas Laboratorium


Eli Muspitasari, AMKeb Bidan Puskesmas, Bidan Desa, Bidan Praktik
Mandiri, Kader Posyandu
mengingatkan sasaran.
 Dilakukan pemeriksaan fisik terkait
pemantauan perkembangan kesehatan C. Pelaksanaan
sasaran sebelumnya. Pelaksanaan sesuai dengan rencana dan
 Dilakukan pemeriksaan Hb secara metode yang telah ditetapkan, dilaksanakan
berkala untuk mengetahui dampak secara berkala:
pemberian tablet Fe. Lalu  Besar Sasaran Penerimaan Tablet Fe
dibandingkan dengan hasil Hb ibu Besar sasaran sebanyak 1.243 ibu hamil.
hamil sebelumnya yang tercatat dibuku  Pemenuhan Kebutuhan Logistik
KIA. Jumlah target Fe berdasarkan perhitungan
o Melakukan kunjungan rumah ibu terhadap 1.243 ibu hamil adalah 123.057
hamil. tablet Fe.
 Pencatatan dan Pelaporan Program  Tempat Pemberian Tablet Fe
Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet
o Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan dilaksanakan di 8 desa wilayah kerja
secara berjenjang mulai dari Posyandu Puskemas Pedes.
hingga ke pusat setiap bulan.  Pendistribusian Tablet Fe
o Pencatatan dan pelaporan program ini Pendistribusian tablet Fe diberikan setiap
melibatkan bagian perbaikan gizi kunjungan ibu hamil ke bidan atau pusat
masyarakat, KIA, dan farmasi kesehatan di Puskesmas. Atau membeli
Puskesmas. secara mandiri di apotek. Pendistribusian
tablet Fe kepada remaja putri dan WUS
B. Pengorganisasian hanya baru direncanakan, tetapi belum
Adanya pembagian dan pemberian tugas dilaksanakan.
yang teratur dalam melaksanakan tugasnya.

10
 Penyimpanan Tablet Fe o Tidak ada data mengenai pemantauan
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada kepatuhan minum tablet Fe pada
perencanaan agar menjaga kualitas tablet Fe bumil.
secara optimal.  Pencatatan dan Pelaporan Program
 Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil Pemberian Fe pada Ibu Hamil
Sesuai dengan perencanaan yang telah Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan
ditetapkan sebelumnya pada bagian atas. secara berjenjang mulai dari Posyandu
 Sosialisasi Suplementasi Tablet Fe hingga pusat. Pemberian tablet Fe harus
o Perorangan: setiap kali kunjungan ibu hamil dicatat di kohort antenatal lalu
ke Puskesmas, jam 08.00-12.00 WIB dilaporkan ke Puskesmas untuk
(Senin-Sabtu) dilaporkan ke kabupaten/kota setiap 1
o Kelompok: melalui kelas ibu hamil pada bulan. Laporan itu diproses oleh bagian
pertemuan pertama. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga dan
 Penapisan Kepatuhan Ibu Hamil Minum Kesehatan Ibu Anak. Sedangkan
Tablet Fe pencatatan dan pelaporan yang
o Penapisan kepatuhan ibu hamil minum dilakukan bagian farmasi terkait dengan
tablet Fe hanya berdasarkan kunjungan ibu pemakaian tablet Fe melalui peresepan
hamil ke Puskesmas. di Puskesmas, dan lembar
o Tidak adanya panduan pertanyaan untuk permintaannya.
penapisan/skrining. D. Pengawasan
o Tidak semua bumil yang datang ke Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara
fasilitas kesehatan membawa berkala setiap 1 bulan sekali oleh pemegang
kemasan tablet Fe. program. Dan mini Lokakarya Puskesmas
o Ibu hamil yang berkunjung ke yang dilakukan setiap awal bulan.
Puskesmas tidak selalu ditemani 3. Keluaran
suaminya maupun anggota keluarga a. Cakupan pemberian tablet Fe1 pada ibu
lain, sehingga monitoring jumlah hamil hanya mencapai 76,9 % dari target 90
tablet Fe yang telah dikonsumsi % dengan besar masalah adalah 14,5 %.
dengan menanyakan kepada anggota b. Cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu
keluarga lain yang sebelumnya sudah hamil hanya mencapai 71,9 % dari target 90
diminta bantuan sulit dilakukan. % dengan besar masalah adalah 20,1 %.

11
c. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 hanya  Tidak langsung:
mencapai 73,8 % dari target 100 % dengan - Menurunkan AKI belum dapat dinilai
besar masalah adalah 26,2 %. - Menurunkan prevalensi anemia ibu
d. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 hanya hamil belum dapat dinilai
mencapai 75,3 % dari target 90 % dengan - Meningkatkan kesejahteraan belum
besar masalah adalah 16,3 %. dapat dinilai
e. Cakupan penapisan kepatuhan ibu hamil Masalah yang ditemukan
minum tablet Fe tidak tercapai karena tidak Yang menjadi prioritas masalah adalah :
selalu dilakukan dan tidak ada catatan a. Cakupan pemberian tablet Fe3 pada
pelaksanaanya dengan besar masalah 100 %. ibu hamil hanya mencapai 71,9 % dari
4. Lingkungan target 90 % dengan besar masalah
Lingkungan Fisik adalah 20,1 %.
 LokasI: relatif mudah dijangkau b. Cakupan penapisan kepatuhan ibu
 Transportasi:tersedia sarana transportasi hamil minum tablet Fe tidak tercapai
 Fasilitas kesehatan lain: Ada karena tidak selalu dilakukan dan tidak
Lingkungan Non Fisik ada catatan pelaksanaanya dengan
 Pendidikan: berpendidikan kurang besar masalah 100 %.

 Sosial Ekonomi: Kebanyakan ibu Masalah dari Masukan

hamil bekerja sebagai ibu rumah a. Tidak tersedia leaflet dan poster yang

tangga sehingga mempunyai waktu berguna untuk mensosialisasikan akan

untuk memeriksakan diri ke pentingnya memberikan tablet Fe pada ibu

Puskesmas hamil kepada masyarakat.

5. Umpan Balik b. Pelaksanaan Posyandu yang tidak

 Adanya rapat kerja bulanan yang menggunakan sistem lima meja (meja empat

membahas laporan kegiatan setiap berkaitan dengan penyuluhan kepada ibu

bulannya untuk monitoring dan hamil).

mengevaluasi program yang telah c. Tidak tersedianya kartu kepatuhan konsumsi

dijalankan. TTD pada ibu hamil.

6. Dampak d. Pencatatan di register kohort pada bagian

 Langsung: Meningkatkan kadar Hb ibu pemberian tablet Fe belum lengkap.

hamil anemia belum dapat dinilai

12
e. Pencatatan pemberian tablet Fe pada ibu memeriksakan kehamilannya di luar
hamil di Posyandu melalui SIP belum Puskesmas (fasilitas kesehatan lainnya yang
lengkap. berada di wilayah kerja Puskesmas).
Masalah dari Proses b. Lingkungan non fisik
a. Belum dilaksanakannya pendistribusian  Rata-rata pendidikan ibu hamil yang kurang.
tablet Fe kepada remaja putri dan WUS.
b. Ada ibu hamil yang tidak melakukan
Penyelesaian Masalah
kunjungan pemeriksaan kehamilan sehingga
tidak mendapatkan tablet Fe. a. Melengkapi sarana informasi poster/leaflet.
c. Sosialisasi perorangan saat berkunjung b. Ditinjau ulang mengenai pelaksanaan
untuk pemeriksaan kehamilan tidak selalu Posyandu menggunakan sistem lima meja.
dilakukan dan tidak adanya catatan khusus, c. Melengkapi pencatatan di register kohort
hanya berdasarkan cakupan KI dan K4. oleh setiap bidan desa. Dalam hal ini semua
d. Tidak selalu dilaksanakan kelas ibu hamil bidan desa harus memiliki data
minimal sebanyak tiga kali di enam desa dasar/maping yang valid (bukan
berbeda tiap bulan dan tidak semua ibu manipulasi).
hamil maupun anggota keluarga lain d. Menyebarluaskan pelaksanaan Posyandu.
menghadiri kelas tersebut (terkait dengan Setelah itu, mengintegrasikan pencatatan
metode pemberian informasi jadwal kelas pemberian tablet Fe utuk ibu hamil di
ibu hamil yang kurang). Posyandu melalui SIP.
e. Tidak adanya panduan untuk pertanyaan e. Pemberian tablet Fe pada remaja putri
penapisan/skrining, tidak semua ibu hamil (SMP, SMA) dan WUS yang bekerjasama
membawa kemasan tablet Fe saat dengan bagian UKS, Perkesmas dan
kunjungan, tidak semua ibu hamil yang Farmasi. Serta merencanakan anggaran
melakukan kunjungan diantar oleh anggota untuk kebutuhan logistiknya.
keluarga lain, dan data pelaporan kunjungan f. Bekerja sama dengan bagian promosi
rumah ibu hamil tidak lengkap. kesehatan untuk melakukan penyuluhan.
g. Meningkatkan kemitraan antara Puskesmas
Masalah dari Luar Sistem (Lingkungan)
dengan fasilitas kesehatan lain sehingga data
a. Lingkungn fisik
yang dimiliki dapat lebih lengkap.
 Belum baik, karena kurangnya pencatatan
dan pelaporan dari tempat ibu hamil yang

13
Kesimpulan Puskesmas, terutama menyediakan leaflet di
Dari hasil evaluasi program Puskesmas, Posyandu maupun di tempat
pemberian tablet Fe pada ibu hamil yang praktik bidan desa.
dilakukan dengan cara pendekatan sistem di 2. Memfasilitasi Posyandu dalam memberikan
Puskesmas Pedes, Kabupaten Karawang pelayanan kepada masyarakat, sehingga
periode September tahun 2017 sampai dapat menjalankan fungsinya dengan baik
dengan Agustus 2018 belum berjalan (sistem lima meja).
dengan baik mengingat beberapa masalah 3. Memperbaiki dan melengkapi data
yang ditemukan pada hasil evaluasi sebagai pencatatan laporan, sehingga dapat
berikut : dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
1. . Cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu 4. Melaksanakan kegiatan pemberian tablet Fe
hamil hanya mencapai 71,9% dari target tidak hanya untuk ibu hamil, namun juga
90% dengan besar masalah adalah 20,1 %. remaja putri (SMP,SMA) dan WUS yang
2. Cakupan penapisan kepatuhan ibu hamil bekerjasama lintas program.
minum tablet Fe tidak tercapai karena tidak Daftar Pustaka
selalu dilakukan dan tidak ada catatan 1. Lozano R, Naghavi M, and Foreman K.
pelaksanaanya dengan besar masalah 100 %. Global and regional mortality from 235
Selain itu, sosialisasi suplementasi causes of death for 20 age groups in 1990
ibu hamil di Puskesmas Pedes, Kabupaten and 2010: a systematic analysis for the
Karawang periode September tahun 2017 global burden of disease study
sampai dengan Agustus 2018 tidak dapat 2010.Lancet. 2010;15:2095-128.
dilakukan dengan baik karena penyuluhan 2. Departemen Kesehatan RI. Kebijakan
perorangan hanya saat ibu hamil melakukan perencanaan pembangunan kesehatan
kunjungan ke Puskesmas, namun tidak (rpjmn 2015-2019). Di unduh
selalu dilakukan dan tidak ada laporan www.depkes.go.id/resources/ download/
khusus (hanya berdasarkan cakupan K1 dan raker kesnas-2015/reg-timur / Bap
K4 saja). penas.pdf. Pada tanggal 19 Juni 2016.
Saran 3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman
1. Melengkapi sarana informasi, terutama Pemantauan Wilayah Setempat
poster dan leaflet dengan bahasa yang jelas, Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).
singkat, mudah dimengerti, dan menarik di Jakarta: Direktorat Jendral Bina

14
Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina
Kesehatan Ibu. 2010.
4. WHO. Daily iron and folic acid
supplementation in pregnant women.
2012. Di unduh dari http://apps.who.int/
iris/bitstream/10665/77770/1/978924150
1996_eng.pdf. Pada tanggal 19 Juni 2016.
5. Kementerian Kesehatan RI. Info datin:
Pusat data dan informasi kementerian
kesehatan RI. 2014. Di unduh dari
http://www.depkes.go.id /download.php?
file=download/pusdatin /info datin/info
datin-ibu.pdf. Pada tanggal 19 Juni 2016.
6. Kementerian Kesehatan RI. Rencana
kerja pembinaan gizi masyarakat tahun
2013. 2013. Di unduh dari
http://gizi.Depkes.
go.id/download/Pedoman%20Gizi/bk%2
0rencana%20kerja%20gizi20FINAL.pdf.
Pada tanggal 19 Juni 2016.
7. Anuar A. Pengantar admisinitrasi kesehat
an. Edisi ke-3. Jakarta: Binarupa Aksara;
1996.h.17-25.
8. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman
penatalaksanaan pemberian tablet tambah
darah. 2015.

15

You might also like