You are on page 1of 5

SIGNAGE

Signage dapat berbentuk dalam rupa yang beragam. Signage dapat


diletakkan di jalan (landscape), di luar gedung (exterior), dan di dalam gedung
(interior). Menurut Signbox (n.d.) jenis dari signage dapat dikategorikan
berdasarkan fungsi, desain, dan juga material finishing yang digunakan. Contoh
sigange yang sering diaplikasikan dalam sebuah interior adalah signage logo, ikon
perusahaan, signage untuk menunjukkan jalan, signage untuk keselamatan (safety),
signage untuk proyeksi desain khusus dan untuk keperluan yang mudah terlihat
seperti di area terbuka (open plan layout). Signage lainnya yang didesain khusus
adalah signage yang menggunakan huruf timbul (braille dan tectile). Signage yang
didesain secara modular (modular sign system) agar memudahkan sisitem
pergantian dan juga memindahkan penamaan ruangan yang biasannya dipakai
untuk sistem organisasi yang fleksibel. Serta signage dengan jenis penambahan
pencahayaan lampu (LED Iluminated signs).

KATEGORI SIGNAGE

Pengategorian signage pada jalan raya ada 5, yaitu Oriental Signage,


Informational Signage, Directional Signage, Identificational Signage, Stationary
Signage, Ornamental signage (Puspitasari & Darmawan, 2013). Sementara pada
interior ruang publik, klasifikasi pembuatan signage dapat dikategorikan menjadi
empat bagian (Gibson, 2009) yaitu sebagai berikut.

Pertama, signage sebagai penunjuk arah (guidance), mengarahkan


seseorang atau pengunjung untuk menuju ruangan yang diinginkan. Biasannya
peletakan signage untuk menunjukkan arah dari mulai pintu masuk, di dalam
ruangan sampai dengan pengunjung berada kembali diluar interior fasilitas tersebut.
Beberapa contoh penerapannya dapat diletakkan di lantai, di ceiling, dan juga di
dinding. Signage petunjuk ini harus dapat mudah terlihat dan juga dapat dibaca
secara cepat terutama petunjuk arah untuk keluar, petunjuk menuju tangga darurat,
dan menuju akses vertikal dan horizontal.
Gambar : Contoh Signage sebagai Penunjuk Arah
Sumber : Desamba 2012

Kedua, signage sebagai petunjuk list ruangan (information). Signage tipe ini
digunakan untuk mengurutkan nama yang ada pada fasilitas publik, apakah itu list
ruangan, departemen, list perusahaan, ataupun list nama dokter praktik di dalam
gedung. Selain informasi dari nama, biasannya juga disertai dengan nomor ruangan,
ataupun lantai posisi ruangan berada. Mengenai ukuran standar biasanyan
ketinggiannya tidak melebihi tinggi manusia yaitu sekitar 75-180 cm agar mudah
dibaca. penempatannya bisa berdiri sendiri ataupun juga menempel di dinding
interior. Lokasinya lebih baik diletakkan di beberapa tempat dan bagian yang sering
mudah dicapai pada saat pertama kali datang.

Gambar : Contoh Signage sebagai Penunjuk Arah


Sumber : Tungtrongsitt 2013

Ketiga, signage sebagai identifikasi kategori ruangan (identification).


Maksud dari identifikasi departemen adalah sebagai pemberi informasi kepada
pengunjung mengenai kategori ruang atau area berada secara umum, seperti
pembagian area di kantor, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan. Sebagai contoh
adalah penerapan identifikasi departemen yang berlaku di pusat perbelanjaan
seperti pembagian berdasarkan kategori produk yang dijual ataupun kantor yang
memiliki banyak pembagian departemen di dalam organisasinnya. Sebagai contoh
lainnya adalah informasi untuk pengunjung rumah sakit yang memerlukan
informasi kategori area praktik dokter yang ada di rumah sakit tersebut.

Gambar: Signage pada Royal Children’s Hospital Melbourne menunjukan area


kamar rawat 425-430 pada pintu masuknya
Sumber : Powerhouse Museum, 2012

Selain sebagai signage, tipografi sebagai unsur dekoratif dapat diterapkan


dengan lebih leluasa. Hal itu disebabkan tujuan dari dekoratif adalah untuk
menambah nilai estetis pada sebuah ruang publik. Adanya tipografi pada dinding
sebuah interior ruang publik, sering kali memberikan pernyataan yang memberikan
perbedaan antara fungsi satu ruang dengan ruang lainnya.

Keempat, signage sebagai identifikasi nama ruangan (safety


regulation).Untuk semua ruangan yang berada dalam fasilitas publik ada baiknya
diberikan nama dan nomor. Selain itu juga keterangan diberikan apakah ruang
tersebut adalah ruangan yang boleh diakses publik atau hanya pegawai.

Gambar : Contoh Signage yang diletakan menempel pada pintu atau


disebelahnya
Sumber : U.S. Departemen of Veteran Affairs, 2012
CONTOH SIGNAGE PADA BANGUNAN W HOTEL, BALI, SEMINYAK

Pada bangunan W Hotel Bali, Seminyak terdapat signage berupa papan


informasi site plan dari hotel ini yang diletakan pada area lobby hotel yang
berfungsi memberi informasi dari identitas bangunan dan memudahkan civitas
pengunjung atau penyewa hotel menuju lokasi yang ingin ditujukan.

Di dalam bangunan dari Hotel W Bali, Seminyak terdapat signage atau


penunjuk arah seperti tanda masuk dan keluar pada pintu, nomor room hotel, lift,
toilet, tangga darurat, jalur pejalan kaki dan lain-lain. Fungsi dari signage di dalam
bangunan dari hotel yaitu mempermudah civitas baik penghuni maupun pegawai
hotel untuk melakukan aktifitas di dalam hotel. Selain sebagai penunjuk arah untuk
memudahkan aktifitas signage juga berfungsi sebagai keselamatan apabila terjadi
bencana seperti kebakaran, gempa bumi dll dimana pada saat terjadi bencana civitas
tidak kebingungan mencari jalan keluar dari bangunan untuk menyelamatkan diri
atau bias juga dengan menggunakana alat emergency.
MATA KULIAH HOSPITALITY DESIGN

Dosen :
DR. Ir. Ni Ketut Ayu Siwalatri, MT

Mahasiswa:
I MADE DANANJAYA
(1504205060)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2018

You might also like