You are on page 1of 21

MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

BAB 1
PERMULAAN SAP

1.1 Mengenal SAP 2000

Program SAP merupakan salah satu software yang telah dikenal luas dalam
dunia teknik sipil, terutama dalam bidang analisis struktur dan elemen hingga (finite
elemen). Pembuat perangkat lunak SAP yaitu Csi (Computer and Structure, Inc)
yang berasal dari Berkeley, California USA, telah mengembangkan program ini
sejak tahun 1970-an. Seri program SAP untuk komputer PC yang dilahirkan pertama
kali adalah SAP80, kemudian disusul dengan SAP90. Namun kedua program
tersebut masih menggunakan DOS, dan untuk perancangan elemen strukturnya
masih menggunakan program tersendiri, sehingga dirasakan cukup merepotkan
pengguna.
Analisis yang dapat dilakukan dengan SAP2000 ini antara meliputi analisis
statik dan analisis dinamik serta analisis finite elemen. Analisis model struktur dapat
dilakukan secara 2 dimensi dan 3 dimensi. Selain itu, untuk desain, SAP2000 telah
menyediakan beberapa menu desain untuk struktur baja maupun struktur beton, dan
tidak tertutup kemungkinan menggunakan material-material struktur lainnya.

Gambar 1.1 Tampilan Layar SAP2000 versi 15

1
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

1.2 Fasilitas SAP2000

Untuk memudahkan dalam pemodelan, SAP2000 telah menyediakan beberapa


variasi template (model siap pakai) dari suatu tipe struktur. Untuk membuat model
struktur pengguna cukup memodifikasi seperlunya sehingga proses pemodelan dan
analisis menjadi cepat. SAP2000 sudah terintegrasi untuk melakukan proses analisis
dan desain. Setelah analisis selesai dilakukan dan didapat hasil yang benar
selanjutnya dapat langsung dilakukan desain untuk memperoleh dimensi profil atau
tulangan baja yang mencukupi. Analisis ulang dan redesain dapat dilakukan dengan
mudah dengan SAP2000

Gambar 1.2. Kotak dialog new model pada SAP2000 versi 15

Macam-macam template pada SAP2000


- Blank = membuat layar hitam tanpa membuat grid
- Grid Only = membuat grid saja
- Beam = untuk membuat continius beam yang searah
sumbuh X
- 2D Trusses = untuk membuat rangka batang 2 dimensi

2
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

- 3D Trusses = untuk membuat rangka batang 3 dimensi


- 2D Frame = untuk membuat portal 2 dimensi
- 3D frame = untuk membuat portal 3 dimensi
- Wall = Struktur dinding
- Flat Slab = Struktur plat
- Shells = Struktur kubah
- Staircases = Struktur Tangga
- Storage Structures = Perpaduan antara struktur kubah dan struktur axial
- Underground Concrete = Struktur plat untuk beton yang tertimbung di dalam
tanah seperti trowongan dll
- Solid Models = struktur bendungan
- Pipes and Plate = Struktur pipa

Gambar 1.3. Fasilitas Toolbar SAP2000

3
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

1.3 SISTEM KOORDINAT

Pengetahuan tentang sistem koordinat sangat penting untuk menentukan


model dan menginterpretasikan hasil-hasil keluaran dari program. Pada SAP2000,
semua sistem koordinat model struktur ditentukan dengan mematuhi sistem
koordinat X-Y-Z, dan setiap bagian dari model misalnya joint, atau frame,
mempunyai koordinat lokal 1-2-3.
Semua sistem koordinat ditunjuk dengan sumbu 3 dimensi yang menggunakan
aturan tangan kanan (right handed) dan menggunakan sistem Cartesian. SAP2000
selalu mengasumsikan sumbu Z ialah sumbu vertikal, dengan Z+ mengarah keatas.
Arah keatas sumbu Z dapat digunakan sebagai bantuan untuk menentukan sistem
koordinat lokal.

1.2.1 SISTEM KOORDINAT GLOBAL

Sistem koordinat global merupakan koordinat yang terdiri dari tiga sumbu
dengan notasi X, Y, dan Z, dimana ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus sesuai
dengan aturan tangan kanan. Arah koordinat ditunjukkan dengan nilai X±, Y±, dan
Z±. Penentuan koordinat global ini dapat dilakukan pada saat penentuan sistem
gridline.
SAP2000 selalu mengasumsikan sumbu Z arahnya vertikal, sehingga beban berat
sendiri atau gravitasi arahnya selalu ke bawah, yaitu pada arah Z-. Bidang X-Y
merupakan bidang horizontal dengan sumbu X+ merupakan sumbu utama. Sudut
pada bidang horizontal diukur dari sumbu positif X, dengan sudut positif ialah
berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam.

1.2.2 SISTEM KOORDINAT LOKAL

Sistem koordinat lokal berlaku untuk setiap frame dan setiap joint dari model
struktur. Sumbu-sumbu koordinat lokal dinyatakan dengan simbol 1, 2, dan 3, serta
mengikuti aturan tangan kanan juga. Yang perlu diketahui pengguna adalah
bagaimana menentukan koordinat lokal 1-2-3 dan hubungannya dengan koordinat
global X-Y-Z.

4
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

Untuk melihat bagaimana posisi koordinat lokal, SAP2000 telah menyediakannya


dalam menu Set Display Option (atau tekan Ctrl+E). Jika setting warna belum
dirubah, maka secara default akan ditampilkan :

A. Sumbu lokal 1 berwarna merah


B. Sumbu lokal 2 berwarna merah
C. Sumbu lokal 3 berwarna biru

Gambar 1.1 Sistem Koordinat

1.10 LANGKAH-LANGKAH UMUM DALAM MENGGUNAKAN SAP2000

Langkah-langkah umum dalam menggunakan SAP2000 adalah :


1. Tentukan geometri struktur
2. Tentukan material dan section
3. Tentukan property elemen
4. Tentukan load case
5. Tentukan beban joint dan elemen
6. Desain struktur concrete atau steel
7. Analisis model
8. Menampilkan bentuk deformasi model
9. Menampilkan gaya-gaya elemen
10. Kontrol tegangan elemen
11. Redisain elemen
12. Modifikasi struktur
13. Simpan intput dan output model struktur

5
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018

BAB 2
APLIKASI SEDERHANA

Contoh 1 :

P = 100 kg

A B
5m 5m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model


2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Klik beam, maka akan tampil sebagai berikut :
- Ketik 1 untuk kotak Number of Span
- Ketik 10 untuk kotak Span Length
- Ketik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Ketik Edit Grid
- Ubah -5 menjadi 0 dan 5 menjadi 10 pada Ordinate sumbu X
- Klik OK

6
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

4. Klik “X” pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk menutup
tampilannya

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

5. Klik menu Define → Load Paterns untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK

6. Pilih batang yang akan diberikan beban


7. Klik menu Assign → Frame Loads → Point untuk menampilkan form Assign Frame
Point Loads
- Pilih DL dari kotak Load Case Name
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan gravitasi
(-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I

7
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

- Ketik 5 pada kotak Distance


- Ketik 100 pada kotak Load
- Klik OK

Tahap 3 : Menganalisis Struktur

8. Klik Analyze → Run Analysis untuk menampilkan Set Load Case to Run
- Klik Run/Do Not Run Case
- Klik Run Now

9. Ketika analisis selesai, periksa kembali pesan pada Analysis window (apakah ada
warning atau error) dan kemudian klik OK untuk menutup
Analysis window

8
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis

10. Klik menu Display → Show Forces/Stresses → Joints untuk menampilkan Joint
Reaction Forces
- Pilih All dari kotak Case/Combo Name
- Pemeriksaan pemilihan Reaction dipilih pada Type
- Klik OK
11. Klik menu Display → Show Forces/Stresses → Frame/Cables/Tendons untuk
menampilkan Display Frame Forces/Stresses
- Pilih Moment 3-3 dari kotak Component
- Pilih Show Value On Diagram
- Klik OK

Keterangan :
o Axial force : untuk menampilkan besar gaya normal pada batangan
o Shear 2-2 : untuk menampilkan besar gaya geser pada model 2 dimensi
o Shear 3-3 : untuk menampilkan besar gaya geser pada model 3 dimensi
o Torsion : untuk menampilkan besar gaya punter
o Moment 2-2 : untuk menampilkan besar gaya moment pada model 3 dimensi
o Moment 3-3: untuk menampilkan besar gaya moment pada model 2 dimensi

9
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

Contoh 2 :

Diketahui contoh kasus gelagar menerus pada gambar berikut :

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model

2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar


3. Klik beam, maka akan tampil sebagai berikut :
- Ketik 3 untuk kotak Number of Span
- Ketik 4 untuk kotak Span Length
- Ketik Use Custom Grid Spacing and Locate Origin
- Ketik Edit Grid
- Ubah -6 menjadi 0; -2 menjadi 4; 2 menjadi 7 dan 6 menjadi 11 pada Ordinate
sumbu X
- Klik OK

10
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

4. Klik “X” pada sudut bagian atas kanan dari tampilan window 3-D untuk
menutup tampilannya
5. Pilih joint yang akan diubah perletakannya
6. Klik Assign → Joint → Restraint untuk menampilkan Joint Restraint

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

7. Klik menu Define → Load Paterns untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
8. Pilih batang yang akan diberikan beban
9. Klik menu Assign → Frame Loads → Distributed untuk menampilkan form Frame
Distributed Loads
10. Klik menu Assign → Frame Loads → Point untuk menampilkan form Frame Point
Loads

11
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)

Contoh Portal

P1 = 96 kN

B C
3m
P2 = 48 kN 5m

4m D

A
3m 3m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model

2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar

12
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

3. Pilihlah template Grid Only, maka akan tampil kotak dialog Quick Grid Lines dan
klik OK kemudian klik Kanan → Edit Grid Data → Modify
Isilah kotak tersebut sebagai berikut dan klik OK

5. Klik close pada layer 3D View untuk memperbesar layar x – z plan @y = 0 dan klik
Restore Full View untuk menampakkan seluruh grid.
6. Untuk menggambar portal :
- Klik Draw → Draw Frame/Cable/Tendon
- Klik kiri titik A
- Klik kiri titik B
- Klik kiri titik C
- Klik kiri titik D dan klik kanan
7. Klik kembali Set Select Mode
8. Membuat perletakan :
- Klik titik A
- Klik menu Assign → Joint → Restraint
- Pilih perletakan jepit dan klik OK
- Ulangi untuk titik D dengan perletakan jepit

13
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

9. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang B – C)

10. Klik menu Assign → Frame Loads → Point untuk menampilkan form Frame Point
Loads
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan gravitasi
(-Z) pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 3 pada kotak Distance
- Ketik 96 pada kotak Load
- Klik OK

11. Pilih batang yang akan diberikan beban (batang A – B)


12. Klik Assign → Frame Loads → Point untuk menampilkan form Frame Point Loads
- Pada area Load Type and Direction, arah gaya dipilih berdasarkan tampilan arah
sumbu “X” pada kotak Direction
- Klik Absolute Distance From End-I
- Ketik 4 pada kotak Distance
- Ketik 48 pada kotak Load
- Klik OK

14
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

13. Klik menu Define → Load Paterns untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK

Tahap 3 : Menganalisis Struktur (sama seperti contoh 1)

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis (sama seperti contoh 1)

CONTOH 5 :

(Manual : Contoh 5-1 Hal.53 Buku Analisis Struktur Statis Tertentu,


Haryanto YW)
Analisislah rangka batang berikut dengan menggunakan SAP 2000

15
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

2 kN

E
4 2 kN
2m
1
3 F
1 kN 5 7 9 1 kN 2 m
A 2 6 8 B
C 3 kN D
4m 4m 4m

Tahap 1 : Menggambar Model Struktur

1. Klik menu File → New Model


2. Pilih satuan yang akan digunakan pada menu toolbar
3. Pilihlah template Grid Only, maka akan tampil kotak dialog New Coord/Grid
System dan klik Edit Grid
4. Isilah kotak tersebut sebagai berikut dan klik OK

16
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

5. Klik close pada layer 3D View untuk memperbesar layar x – z plan @y = 0


dan klik Restore Full View untuk menampakkan seluruh grid.
6. Gambarlah Frame dengan langkah sebagai berikut :
- Klik Draw → Draw Frame/Cable/Tendon
- Untuk batang 1, klik kiri titik A
- Klik kiri titik E kemudian klik kanan
- Ulangi untuk batang 2 dengan langkah seperti langkah untuk batang 1
- Lakukan untuk batang-batang lain secara berurutan
7. Klik kembali Set Select Mode
8. Membuat perletakan :
- Klik titik A
- Klik menu Assign → Joint → Restraint
- Pilih perletakan sendi dan klik OK
- Ulangi untuk titik B dengan perletakan rol
Tahap 2 : Mengaplikasikan Beban

9. Memasukkan beban 1 kN :
- Klik titik A dan B
- Klik menu Assign → Joint Loads → Forces
- Isi Force Global Z dengan nilai -1 pada kotak dialog Joint Forces dan klik
OK

10. Ulangi langkah 9 untuk beban 2 kN dan 3 kN

17
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

11. Pilihlah semua frame dan klik menu Assign → Frame/Cable/Tendon →


Release/Partial Fixity maka tampil kotak dialog Assign Frame Release, tandai
Release Start dan End pada kotak Moment 33 (Major)

12. Klik menu Define → Load Patern untuk menampilkan form Define Loads
- Ketik DL pada kotak Load Name
- Ketik 0 pada kotak Self Weight Multiplier
- Klik Modify Load
- Klik OK
13. Simpanlah hasil pekerjaan terlebih dahulu

Tahap 3 : Menganalisis Struktur

14. Klik menu Analyze → Set Analysis Options untuk menampilkan Analysis
Options dan pilih Space Frame kemudian klik OK

18
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

15. Untuk menganalisis, klik menu Analyze → Run Analysis maka tampil kotak
dialog Set Analysis Cases to Run
- Klik Modal
- Klik Run/Do Not Run sehingga action untuk modal Do Not Run
- Klik Run Now

Tahap 4 : Menampilkan Hasil Analisis

16. Untuk melihat reaksi perletakan, klik menu Display → Show Force/Stresses
→ Joints maka tampil kotak dialog Joint Reaction Force dan klik OK
17. Untuk melihat hasil analisis dalam bentuk tabel, klik menu Display → Show
Tables maka tampil kotak dialog Choose Table For Display, pilihlah
Frame Output dan klik OK

19
|
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018

20
MODUL PELATIHAN PROGRAM SAP 2000 2018 |

LATIHAN 1 :

Diketahui : contoh Soal 2D Truss Sebagai Berikut :

Dari hasil perhitungan (metode Matrik), diperoleh gaya batang sebagai berikut :

 Batang 1 = 16,225 ton (tekan)


 Batang 2 = 10,500 ton (tarik)
 Batang 3 = 1,203 ton (tekan)
 Batang 4 = 9,905 ton (tekan)
 Batang 5 = 4,019 ton (tekan)
 Batang 6 = 2,689 ton (tarik)
 Batang 7 = 1,797 ton (tarik)
 Batang 8 = 4,500 ton (tarik)
 Batang 9 = 5,408 ton (tekan)
 Batang 10 = 8,095 ton (tarik)

Ditanyakan :

1. Kontrol perhitungan gaya batang tersebut dengan program SAP2000?.....


2. Tampilkan Analisa dalam bentuk tabel

21

You might also like