You are on page 1of 3

Uliyah, Musrifatul, dan A. Azis Alimul Hidayat. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan.

Jakarta: Salemba Medika. Hlm: 24-27

ANATOMI dan FISIOLOGI SALURAN PENCERNAAN

Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu
ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi; serta bagian dalam yang terdiri atas rongga mulut. Di dalam mulut,
makanan mengalami proses mekanis melalui proses mengunyah. Dalam prosesnya, makanan akan
dihancurkan sampai merata dengan bantuan enzim amylase yang akan memecah amilum menjadi
maltosa. Proses mengunyah ini merupakan kegiatan yang terkoordinasi antara lidah, gigi, dan otot-otot
mengunyah. Di dalam mulut juga terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan saliva untuk mencerna hidrat
arang, khususnya amilum dan melicinkan bolus sehingga mudah ditelan.

Faring dan esophagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut dan laring. Faring
berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal ke-enam.
Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang
kurang lebih 20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk
melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung
dengan lambung.

Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya
seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam
keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung.
Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke organ bagian atas, yaitu esofagus. Proses
penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltik.

Lambung

Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian
utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung
dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung
terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas. Lambung memiliki fungsi sebagai berikut:

- Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung
- Fungsi ekskresi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogen renin dan lipase. Pepsinogen
diaktifkan oleh HCL menjadi pepsin yang dapat memecah protein tertentu menjadi proteosa dan
pepton

Usus Halus
Usus halus terletak di daerah umbikulus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung
berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 m dalam keadaan hidup. Kemudian akan bertambah
panjang menjadi kurang lebih 6 m pada orang yang telah meninggal akibat relaksasi otot yang telah
kehilangan tonusnya. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum dengan panjang kurang lebih 25
cm, jejunum dengan panjang kurang lebih 2 m, dan ileum dengan panjang kurang lebih 1 m atau 3/5 akhir
dari usus.
Lapisan dinding dalam usus halus mengandung berjuta-juta vili, kira-kira 4-5 juta yang membentuk
mukosa menyerupai beludru. Pada permukaan setiap vili, terdapat tonjolan yang menyerupai jari-jari
yang disebut dengan mikrovili. Vili bersama-sama dengan mikrovili dan valvula kaniventes menambah
luasnya permukaan sekresi dan absorpsi lebih banyak terjadi.
Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut
kelenjar soliter dengan fungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Di dalam ileum, nodula ini membentuk
tumpukan kelenjar yang terdiri atas 20-30 kelenjar soliter.
Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambung. Zat makanan
yang telah halus akan diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi,
kalsium dengan bantuan vitamin D; serta vitamin A, D, E dan K dengan bantuan empedu dan asam folat.

Usus Besar
Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal
sebagai tempat lewatnya makanan. Kolon memiliki panjang kurang lebih 1,5 m. Kolon terbagi atas
asenden, transversum, desenden, dan sigmoid. Kolon asenden merupakan bagian kolon yang berjalan ke
atas dari sekum ke pleksura. Tempat kolon asenden membentuk belokan tajam di abdomen atas bagian
kanan disebut fleksura hepatis, sedangkan tempat kolon transversum membentuk belokan tajam di
abdomen atau bagian kiri disebut fleksura lienalis. Kolon desenden merupakan bagian kolon yang berjalan
ke bawah dari fleksura sampai kolon sigmoid. Kolon berakhir di rectum yang panjangnya kira-kira 10 cm
dan kemudian pada saluran anal.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air (kurang lebih 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit
glukosa. Kapasitas absorpsi air kurang lebih 5000 cc/ hari, kemudian flora yang terdapat dalam usus besar
berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B, serta memungkinkan pembusukan sisa-sisa makanan.

Organ Asesoris
Organ asesoris terdiri atas hati, kantung empedu, dan pancreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya
sistem pencernaan makanan secara kimiawi.
Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh. Hati memiliki berat kurang lebih 1500 gr (kira-kira 2,5%
orang dewasa) terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma.
Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri, yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada lobus
kanan bagian belakang, terdapat kantong empedu dengan sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri
dan benda asing lain dalam darah. Selain itu, hati berfungsi dalam menghasilkan cairan empedu, membuat
sel darah merah, dan menyimpan glikogen.
Kantong empedu
Kantong empedu merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan
bawah hati sampai di pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm, dengan kapasitas 40-60 cm3.
Kantong empedu memiliki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus yakni sebelah luar pembungkus
peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah dalam membrane mukosa.
Fungsi dari kantong empedu adalah sebagai tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan
empedu dengan memberi pH yang optimum, dan mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh
tubuh. Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit
protein.

Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki panjang
kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas bagian kepala pankreas, badan pankreas, dan bagian ekor
pankreas.
Pankreas memiliki dua fungsi, yakni fungsi eksokrin dan fungsi endokrin. Fungsi eksokrin yang
dilaksanakan oleh sel sekretori, membentuk getah pankreas berisi enzim dan elektrolit. Sedangkan fungsi
endokrin tersebar di antara alveoli pankreas.

You might also like