You are on page 1of 3

Tuan X kisaran usia 51 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tipe A

oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit pasien diketahui
batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari terakhir

Hasil pemeriksaan di IGD:

Survey primer

Airway : Bersuara saat dipanggil

Breathing : RR: 42x/menit, SpO2: 95% (dengan udara bebas), gerakan thoraks statis dan
dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikular(+) normal, ronkhi basah sedang paru kanan,
tidak ada wheezing

Circulation : nadi:145x/menit (isi dan tegangan kurang)

Dissability : respond to verbal (Skala AVPU), GCS E3M5V3

Exposure : temperature: 39,5 c

Skor quick SOFA :3

Klarifikasi Istilah

1. Demam : Kenaikan suhu tubuh diatas normal yang mana bila diukur
pada rektal >38 c, diukur pada oral >37,8 c, dan bila diukur melalui aksila >37,2 c
2. SpO2 : Saturasi oksigen atau kadar oksigen yang terikat oleh
haemoglobin biasanya diukur dengan pulse oksimeter
3. Ronkhi basah : Suara tambahan disamping suara nafas, yaitu bunyi
gelembung-gelembung udara yang melewati cairan (gurgling atau bubling) tertutama
pada inspirasi yang disebabkan oleh karena adanya eksudat dalam bronkiolus atau
alveoli, bronkus dan trakea.
4. Vesikuler : Suara nafas utama normal, suara inspirasi lebih keras dan
panjang daripada ekspirasi.
5. Skala AVPU : Sebuah sistem pemeriksaan yang merupakan penyederhanaan
dari GCS yang menilai kesadaran pasien dalam 3 ukuran berbeda (penglihatan,
pendengaran, dan respon motorik).
6. Skor quick SOFA : Skor prediksi motalitas untuk membantu mengidentifikasi
pasien suspek infeksi yang berisiko tinggi mengalami poor outcome di luar ICU;
terdiri dari RR: >= 22x/menit, Hipotensi sistolik <=100mmHg, GCS <15. Apabila
skor qSOFA >= 2 menunjukkan telah terdapat disfungsi organ.
7. Skor SOFA : Sequential organ failure assessment merupakan suatu
parameter penilaian untuk menggambarkan disfungsi atau kegagalan organ pada
pasien yang dicurigai sepsis, dimana penilaian meliputi 6 fungsi organ yaitu respirasi,
koagulasi, hepar, kardiovaskular, system saraf pusat, dan ginjal
8. Laktat : Asam laktat merupakan produk hasil metabolisme karbohidrat
tanpa menggunakan oksigen atau metabolisme anaerob
Identifikasi Masalah

1. Tuan X kisaran usia 51 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit
tipe A oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit
pasien diketahui batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari
terakhir. I
2. Airway : Bersuara saat dipanggil
3. Breathing : RR: 42x/menit, SpO2: 95% (dengan udara bebas), gerakan thoraks
statis dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikular(+) normal, ronkhi basah sedang
paru kanan, tidak ada wheezing .
4. Circulation : nadi:145x/menit (isi dan tegangan kurang)
5. Dissability :
6. Exposure :
7. Skor quick SOFA :3

Analisis Masalah

1. Tuan X kisaran usia 51 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit
tipe A oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit
pasien diketahui batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari
terakhir
a. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan yang dialami Tuan X?
b. Apa penyebab penurunan kesadaran yang dialami Tuan X?
c. Apa makna klinis dari riwayat batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan
sesak 3 hari terakhir?
d. Bagaimana mekanisme penurunan kesadaran yang dialami Tuan X?

2. Airway : Bersuara saat dipanggil


Breathing : RR: 42x/menit, SpO2: 95% (dengan udara bebas), gerakan thoraks
statis dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikular(+) normal, ronkhi basah sedang
paru kanan, tidak ada wheezing
Circulation : nadi:145x/menit (isi dan tegangan kurang)
Dissability :
Exposure : temp
Skor quick SOFA :3
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan airway?
b. Bagaimana tatalaksana (patensi) airway pada kasus?
c. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan breathing?
d. Bagaimana tatalaksana breathing pada kasus?

e. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan


circulation?
f. Bagaimana tatalaksana circulation pada kasus?
g. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan dissability?
h. Bagaimana tatalaksana dissability pada kasus?
i. Bagaimana cara pemeriksan skala AVPU dan GCS?
j. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan exposure?
k. Bagaimana tatalaksana exposure pada kasus?
l. Apa interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari hasil skor quick SOFA?
m. Bagaimana cara pemeriksaan skor qSOFA?
n. Apa indikasi dilakukan pemeriksaan qSOFA?

Tuan X 51 tahun, mxxengalami penurunan kesadaran dan demam et causa septic syok.

Template:

a. DD
b. Algoritma diagnosis
c. WD
d. Epidemiologi
e. Etiologi
f. Faktor risiko
g. Manifestasi klinis
h. Patofisiologi
i. Pemeriksaan penunjang
j. Tatalaksana
k. Komplikasi
l. Edukasi dan pencegahan
m. Prognosis
n. SKDI

LI

1. Septik syok

You might also like