You are on page 1of 10

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO E BLOK 28

Tutor: dr. Venny Larasati, M.Biomed

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK B3

Salsya Medin Putri 04011281520125


Apriyani Supia Dewi 04011281520126
Shavira Dwi Hidayani 04011181520013
Claudia Jasmine 04011181520014
Mira Maulani Fatima 04011281520129
Cici Petrisia 04011281520128
M. Billy Darisma 04011281520127
Ricky Pratama Wijaya 04011381520090
Mitha Novita 04011381520095
Ghina Kartika 04011381520097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
Laporan Tutorial Skenario E Blok 28 ini dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok yang merupakan


pengembangan dalam menggali ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
sarandan kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna perbaikan di
masa yang akan datang.

Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha
Esa. Amin.

Akhir kata, kembali kami sampaikan terima kasih.

Palembang, Oktober 2018

Kelompok B3

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................2

Daftar Isi...........................................................................................................................3

I. Skenario...................................................................................................................4

II. Klarifikasi Istilah.....................................................................................................5

III. Identifikasi Masalah................................................................................................6

IV. Analisis Masalah.....................................................................................................7

V. Tinjauan Pustaka...................................................................................................32

VI. Kerangka Konsep..................................................................................................47

VII. Kesimpulan............................................................................................................48

VIII. Daftar Pustaka.......................................................................................................49

3
I. Skenario
Tuan X, kisaran usia 51 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tipe A
oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit pasien
diketahuii batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari terakhir.
Hasil Pemeriksaan di IGD:
Survey Primer
Airway = Bersuara saat dipanggil
Breathing = RR: 42x/menit, SpO2: 92,5% (dengan udara bebas), gerakan thoraks sttatis
dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikuler (+) normal, ronkhi basah
sedang paru kanan, tidak ada wheezing
Circulation = Nadi: 145 x/menit (isi dan tegangan kurang), TD: 70/50 mmHg, akral
hangat merah, CRT (capillary refill time) 4 detik, laktat: 4,3 mmol/L
Disability = respond to verbal (Skala AVPU), GCS E3M5V3
Exposure = temperature: 39,5 oC
Skor quick SOFA = 3

II. Klarifikasi Istilah


No. Istilah Definisi
1. IGD Salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang
memberikan pertolongan pertama dan sebagai jalan
pertama masuknya pasien dengan kondisi gawat darurat.
2. Rumah Sakit tipe A Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah
ditetapkan sebagai rujukan tertinggi atau disebut Rumah
Sakit Pusat.
3. SpO2 Saturasi Oksigen kapiler perifer merupakan presentase
dari haemoglobin terkoksigenasi (haemoglobin yang
mengandung oksigen) dibandingkan dengan jumlah total
haemoglobin dalam darah.
4. Ronkhi basah sedang Bising yang dihasilkan karena adanya cairan di dalam
saluran bronkus yang seperti suara gelembung udara kecil
yang pecah.
5. CRT Tes yang dilakukan pada daerah kuku untuk memonitor

4
jumlah aliran darah ke jaringan perifer.
6. AVPU Sistem yang digunakan untuk mengecek respon pasien
berdasarkan alert, voice, pain and unresponsive
merupakan simplifikasi dari GCS.
7. SOFA Quick Sepsis related Organ Failure Assessment
merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi pasien dengan kecurigaan infeksi yang
berada dalam risiko besar untuk mengalami outcome yang
buruk di luar ICU; menggunakan 3 kriteria low blood
pressure, high repiratory rate, dan altered mantation.

III. Identifikasi Masalah


No Masalah Prioritas

1. Tuan X, kisaran usia 51 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat **


(IGD) rumah sakit tipe A oleh keluarganya karena mengalami
penurunan kesadaran. Riwayat penyakit pasien diketahuii batuk-
batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari
terakhir.
2. Hasil Pemeriksaan di IGD: *
Survey Primer
Airway = Bersuara saat dipanggil
Breathing = RR: 42x/menit, SpO2: 92,5% (dengan udara bebas),
gerakan thoraks sttatis dan dinamis: simetris,
auskultasi paru: vesikuler (+) normal, ronkhi basah
sedang paru kanan, tidak ada wheezing
Circulation = Nadi: 145 x/menit (isi dan tegangan kurang), TD:
70/50 mmHg, akral hangat merah, CRT (capillary
refill time) 4 detik, laktat: 4,3 mmol/L
Disability = respond to verbal (Skala AVPU), GCS E3M5V3
Exposure = temperature: 39,5 oC
Skor quick SOFA = 3

5
IV. Analisis Masalah
1. Tuan X, kisaran usia 51 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit
tipe A oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit
pasien diketahuii batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari
terakhir.
a. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan batuk-batuk disertai
demam 1 minggu dan sesak 3 hari yang lalu?
b. Bagaimana mekanisme penurunan kesadaran pada kasus?
c. Bagaimana hubungan Tuan X mengalami batuk-batuk, demam, sesak dengan
penurunan kesadaran?

2. Hasil Pemeriksaan di IGD:


Survey Primer
Airway = Bersuara saat dipanggil
Breathing = RR: 42x/menit, SpO2: 92,5% (dengan udara bebas), gerakan thoraks
sttatis dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikuler (+) normal,
ronkhi basah sedang paru kanan, tidak ada wheezing
Circulation = Nadi: 145 x/menit (isi dan tegangan kurang), TD: 70/50 mmHg,
akral hangat merah, CRT (capillary refill time) 4 detik, laktat: 4,3
mmol/L
Disability = respond to verbal (Skala AVPU), GCS E3M5V3
Exposure = temperature: 39,5 oC
Skor quick SOFA = 3
a. Apa makna klinis pasien bersuara saat dipanggil?
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnromalitas dari hasil survey primer
breathing pada Tuan X?
c. Bagaimana tatalaksana awal dari hasil survey primer breathing?
d. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnromalitas dari hasil survey primer
circulation pada Tuan X?
e. Mengapa dari hasil survey primer didapatkan CRT meningkat tetapi akral hangat
dan merah?
f. Bagaimana tatalaksana awal dari hasil survey primer circulation?
g. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnromalitas dari hasil survey primer
disability dan exposure pada Tuan X?

6
h. Bagaimana tatalaksana awal dari hasil survey primer disability dan exposure?
i. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan AVPU?
j. Bagaimana interpretasi dan cara melakukan hasil survey primer Skor quick
SOFA?

3. Aspek Klinis Syok Sepsis


a. Diagnosis Banding
b. Diagnosis Kerja
c. Algoritma penegakkan diagnosis
d. Etiologi
e. Epidemiologi
f. Faktor resiko
g. Patogenesis dan patofisiologi
h. Manifestasi klinis
i. Tatalaksana
j. Pencegahan dan KIE
k. Komplikasi
l. Prognosis
m. SKDI

Hipotesis : Tuan X, 51 tahun diduga menderita syok sepsis ec pneumonia.

V. Learning Issue
1. Syok sepsis
2. Pneumonia

7
VI. Kerangka Konsep

8
VII. Kesimpulan

9
VIII. Daftar Pustaka

10

You might also like