Professional Documents
Culture Documents
DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Enterpreneur
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna
seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan)
atau venture (bisnis) yang dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan.
Secara umum Entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya
tidak selalu demikian. Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau
membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru, baik itu bersifat profit
ataupun non profit.
Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk
pelayanan jasa/produk dalam market baru. Dalam hal ini seseorang itu
mempunyai kemampuan berpikir yang kreatif dengan daya kreasi dan membuat
sesuatu yang baru dengan cakap melihat suatu peluang serta berani mengambil
risiko atas tindakannya. Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di
tengah orang-orang lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang
sangat sempit, ia justru berpikir melakukan suatu usaha yang dapat menghasilkan
secara ekonomi dan memberi peluang kerja bagi sesamanya, ia dapat dikatakan
sebagai seorang Entrepreneur. Entrepreneur adalah seseorang yang menerima
tanggung jawab dan resiko untuk menemukan dan menciptakan peluang unik
dengan menggunakan talenta, keterampilan dan energi serta menerapkan proses
perencanaan strategik untuk mentransfer peluang tersebut menjadi pelayanan atau
produk yang layak dipasarkan. Lebih lanjut diuraikan bahwa entrepreneurship
sangat berkaitan dengan semangat imaginatif dan kreatif serta keberanian
mengembangkan ide ide baru yang inovatif. Jadi seorang perawat entrepreneur
memberikan pelayanan keperawatan yang berupa usaha bisnis yang menawarkan
pelayanan dan asuhan keperawatan langsung, pendidikan, penelitian,
administratif atau memberikan konsultasi.
C. Model Entrepreneurship
Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan perawat
tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi
Nursepreneur (Perawat Pengusaha). Konsep Nursepreneur sudah lama muncul
dalam dunia keperawatan. Namun, di Indonesia konsep ini belum begitu familiar.
Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi perawat
pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah
ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari
PROSES – KEPERAWATAN yang terdiri dari (1) pengkajian, (2) diagnosa, (3)
perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Jika dikaitkan dengan
NURSEPRENEUR, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk
menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
Sukses pada dasarnya bermula dari mental. Kita bisa saja miskin namun jika
kita yakin bahwa kita bisa sukses, itulah yang akan kita raih. Demikian juga
sebaliknya, jika seseorang terlahir kaya, namun tidak memiliki mental sukses,
kelak ia pun bisa jatuh melarat.
Namun, ada sifat dan karakteristik mental tertentu yang harus seseorang
miliki agar ia bisa sukses dalam bidang bisnis yang ia geluti. Sifat dan
karakteristik mental tersebut akan sangat penting untuk menentukan apakah
seseorang bisa berhasil dalam persaingan bisnis yang begitu kompetitif.
Caring merupakan bagian inti yang penting dalam ilmu keperawatan. Watson
(1979) dalam tulisannya berjudul Theory of Human Caring, mengemukakan
bahwa caring adalah jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara
pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi klien sebagai
manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan klien untuk sembuh
(Perry & Potter, 2005).
Caring dan keperawatan merupakan dua domain utama yang tidak dapat
dipisahkan dalam setiap kehidupan di masyarakat. Dengan kata
lain, caring bukanlah semata-mata suatu perilaku/sikap, melainkan berfokus pada
segala aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi
keperawatannya.
2. Competence (kemampuan)
Sama halnya dengan prinsip tabur benih yang juga berlaku dalam kehidupan.
Pada waktunya kita akan menuai yang kita tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya
hidup kitaapabila kita selalu menebar benih kebaikan. Sebaliknya, betapa
miskinnya kita bila rajin menabur keburukan kepada sesama. Maka, mulailah
menabur kebaikan hari ini dan saat ini juga.
5. Commitment (komitmen)
Commitment adalah tekad dan kemauan untuk melakukan tugas secara
konsekuen dan berkualitas terhadap tugas, orang, atau karir yang dipilih. Dengan
kata lain,
Namun, bagi mereka yang ingin menjadi sukses, tetapi setiap hari kerjanya
hanya main-main. Tidak ada kemauan untuk menepis rasa malas dan
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Tidak ada kemauan untuk bergerak. Pada
akhirnya, keinginan itu hanya menjadi keinginan belaka. Oleh karena itu,
mulailah berusaha dengan sungguh-sungguh, jangan lagi membuang waktu.