You are on page 1of 8

GEN MENGENDALIKAN SIFAT : TIAP SIFAT DIKENDALIKAN OLEH

BEBERAPA GEN

Terdapat beberapa kajian yaitu :

a) Sifat-sifat dikendalikan oleh suatu gen tunggal


b) Sifat-sifat dikendalikan oleh gen berkelompok
c) Sifat-sifat dikendalikan oleh gen yang letaknya tersebar
d) Gen- gen tertentu mengendalikan lebih dari satu sifat

A. KONSEP YANG TERBENTUK DARI TEMUAN MENDEL

Dilakukan penelitian oleh Gregor ata Pisum sativum , persilangan tersebut


pada induk-induk yang memiliki sifat tertentu yang sangat mudah dibedakan satu
sama lain , misalnya berbunga merah dan putih. Kemudian hasil dari persilangan
dalam wujud ratio fenotip (misalnya pada F2), menunjukkan bahwa setiapsifat itu
dikendalikan oleh sepasang alela dari satu gen yang dalam kondisi diploid.

B. SIFAT-SIFAT MAKHLUK HIDUP YANG DITUNJUKKAN SEBAGAI


CONTOH DIKENDALIKAN SATU GEN

Goodenought (1987) menujukkan beberapa kelainan yang dikendalikan oleh


satu gen yaitu, alkaptonuria, phenylketonuria, lesch-Nyhan syndrome dan tay sachs
disease. Dari keempat kelainan ini ditemukan hanya sebagian kecil saja yang
tergolong Inborn Errors of Metabolism.

C. INFORMASI TENTANG SIFAT MAKHLUK HIDUP YANG


DIKENDALIKAN OLEH SATU GEN

1. Sifat-sifat mahluk hidup sebagai contoh yang dikendalikan oleh


kelompok gen

Contoh kelompok gen yang letaknya tidak tersebar :

a) Pada bakteri
Kelompok gen yang letaknya tidak tersebar yakni pada sifat rangkaian
reaksi biokimianya dikatalisator oleh enzim yang pembentukannya
(protein) berada dalam satu model operon. Informasi tentang sifat atau
kemampuan reaksi biokomiawinya dikatalis oleh enzim-enzim yang
proteinnya di bentuk di bawah koordinasi gen-gen pada satu model
operon.

b) Pada jamur
Penelitian yang dilakukan Gen Pink dkk bahwa sifat kemampuan ragi
melakukan proses biosintesis histidine yang tergantung oleh 3 enzim
yang proteinnya dibentuk berdasarkan acuan kode-kode genetika pada
ARN-d yang ditranskripsikan dibawah koordinasi gen locus HIS-4.
c) Pada drosophila
Dimana pada drosophila memiliki kemampuan proses biosintesis
pyrimidin yang dikatalisir oleh enzim-enzim yang proteinnya
mengikuti acuan kode genetika pada locus rudimenter, yang
merupakan lokus complex.

d) Eukariotik tingkat
Sifat-sifat kemempunnya dikendalikan oleh gen-gen yang letaknay
pada locus-locus histocompabilitas maior dan tikus dan manusia. Sifat
tersebut bersangkutan dengan imun tubuh. Contohnya gen daerah K
dan D bertanggungjawab atas antigen-antigenhistocompabilitas maior
pada membran sel, kemudian gen daerah TL bertanggungjawab atas
antigen transplantasi pada permukaan sel.

Contoh gen yang letaknya tersebar :

a) Pada Clamydomonas relnhardi


Kemampuan dalam proses biosintesis thiamin melibatkan
enzim-enzim yang pembentukan protein dikendalikan oleh
beberapa gen thi (thi 1, thi 2) gen –gen thi ini letaknya tersebar.
b) Pada Neurospora crasa dan ragi
Letak dari gen arg (arginine) tersebar pad kromosom yang
berbeda-beda.
c) Pada Drosophila melanogaster
Sifat warna tubuh dikendalikan oleh beberapa gen yang letak
lokusnya tersebar pada kromosom I,II, dan III. Rincian letak lokus
gen-gen tersebut adalah:
1. Pada kromosom I : y+, y, s+, s;
2. Pada kromosom II :b+, b:
3. Pada kromosom III : e+, e.
Sifat warna mata ternyata dikendalikan oleh gen-gen yang
lokusnya tersebar pada kromosom I, II, III. Rincian letak lokus
gen-gen itu adalah:
1. Pada kromosom I : w+, w, v+ , v, car+ , car;
2. Pada kromosom II : pr+ ,pr; bw+ , bw ;
3. Pada kromosom III : se+ ,se,st+, st, ca+, ca
Sifat mata yang lain misalnya keadaan permukaan mata (licin
atau kasar), dikendalikan oleh gen-gen yang lokusnya tersebar pada
kromosom 1 (ec+, ec), kromosom III (ru+, ru, ro+, ro).
d) Pada manusia
Enzim lactase dehidrogenase pada manusia dikendalikan
pembentukannya oleh gen-gen yang terdapat pada lokus di
kromosom 11 dan 12. Melalui perlakuan elektroforesis, enzim
lactase dehidrogenase pada manusia diketahui terkelompok
menjadi 5 isozyme, sifat isozyme bersifat tepamer. Rincian
komposisi polipeptida pada ke-5 isozyme itu adalah :
1. isozyme 1 ( LHD1) : 4 polipeptida B (B4)
2. isozyme 2 ( LHD2 ) : 1 polipeptida A dari 3 polipeptida B
(AB3)

3. isozyme 3 ( LHD3) : A2B2

4. isozyme 4 ( LHD4 ) : A3B1


5. isozyme 5 ( LHD5) : A4
2. Contoh lain yang berkenaan dengan multienzyme complex.
Multienzyme complex merupakan sekelompok enzim-enzim yang
mengkatalisir tahap-tahap reaksi biokimia yang berurutan pada suatu proses
metabolisme yang secara fisis saling berdekatan satu sama yang lain.
INFORMASI LAIN TENTANG GEN MENGENDALIKAN SIFAT MAKHLUK
HIDUP KONSEP INTERAKSI
Adanya sifat tertentu yang dikendalikan oleh lebih dari 1 gen seperti yang
telah dikemukakan, telah diketahui mengundang terjadinya interaksi antar gen (antar
lokus) pada tingkat expresi fenotif. Interaksi antar gen pada lokus yangbberbeda ini
(pada tingkat ekspresi fenotif ), dibedakan menjadi interaksi epistasis dan interaksi
nonepistasis.

Kajian tentang interaksi antar gen (antar lokus) pada tingkat fenotif, baik yang
tergolong epistasis aupun non-epistasis, pada dasarnya berkaitan dengan beberapa
aspek (tingkat)kajian. Dengan pertimbangan intensitas kajian, interaksi antar gen
(antar lokus) pada tingkat fenotif seperti yang telah disebutkan, akan dibahas pada
bagian sendiri.

a) Pleiotropi
Gen –gen tertentu mengendalikan lebih dari satu sifat gen. Efek fenotip dari suatu
gen, gennya bukan hanya satu macam, tetapi banyak sekali.

b) Pengaruh Modifyer Gene


Ekspresi fenotip gen dapat berubah karena adanya pengaruh gen yang terdapat
pada locus yang berbeda. Informasi tentang pengaruh modifier genes seperti yang
telah dikemukakan, pada dasarnya merupakan tambahan bukti lain yang
menunjukkan bahwa ada sifat atau kemampuan (fenotif) tertentu ternyata
dikendalikan oleh leboh dari satu gen, dalam hal ini sifat atau kemampuan
tersebut disamping dikendalikan oleh gen tertentu yang bersangkutan dipengaruhi
pula oleh gen-gen lain yang letaknya pada lokus yang berbeda.

TIAP SIFAT ATAU KEMAMPUAN DIKENDALIKAN OLEH BERAPA GEN


a) Komposisi protein.
Macam dan jumlah polipeptida pada suatu protein enzim dapat berbeda-beda.
Ada protein enzim ynag hanya terdiri dari suatu polipeptida, tetapi ada pula yang
tersusun dari dua ataupun lebih dari dua polipeptida. Apabila protein enzim itu
terdiri dari satu polipeptida maka macam polipeptida tersebut tentu saja hanya
satu. Akan tetapi jika jumlah protein enzim tertentu tersusun dari dua atau lebih
polipeptida, maka polipeptida-polipeptida tersebut mungkin hanya satu macam
tetapi dapat pula lebih dari satu macam. Jika macam polipeptida pada sesuatu
protein tidak seragam, maka seperti diketahui pembentukan polipeptida-
polipeptida itu bukan dikendalikan oleh satu macam gen.
b) Hubungan antara Reaksi Biokimia dalam Sel dan Sifat atau Kemampuan
(Fenotif)
Reaksi-reaksi biokimia dalam sel yang ribuan macamnya serta
enzimatis berhubungan satu sama lain, dan produk satu reaksi biokimia akan
menjnadi substrat bagi yang berikut.. reaksi biokimia memang harus dikatalisir
oleh enzim,

Produk reaksi biokimia dalam sel adalah sifat atau kemampuan fenotip.
Dalam hal ini melanin sebagai produk dari satu urut-urutan reaksi biokimia
adalah suatu sifat fenotip. Jelaslah antara reaksi biokimia dalam sel dan sifat
atau kemampuan (fenotip) terdapat hubungan yang sama erat, karena sifat atau
kemampuan itu adalah produk dari reaksi biokimia dalam sel.

c) Tiap Sifat atau Kemampuan (Fenotif) Makhluk Hidup Dikendalikan oleh


banyak gen
Pada dasarnya sifat atau kemampuan (Fenotip) apa pun dikendalikan
oleh lebih dari satu gen (pada locus yang berbeda), tersebar atau tidak tersebar.
Dengan demikian sifat atau kemampuan (fenotip)apapun, sesungguhnya adalah
hasil interaksi antara gen (pada locus yang berbeda) pada mekanisme
eksperimennya. Suatu sifat atau kemampuan (fenotif) apapun sebenarnya tidak
hanya ditentukan oleh ekpresi gen-gen (pada locus yang berbeda) yang saling
berinteraksi akan tetapi ditentukan pula oleh kondisi lingkungan yang
melingkupi seluruh proses ekspresi gen-gen tersebut.

TELAAH ULANG ATAS PLEIOTROPY


Pleitropy adalah sesuatu hal yang wajar dan bukan kasus, karena
pertimbangan bercabang-cabangnya reaksi-reaksi biokimia pada proses faali
seperti yang telah dikemukakan. Dalam hubungan ini, sesuatu produk pada
suatu tahap reaksi biokimia, dapat dilibatkan pada lebih dari satu rangkaian
reaksi biokimia berikutnya\

Antara Pleiotropy dan Sifat atau Kemampuan (Fenotip) yang dikendalikan Oleh
banyak Gen
Dengan dasar reaksi-reaksi biokimiawi yang bercabang-cabang dalam sel pada
proses faali, pleiotropy dibedakan dari sifat atau kemampuan (fenotip) yang
dikendalikan oleh banyak gen.

Zat warna kulit kehitaman atau kemampuan membentuk melanin, tidak hanya
tergantung pada reaksi biokimia yang mengubah Indole 5,6-quinone menjadi melanin:
tetapi tergantung pula atas rangkaian reaksi-reaksi biokimia sebelumnya, yaitu yang
mengubah phenylalanine-tyrosine, tyrosine-dyhidroxyphenylalanine,
dyhidroxyphenylalanine-dapachrome, serta dapachrome-indole 5,6-quin.

PERTANYAAN
1. Bagaimana efek pleiotropi dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab:
Efek fenotif terhadap suatu individu, dimana fenotif mempengaruhi viabilitas,
produktifitas dan nilai ekonomi dari ikan. (menurunkan atau menaikan) Sebab,
ekpresi dari suatu gen tidak hanya mempengaruhi satu jalur biokimia dalam tubuh,
Subtitusi suatu alel mempengaruhi jalur biokimia suatu protein dan jalur biokimia
yang berhubungan. Contoh pada ikan mas(common carp), yang berwarna biru (bb)
dan ikan berwarna perak( gg) memiliki laju pertumbuhan yang rendah dibanding ikan
normal.

2.

You might also like