Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
I. Tujuan
1.1 Menentukan metode analisis yang cocok untuk senyawa kuersetin
1.2 Melakukan validasi metode analisis senyawa kuersetin
1.3 Menentukan kadar senyawa kuersetin dalam ekstrak daun jambu biji
II. Prinsip
2.1 Validasi Metode Analisis
Suatu perlakuan terhadap percobaan dan metode analisis, untuk
membuktikan bahwa percobaan dan metode analisis tersebut
memenuhi persyaratan dengan parameter yaitu Linearitas, Batas
Deteksi dan Batas Kuantitasi, Presisi, Kecermatan (Harmita, 2004).
2.2 Hukum Lambert Beer
Ketika suatu berkas radiasi (Io) dikenakanpada cuplikan
(larutan sampel) yang mampu menyerap sinar UV-Vis, maka
intensitas sinar rasiasi yang diteruskan akan turun, karena sebagian
sinar diserap oleh molekul yang mampu menyerap sinar UV-Vis
dengan intensitas I. radiasi yang diserap oleh sampel ditentukan
dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan (I) dengan
intensitas sinar mula-mula (Io). Jika tidak ada spesies penyerapan
dalam sampel (blanko), maka sinar yang diteruskan atau
ditransmisikan setelah mengenai blanko akan sama dengan intensitas
mula-mula.
A = a.b.c
Ket : A = absorban
a = absorptivitas molar
b = tebal kuvet
c = konsentrasi
(Gandjar dan Rohman, 2014).
2.3 Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofofometri UV-Vis dalam analisis farmasi digunakan
untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif. Kedua analisis
memenfaatkan proses penyerapan sinar UV-Vis oleh bagian molekul
tertentu, seperti kromofor dan ausokrom. Untuk analisis kualitatif,
parameter spectrum UV-Vis yang digunakan adalah panjang
gelombang maksimum dan nilai absorptivtasnya. Sementara untuk
analisis kuantitatif, parameter yang digunakan adalah nilai serapan
atau absorbansinya (Gandjar dan Rohman, 2018).
III. Reaksi
-
IV. Teori Dasar
Jambu biji adalah salah satu tumbuhan obat Indonesia yang telah
lama digunakan secara turun temurun untuk pengobatan. Daun jambu biji
telah terbukti mempunyai berbagai efek farmakologis, antara lain
analgesik, antiinflamasi, antimutagenisk, anti diare, dan lain-lain (Ditjen
POM, 1989). Efek farmakologis tersebut disebabkan oleh berbagai
kandungan kimia dalam daun jambu biji seperti senyawa fenolat,
flavonoid, keratonoid, dan triterpen (Gutierrez dkk, 2008). Ekstrak kental
daun jambu biji mengandung kuersetin, minyak atsiri, tanin, β-sitosterol,
dan asam gualakolat (Badan POM, 2004). Selain itu berbagai kajian
fitokimia telah menemukan kandungan kimia daun jambu biji yang lebih
rinci, antara lain senyawa fenolat total 575,3 mg/g daun kering , kuersetin
0,181 – 0,393% , morin, morin-3-O-liksosida, morin-3-O-arabinosa,
kuersetin dan kuersetin-3-0-arabinosida , guaijavarin , guajadial , asam
ferulat (Sohafy dkk, 2009).
Penetapan kadar kuersetin dapat dilakukan dengan metode
spektofotometer UV-Vis. Teknik spektrofotometri Uv-Vis digunakan
secara umum di laboratoeium analisis kimia, baik untuk tujuan analisis
kualitatif maupun untuk analisis kuantitatif. Hal demikian disebabkan cara
penggunaan spektrofotometri UV-Vis yang mudah dan cara analisisnya
yang cepat. Konsentrasi sampel dapat dihitung dari data abbsorbansi
spectra UV-Vis menggunakan hukum Lambert Beer (Rohman, 2014).
Absorpsi sinar UV-Vis pada umunya dihasilkan oleh eksitasi
electron-elektron ikatan. Penyerapan radiasi UV-Vis terjadi melalui
eksitasi electron dalam suatu molekul obat ke level energy yang lebih
tinggi. Transisi dari energy keadaan dasar tunggal ke salah satu dari
sejumlah keadaan tereksitasi memberikan spectrum UV-Vis yang melebar
karena tiap level energy electron mempunyai berbagai level energy
rotasional dan vibrasional yang terkait dengan level energi electron
tersebut (Gandjar dan Rohman, 2018).
Metode analisis divalidasi untuk dapat digunakan secara rutin, maka
presisi dan akurasi harus dimonitor secara teratur untuk menjamin bahwa
metode menunjukan kinerja yang memuaskan. Maka unutk mencapai hal
tersebut, sejumlah sampel jaminan mutu yang disiapkan secara terpisah
harus dianalisis dengan sampel uji yang diproses pada suatu interval
berdasarkan banyaknya sampel total. (Rohman, 2014).
4. Linearitas
No. Prosedur Hasil
1 Mengencerkan larutan stok 100 ppm
menjadi 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 ppm
2 Melihat nilai absorbansi menggunakan
spektrofotometri UV-Vis dengan panjang
gelombang …..
3 Membuat persamaan garis dan melihat
nilai r
5. Spesifisitas
No. Prosedur Hasil
1 Melihat nilai absorbansi larutan stok 100
ppm standar kuersetin menggunakan
spektrofotometri UV-Vis dalam rentang
panjang gelombang 200-400 nm
2 Melihat nilai absorbansi larutan stok
ekstrak daun jambu biji menggunakan
spektrofotometri UV-Vis dalam rentang
panjang gelombang 200-400 nm
3 Mengoverlaykan panjang gelombang
maksimum larutan stok standar kuersetin
dan larutan stok ekstrak daun jambu biji
pada ax+b
2 Menghitung LOD dengan menggunakan
𝑆𝐷
rumus LOD = 3,3 x 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
7. Akurasi
No. Prosedur Hasil
1 Menyiapkan larutan standar level 80%,
100%, dan 120% yaitu 8, 10, dan 12
µg/ml
2 Mengukur absorbansi setiap konsentrasi
menggunakan spektrofotometer UV pada
panjang gelombang maksimum. Lakukan
secara triplo.
3 Menghitung % recovery dengan syarat
98% – 102%
%R =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
×
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
100%
8. Presisi
No. Prosedur Hasil
1 Menyiapkan larutan standar konsentrasi 8,
10, dan 12 µg/ml
2 Menentukan presisi dengan metode
intraday (3 kali pengulangan di hari yang
sama) dan interday (3 kali pengulangan di
hari yang berbeda dalam minggu yang
sama)
VII. Simpulan
Daftar Pustaka
Gandjar, I., & Rohman, A. 2014. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, Abdul. 2018. Spektroskopi Molekuler untuk
Analisis Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Gutierrez, P.M.P., Mitchell, S., and Solis, R.V. 2008. Psidium guajava: a review
of its traditional uses, phytochemistry and pharmacology. J.
Ethnopharmacol., 117(1), 1-27
Lide, D.R & Milne, G.W. 1994. Handbook of Data on Organic Compounds.
Volume I. 3rd Edition.
Rohman, Abdul . 2014. Validasi dan Penjaminan Mutu: Metode Analisis Kimia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sohafy dkk. 2009. Quantification of flavonoids of Psidium guajava L.
preparations by Planar Chromatography (HPTLC). Pharmacognosy
Magazine,Vol 4(17), 61-66.