You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami, sebagai tim penulis dapat menyelesaikan makalah, yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lalu Lintas, dengan tepat waktu. Kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Kali ini, makalah ini akan membahas hal-hal mengenai pengertian Pengertian dan Jenis
Peruntukan yang Perlu Andalalin, Fenomena Dampak Lalu Lintas, Sasaran Analisis Dampak Lalu
Lintas, serta Analisis dampak lalu lintas (Andalalin) kawasan Kampus Universitas Sam Ratulangi.

Dengan disusunnya makalah ini, penulis berharap bahwa pembaca nantinya akan
mengetahui, mengerti serta hal-hal yang dicakup dalam poin-poin di atas dalam Manajemen lalu
lintas. Sehingga kedepannya pembaca diharapkan dapat terbantu untuk menyelesaikan persoalan
yang mungkin dihadapi oleh pembaca sekalian. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
maka dari itu dimohon kritik dan saran yang membangun, sehingga penulis dapat berusaha
menghasilkan makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya bila ada kesalahan penulisan yang tidak disengaja. Terima kasih.

Surabaya, Januari 2018

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 4

1.2 Perumusan masalah .................................................................................................. 5

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 7

1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Jenis Peruntukan yang Perlu Andalalin ........................................... 8

2.2 Fenomena Dampak Lalu Lintas ................................................................................ 8

2.3 Sasaran Analisis Dampak Lalu Lintas ...................................................................... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alur Kegiatan .......................................................................................................... 10

3.2 Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 10

3.3 Kebutuhan Data Penelitian ..................................................................................... 10

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis dampak lalu lintas (Andalalin) Kampus Universitas Sam Ratulangi ....... 12

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 18


5.2 Saran ....................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 22

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi dampak lalu lintas dimaksudkan untuk menilai dampak transportasi dari usulan
pengembangan dan perubahan tata guna tanah lainnya. Usulan pengembangan dapat berupa suatu
gedung perkantoran baru, pabrik, ataupun pusat perbelanjaan. Perubahan tata guna tanah dapat
meliputi pengembangan ulang suatu daerah yang ada ke bentuk daerah yang beragam
peruntukkannya. Perancangan dan penerapan studi dampak adalah merupakan suatu proses yang
kompleks. Hasil -hasil dan rekomendasi dari studi ini sangat bergantung pada pengalaman dan
pengetahuan or ang-orang yang terlibat pada studi ini. Dan studi ini sering terjadi pada daerah -
daerah yang sudah mempunyai aktifitas yang sangat tinggi, misalnya di kota -kota besar.
Permasalahan yang sering terjadi di kota -kota besar adalah kemacetan pada arus lalu lint
as di jalan-jalan yang mempunyai aksesibiltas tinggi. Aksesibiltas yang tinggi tersebut dapat
disebabkan antara lain karena geometrik jalan, kualitas perkerasan, jarak tempuh, waktu tempuh,
sifat dari tata guna tanah yang ada di sekitar jalan tersebut dan lain sebagainya. Kemacetan yang
terjadi disebabkan dari permintaan lalu lintas ( traffic demand) tidak sebanding dengan penyediaan
lalu lintas ( traffic supply) - yang dalam hal ini adalah kapasitas dari jalan -jalan tersebut.
Untuk dapat mengatasi masalah kemacetan tersebut bukanlah suatu hal yang sederhana,
tetapi permasatanahnya sangat kompleks. Pemecahan masalah yang sering dilakukan adalah
menambah kapasitas jalan tersebut dengan melebarkan jalan, membangun jalan baru (jalan layang
di dalam kota). Pemecahan ini biasanya terbentur dari tanah yang tersedia, juga dengan tingginya
harga tanah di dalam kota. Oleh karena itu, saat -saat ini pemecahan tersebut menjadi alternatif
terakhir.
Alternatif lainnya adalah dengan membatasi permintaan lalu lintas ( traffic demand). Hal
ini ditinjau dari segi tingkat bangkitan lalu lintas suatu tata guna tanah yang
menggunakan/memanfaatkan jalan-jalan tersebut.
Dengan alternatif seperti itu suatu tata guna tanah dapat dievaluasi dampak lalu lintas di
jalan - jalan sekitarnya. Ini bisa dilakukan untuk tata guna tanah yang peruntukkannya telah
direncanakan ataupun yang telah dibangun.
Dengan mengevaluasi dampak lalu lintas tersebut diharapkan bahwa perencanaan jangka
panjang suatu sistem jaringan jalan akan menjadi lebih baik s ehingga permasatanah kemacetan
dapat dihindari lebih awal.
Beberapa metoda yang dibutuhkan pada analisis dampak lalu lintas berupa tingkat
pelayanan (level of service), analisis kapasitas, bangkitan pergerakan ( trip generation), sebaran
pergerakan ( trip distribution), penempatan pergerakan ( trip assignment) dan pemilihan moda (
moda choice).

1.2 Maksud & Tujuan Penelitian


Studi dampak lalu lintas bermaksud mengevaluasi dampak pengembangan tanah yang
diusulkan pada suatu jaringan transportasi yang ada. P enelitian ini mempunyai maksud yaitu
untuk mengevaluasi Itenas - sebagai suatu tata guna tanah pendidikan yang merupakan bagian dari
tata guna tanah campuran kegiatan di sepanjang Jl. PHH Mustapa dan Jl. Surapati.
Untuk dapat mencapai maksud tersebut, tuj uan penelitian ini adalah mengevaluasi tingkat
kinerja lalu lintas jalan-jalan di sekitar Itenas yang diakibatkan ada/tidak adanya kegiatan di Itenas.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penelitian ini adalah mengevaluasi jalan -jalan di sekitar Itenas antara
lain Jl. PHH Mustapa, Simpang Jl. Pahlawan - Jl. Surapati - Jl. PHH Mustapa. Jalan dan
persimpangan tersebut dijadikan sebagai daerah studi dikarenakan prasarana tersebut dipengaruhi
secara langsung oleh kegiatan yang ada di Itenas.

1.4 Pengumpulan Data


Dalan analisis studi dampak lalu lintas diperlukan banyak data, baik data primer maupun
data sekunder. Pengumpulan data primer meliputi data lalu lintas di jalan -jalan sekitar Itenas (ruas
jalan maupun persimpangan), dan data sekunder dikumpulkan d engan meminta ke Bagian
Adiminstrasi Umum dan Bagian Adimintrasi Akademik Itenas.

1.5 Metodologi
Metodologi penulisan adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang berisikan latar
belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup dan pengu mpulan data, Pada Bab
II Studi Pustaka yang berisikan teori -teori yang mendukung dalam analisis studi dampak lalu
lintas, antara lain tingkat pelayanan ( level of service), analisis kapasitas, bangkitan pergerakan (
trip generation), sebaran pergerakan ( trip distribution), penempatan pergerakan ( trip assignment)
dan pemilihan moda (moda choice). Pada bab ini juga dibahas metoda yang digunakan untuk
mengevaluasi tingkat pelayanan (level of service) dari ruas jalan dan persimpangan, yaitu
menggunakan Manual Kap asitas jalan Indonesia (MKJI) 1997. Bab III adalah metodologi
pengumpulan data primer maupun data sekunder dan penyajian yang akan digunakan dalam
analisis dampak lalu lintas pada Bab IV dan terakhir adalah Bab V Simpulan dan Saran.

BAB II
STUDI PUSTAKA
Bagian ini akan dibahas teori-teori yang digunakan dalam analisis dan pembahasan untuk
bab - bab berikutnya. Teori-teori tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu Analisis Mengenai
dampak Lalu Lintas (AMDALL), Perencanaan Transportasi dan Rekayasa Lalu Lintas.
Secara garis besar Perencanaan Transportasi yang digunakan adalah Model Perencanaan
Transportasi Empat Tahap yaitu Bangkitan Pergerakan (Trip Generation), Sebaran Pergerakan
(Trip Distribution), Pemilihan Moda (Moda Split, Moda Choice) dan Pemilihan Rut e (Route
Choice). Sedangkan untuk analisis lalu lintasnya menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI)1997 bagian Persimpangan dengan Lampu Lalu Lintas (Signalised Intersection) dan Ruas
Jalan Di perkotaan (Urban Road).

2.1 Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas (AMDALL)

Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas (AMDALL) merupakan suatu studi penilaian
dampak transportasi akibat dari usulan pengembangan dan perubahan tata guna tanah.
Pengembangan tersebut dapat berupa suatu gedung perkantoran baru, pabri k, pusat perbelanjaan
dan lain sebagainya. Perubahan tata guna tanah bisa meliputi pengembangan ulang dari daerah
saat ini menjadi daerah yang peruntukkannya campuran.
Studi dampak lalu lintas memproyeksikan permintaan transportasi yang akan datang, meni
lai dampak perubahan dari permintaan dan sebagainya. Untuk studi ini, permintaan transportasi
didefinisikan sebagai kebutuhan pergerakan orang dan barang oleh seluruh bentuk transportasi
meliputi mobil, truk, motor, sepeda, taksi, angkutan kota dan sebagai nya serta pergerakan pejalan
kaki di sekitar usulan pengembangan.
Kebutuhan studi dampak lalu lintas ditujukan berbagai macam cara. Tidak ada kesepakatan
umum ketika studi ini harus dikerjakan. Bagaimanapun, data yang telah dikumpulkan oleh ITE
(Institute of Transpotation Engineers) mengindikasikan bahwa studi dampak lalu lintas secara
umum ditentukan oleh kondisi berikut :
1. ketika pengembangan baru dilakukan akan membangkitkan (menambah) lebih dari
jumlah perjalanan pada waktu puncak tertentu
2. ketika pengembangan dilakukan akan membangkitkan lebih dari jumlah perjalanan
harian tertentu
3. ketika luas tanah makin besar dilakukan dibutuhkan penzonaan ulang
4. ketika pengembangan terdapat pada daerah yang mudah berubah
5. ketika perubahan yang diusulkan terdapat pad a daerah macet
6. dan sebagainya
Laporan ITE menyatakan bahwa 100 atau lebih penambahan perjalanan akibat
pengembangan akan berpengaruh pada lalu lintas. Secara rasional hal ini didukung bahwa :
1. seratus kendaraan per jam dapat merubah dari tingkat pelaya nan pada suatu pendekat
persimpangan
2. lajur belok kiri atau belok kanan bisa dibutuhkan untuk mengakomodasi lalu lintas
yang ada tanpa mempengaruhi lalu lintas menerus.
Contoh-contoh persoalan yang bisa didiskusikan pada analisis dampak lalu lintas
sebagai berikut :
1. komponen studi harus menujukan persoalan -persoalan yang berhubungan dengan
lokasi tertentu, usulan pengembangan, dan sistem tranportasi yang ada
2. kebutuhan tingkat ketelitian perkiraan bangkitan perjalanan
3. jika angka bangkitan perjalanan telah d itetapkan atau jika studi harus ditujukan
menetapkan angka bangkitan
4. jika analisis harus meliputi lalu lintas yang lewat dan analisis pemilihan moda
5. mengidentifikasi daerah pengaruh dan analisis persimpangan terdekat
6. kriteria pemilihan dan evaluasi untuk p ersimpangan did asarkan pada waktu tunda
atau penggunaan kapasitas simpang
7. perkiraan kualitas udara dan dampak kebisingan
8. pertimbangan pejalan kaki, sepeda

2.2 Konsep perencanaan transportasi


Konsep perencanaan transportasi telah berkembang hingga saat i ni, dan yang paling
populer adalah “Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap”. [3] Model ini memiliki beberapa
seri sub - model yang masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Sub -model
tersebut adalah :

a) Bangkitan Pergerakan (Trip Generat ion),


b) Sebaran Pergerakan (Trip Distribution),
c) Pemilihan Moda (Modal Split, Mode Choice),
d) Pemilihan Rute (Route Choice),
2.3 Persimpangan dengan Lampu Lalu Lintas
Metodologi untuk analisis persimpangan dengan lampu lalu lintas didasarkan pada
beberapa prinsip utama sebagai berikut :

a) Geometrik
Perhitungan dikerjakan secara terpisah untuk setiap pendekat. Satu lengan simpang
dapat terdiri dari lebih dari satu pendekat, misalnya dibagi dalan dua atau lebih seu -
pendekat. Ini bisa terjadi pada kasus apabila pergerakan belok kanan dan/atau belok kiri
menerima sinyal hij au pada fasa yang berbeda daripada lalu lintas lurus, atau jika lengan
simpang tersebut dibagi oleh pulau -pulau.

b) Arus Lalu Lintas


Perhitungan dilakukan berdasarkan lalu lintas jam -jaman untuk satu atau lebih
perioda, didasarkan pada arus lalu lintas r encana jam puncak untuk kondisi pagi, siang
atau sore hari. Arus lalu lintas (Q) untuk setiap pergerakan (belok kiri, lurus dan belok
kanan) dikonversikan dari kendaraan per jam ke satuan mobil penumpang (smp) per jam
dengan menggunakan ekivalen mobil penu mpang( emp) untuk jenis pendekat terlindung
dan terlawan.

c) Model Dasar
Kapasitas pendekat untuk persimpangan dengan lampu lalu lintas dapat dinyatakan
sebagai berikut :
C = S x g/c
dimana :
C = kapasitas (smp/jam) S = arus jenuh (smp/jam hijau)
g = waktu hijau (detik) c = waktu siklus (detik)

d) Waktu Sinyal
Waktu sinyal untuk kondisi pengkontrolan waktu tetap ditentukan berdasarkan
Metoda Webster untuk meminimumkan waktu tunda kendaran seluruhnya di
persimpangan. Pertama -tama waktu siklus ( c ) ditentukan, dan setelah itu waktu hijau
pada setiap fasa.
c = (1,5 x LTI +5)/(1 - Frcrit)
dimana :
c = waktu siklus (detik)
LTI = waktu hilang per siklus (detik)
FR = arus dibagi arus jenuh (Q/S)
FRcrit = nilai tertinggi dari FR dari seluruh pend ekat dari
suatu fasa sinyal Frcrit = jumlah dari FRcrit dari seluruh
fasa pada siklus

e) Kapasitas dan Derajat Kejenuhan


Kapasitas pendekat ( C ) diperoleh dengan mengalikan arus jenuh dan rasio hijau
(g/c) untuk setiap pendekat.
C = S x g/c
Derajat kejenuhan diperoleh dari persamaan sebagai berikut :
DS = Q/C = (Q x c)/(S x g)

f) Kinerja Lalu Lintas


Ukuran perbedaan dari kinerja lalu lintas dapat ditentukan berdasarkan arus lalu
lintas (Q), Derajat Kejenuhan (DS) dan waktu sinyal (c dan g) seperti panjang antrian,
besarn henti, dan waktu tunda.

You might also like