Professional Documents
Culture Documents
Syarat untuk terjadinya Invers Matriks 2X2 adalah jika det A ≠ 0. Jika det A ≠ 0, matriks
A disebut matriks nonsingular, sedangkan jika det A = 0, matriks A disebut matriks
singular.
Untuk mencari determinan matriks 3×3 sudah pernah saya bahas pada artikel diatas, jadi
bagi yang lupa bisa membaca artikel saya sebelumnya. Nah karena determinan saya
anggap sudah pada paham, selanjutnya saya akan membahas cari mencari Adjoin atau
Adj matriks.
Cara Mencari Adjoin Matriks :
Maksud gambar diatas adalah jika misalnya kita mencari elemen kolom satu baris satu,
maka kita tutup kolom satu baris satu, nah yang angka-angka yang tidak ketutup kita
determinankan. Begitu seterusnya untuk mencari elemen pada kolom dan baris selanjutnya.
Suatu matriks dapat dibalik jika dan hanya jika matriks tersebut adalah matriks persegi (matriks
yang berukuran n x n) dan matriks tersebut non-singular (determinan 0). Tidak semua matriks
memiliki invers. Invers matriks dapat didefinisikan sebagai berikut.
Definisi :
Jika A adalah suatu matriks kuadrat, dan jika kita dapat mencari matriks B sehingga AB
= BA = I, maka A dikatakan dapat dibalik (invertible) dan B dinamakan invers dari A
Contoh 1 :
Penyelesaian :
Jika kita punya matriks 2×2, misal A = , maka invers matriks dapat dihitung
menggunakan rumus
A-1 = B =
Cek, apakah AB = BA = I
AB = = =I
BA = = =I
Bagaimana cara menghitung invers jika matriksnya memiliki ordo lebih dari 2? Misal matriks
3×3, 4×4, dan seterusnya. Pada matriks yang berordo lebih dari dua ini kita akan
memanfatkan Eliminasi Gauss Jordan.
Contoh 2 :
Penyelesaian :
Matriks disebelah kiri adalah matriks A dan sebelah kanan adalah matriks identitas. Kemudian
lakukan Operasi Baris Elementer sedemikan sehingga matriks sebelah kiri menjadi matriks
identitas dan matriks identitas (pada sebelah kanan) yang akan menjadi invers matriks tersebut.
1. baris kedua : B2 + (-2B1) [artinya baris kedua dijumlahkan dengan -2 kali baris pertama]
baris ketiga : B3 + (-B1) [artinya baris kedua dijumlahkan dengan -1 kali baris pertama]
2. baris ketiga : B3 + 2B2 [artinya baris ketiga dijumlahkan dengan 2 kali baris kedua]
4. baris kedua : B2 + 3B3 [artinya baris kedua dijumlahkan dengan 3 kali baris ketiga]
baris pertama : B1 + (-3B3) [artinya baris pertama dijumlahkan dengan -3 kali baris
ketiga]
5. baris pertama : B1 + (-2B2) [artinya baris pertama dijumlahkan dengan -2 kali baris
kedua]
Karena matriks kiri sudah terbentuk menjadi matriks identitas, maka invers dari matriks A adalah
A-1 =
Contoh 3 :
Periksa apakah matriks A3×3 memiliki invers? Jika, tentukan inversnya, dengan A
= .
Penyelesaian :
Susun matriks sedemikian sehingga seperti dibawah ini, kemudian lakukanOperasi Baris
Elementer
Perhatikan matriks sebebelah kiri pada baris kedua dan ketiga. Karena baris kedua dan ketiga
memiliki entry yang sama, ini mengakibatkan matriks tersebut memiliki dterminannya nol,
sehingga matriks tersebut tidak memiliki invers.