You are on page 1of 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

5.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode Post

Test Only Control Group Design untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak

daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata var. laurentii) terhadap degenerasi

hidropik hepar tikus putih (Rattus Norvegicus Strain Wistar ) jantan yang

diinduksi timbal peroral. Pada penelitian yang dilakukan selama 28 hari ini

terdapat dropout sebanyak dua ekor tikus dari kelompok K+ dan P1 karena

mengalami kematian ditengah penelitian, namun dropout dari kedua kelompok ini

tidak mempengaruhi jumlah sampel penelitian sehingga analisis data tetap dapat

dilakukan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan perbedaan jumlah degenerasi

hidropik dari hepatosit hepar tikus pada kelompok kontrol positif dan perlakuan

seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

A B

62
63

C D

Gambar 5.1 A) Kontrol positif, tikus putih dengan induksi timbal sebesar
26mg/200grBB/hari tanpa pemberian ekstrak. B) P1, tikus putih dengan induksi timbal dan
pemberian ekstrak daun lidah mertua sebesar 20mg/200grBB/hari. C) P2, tikus putih dengan
induksi timbal dan pemberian ekstrak daun lidah mertua sebesar 40mg/200grBB/hari. D) P3,
tikus putih dengan induksi timbal dan pemberian ekstrak daun lidah mertua sebesar
80mg/200grBB/hari. (Pewarnaan Hx & E, pembesaran 400x dengan mikroskop cahaya.
Lingkaran kuning menunjukkan degenerasi hidropik pada hepatosit)

Tabel 5.1 Hasil rata-rata jumlah sel degenerasi hidropik sel hepar tikus
ANOVA
Kelompok N Rata-rata (sel)
Signifikansi
K+ 4 304,250 ,003
P1 4 271,75
P2 5 230,60
P3 5 183,20
Total 18 242,9444
Data Primer, 2018

Keterangan :

K+ : Kontrol positif dengan induksi timbal 26mg/200grBB/hari

P1 : Perlakuan 1 dengan induksi timbal 26mg/200grBB/hari dan ekstrak daun

lidah mertua (Sansevieria trifasciata var. Laurentii) 20mg/200grBB/hari

P2 : Perlakuan 2 dengan induksi timbal 26mg/200grBB/hari dan ekstrak daun

lidah mertua (Sansevieria trifasciata var. Laurentii) 40mg/200grBB/hari

P3 : Perlakuan 3 dengan induksi timbal 26mg/200grBB/hari dan ekstrak daun

lidah mertua (Sansevieria trifasciata var. Laurentii) 80mg/200grBB/hari


64

JUMLAH DEGENERASI HIDROPIK


350
304,25
300 271,75
230,6
250
183,2
200
(SEL)

150

100

50

0
K+ P1 P2 P3

KELOMPOK PERLAKUAN

Gambar 5.2 Grafik rata rata jumlah degenerasi hidropik sel hepatosit hepar tikus

Berdasarkan gambar 5.2 terdapat perbedaan efek varian dosis ekstrak

daun lidah mertua terhadap jumlah degenerasi hidropik sel hepatosit tikus putih

jantan yang diinduksi timbal dibandingkan dengan kelompok K+ (kontrol positif),

pada kelompok P1(perlakuan 1) terjadi penurunan jumlah sebesar 10,68% , pada

kelompok P2 (perlakuan 2) mengalami penurunan sebesar 24,2% dan penurunan

terbesar terjadi pada kelompok P3 (perlakuan 3) sebesar 39,7%.

5.2 Analisis Data

5.2.1 Uji One-way ANOVA

Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk (lampiran 1) diperoleh nilai

signifikansi K+ : 0,970; P1 : 0,214; P2 : 0,237; P3 : 0,322 yang menunjukkan

distribusi data normal, kemudian dilanjutkan uji homogenitas menggunakan

Levene Test (lampiran 1) menunjukkan signifikansi 0,286 yang bermakna varian

data homogen. Analisis data kemudian dilanjutkan dengan uji One-way ANOVA

karena syarat distribusi data normal serta homogen telah terpenuhi.


65

Hasil dari uji One-way ANOVA (lampiran 1) memiliki signifikansi sebesar

0,003 yang menunjukkan adanya pengaruh ekstrak daun lidah mertua terhadap

degenerasi hidropik hepar tikus yang diinduksi timbal. Karena uji One-Way ANOVA

menunjukan adanya perbedaan bermakna maka untuk mengetahui kelompok yang

memiliki perbedaan bermakna maka dilakukan uji Post-hoc Bonferroni

5.2.2 Uji Post-hoc Bonferroni

Tabel 5.02 Hasil Uji Post-hoc Bonferroni

(I) Perlakuan (J) Perlakuan Sig


K+ P1 1,000
P2 ,103
P3 ,003
P1 P2 ,921
P3 ,035
P2 P3 ,519
Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah

degenerasi hidropik yang bermakna antara kelompok K+ (kelompok kontrol)

dengan kelompok perlakuan yaitu kelompok P3 (perlakuan 3). Uji kemudian

dilanjutkan dengan uji regresi linear.

5.2.3 Uji Regresi Linear

Tabel 5.3 Hasil Uji Regresi Linear

Variabel Dependen R R Square Adjusted R Square


Degenerasi Hidropik ,778a ,606 ,581
Data Primer, 2018

Hasil dari uji regresi linear (lampiran 1) menunjukkan bahwa pengaruh

pemberian ekstak daun lidah mertua terhadap degenerasi hidropik sebesar 58,1%

(Adjusted R2 = 0,581). Bentuk persamaan yang digunakan untuk menentukan


66

hubungan antara dosis pemberian ekstrak daun lidah mertua terhadap degenerasi

hidropik hepar tikus adalah sebagai berikut :

Y = 300,075 - 1,512X

Keterangan :

Y = Jumlah Degenerasi Hidropik Hepar

X = Dosis Ekstrak Daun Lidah Mertua (mg/200gBB)

Persamaan tersebut bermakna bahwa tanpa pemberian ekstrak daun lidah

mertua, jumlah degenerasi hidropik hepar mencapai 300,075 sel. Jika dengan

pemberian ekstrak daun lidah mertua dengan dosis sebesar 1 mg/200grBB maka

dapat mengurangi jumlah degenerasi hidropik hepar sebesar 1,512 sel.

You might also like