You are on page 1of 1

Asam Folat berasal dari kata Latin yaitu Folium yang berarti daun.

Asam Folat juga


dikenal sebagai vitamin B (B9), Asam folat adalah bagian dari vitamin B Kompleks yang
dapat diisolasi dari daun hijau (seperti bayam), buah segar, kulit, hati, ginjal, dan jamur.
Asam folat adalah senyawa sistetis jika dikonsumsi oleh tubuh akan diubah oleh enzim
reduktasedihidrofolate untuk dihydrofolate dilarutkan dalam air kemudian dibentuk menjadi
tetrahidrofolat menjadi ikatan gugus folat. Asam Folat adalah salah satu gugus yang berperan
dalam pembentukan DNA pada proses erithropoesis. yaitu dalam pembentukan sel-sel darah
merah atau eritrosit (butir-butir sel darah merah) dan perkembangan sistem syaraf.
Kekurangan asam folat sangat berpengaruh pada perkembangan sistem saraf utama otak dan
tulang belakang janin. Asam folat memang berperan penting pada fase awal pembentukan
janin, yaitu pada fase pembentukan sistem saraf pusat. Penelitian Beard CM, dkk
menyebutkan bahwa kekurangan asam folat akan menyebabkan kerusakan jaringan syaraf
(NTDs/kerusakan tabung syaraf),dan sebaliknya jika kelebihan asam folat dapat
menyebabkan kerusakan jaringan syaraf yang berhubungan dengan autisme.8Pada kondisi
tubuh kekurangan asam folat jika terjadi pada ibu hamil maka kemungkinan bayi yang
dilakirkan akan mengalami kecacatan saat lahir.

S i s t e m s a r a f m e r u p a k a n s a l a h s a t u b a g i a n ya n g m e n yu s u n s i s t e m
k o o r d i n a s i ya n g bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh
bagian tubuh, sertamemberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima
rangsangan dilakukanoleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf
pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan
oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem saraf pusat memiliki peranan dalam mengatur berbagai aktivitas tubuh, termasuk di
dalamnya yaitu menerima berbagai rangsangan sensorik, mengintegrasikan informasi satu
dengan yang lain, mengambil keputusan dan menghasilkan aktivitas motorik tubuh (Tortora
dan Derrickson, 2009). Dalam pengaturan koordinasi motorik di dalam tubuh terdapat
keterlibatan dari berbagai daerah pada sistem saraf pusat meliputi korteks serebral yang
menstimulasi kontraksi otot, serebelum yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu dari
aktivitas motorik untuk menghasilkan efek yang cepat dari satu jaringan otot menuju jaringan
otot lainnya, serta ganglia basal yang membantu merencanakan dan mengatur pola yang
kompleks dari gerakan otot (Guyton dan Hall, 2006).

Hampir semua fungsi pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf. Sistem saraf
pusat memiliki peranan dalam mengatur berbagai aktivitas tubuh, termasuk di dalamnya yaitu
menerima berbagai rangsangan sensorik, mengintegrasikan informasi satu dengan yang lain,
mengambil keputusan dan menghasilkan aktivitas motorik tubuh (Tortora dan Derrickson,
2009). Dalam pengaturan koordinasi motorik di dalam tubuh terdapat keterlibatan dari
berbagai daerah pada sistem saraf pusat meliputi korteks serebral yang menstimulasi
kontraksi otot, serebelum yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu dari aktivitas motorik
untuk menghasilkan efek yang cepat dari satu jaringan otot menuju jaringan otot lainnya,
serta ganglia basal yang membantu merencanakan dan mengatur pola yang kompleks dari
gerakan otot (Guyton dan Hall, 2006). Susunan saraf terdiri dri susunan saraf sentral dan
saraf perifer. Susunan saraf sentral terdiri dari otak (otak besar, otak kecil, dan batang otak)
dan medulla spinalis.

You might also like