METODE NUMERIK UNTUK

SIMULASI
Pemodelan & Simulasi
TM08
Metode Integrasi Numerik

Integrasi numerik tak-tentu adl metode integrasi yg digunakan

utk menyelesaikan pers diferensial.

dy ( x)
 f ( x)
dx

Sebenarnya pers diferensial di atas dpt diselesaikan scr analitis,

namun saat ini akan diselesaikan scr numerik menggunakan:
• Metode integrasi Euler
• Metode integrasi Range-Kutta
Metode Euler
Sistem dinamik linier maupun nonlinier dpt dinyatakan dgn persamaan
diferensial orde-pertama (state space model) sbb:
dy ( x)
 f ( x)
dx

Akan diestimasi y(xi) utk x0 < xi < X, dengan xi adalah titik-titik dgn selang yg
seragam pd interval x0 hingga X atau dpt dinyatakan:

xi  x0  ih
dimana h adalah step size dan i = 1, 2, 3, …, m
Sehingga:
X  x0
h
m
k1  h f ( xn , yn )
yn 1  yn  k1

Dengan m adalah jumlah titik-titik dalam simulasi.

Contoh:
dy ( x)
 x2
dx

Temukan penyelesaiannya dengan m = 100, X = 5, x0 = 1 menggunakan

metode integrasi Euler. Code_12_1.m
Metode Euler-Cauchy
Metode Euler dimodifikasi menjadi metode Euler-Cauchy sbb:

X  x0
h
m
yn 1  yn 
h
2

f ( xn , yn )  f ( xn 1 , yn*1 ) 

Dengan m adalah jumlah titik-titik dalam simulasi.

Code_12_2.m
8. Metode Range-Kutta
Metode Range-Kutta mengestimasi nilai y(ti) dengan cara yang
mirip dengan metode Euler.
Metode Range-Kutta orde-kedua:

X  x0
h
m
k1  h f ( yn , xn )
k 2  h f ( yn  k1 , xn  h)
k1 k 2
yn 1  yn  
2 2
code_13.m
9. Metode Range-Kutta Orde-Ketiga

X  x0
h
m
k1  h f ( yn , xn )
k1 h
k 2  h f ( y n  , xn  )
2 2
k3  h f ( yn  2k 2  k1 , xn  h)
k1 2k 2 k3
yn 1  yn   
6 3 6

code_14.m
10. Metode Range-Kutta Orde-Keempat
X  x0
h
m
k1  h f ( yn , xn )
k1 h
k 2  h f ( y n  , xn  )
3 3
2k 2 2h
k3  h f ( yn  , xn  )
3 3
k 4  h f ( yn  k3  k 2  k1 , xn  h)
k1 3k 2 3k3 k 4
yn 1  yn     code_15.m
8 8 8 8
11. Metode Integrasi Adams-Bashforth
Metode Adams termasuk metode integrasi prediktor korektor. Formula
prediktor korektor Adams orde empat (disebut juga Adams-Bashforth)
diberikan oleh persamaan:

 f n1  f n  f n 1
2 f n2  f n  2 f n 1  f n  2
3 f n3  f n  3 f n 1  3 f n  2  f n 3
 1 5 2 3 3 
yn 1  yn  h f n   f n1   f n2   f n3 
 2 12 8 
yn 1  yn  55 f n  59 f n 1  37 f n  2  9 f n 3 
h
24

Code_16.m
12. Metode Integrasi Adams-Bashforth-Moulton Orde 2
Metode Adams-Bashforth-Moulton orde 2 diberikan oleh
persamaan:
yn 1  yn  3 f n  f n 1 
h
2 Code_17.m

13. Metode Integrasi Adams-Bashforth-Moulton Orde 3

Metode Adams-Bashforth-Moulton orde 3 diberikan oleh

persamaan:

yn 1  yn  23 f n  16 f n 1  5 f n  2 
h
Code_18.m
12
14. Algoritma Prediktor-Korektor Milne
Sejumlah metode tersedia utk penggunaan khusus dengan
persamaan diferensial orde yang lebih tinggi misalnya algoritma
prediktor-korektor. Formula eksplisit adalah prediktor, digunakan utk
memperoleh nilai pendekatan dari penyelesaian; dan formula
implisit adalah persamaan korektor yg diselesaikan dengan iterasi
utk mendapatkan penyelesaian yg lebih teliti.

X  x0
h
m
Prediktor  y n 1  y n 3 
4h
3

2y 'n  y 'n 1  2y 'n  2 
Korektor  y n 1
h '

 y n 1  y n 1  4y 'n  y 'n 1
3
