You are on page 1of 4

A.

Aktiva Lainnya
Aktiva lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam
aktiva tetap, dan juga tidak dapat digolongkan dalam aktiva lancar, investasi atau
penyertaan maupun aktiva tak berwujud. Seperti aktiva tetap yang tidak digunakan,
piutang kepada pemegang saham, beban yang ditangguhkan dan aktiva lancar lainnya
disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain
1. Definisi Kredit Bea Siswa
Kredit bea siswa adalah kewajaran bagi bank untuk memberikan bantuan
kepada seseorang yang karena kehendaknya ingin melanjutkan pendidikan di salah
satu sekolah atau perguruan tinggi. Bagi mereka yang tidak memiliki dana untuk
melanjutkan pendidikan tersebut dapat saja mencari bank yang menjual produk kredit
khusus untuk para siswa dimana kreditnya harus dipergunakan untuk tujuan
pendidikan lanjutan.
Kredit bea siswa merupakan satu produk yang dijual oleh suatu bank kepada
pihak ketiga, yaitu nasabah, selama nasabah tersebut menjalankan atau menikmati
pendidikan. Pelunasannya dilakukan pada saat nasabah tersebut sudah tamat
pendidikan dan telah bekerja sehingga memiliki kesangguapn untuk melunasi
hutangnya. Pelunasan lainnya dapat dilakukan secara berkala apabila kredit sekaligus
diberikan di muka.
2. Prosedur Pencatatan Kredit Bea Siswa
Akuntansi untuk kredit bea siswa akan dibedakan saat pencatatannya untuk
pemberian kredit dan setiap kali terjadi peunasan cicilan. Pada saat pelunasan, harus
diakui adanya pendapatan bunga dan penerimaan cicilan yang akan mengurangi
hutang pokok nasabah.
Perhitungan bunga dilakukan dengan cara perhitungan majemuk, yaitu
terhadap saldo hutang nasabah diperhitungka bunga berbunga. Sebagai contoh
seseorang mendapatkan kredit bea siswa sebesar Rp. 1.800.000,00. Jangka waktu tiga
tahun dengan suku bunga 12% setahun. Cicilan perbulan sebesar :

1
Rp. 1.800.000,00 = PVA(36,12%)*cicilan
Rp. 1.800.000,00 = 30,1075*cicilan
Cicilan = Rp. 59.785,77
Pada akhir bulan
ke-36 besarnya cicilan akan sama denga cicilan pokok
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Debitur- Bea Siswa Rupiah 1.800.000,00
Kas 1.800.000,00

Pada bulan ke-1 yaitu saat menerima pelunasan cicilan pertama akan dicatat dengan
ayat jurnal sebagai berikut.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kas 65.074
Debitur-Bea Siswa 38.074
Pendapatan Bunga-Bea Siswa 27.000

Pada bulan ke-2 yaitu pada saat menerima pelunasan cicilan kedua akan dicatat
dengan ayat jurnal sebagai berikut.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kas 65.074
Debitur- Bea Siswa 38.645
Pendapatan bunga beasiswa 26.429

3. Definisi Kredit Delegasi


Salah satu jenis produk kredit yang dijual oleh suatu bank adalah kredit
delegasi. Kredit delegasi merupakan perlimpahan wewenang penggunaan dana
debitur yang telah direalisasikan yang dipergunakan untuk tujuan tertentu oleh pihak
yang ditunjuk oleh nasabah debitur tersebut.
4. Prosedur Pencatatan Kredit Delegasi
Akuntansi untuk kredit delegasi meliputi beberapa peristiwa sebagai berikut :
Sebagai contoh, Tuan Bambang mendapatkan kredit delegasi dari Bank BCA
– Cabang Jakarta sebesar Rp.5.000.000,00. Dengan bunga sebesar 19% setahun.
Jangka waktu kredit setahun. Biaya provisi kredit sebesar Rp.50.000,00
a. Pada saat persetujuan atau pemberian kredit
Pada saat persetujuan kredit akan dicatat penerimaan-penerimaan yang
berasal dari provisi, sedangkan pagu yang diberikan harus dicatat
dalam rekening administratif. Ayat jurnal untuk transaksi di atas
adalah sebagai berikut.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas 50.000

Pendapatan komisi provisi 50.000

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Rekening Administratif Rupiah-Delegasiyang
5.000.000
telah disetujui

b. Pada saat penarikan


Setiap penarikan akan menambah saldo debitur dari nasabah yang
bersangkutan. Transaksi penarikan dapat saja dilakukan pada cabang
lain di lokasi nasabah mendapat kredit delegasi berada.
Sebagai contoh, saudara Adit yang merupakan pihak yang diberi
wewenang untuk menarik kredit delegasi, kemudian menarik kredit
secara tunai sejumlah Rp.2.000.000,00 di Cabang Bandung. Oleh
Cabang Bandung akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
RAK-Cabang Jakarta 2.000.000
Kas 2.000.000

Oleh Cabang Jakarta, selaku cabang yang memberikan kredit transaksi


ini akan dibukukan dengan ayat jurnal.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Debitur Delegasi-Tn. Bambang 2.000.000


RAK-Cabang Bandung 2.000.000

Pada saat ini rekening administratif juga harus dikurangi dengan


jumlah sebesar Rp. 2.000.000,00 karena pagu akan berkurang. Ayat
jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Rekening Administratif Rupiah-Kredit


2.000.000
Delegasi yang disetujui

c. Pada saat pelunasan


Kredit yang dilunasi akan mengurangi saldo kredit debitur nasabah
yang bersangkutan dan akan dicatat pada sisi kredit. Sisa bunga yang
belum terbayar harus diperhitungkan dan diterima oleh bank.
Sebagai contoh, diasumsikan seluruh kredit yang telah ditarik sebesar
Rp. 5.000.000,00 dan hendak dilunasi secara tunai setelah periode satu
tahun. oleh Bank BCA-Cabang Jakarta harus memperhitungkan
jumlah yang harus diterima yang terdiri dari hutang pokok dan bunga
Rp. 5.000.000,00 + (Rp. 5.000.000,00 x 19%) = Rp.5.950.000,00
Oleh Bank BCA – Cabang Jakarta akan dicatat dengan ayat jurnal
sebagai berikut.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kas 5.950.000
Tagihan Bunga Debitur Delegasi 950.000
Debitur Delegasi-Tuan Bambang 5.000.000

Dengan diterimanya pelunasan ini maka kredit tersebut dinyatakan


lunas dan ayat jurnal administratif tidak usah lagi dibuat karena sudah
bersaldo nihil melalui penarikan-pnearikan yang dilakukan oleh
nasabah.

You might also like