You are on page 1of 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS POLEANG TIMUR
Jln.Ahmad Yani…Kode Pos 93773
BAMBAEA

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS POLEANG TIMUR


NOMOR :445/ /PKM-POLTIM/2018

TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN
KEPALA UPTD PUSKESMAS POLEANG TIMUR
Menimbang : a. Bahwa upaya peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien adalah merupakan tanggung jawab
seluruh tenaga klinis yang memberikan asuhan klinis
kepada pasien.
b. Bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab
tersebut,tenaga klinis wajib melaksanakan peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Poleang Timur tentang Kewajiban Tenaga Klinis Dalam
Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien

Mengingat : a. UU Nomor 29 tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran;


b. UU Nomor 36Tahun 2009, tentang Kesehatan;
c. Peraturan Menteri Kesehatan
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
d. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien RumahSakit,
Depkes RI, 2008
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
POLEANG TIMUR TENTANG KEWAJIBAN TENAGA
KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN.
Pertama : Semua tenaga klinis di UPTD Puskesmas Poleang
Timur mempunyai kewajiban untuk melakukan upaya
peningkatan mutu layanan klinis
Kedua : Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan
pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Bambaea
Pada tanggal : 2018
KEPALAUPTDPUSKESMAS
POLEANG TIMUR,

JAMALUDDIN
LAMPIRAN SURAT

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS POLEANG TIMUR

NOMOR : 2018
TANGGAL :

TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN


MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS POLEANG TIMUR

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINISDAN


KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS POLEANG TIMUR

1. Menentukan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.


2. Menentukan indikator perilaku pemberi layanan klinis.
3. Menyusun standar dan SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan yang jelas
dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dan SOP Layanan
Klinis yang telah disusun bersama.
5. Menerapkan manajemen risiko klinis di semua unit pelayanan untuk mencegah
timbulnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC).
6. Berperan aktif dalam melakukan identifikasi pemasalahan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
7. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
8. Berperan aktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien. Perencanaan mutu harus ditetapkan berdasarkan prioritas
fungsi dan proses pelayanan Puskesmas Poleang Timur.
9. Berperan aktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang sudah direncanakan.
10. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
11. Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKP danpenanggung jawab UKM wajib
berpartisipasi dalam program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
12. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang di selenggarakan d
iseluruh jajaran Puskesmas.
13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas
dengan pendekatan mult idisiplin, dan dikoordinasikan oleh Waki l Manajemen
Mutu.
14. Perencanaan mutu berisi:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dar I hasil monitoring
dan evaluasi indikator, mau pun keluhan pasien/keluarga/staf den
gan mempertimbangan tingkat kegawatan,risiko tinggi dan kecenderungan
terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinas idari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian di analisis dan di
tindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
e. Indikato rmeliputi indikator manajerial ,indicator kinerjaUKM, dan
indicator klinis,yang meliputi indikator struktur ,proses,dan outcome.
f. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang system untuk peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lin I pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,kejadian
tidakdiharapkan,kejadian nyar is cedera,dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien,termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien. Rencana pertemuan sosialisasi dan
koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan
kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.

15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butirdi bawah ini:


a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan perencanaan
Puskesmas poleang timur
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman pen yelenggaraan UKM,pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Di bangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. M enggunakan informasi dari kegiatan penin gkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.

16. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus di


dokumentasikan.
17. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasienkepada Kepala Puskesmas tiap triwulan.
18. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah,maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan/Pelayanan Rawat Inap (Puskesmas Rawatan)
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan gawat darurat

KEPALA UPTD PUSKESMAS

POLEANG TIMUR,

JAMALUDDIN

You might also like