Professional Documents
Culture Documents
dan memiliki kompetensi, terutama dalam menghadapi era persaingan global atau yang
dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Mengingat pentingnya
kualitas lulusan yang berdaya saing dan kompetitif, Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi melalui Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan meluncurkan program
inovatif bernama Klinik SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu program studi pendidikan tinggi di Indonesia.
Klinik SPMI merupakan layanan masyarakat berupa bimbingan teknis yang diperuntukkan
bagi entitas perguruan tinggi agar lebih memahami SPMI dan SPM-Dikti (Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi), serta yang lebih penting lagi adalah untuk meningkatkan kesadaran
membangun budaya mutu. Klinik SPMI memberikan layanan informasi berupa FAQ melalui
sarana online maupun offline dan interaktif tentang bagaimana membangun budaya mutu di
perguruan tinggi Indonesia, serta memberikan usulan solusi yang efektif terhadap segala
tantangan yang dihadapi dalam mengakarkan budaya mutu pendidikan tinggi.
Senada dengan itu, Direktur Penjaminan Mutu Ditjen Belmawa Aris Junaidi mengatakan
bahwa untuk meningkatkan mutu hidup manusia Indonesia, hal pertama yang harus dilakukan
ialah melalui peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran. “Sesuai dengan revolusi mental
nawacita Presiden RI Joko Widodo, sangat kuat dan jelas disampaikan bahwa peningkatan
kualitas SDM harus dimulai dari mutu pendidikan tinggi. Jadi, jika kita ingin mengharapkan
lulusan yang berdaya saing, maka peningkatan mutu inilah yang harus kita prioritaskan”,
ucap Aris dalam presentasinya.
Sebanyak 14 fasilitator pusat dan 200 fasilitator wilayah akan memberikan layanan Klinik
SPMI dan juga audit internal. Penerima layanan Klinik SPMI cukup komprehensif, meliputi
pengelola perguruan tinggi, dosen, mahasiswa hingga masyarakat umum.