You are on page 1of 5

Sumber Bahan Pencemaran.

Pencemaran yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar umumnya terjadi karena
pembakaran tidak sempurna dan adanya bahan pengotor pada bahan bakar, serta pendambahan
zat aditif yang tidak tepat.
a. Pembakaran tidak sempurna
Bahan bakar minyak bumi mengandung senyawa hidrogen (unsur C dan H). Proses pembakaran
sempurna bahan bakar akan menghasilkan karbondioksida dan uap air. Adapun pembakaran
tidak sempurna akan menghasilkan karbonmonoksida, disamping karbon dioksida. Dalam suatu
pembakaran, jika udara yang tersedia sangat kurang, dapat menghasilkan jelaga, yaitu partikel-
partikel karbon yang tidak terbakar.

b. Pengotor dalam Bahan Bakar.


Bahan bakar minyak bumi, terutama di Indonesia sedikit mengandung belerang. Pada waktu
minyak bumi itu dibakar, belerang yang terkandung di dalamnya berubah menjadi belerang
dioksida.
Batu bara banyak mengandung senyawa-senyawa logam sebagai pengotor, sehingga pembakaran
batu bara akan menghasilkan abu. abu tersebut mengandung oksida-oksida logam sebagai
pengotor bahan bakar batubara.

c. Bahan Aditif dalam Bahan Bakar.


Mutu bensin ditingkatkan denngan menambahkan bahan aditif, salah satunnya dengan TEL (tetra
etil lead). Penambahan (Pb (C2H5)4) dapat menaikkan angka oktan pada bahan bakar bensin
sehingga kualitas bensin akan lebih baik. Akan tetapi, pengguanaan TEL yang meningkatan
mutu bensin tersebut juga menghasilakn debu PbBr3 yang keluar bersama asap pembakaran
berdampak kurang baik terhadap lingkungan dan kesehatan. Jika udara ini terhirup dalam proses
pernapasan kita dan mengendap dalam tubuh, akan mengakibatkan menurunnya keaktian enzim-
enzim pertumbuhan. Oleh karena itu penggunaan TEL untuk meningkatkan mutu bensin saat ini
dihindari dan diganti dengan metil tersier butil eter (MTBE) yang lebih ramah lingkungan.
Asap Kendaraan bermotor
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor apabila berlebihan akan berdampak bagi
kehidupan kita, diantaranya CO2, CO, oksida nitrogen, dan oksida belerang.
Karbondioksida (CO2)
Umumnya gas CO2 tidak dianggap sebag ai polutan udara. Di alam adanya siklus CO2 dan O2 yang
mengatur persediaan dan penggunaan kedua gas itu. Peningkatan konsentrasi CO2 di udara
melebihi harga yang normal dapat mengakibatkan kenaikan suhu permukaan bumi.
Karbonmonoksida (CO)
Karbonmonoksida yang dihasilkan dari pembakaran tak sempurna senyawa karbon, terutama dari
pembakaran bahan bakar pada bensin kendaraan bermotor. Apabila konsentrasi gas CO dalam
udara melebihi 100 bpj, dapat mengganggu proses pernapasan pada manusia dan hewan. Untuk
konsentrasi yang lebih tinggi lagi, akan dapat menyebabkan kematian. Reaksi yang terjadi pada
tubuh dan menyebabkan keracunan yaitu :
CO + Hb --------> COHb
Hemoglobin karboksi hemoglobin
Fungsi hemoglobin dalam tubuh adalah sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke suma
jaringan dan membawa CO2 dari jaringan ke paru-paru.
Pada konsentrasi 0 – 15 ppm, gas CO di udara masih dapat diterima. Artinya, belum berbahaya
bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Pada konsentrasi 15 – 60 ppm, gas CO cukup
berbahaya bagi makhluk hidup, sedangkan di atas 60 ppm sangat berbahaya.
Usaha untuk mencegah meningkatnya gas CO di udara dilakukan dengan ,mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik (catalytic conventer) pada knalpot
kendaraan bermotor.
Oksida belerang (SO2 Dan SO3)
Penyebab utama pencemaran udara oleh oksida belerang adalah pembakaran bahan bakar pada
mesin industry dan dan berbagai proses kimiawi yang dilakukan. Adanya SO2 dan SO3 di udara
dapat menyebabkan hujan bereaksi dengan asam. Hl ini dikenal sebagai hujan asam dan sifatnya
merusak benda. Jika anda menghirup gas SO2, saluran pernapasan akan terasa gatal
Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Sumber utama pencemaran udara oleh NO dan NO2 adalah pembakaran bahan bakar industry dan
pembakaran pada kendaraan bermotor. Pada konsentrasi normal, gas NO di udara tidak sampai
mengganggu kesehatan, tapi gas ini dapat teroksidasi menjadi gas NO2 yang berbahaya.
Udara di kota besar dapat mengandung 10 – 100 kali lebih banyak oksida nitrogen disbanding di
daerah pegunungan. Kehadiran oksida nitrogen dalam udara secara berlebihan dapat menyebabkan
keracunan paru-paru.
Bahaya NOx di udara selain beracun, meradang, juga menimbulkan smog fotokimia. Smog
fotokimia adalah campuran dari asap dank abut, terutama dari karbon (asap) dan bahan yang
mudah terbakar (sisa pembakaran hidrokarbon).
Partikulat
Di antara berbagai macam partlkulat yang ada di udara, partikulat logam yang paling berbahaya
bagi kesehatan. Partikulat itu bila tidak segera dicegah, edikit-demi sedikit akan masuk ke dalam
tubuh dan berkumpul hingga mencapai konsentrasi tertentu yang menyebabkan keracunan.
Logam-logam tersebut adalah timbale, raksa, cadmium, berilium, mangan dan arsen.

Pengaruh Rumah Kaca (Green House Effect)


Adanya pengaruh rumah karbondioksida di atmosfer dapat menimbulkan fenomena yang disebut
green house effect atau pengaruh rumah kaca. istilah green house effect diilhami dari peristiwa
rumah yang terdiri dari kaca berwarna hijau untuk menumbuhkan tanaman di dalamnya meskipun
pada musim dingin. Di dalam rumah kaca tersebut, suhu yang diperlukan tanaman dapat
dipertahankan agar tanaman dapat tetap tumbuh.
Sepeti halnya dalam efek rumah kaca, uap air dan karbon dioksida di atmosfer berfungi sebagai
tutup kaca dan rumah kaca sehingga suhu di bumi tetap dipertahankan secara normal.
Karbondioksida dapat mengadsobsi sinar infra merah. Di daerah troposfer H2O lebih bersifat
dominan mengadsorbsi sinar inframerah dari pada CO2. Namun di daerah atmosfer, CO2 dan O3
sama-sama merupakan absorben yang kuat.
Bumi dapat memantulkan energi panas yang diterima dari matahari. Pantulan panas dari bumi
tersebut dikembalikan oleh gas CO2 ke permukaan bumi. Hal ini memicu bertambahnya gas CO2
yang ada di udara adalah penggunaan bahan bakar minyak yang makin besar. Banyaknya gas CO2
(melebihi ambang batas yang ditentukan) di atmosfer dapat menaikkan suhu dipermukaan bumi.
Naiknya suhu dipermukaan bumi akan mengakibatkan mencairnya es di daerah kutub, dan
selanjutnya akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut.

Pengaruh Gas Freon


Freon merupakan senyawa turunan klorofluoro dari senyawa alifatik rantai pendek, yaitu
chlorofluoro metan (CFM). Keduanya dipakai sebagai aerosol pendorong dan pendingin (misalnya
untuk kulkas dan AC).
Di statosfer, freon diuraikan oleh sinarultraviolet. dari matahari sesuai dengan reaksi berikut :

sinar ultraviolet
CF2Cl2 > CF2 + Cl2el
sinar ultraviolet
CFCl3 > CF2Cl3 + Cl2

Ozon adalah senyawa yang berada di atmosfer bumi yang berfungsi untuk melindungi bumi
(sheltrer) dari sinar ultrafiolet matahari. Freon dapat menyebabkan merusaknya senyawa ozon
yang ada di atomsfer bumi. Rusaknya lapisan ozon mengakibatkan radiasi ultraviolet dari matahari
dapat langsung masuk ke bumi. Hal ini dapat membahayakan kelangsungan hidup di bumi.

Hujan asam
Air hujan yang turun ke bumi, membawa serta partikel-prtikel dari udara, kemudian masuk ke
dalam tanah. Jika tidak ada pencemaran, air hujan tidak berpengaruh berpengaruh negatif terhadap
kehidupan, baik di darat, maupun di perairan. akan tetapi, jika air hujan membawa serta partikel-
partikel, sperti gas sulfur dioksoda, air hujan akan bersifat asam.
Industri yang memakai batu bara sebagai bahan bakar, merupakan sumber utama terjadinga hujan
asam. Sulfur dan nitrogen dalam batu bara yang tebakar akan berubah menjadi sulfur dioksida
(SO2) dan nitrogen oksida (NO). Gas ini bercampur dengan udara sekitar dan bergerak bersama
angin ke tempat lain.
Gas oksida belerang (SOx) dan gas-gas oksida nitrogen (NO) dengan bantuan energi matahari
dapat terjadi oksidasi menjadi SO2 maupun NOx, yang selanjutnya membentuk asam sulfat
H2SO4 dan asam nitrat HNO3. Asam-asam yang terbentuk larut dalam air dan selanjutnya turun
ke bumi.
Hujan diklasifikasikan sebagai hujan asam jika pH air hujan tersebut <5,6 (pH hujan norma antara
5,6 - 6). Sifat asam dari hujan merusak logam, baja, patung, candi atau benda-benda lain yang
terbuatdari batu, terutama mengandung CaCO3.
Usaha jangka panjang untuk menghentikan kerusakan akibat hujan asam adalah dengan
menghentikan sumbernya, mengganti bahan bakar batu bara dengan bahan bakar lainnya. Adapun
usaha jangka pendek yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi pengaruh hujan asam
dengan menebarkan zat kapur ke dalam danau dan sungai.

You might also like