You are on page 1of 5

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BORONG KOMPLEKS
Kel.pasir putih Kec.Sinjai Borong Kab.Sinjai Kode Pos 92662

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BORONG KOMPLEKS
KECAMATAN SINJAI BORONG
KABUPATEN SINJAI
Nomor : 89.1/PKM-BK/SB/SK-AKR/VII/2017

TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU


DAN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS BORONG KOMPLEKS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPTD PUSKESMAS BORONG KOMPLEKS,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu


penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Borong Kompleks, maka perlu disusun suatu
kebijakan mutu yang menjadi pedoman dasar dalam
pelaksanaan manajemen mutu;

b. bahwa upaya peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien merupakan tanggung jawa tenaga
klinis yang melakukan asuhan pasien;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf (a) dan (b), maka perlu disusun
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Borong Kompleks
tentag Kewajiban Tenaga Klinis dalam Peningkatan
Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien di Puskesmas
Borong Kompleks

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 Tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Undang-undang Republik Indonesia No.29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 4389);
3. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 128 tahun 2004, Tentang puskesmas.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/2003 tentang standar
pelayanan minimal bidang kesehatan
dikabupaten/kota;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun1996 tentang Tenaga Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TENTANG


KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
BORONG KOMPLEKS KABUPATEN SINJAI
KESATU : Semua tenaga klinis mempunyai kewajiban dalam
peingkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
KEDUA : Tenaga klinis adalah dokter, dokter gigi, perawat, bidan
dan tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab dalam
melakukan asuhan pasien
KETIGA : Kewajiban tenaga klinis sebaimana tercantum dalam
lampiran ini harus dijadikan sebagai acuan mutu klinis
dan keselamatan pasien di Puskesmas Borong Kompleks
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

DITETAPKAN DI : SINJAI BORONG


PADA TANGGAL : 21 Juli 2017

KEPALA ;

ST. Husnah
Lampiran : Kewajiban Tenaga Klinis Dalam Peningkatan Mutu
Dan Keselamatan Pasien Di UPTD Puskesmas
Borong Kompleks
Nomor : 89.1/PKM-BK/SB/SK-AKR/VII/2017
Tanggal : 21 Juli 2017

TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU DAN


KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS BORONG


1. Menentukan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

2. Menentukan indikator perilaku pemberi layanan klinis

3. Menyusun standar SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan

4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar SOP Layanan


Klinis yang telah disusun bersama

5. Menerapkan manajemen risiko klinis di semua unit pelayanan untuk


mencegah timbulnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), dan Kejadian Potensial Cedera (KPC)

6. Berperan aktif dalam melakukan identifikasi permasalahan mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien

7. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadapa permasalahan mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien

8. Berperan aktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien. Perencanaan mutu harus ditetapkan
berdasarkan prioritas fungsi dan proses pelayanan Puskesmas Borong
Kompleks

9. Berperan aktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien yang sudah direncanakan

10. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien

11. Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab UKP, dan Penanggung Jawab


UKM wajib berpartisipasi dalam program peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
dan evaluasi

12. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan


program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang
diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas Borong Kompleks

13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh jajaran Puskesmas


Borong Kompleks dengan pendekatan multidisiplin dan dikordinasikan
oleh Manajemen Mutu

14. Perencanaan mutu berisi paling tidak:


a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/
staf dengan mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan
kecenderungan terjadinya masalah

b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien

c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan


keselamatan pasien yang terkordinasi dari semua unit kerja dan unit
pelayanan

d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan


pemilihan indikator dan pengumpulan data untuk kemudian dianalisis
dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien

e. Indicator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan


indikator klinis yang meliputi indikator struktur, proses dan outcome

f. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien melalui


standarisasi, perancangan system, rancang ulang system untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien

g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik


pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM

h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,


Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, dan Keadaan
Potensial Cedera

i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis


dan keselmatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan
mutu laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat

j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu klinis dan


keselamatan pasien. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi
untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan

k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan


pasien

15. Perancangan system/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di


bawah ini:

a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan perencanaan
Puskesmas Borong Kompleks

b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf

c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik


klinis, dtandar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah, dan berbagai
panduan dari Kementerian Kesehatan

d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehta

e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko

f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di


Puskesmas
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik

h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait

i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan system


pelayanan

16. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan

17. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu


dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap triwulan

18. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/ keluarga dan staf, serta
mempertimangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah,
maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan
mutu dan keselamatan pasien adalah:

a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien

b. Pelayanan rawat jalan/ Pelayanan Rawat Inap

c. Pelayanan Fasmasi

d. Pelayanan Gawat Darurat

DITETAPKAN DI : SINJAI BORONG


PADA TANGGAL : 21 JULI 2017

KEPALA,

ST HUSNAH

You might also like