You are on page 1of 3

PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS PARONGIL
KECAMATAN SILIMA PUNGGA PUNGGA
Jl. Sisingamangaraja Atas No:- Parongil, Kode Pos : 22262
Email : puskesmasparongil@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD. PUSKESMAS PARONGIL


NOMOR :

TENTANG
SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPTD. PUSKESMAS PARONGIL

Menimbang : a. Bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman.
b. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelyanan di UPTD. Puskesmas PARONGIL
perlu disusun keputusan Kepala Puskesmas tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien
di UPTD Puskesmas PARONGIL.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan PasienRumahSakit
;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 123 tahun 2004, tentang
Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1457/MENKES/SK/X/2013
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD. PUSKESMAS PARONGIL TENTANG SASARAN-


SASARAN KESELAMATAN PASIEN UPTD. PUSKESMAS PARONGIL

Kesatu : Sasaran- sasaran Keselamatan Pasien di UPTD. Puskesmas PARONGIL sebagaimana


tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PARONGIL
Pada tanggal :
Kepala UPTD. Puskesmas PARONGIL,

Rudy k. Purba
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
UPTD. PUSKESMAS PARONGIL
TENTANG SASARAN - SASARAN
KELAMATAN PASIEN DI UPTD.
PUSKESMAS PARONGIL

PANDUAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN


UPTD. PUSKESMAS PARONGIL

A. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama dalam pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat mempunyai peranan penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Bahwa
dalam rangka mengoptimalisasikan dan mengintegrasikan semua supaya kesehatan di Puskesmas agar
pelayanan yang diberikan bermutu dan komprehensif perlu adanya pedoman yang disusun sebagai Panduan
Keselamatan Pasien di UPTD. Puskesmas PARONGIL.
Keselamatan pasien di Pusksmas adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi pengurangan resiko terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi pada pasien di UPTD.
Puskesmas PARONGIL. Melakukan identifikasi dan penanganan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
sistem pencatatan dan pelaporan dan analisis insiden,
sehingga memberikan pembelajaran bagi petugas dalam penanganan insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebakan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan yang dapat mengancam nyawa pasien.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Sebagai pedoman kerja bagi semua petugas di UPTD. Puskesmas PARONGIL dalam upaya keselamatan
pasien.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi petugas, pasien maupun keluarga pasien

C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Sasaran keselamatan pasien merupakan syarat untuk diterapkan di UPTD. Puskesmas PARONGIL,
maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien,
sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan di UPTD. Puskesmas
PARONGIL sasaran keselamatan pasien meliputi;

1. KETEPATAN INDENTIFIKASI PASIEN


Seluruh staf wajib melakukan proses klarifikasi pasien mulai dari pendaftaran, poli pelayanan,
pengambilan spesimen untuk pemeriksaan spesimen,dan pemberian obat.
Kebijakan atas prosedur identifikasi pasien ini sebaiknya melibatkan cara yaitu dengan menanyakan
nama,umur dan alamat.

2. KETEPATAN PEMBERIAN OBAT


Petugas apotik wajib melakukan identifikasi pasien sebelum pemberian obat yaitu ada petugas yang
menerima, membaca dan menyerahkan resep. Petugas wajib menanyakan kembali nama, umur dan keluhan
pasien sebelum menyerahkan obat.
Obat - obatan yang perlu di waspadai ( high alert medication) obat yang sering menyebabkan terjadi-
nya kesalahan -kesalahan serius, obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
(adverse outcome) seperti obat-obatan yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (nama obat rupa dan
ucapan mirip/ NORUM)

3. KETETAPAN PROSEDUR MEDIS DAN PERAWAT


Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam penangan bedah minor di Puskesmas maka perlu
dilakukan;

1. UPTD. Puskesmas PARONGIL menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk indentifikasi
lokasi bedah minor dan melibatkan pasien didalam proses penandaan.
2. UPTD. Puskesmas PARONGIL menggunakan checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat pro
bedah minor tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang
diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
3. Tim yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum insisi/timeout” tepat sebelum dimulai
nya suatu prosedur/tindakan bedah minor
4. Kebijakan dan prosedur di kembangkan untuk mendukung proses yang seragam untuk memastikan tepat
lokasi, tepat prosedur,dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan diluar
Ruang tindakan.

4. PENGURANGAN TERJADINYA RESIKO INFEKSI DI PUSKESMAS


Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan terbesar dalam tatanan pelayanan
kesehatan,dan peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
merupakan keprihatinan besar bagi pasien maupun para professional pelayanan kesehatan.
Pusat dari elemen infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan ( handhyginen) yang tepat.
Pedoman hand hyginen bisa dibaca di standar operasional yang tersedia

5. PENGURANAN RESIKO PASIEN JATUH


UPTD. Puskesmas PARONGIL perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk
mengurangi terjadi risiko cedera sampai jatuh. Evaluasi bias termasuk riwayat jatuh, obat dan gaya jalan dan
keseimbangan serta alat bantu berjalan yang digunakan pasien.

6. KETEPATAN PEMERIKSAAN LABORATURIUM


Petugas laboraturium wajib melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama, umur dan jenis
pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien sebelum dilakukan pengambilan sampel.

Ditetapkan di : PARONGIL
Pada tanggal :
Kepala UPTD. Puskesmas PARONGIL,

Rudy K. Purba

You might also like