You are on page 1of 34

LAPORAN AKHIR DASAR-DASAR AGRONOMI

BUDIDAYA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogea L.)

Disusun Oleh :

Nama : Kholis Karimil

Npm : E1D016066

Program Studi : Agribisnis

Shift : Senin, Jam 08.00-09.40 WIB

Dosen Pembimbing : Marwanto M,Sc

Co-ass : Ayu Nurastuti

LABORATORIUM AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2017

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kacang tanah adalah salah satu tanaman ekonomi yang mengandung lemak dan protein
dan mampu tumbuh dilahan kering. Meskipun demikian, pertumbuhan dan
produksinya tergantung pada tersedianya air. Pada lahan kering, ketersediaan air sangat
tergantung pada hujan.Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman
yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya
kacang tanah dibawa dan disebarkan ke benua Eropa, kemudian menyebar ke benua Asia sampai
ke Indonesia (Purwono dan Purnamawati, 2010).

Kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup penting di
Indonesia, luas pertanamannya menempati urutan 4 setelah padi, jagung dan kedelai. Dalam
meningkatkan produksi juga dituntut untuk tetap menjaga lingkungan agar tidak rusak sehingga
produksi bisa lestari. Upaya untuk meningkatkan Kacang tanah dengan perluasan areal
memanfaakan lahan kering yang belum dikelolah secara optimal, memanfaatkan limbah.
pertanian sebagai pupuk untuk menekan biaya produksi serta pengelolaan tanaman secara baik
(Arinong, 2012).
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya produksi kacang tanah adalah pengolahan
yang kurang optimal sehingga drainasenya buruk dan strukturnya padat, pemeliharaan tanaman
yang kurang optimal, serangan hama dan penyakit, penanaman varietas yang berproduksi rendah,
mutu benih yang rendah dan periode kekeringan yang cukup lama terjadi pada fase pengisian
polong. Penurunan produksi ini pada umumnya disebabkan oleh penurunan luas lahan dan
produktivitas lahan penanaman kacang tanah yang terus menurun. Karena itu maka upaya
peningkatan produksi kacang tanah harus melalui intensifikasi, salah satunya dengan pemupukan
(Raja ,2013).

2
1.2 Tujuan
Untuk mempelajari teknik pembudidayaan kacang tanah
 Persiapan Tanam
1. Mahasiswa dapat menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan
penanaman.
2. Mahasiswa mampu membuat sarana pengatur jarak tanam.
3. Mahasiswa mampu menentukan benih yang baik sebagai bahan tanam.
4. Mahasiswa dapat menentukan letak lubang tanam yang sesuai dengan jarak tanam
komoditi.
5. Mahasiswa dapat menempatkan pupuk dasar pada petakan tanaman.
 Daya Tumbuh dan Penentuan Sampel
1. Mahasiswa dapat menghitung daya tumbuh tanaman di lapangan.
2. Mahasiswa dapat menentukan sampel pada populasi tanaman.
3. Mahasiswa dapat melakukan pembumbunan tanaman dengan cara yang benar.
4. Mahasiswa dapat melakukann pemupukan dengan benar.
 Teknik Pengamatan Pertumbuhan Vegetatif Tanaman dan Pengendalian OPT
1. Mahasiswa mampu melakukan teknik pengukuran organ vegetative tanaman sebagai
indicator pertumbuhan tanaman.
2. Mahasiswa dapat mengenali gejala kelainan tanaman dan menentukan penyebab
kelainan.
3. Mahasiswa dapat memilih metode dan bahan pestisida yang diperlukan.
4. Mahasiswa dapat melakukan pengendalian OPT dengan benar.
 Teknik Pengamatan dan Metode Analisis Pertumbuhan Tanaman
1. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif secara benar
terhadap setiap peubah pertumbuhan tanaman dan dapat mengkorelasikan antar data
peubah ke dalam bentuk informasi sederhana dan lengkap.
 Panen
1. Mahasiswa dapat menentukan saat panen berdasarkan kriteria panen tanaman kacang
tanah.
2. Mahasiswa dapat mengukur variabel hasil dengan benar.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) diperkirakan masuk ke Indonesia pada
abad ke-16. Tanaman kacang tanah ini bukanlah tanaman asli dari Indonesia, melainkan
merupakan tanaman kacang-kacangan yangberasal dari benua Amerika lebih tepatnya yaitu
Brazilia, Amerika Selatan.Yang mana pada awalnya kacang tanah dibawa dan disebarkan ke
benua Eropa, hingga menyebar ke benua Asia baru kemudian sampai ke Indonesia (Purwono dan
Purnamawati, 2010).
Di Indonesia tanaman kacang tanah menjadi tanaman kedua terpenting setelah kedelai
India dan Cina merupakan 2 negara penghasil kacang tanah terbesar dunia. Dalam taksonomi
tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang tanah diklafikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Family : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.
Morfologi tanaman kacang tanah yaitu :
1. Daun, kacang tanah memiliki daun majemuk bersirip ganda. Tangkai daun agak panjang, tiap
tangkai terdiri atas 4 anak daun. Daun berperan penting dalam proses fotosintesis.
2. Bunga, pada umur 4-5 minggu kacang tanah mulai berbunga. Bunga tumbuh pada ketiak daun.
Mahkota bunga kacang tanah berwarna kuning dan memiliki bendera yang bergaris-garis
merah pada pangkalnya.
3. Batang, berbentuk cabang percabangan terdiri dari dua jenis yaitu dengan cabang vegetatif dan
cabang reproduktif. Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku, dengan
tipe pertumbuhan tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal. Namun lambat
laun bercabang banyak seolah-olah merumpun. Panjang batang berkisar antara 30-50 cm atau
lebih, tergantung jenis atau varietas kacang tanah dan kesuburan tanah.

4
4. Buah, kacang tanah memiliki buah berbentuk polong. Setelah terjadi pembuahan, bakal buah
yang disebut ginofor tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang ginofor akan terhenti
setelah berbentuk polong.
5. Biji, kacang tanah memilikibiji dengan warna yang beragam yaitu putih, merah, ungu, dan
kesumba. Biji yang paling baik adalah yang berwarna kesumba.
6. Akar, kacang tanah memiliki sistem perakaran tunggang, pada akar tunggang tersebut akar
cabang tumbuh dengan tegak lurus. Akar cabang ada yang mati dan ada juga yang menjadi
akar permanen yang berfungsi untuk menyerap makanan. Pada polong kadang terdapat
semacam bulu akar yang dapat menyerap makanan.
Kacang tanah mempunyai susunan perakaran tunggang. Akar ini mempunyai akar-akar
cabang yang lurus. Akar cabang mempunyai akar-akar yang bersifat sementara dan berfungsi
sebagai alat penghisap. Karena meningkatnya umur tanaman akar-akar tersebut kemudian mati,
sedangkan akar yang tetap bertahan hidup menjadi akar-akar yang permanen. Akar permanen
tersebut akhirnya mempunyai cabang lagi dan berfungsi juga sebagai alat penghisap. (Wibawana,
2012).
Pertumbuhan tanaman kacang tanah dipengaruhi oleh iklim (curah hujan,suhu,
kelembaban udara dan Penyinaran sinar matahari)media tanam dan ketinggian tempat. Curah
hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300mm/tahun. Hujan yang terlalu
keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang
terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.Suhu udara
bagi tumbuhnya kacang tanah adalah sekitar 28–32 0C. Pertumbuhan tanamanakan sedikit
terhambat apabila suhunya dibawah 10 0C,bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga
yang kurang sempurna. Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %.
Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar
pertanaman. Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah,
terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang. Dari segi media tanam jenis tanah
yang gembur/bertekstur ringan dan subur. Sesuai untuk tanaman kacang tanah. pH tanah antara
6,0–6,5. Tanaman dapat menjadi kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati akibat kekurangan air. Air
yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi
penanaman atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan
kacang tanah. Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah
padaketinggian antara 500 m dpl (Wanda, 2013).

5
Kacang tanah memerlukan iklim yang lebih panas dibandingkan tanaman kedelai atau
jagung. Kelembaban udara lebih dari 80% kurang menguntungkan bagi pertumbuhan kacang
tanah, karena akan memberikan lingkungan yang sangat baik bagi pertumbuhan penyakit bercak
daun dan karat. Tanah yang terlalu lembab di samping menghambat pertumbuhan tanaman, juga
mendorong pertumbuhan cendawan pembusuk akar(Askari, 2010).
Curah hujan yang cukup tinggi pada masa pembentukan polong dapat mempengaruhi
produksi kacang tanah. Pergantian masa vegetative ke masa generative hingga masaknya buah
memerlukan iklim yang sedang serta keadaan yang lembab terus menerus akan menyebabkan
terjadinya perkecambahan dalam polong yang kemudian mengundang hama dan penyakit.
Sehingga curah hujan menjadi factor penghambat produksi kacang tanah (Soeprapto, 2011).
Biji tanaman yang telah mengalami perlakuan sehingga dapat dijadikan sarana dalam
memperbanyak tanaman disebut benih. Secara agronomi, benih dan bibit dapat dikatakan sama
karena fungsinya sama, namun secara biologi berbeda. Bibit digunakan untuk menyebutkan benih
yang telah berkecambah.Untuk mendorong pertumbuhan tanaman diberikan pupuk pada tanaman
baik secara langsung maupun tidak langsung, agarmeningkatkan produksi atau memperbaiki
kualitasnya sebagai akibat perbaikan nutrisi tanaman. Pupuk dapat digolongkan kedalam senyawa
organik maupun anorganik yang dapat terdiri dari satu atau lebih unsur hara(Leiwakabessy dan
Sutandi, 2012).
Pupuk anorganik adalah pupuk dengan kadar hara tinggi. Menurut jenis unsur hara yang
dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua, yakni pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam,biasanya
berupa unsur hara makro primer. Pupuk majemuk adalah bahan yang mengandung lebih dari satu
jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Beberapa contoh pupuk anorganik adalah urea, TSP,
dan NPK (Lingga dan Marsono, 2010).
Unsur hara P memberikan peranan dalam merangsang pertumbuhan akar, pembentukan
bung, buah dan biji.Apabila tanaman kekurangan N maka pertumbuhan tanaman akan terhambat,
tanaman tampak kurus, menghambat produksi protein dalam pembentukan sel-sel baru
pertumbuhan akan berjalan dengan lambat akibat terhambatnya pembentukan klorofil karena
kekurangan nitrogen (Damanik et al, 2010).
Pupuk urea merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan, berguna untuk membuat daun
tanaman lebih hijau, mempercepat pertumbuhan dan menambah jumlah anakan tumbuhan ,
menambah ukuran daun, besar gabah dan memperbaiki mutu gabah , merangsang pembentukan

6
protein biji, dan menyediakan makanan bagi jasad renik tanah yang bekerja mengurai bahan
organik dalam tanah (Agustia, 2011).

Urea adalah suatu senyawa organic yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, Oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang
terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide
resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyl diamine. Senyawa ini adalah senyawa organik
sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik (Sirait, 2010).

Pembumbunan dilakukan dengan tujuan agar bakal buah mudah masuk ke dalam tanah,
kondisi tanah tetapa subur, longgarnya pori-pori tanah, tetap dalam kondisi remah dan lembab
yang kemudian membentuk polong biji, pada tanah gembur terdapat lebih banyak polong biji
dibandingkan dengan polong biji di tanah yang padat. Dengan teknik pembudidayaan yang tepat
produktivitas kacang tanah dapat tercapai secara optimal hingga mencapai 4 ton/ha. Namun perlu
diperhatikan bahwa terdapat kesenjangan dari potensi varietas dengan hasil produksi dari petani.
Sehingga perlu disadari bahwa potensi hasil dari kacang tanah yang di peroleh dari petani jarang
tercapai (Widowati, Hari Eny, dkk., 2012).

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


 Tempat Pelaksanaan:
Laboratorium Agronomi dan Lahan Percobaan Jurusan Budidaya Pertanian, Program
Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.
 Waktu Pelaksanaan :

No Tanggal Kegiatan Tempat Keterangan
1 4 - 8 September Asistensi persiapan praktikum Lab Agro Sesuai
2017 Jadwal Shift
2 11 - 15 September Acara 1: Persiapan Tanam Lab Agro Sesuai
2017 Jadwal Shift
3 16 September 2017 Penggemburan lahan dan tanam Kebun Percobaan Jam 15.30
Semua Shift
4 18 - 22 September Acara II: Pengenalan sarana Lab Agro Sesuai
2017 produksi pertanian (Bahan) Jadwal Shift
5 23 September 2017 Penyulaman tanaman dan Kebun Percobaan Jam 15.30
pengamatan daya tumbuh benih Semua Shift
6 25 - 29 September Acara III: Pengenalan srana Lab Agro Sesuai
2017 poduksi pertanian (Alat) Jadwal Shift
7 16 - 20 Oktober Acara IV: Penjarangan, Lab Agro Sesuai
2017 penyulaman tanaman dan Jadwal Shift
penetuan sampel
8 21 Oktober 2017 Pemupukan urea ke II, dan Kebun Percobaan Jam 15.30
penentuan sampel Semua Shift
9 23 - 27 Oktober Teknik pengamatan Lab Agro Sesuai
2017 pertumbuhan vegetatif tanaman Jadwal Shift
dan pengendalian OPT
10 30 Okt - 3 Nov Pengamatan I dan pemeliharaan Kebun Percobaan Sesuai
2017 tanaman Jadwal Shift

8
11 4 November 2017 Pengendalian OPT Kebun Percobaan Jam 15.30
Semua Shift
12 6 - 10 November Pengamatan II dan Kebun Percobaan Sesuai
2017 pemeliharaan tanaman Jadwal Shift
13 13 - 17 November Pengamatan III dan Kebun Percobaan Sesuai
2017 pemeliharaan tanaman Jadwal Shift
14 20 - 24 November Acara VI: Teknik pengamatan Lab Agro Sesuai
2017 dan metode analisis Jadwal Shift
pertumbuhan tanaman dan
Acara VII: Teknik tabulasi,
analisis data dan pembuatan
laporan akhir
15 27 Nov - 1 Des Acara VIII: Panen; Pengamatan Kebun Sesuai
2017 di laboratorium dan penyerahan Percobaan/ Lab Jadwal Shift
laporan sementara (data hasil Agro
seluruh pengamatan dari setiap
kelompok)
16 28 Nov - 2 Des Responsi dan penyerahan Ruang Ujian Sesuai
2017 laporan akhir Jadwal Shift
17 29 N0vember 2017 Panen Kebun Percobaan Sesuai
Jadwal Shift

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat yang digunakan, antara lain :
- Tali raffia - Ajir - Mistar
- Meteran - Tugal - Sidol
- Arit - Cangkul - Papan nama
- Gunting - Alat tulis - Timbangan analitik

9
3.2.2 Bahan
Bahan yang diperlukan, antara lain :
- Benih kacang tanah
- Pupuk urea
- SP 36
- Pestisida furadan

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Persiapan Tanam
 Membuat Alat Bantu Jarak Tanam (Cablak/Caplak)
1. Menyiapkan seutas tali raffia sepanjang 3.5 m dan 2 utas tali lain sepanjang 2.5 m
yang menjadi tali utama. (melebihkan 0.5 m tali untuk mengikat ajir di kedua ujung
yang masing-masing 25 cm pada luas lahan 2 m × 3 m).
2. Menyiapkan potongan tali raffia sepanjang 15 cm sebagai tali penanda jarak tanam.
Agar lebih baik menggunakan warna tali raffia yang berbeda dari tali sebelumnya.
3. Mengukur jarak 25 cm dari kedua ujung tali utama kemudian memberi tanda hingga
selesai di ujung tali untuk megikat ajir dengan menggunakan spidol. Simpul pertama
berjarak setengah dari jarak tanam kacang tanah 20 cm × 30 cm, maka untuk tali
ukuran 3.5 m membuat cablak sebagai berikut : 2.5 cm, 15 cm, 30cm, 30 cm, 30
cm,..........dst. sedangkan untuk tali ukuran tali 2.5 m membuat cablak sebagai berikut :
25 cm, 10 cm, 20 cm, 20 cm, 20 cm,……….dst.
4. Membuat simpul-simpul dengan tali raffia penanda jarak tanam pada setiap titik
spidol yang telah ditandai.
 Menghitung Kebutuhan Benih
1. Menghitung jumlah benih kacang tanah yang dibutuhkan untuk petakan(dua benih
pada setiap lubang).
2. Kemudian ko-ass akan menyiapkan benih kacang tanah pada saat tanam
 Menghitung Dosis Pupuk
1. Menghitung kebutuhan pupuk urea, SP 36, dan KCL untuk komoditi kacang tanah
dengan rumus :
luas lahan yang ditanami
Kebutuhan pupuk = × dosis pupuk per hektar
luas lahan 1 hektar

2. Dosis setiap jenis pupuk (kg/ha) untuk tanaman kacang tanah, yaitu :
10
- Urea 50 kg/ ha (saat tanam) dan 100 kg/ha (15 hari setelah tanam)
- SP 36 100 kg/ ha
- KCL 100 kg/ ha
3. Kemudian ko-ass akan menyiapkan pupuk pada saat tanam.
 Membuat Lubang Tanam
1. Membersihkan gulma yang berada di petakan.
2. Menggemburkan tanah dengan menggunakan cangkul.
3. Menentukan letak lubang tanam pertama berdasarkan jarak yang akan diaplikasikan
dengan menetapkan letak tanaman sudut = 1/2 ×jarak tanam.
4. Merentangkan tali cablak yang berukuran 2.5 m yang telah disiapkan sebelumnya
pada kedua sisi lahan, lalu mengijkat bagian ujungnya pada ajir.
5. Merentangkan tali cablak yang berukuran 3.5 m dengan arah tegak lurus pada tali
pertama sebagai panduan menugal.
6. Membuat lubang tanam dengan kedalaman 5-7 cm sesuai jarak tanam menggunakan
tugal tepat pada simpul tali jarak tanam.
7. Setelah menugal satu baris pindahkan tali cablak yang berukuran 3.5 m ke tanda jarak
tanam berikutnya .
 Menaman dan Melakukan Pemupukan Dasar
1. Memasukkan Furadan 3G sekitar 10 butir per lubang tanam.
2. Memasukkan benih sebanyak 2 butir pada setiap lubang tanam.
3. Melakukan pemupukan dasar dengan campuran urea, SP 36 dan KCL.
4. Menutup lubang tanaman dengan tanah yang remah.
5. Melakukan penyiraman hingga tanah cukup basah.
6. Memasang papan nama dari map plastik berwarna merah untuk komoditi kacang
tanah yang bertuliskan nama, npm, shift praktikum, nama dosen pembimbing dan ko-
ass.
3.3.2 Daya Tumbuh dan Penentuan Sampel
1. Melakukan pengamatan secara umum pada semua tanaman kacanga tanah yang ada di
petakan.
- Menghitung daya tumbuh tanaman kacang tanah
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ
Daya tumbuh= × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚

- Melakukan penyulaman agar daya tumbuh meningkat


11
- Mengamati tipe perkecambahan kacang tanah, hypogeal atau epigeal.
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎
- Menghitung populasi tanaman =𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚

2. Membuat denah penentuan sampel.


3. Membuat nomor 1-64 tidak termasuk tanaman pinggir.
4. Membuat kocokan arisan sejumlah tanaman di atas.
5. Mengambil 5 nomor (5% dari populasi).
6. Memberi tanda pada tanaman kacang tanah di lahan pada sampel yang telah terpilih.
7. Kemudian merawat tanaman sebaik mungkin hingga panen.

3.3.3 Teknik Pengamatan Pertumbuhan Vegetative Tanaman dan Pengendalian OPT


 Pengamatan Pertumbuhan Tanaman
1. Melakukan pengamatan vegetatif dan generatif( fase generatif)
2. Mengukur tinggi tanaman kacang tanah dari pangkal batang / permukaan tanah hingga
titik tumbuh tanaman
3. Menghitung jumlah daun, jumlah anakan, bobot segar tanaman , jumlah polonghg dan
mengukur luas daun.
 Pengamatan Pengendalian OPT
1. Mengamati jenis gulma yang tumbuh.
2. Mengendalikan gulma dengan cara manual yaitu dengan mencabuti gulma yang
tumbuh di atas petakan dan di sekitarnya. Kemudian buang jauh dari petakan.
3. Mengamati kelainan akibat hama dan penyakit tanaman.
4. Mengendalikan OPT dengan cara mekanik.

3.3.4 Teknik Pengamatan dan Metode Analisis Pertumbuhan Tanaman


1. Melakukan perhitungan analisis pertumbuhan tanaman dengan rumus berikut :
NPA = bobot bagian tanaman diatas permukaan tanah : bobot bagian tanaman di
bawah permukaan tanah.

3.3.5 Panen
1. Melakukan pemanenan dengan hati-hati
2. Melakukan pengukuran dengan menimbang : bobot segar , polong,akar dan tajuk.

12
3.4 variabel Pengamatan
Pengamatan ke 1
Sampel Tinggi tanaman Jumlah daun Jumlah cabang/jumlah anakan
1 16 16 4
2 10 12 4
3 14 13 3
4 8 10 1
5 15 19 6

Pengamatan ke 2
Sampel Tinggi tanaman Jumlah daun Jumlah cabang/jumlah anakan
1 22 35 7
2 14 21 7
3 18 30 10
4 12 17 6
5 18 34 9

Pengamatan ke 3
Sampel Tinggi tanaman Jumlah daun Jumlah cabang/jumlah anakan
1 31 53 11
2 23 31 7
3 24 35 11
4 21,5 32 10
5 21 49 10

13
Pengamatan ke 4
Sampel Tinggi tanaman Jumlah daun Jumlah cabang/jumlah anakan
1 35 62 14
2 29 43 9
3 30 48 15
4 28 52 14
5 27 63 13

3.5 Analisis Data(Panen)

Tinggi Jumlah Jumlah Jumlah Bobot Luas


Sampel tanama daun cabang/anaka malai/tongkol/pol segar daun(Grav
n n ong tanaman imetri)
1 46 84 14 55,7 120 0,3
2 51 80 9 33,3 100 0,2
3 52 65 15 47,6 75 0,3
4 55 68 15 25,3 76 0,2
5 49 78 13 24,4 77 0,2

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


 30 Okt – 3 Nov 2017(Pengamatan Pertama)
 6 – 10 Nov 2017(Pengamatan Kedua)
 13 – 17 2017(Pengamatan Ketiga)
 20 – 24 2017(Pengamatan Kempat)
 29 November 2017 (Pengamatan Lima)

 4.1.1 Tinggi Tanaman (cm)


Pengamatan Sampel
1 2 3 4 5
Minggu 1 16 10 14 8 15
Minggu 2 22 14 18 12 18
Minggu 3 31 23 24 21,5 21
Minggu 4 35 29 30 28 27
Minggu 5 46 51 52 55 49
Jumlah 150 127 138 124,5 130
Rata-rata 30 25,4 27,6 24,9 26
Rata-rata keseluruhan 26,78

Tinggi Tanaman
35
30
Rata-rata Tinggi Tanaman
25
20
15
10
5
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

15
 4.1.2 Jumlah Daun
Pengamatan Sampel
1 2 3 4 5
Minggu 1 16 12 13 10 19
Minggu 2 35 21 30 17 34
Minggu 3 53 31 35 32 49
Minggu 4 62 43 48 52 63
Minggu 5 84 80 65 68 78
Jumlah 250 187 191 179 243
Rata-rata 50 37,4 38,2 35,8 48,6
Rata-rata keseluruhan 42

Jumlah Daun
60

50
Rata-rata Jumlah Daun
40

30

20

10

0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

16
 4.1.3 Jumlah Cabang / Anakan
Pengamatan Sampel
1 2 3 4 5
Minggu 1 4 4 3 1 6
Minggu 2 7 7 10 6 9
Minggu 3 11 7 11 10 10
Minggu 4 14 9 15 14 13
Minggu 5 14 9 15 15 13
Jumlah 50 36 54 46 51
Rata-rata 10 7,2 10,8 9,2 10,2
Rata-rata keseluruhan 9,48

Jumlah Cabang/Anakan
12

10
Rata-rata Jumlah
Cabang/Anakan
8

0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

17
 4.1.4 Jumlah Polong
Sampel Berat
1 52
2 27
3 38
4 19
5 30
Rata-rata 33,2

Jumlah Polong
60

50

40

Rata-rata Jumlah Polong


30

20

10

0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

 4.1.5 Jumlah Bobot Segar


Sampel Berat
1 120
2 100
3 75
4 76
5 77
Rata-rata 89,6

18
Jumlah Bobot Segar
140

120

100

80 Rata-rata Bobot Segar

60

40

20

0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

 4.1.6 Jumlah Luas Daun


Sampel Berat
1 0,3
2 0,2
3 0,3
4 0,2
5 0,2

19
Luas Daun(Gravimetri)
0.35

0.3

0.25

0.2 Rata-rata Luas Daun

0.15

0.1

0.05

0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

 4.1.7 Jumlah Bobot Tajuk


Sampel Berat
1 100
2 50
3 25
4 37,5
5 50
Rata-rata 52,5

Jumlah Bobot Tajuk


120

100

80

60
Rata-rata Jumlah Bobot
Tajuk
40

20

0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

20
 4.1.8 Jumlah Bobot Polong
Sampel Berat
1 55,7
2 33,3
3 47,6
4 25,3
5 24,4
Rata-rata 37,26

Jumlah Bobot Polong


60

50

40
Rata-rata Jumlah Bobot
Polong
30

20

10

0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

 Daya tumbuh pertama


Benih yang tumbuh = 174
Benih yang ditanamn = 200
jumlah tanaman yangtumbuh
Daya tumbuh = × 100%
jumlah benih yang ditanam
174
=200 × 100%

= 63%

 Daya tumbuh kedua


Benih yang tumbuh = 200
Benih yang ditanam = 200

21
jumlah tanaman yangtumbuh
Daya tumbuh = × 100%
jumlah benih yang ditanam
200
=200 × 100%

= 100%

 Jumlah Benih
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
Populasi = jumlah benih = 100 × 2
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚
2 𝑚 ×3 𝑚
= 20 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚 = 200 benih
200 𝑐𝑚 × 300 𝑐𝑚
= x 2 karena ditanam 2 benih pada setiap
20 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚

= 100 lubang

 Jumlah pupuk
Pupuk urea pertama : pada saat tanam
luas lahan yang ditanami
Kebutuhan pupuk = × 100 %
luas lahan 1 hektar
2 𝑚 ×3 𝑚
= × 50 𝑘𝑔/ℎ𝑎
1000 𝑚

= 30 g

Pupuk urea kedua : 15 hari setelah tanam


luas lahan yang ditanami
Kebutuhan pupuk = × 100 %
luas lahan 1 hektar
2 𝑚 ×3 𝑚
= × 100 𝑘𝑔/ℎ𝑎
1000 𝑚

= 60 g

Pupuk SP 36
luas lahan yang ditanami
Kebutuhan pupuk = × 100 %
luas lahan 1 hektar
2 𝑚 ×3 𝑚
= × 100 𝑘𝑔/ℎ𝑎
1000 𝑚

= 60 g

22
Pupuk KCL
luas lahan yang ditanami
Kebutuhan pupuk = × 100 %
luas lahan 1 hektar
2 𝑚 ×3 𝑚 𝑘𝑔
= × 100 ℎ𝑎
1000 𝑚

= 60 g

 Gulma dan Hama


Gulma : Rumput teki
Hama : Kumbang dan wereng

 Denah Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X
X X S3 X X X X X X X
X X X X X S2 X S5 X X
X X X X S4 X X X X X
X X X X X X X X X X
X X X S1 X X X X X X
X X X X X X X X X X

 Panen
Sam Tinggi Jumlah Jumlah Jumlah Bobot Luas
pel tanama daun cabang/anaka malai/tongkol/pol segar daun(Grav
n n ong tanaman imetri)
1 46 84 14 55,7 120 0,3
2 51 80 9 33,3 100 0,2
3 52 65 15 47,6 75 0,3
4 55 68 15 25,3 76 0,2
5 49 78 13 24,4 77 0,2

23
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tanaman Sendiri

Persiapan lahan merupakan cara untuk menyiapkan lahan sebelum melakukan penanaman
mahasiswa atau praktikan di beri lahan petakan yang berukuran seluas 3 × 2 meter, dengan
membuat siring atau parit di sekeliling petakaan lahan. Selain itu juga membersihkan gulma pada
lahan tersebut serta menggemburkan tanah agar mudah untuk membuat tugal atau lubang
tanam.Tujuan dari penyiapan lahan ini adalah untuk membuka dan membersihkan lahan dari
berbagai tanaman yang tidak diinginkan sehingga dapat digunakan dalam proses budidaya
tanaman. Jika pembukaan lahan tidak dilakukan maka tanaman akan terganggu dalam proses
pertumbuhannya karena tidak ada pengendalian gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman
karna gulma merupakan tanaman yang tidak diinginkan tumbuh dan dapat sebagai inang dari
penyakit dan hama tanaman serta dapat mengeluarkan senyawa toksin bagi tanaman. Biasanya
para gulma sering sekali berkebang dan cepat tumbuh merambat, sehingga mengalahkan dari
tummbuhan utama atau kacang tanah.

Selanjunya untuk melakukan penanaman sebelum itu praktikan harus memilih benih yang
siap ditanam di lahan, cara untuk memilih benih yang baik yaaitu dengan cara merendam benih
dengan air, lalu lihat lah mana benih yang tenggelam dan mana benih yang mengapung di air.
Lalu pilih lah benih yang tenggelam, karena benih yang tenggelam lebih baik dan berisi,
sedangkan untuk benih yang terapung biasanya benih yang tidak berisi dan harus di buang.
Kemudian barulah untuk membuat jarak tanam yang sudah ditandai dengan tali raffia yang sudah
di ukur, untuk tanaman kacang tanah memiliki jarak tanam 40 × 20 cm, setelah itu memulai nya
untuk membuat tugal untuk membuat tugalan atau lubang tanaman. Setelah membuat jarak tanam
dan lubang tanam kemudian mulai lah untuk satu per satu benih kedalam lubang tanam
tersebut.Sekitar 5 sampai 6 hari barulah benih mulai bermunculan di atas permukaan tanah lahaan
yang sudah di olah sebelumnya, ketika benih mulai tumbuh hanyalah terlihat seperti tunas kecil
saja yang memiliki jumlah 1 daun saja. Setelah itu tdak semua benih akan tumbuh di atas
permukaan tanah, biasanya ada beberapa benih yang mengalami gagal tumbuh yang disebabkan
oleh semut yang memakani benih di dalam tanah setelah ditanam, dan biasanya juga ada
beberapa yang memang benih nya mengalami penjamuran. Cara untuk mengatasi agar tanaman
kacang tanah tumbuh dengan serentak dan merata maka di akan dilakukan penyumalan taanaman,
penyulaman adalah menanam kembali benih yang akan menggantikan beberapa benih yang gagal

24
tumbuh sebelumnya agar tanaman tumbuh dengan serentak, penyulaman biasanya dilakukan
ketika tanaman sudah berumur 1 sampai 2 minggu saja.

Dua praktikan diberi tugas untuk merawat satu petak lahan, pada penanaman kacang
tanah ini praktikan meneliti perkembangan petak panennya dimana tanaman kacang tanah
tersebut barlah siap untuk diberi sampel. Tanaman Kacang Tanah yang diberi sampel hanya
tanaman bagian tengah saja karena memiliki daya saing yang seimbang dalam perebutan unsur
hara, air dan penyerapan cahaya, Selain itu untuk menjaga agar tidak mati atau terinjak, maka
dari itulah tanaman yang di tengah di pilih sebagai sampel. Juga menghindari dari gangguan
hama dan binatang, petakan tanaman Kacang tanah ini terdapat lima sampel di tengah petakan
yang dimana sampel tersebut di beri tanda dan selalu diamati perkembangan nya setiap
minggunya, mulai dari, jumlah daun,tinggi tanaman,panjang dan lebar daun atas dan daun bawah
nya.

Untuk kelajuan perkembangan dan pertumbuhan kacang tanah yang diamati setiap
minggu nya,selalu mendapaatkan hasil yang meningkat, seperti bertambah nya tinggi tanaman
yang setiap minggu nya bertambah sekitar 5 cm saja,dan untuk perkembangan bagian daunya
yang selalu bertambah 7 sampai 9 taangkai daun yang bertumbuhan di ujung pertumbuhan pada
tanaman.Selain mengamati perutumbuhan dari tanaman kacang tanah biasanya sering juga terjadi
gangguan atau penyakit yang ditemukan pada lahan seluas 3 × 2 meter ini misalnya seperti,
terjadi kelayuan pada tanaman kacang tanah, penyakit ini biasanya terjadi hanya pada satu
tanamaan saja tetapi jikaa dibiarkan aakaan mengganggu taanaman kaacang tanah yang lain atau
berpindah layu ke tanaman yang di sampingnya, maka dari itu cara untuk melakukan pencegahan
penyebaran layu tersebar dilakukanlan pencabutan pada tanaman yang laayu saja agar tidak
menyebar.

Untuk melakuan penanaman kacang tanah biasanya dimulai pada saat dimusim
penghujan. Sehingga tidak perlu dilakukan penyiraman. Cara menanam benih kacang tanah
adalah ditunggal dengan kedalaman 3-5 cm.Kemudianmengisisatu benih tiap lubang kemudian
menutup kembali. Untuk menjaga kelembaban tanah agar benih cepat berkecambah, praktikan
melakukan penyiraman. Kecuali jika ada hujan dan tanah sudah lembab, maka penyiraman tidak
diperlukan. Pada tahap pemeliharaan tanaman praktikan harus melakukan penyiangan,
penjarangan, dan penyulaman serta penyiraman, pemupukan dan pembubunan.

25
1.Penyiangan : Akan dilakukan jika gulama atau tanman rumput liar sudah mengalahi tanaman
utama. setiap dua minggu sekali agar rumput liar tidak tumbuh dan unsur hara tanah tidak terbagi
untuk tanaman lain. Serta rumput- rumput liar yang masih kecil dapat menahan air dan membuat
tanah selalu lembab.
2.Pembumbunan : Cara membumbun sangatlah mudah, yaitu akar tanaman diuruk dengan tanah
dari sebelah kanan dan kiri barisan tanaman dengan menggunakan coret. Pembumbunan
dilakukan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan akarnya
sepenuhnya tertutup didalam tanah. Pembubunan dapat dilakukan berkali-kali sesuai kebutuhan.
3.Penjarangaan : untuk mensortir tanaman kacang tanah yang tumbuh tidak baik dengan
memotong atau mencabutnya. Penjarangan dan penyulaman biasanya dilakukan satu minggu
setelah masa tanam, ketika benih kacang taanah sudah mulai tumbuh.
4.Pemupukan : Biasanya dilakukan ketika Setelah melaakukan penanaman dan setelah tanaman
telah berumur sekitar 15 hari. Pupuk yang digunakan adalah urea 30 gram, KCl 600 gram, dan
SP36 600 gram. Kemudian setelah 15 hari dari pemupukan pertama tanaman kacang tanah
dipupuk kembali dengan pupuk urea 60 gram.

4.2.2 Komoditi Lain

1. Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual).Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
Tanaman Jagung 80-150 hari.Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan
vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generative.Tinggi tanaman jagung sangat
bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1-3 meter, ada varietas
yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga
ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan
(seperti padi), pada umumnya jagung tidak memliki kemampuan ini.Morfologi tanaman
jagung dapat dilihat mulai dari akar jagung.Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga
macam akar yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar kait atau peyangga.Akar seminal
hanya sedikit berperan dalam siklus hidup jagung.Akar adventif berperan dalam pengambilan
air dan hara.
2.Kacang Kedelai
Kacang kedelai juga termasuk kedalam jenis kacang-kacangan.Komoditi ini merupakan
komoditi pengganti dari kacang merah. Kacang kedelai cenderung tidak tergantung pada iklim
26
tertentu sehingga mudah untuk dibudidayakan. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada
jagung.Saat pemanenan kacang kedelai lebih baik dipanen di musim kemarau daripada musim
hujan karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji. Kacang kedelai adalah komoditi yang
waktu panennya lebih dulu daripada komoditi lain.
3.Padi Gogo
Padi gogo ialah padi yang ditanam di tanah tegalan atau juga disebut padi tegalan.Sedang
yang dimaksud tegalan ialah tanah kering yang terletak di sekitar daerah pemukiman (desa),
yang karena keadaannya sehingga tidak dapat diubah menjadi sawah.Penanaman padi tegalan
banyak dijumpai di pulau Jawa dan Madura. Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal
adalah O. sativa dengan dua subspesies yaitu Indica(padi bulu) yang ditanam di Indonesia
dan Sinica (padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam
di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan. Agar
bibit bebas dari hama dan penyakit, terutama adanya gangguan hama dan penyakit di dalam
tanah, sebelum ditanam, bibit harus diobati terlebih dahulu.
4.Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika.Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau
merupakan tanaman bahan makanan tambahan yang cukup penting untuk memperbaiki gizi
makanan rakyat di Indonesia, karena mengandung vitamin B1 yang cukup tinggi, kandungan
protein 24 %, lemak 12 %, dan karbohidrat 58 % . Tanaman kacang hijau dalam pertumbuhannya
dapat dibedakan atas dua tipe, yaitu tipe tegak dan menjalar, yang umumnya dibudidayakan
adalah tipe tegak yang tingginya antara 30-60 cm, mempunyai batang dan daun berbulu.Daun
kacang hijau bertangkai tiga dengan bunga berwarna kuning dan polong berbentuk bulat panjang
antara 5-15 cm, tiap polong mempunyai 6-16 biji berbentuk bulat panjang, umumnya lebih kecil
dibandingkan dengan biji kacang-kacangan lainnya. Kacang hijau mempunyai akar dengan
cabang-cabang sempurna dan meluas, daya produksi berbeda-beda tergantung varietasnya, pada
lingkungan yang baik produksi maksimum.

27
BAB V
KESIMPULAN

Kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan tanaman komoditi yang bagus untuk
dibudidyakan karena dari praktikum yang telah dilakukan, membuktikan bahwan kacang tanah
dapat menghasilkan produksi yang lumayan menjanjikan apabila ditekuni dan memahami teknik-
teknik budidaya dengan benar. Dalam melakukan budidaya kacang tanah ada beberapa hal yang
harus diperhatikan seperti kebutuhan benih yang akan ditanam hendaknya benih yang sehat
dimana kebutuhan benih kacang tanah 80 kg/ha dengan kadar air 14%. Pengolahan tanah dengan
membersihkan gulma yang berada di sekitar tanaman kemudian tanah sebisa mungkin untuk
digemburkan. Penanaman dilakukan dengan cara menugal dan memberikan pestisida furadan saat
tanam. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP 36 dan KCL. Pengendalian
OPT. Pengendalian opt dengan metode ramah lingkungan salah satunya dengan cara mencabut
gulma yang tumbuh disekitar tanaman komoditi tanaman kacang tanah.

28
DAFTAR PUSTAKA

Askari.2010. Respon Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis HypogeaL.) Terhadap

Pemakaian Mikoriza Pada Berbagai Cara Pengolahan Tanah. Universitas Sumatera: Medan.

Damanik , M.M.B: B.E. Hasibuan: Fauzi: Sarifudddin dan H. Hanum. 2010. Kesuburan tanah

dan pemupukan. USU Press : Medan.

Lingga, Marsono. 2010. Budi Daya Kacang Kacangan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.

Pitojo, Setijo. 2005. Benih Kacang Tanah. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.

Purwono dan Purnamawati.2010.Budidaya dan Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar

Swadaya: Jakarta.

Sirait, H.R. 2010. Usaha Tani. Kanisius: Jakarta

Sutandi. 2012. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk Urea Dengan Bahan Baku Gas Sintesis
Dengan Kapasitas 120.000 Ton/Tahun (Skripsi). FT USU :Medan

Suprapto. 2011. Perkembangan Bibit Dan Lingkungannya.Intan Pariwara Pustaka: Jakarta.

Wibawana, A. 2012.Uji Karakteristik Pada Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogeal
L.)(Skripsi). FP USU :Medan.

Widowati, Hari Eny, dkk. 2012. Peningkatan Hasil Pada Tiga Varietas Kacang Tanah (Arachis
hypogea L.) Dengan Penggunaan Pupuk Organik. Jurnal Litbang 10 (2) : Jawa Tengah.

29
LAMPIRAN

30
31
32
33
34

You might also like