You are on page 1of 3

Penanganan KTD, KTC, KPC, dan KNC

No. : SOP/BAB-XI/PHP/
Dokumen /2018
No. Revisi :
SPO
Tanggal : Oktober 2018
Terbit
Halaman :1/2
UPT HADI SAUFI SKM.MKes
Puskesmas Nip.197601212006041005
Beras Basah
1. Pengertian 1. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,
terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera,
Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.
3. Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
a. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
b. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
c. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
followup yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
d. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KTC, KPC, dan KNC di Puskesmas
4.Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD

3. Kebijak Surat Keputusan Kepala Puskesmas Beras Basah Nomor


an /IX/SK/Pusk.B.Basah/ tentang Penanganan KTD, KTC, KPC, dan
KNC.
4. Referen Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun 2011
si tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
5. Langka 1. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan KTD atau resiko
h- langkah medis melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi.
2. Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya KTD, KTC,
KPC dan KNC melakukan pengaman berupa isolasi bukti, laporan dan
lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut kepada tim mutu
pelayanan klinis dan petugas klinis yang berkompeten.
3. Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan observasi
sesuai kondisi.
4. Ketua tim mutu pelayanan klinis melakukan identifikasi dengan
mengumpulkan informasi dan bukti yang menyangkut input, proses dan
output terjadinya KTD, KTC, KPC dan KNC. Semua hasil identifikasi
di dokumentasikan dalam lembar manajemen KTD, KTC, KPC dan
KNC (formulir pelaporan insiden keselamatan).
5. Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan
mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penanganan.
6. Sosialisasi rencana tindak dan pelaksanaannya pada rapat rutin
puskesmas.

Yang mendapatkan KTD melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi

Yang mengetahui adanya KTD, KTC,KPC, KNC melaporkan kondisi tersebut

Memberi tindakan medis dan observasi sesuai kondisi

Melakukan identifikasi dengan mengumpulkan informasi dan bukti

Mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penanganan

Sosialisasi rencana tindak dan pelaksanaannya pada rapat rutin puskesmas


Bagan Alir

6. Unit 1. Ruang Umum


terkait 2. Ruang Anak
3. Ruang KIA - KB
4. Pustu
5. Poskedes
1. Rekam Medik

2
7. Dokum 2. Catatan Buku
en Terkait

8. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan

You might also like