Professional Documents
Culture Documents
B. Prosedur Kerja
1. Uji Kemampuan Menghidrolisis Amilum
Medium Amilum Agar (AA) pada cawan petri yang telah dibuat disediakan,
kemudian dibuat garis dengan menggunakan spidol pada bagian dasar cawan
petri sehingga membagi medium menjadi dua bagian yang sama
2. Protein Skim
Milk
Agar
(SMA)
Koloni I
Koloni II
3. Lemak Nurtient
Koloni I
Agar Koloni I Koloni II
Lipid
(NAL)
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Kemampuan Hidrolisis Bakteri
No Koloni Bakteri Kemampuan Menghidrolisis
Amilum Protein Lemak
1. I - - +
2. II +++ - -
Keterangan:
(-) : Tidak mampu menghidrolisis
(+) : Kemampuan menghidrolisis lemah
(++) : Kemampuan menghidrolisis sedang
(+++) : Kemampuan menghidrolisis kuat
Koloni I : Koloni Kuning
Koloni II : Koloni Putih
Asal Bateri: Lemper
D. Analisis Data
1. Uji kemampuan menghidrolisis amilum
Berdasakan hasil pengamatan koloni I menunjukkan tidak terbentuk zona
bening dan tak bewarna di sekeliling koloni setelah medium diberi reagen
Iodin. Maka dapat disimpulkan koloni I tidak mampu menghidrolisis amilum
Sedangkan pada loloni II mempunyai kemampuan menghidrolisis amilum
kuat karena terbentuk zona bening dan tak bewarna yang cukup lebar
disekitar koloni bakteri setelah medium diberi reagen Iodin. Zona bening dan
tak bewarna tersebut menandakan bahwa bateri menghidrolisis kandungan
amilum yang ada pada medium AA (Amilum Agar).
2. Uji kemampuan menghidrolisis protein
Berdasakan hasil pengamatan koloni I tidak menunjukkan adanya zona
bening dan tak bewarna. Maka dapat disimpulkan bahwa koloni I tidak
mampu menghidrolisis protein. Koloni II juga memperlihatkan sifat yang
sama, yakni tidak mampu menghidrolisis protein karena di sekitar koloni II
juga tidak terbentuk zona bening. Medium pada kedua koloni yang tumbuh
tetap berwarna putih susu, artinya bakteri tidak dapat menghidrolisis protein
pada medium (SMA) Skim Milk Agar tersebut.
3. Uji kemampuan menghidrolisis lemak
Berdasakan hasil pengamatan koloni I terbentuk koloni bewarna merah
namun tidak pekat. Maka dapat disimpulkan koloni I mampu menghidrolisis
lemak dengan kemampuan yang lemah. Adanya koloni bewarna merah
menunjukkan bahwa bakteri tersebut mampu menghidrolisis lemak yang ada
pada medium NAL. Sedangkan pada koloni II tidak menunjukkan perubahan
warna merah pada koloni bakteri. Maka dapat disimplkan bahwa koloni I
tidak dapat menghidrolisis lemak.