You are on page 1of 5

PENANGANAN ATONIA UTERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD KOTA SERANG
Jln. Kp. Baru Penancangan- 1/5
Cipocok Jaya
Tanggal Terbit : Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ahmad Hasanuddin, MM.Kes


Direktur RSUD Kota Serang
Suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat berkontraksi sehingga darah yang
PENGERTIAN keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali

TUJUAN Mengurangi dan mencegah angka kematian ibu akibat perdarahan


KEBIJAKAN Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan yang bertujuan untuk mengurangi
morbiditas ibu (SK Direktur No …/RSUDKS/SK-DIR/VIII/2018)
PROSEDUR 1. Alat dan obat yang dipersiapkan :
Peralatan:
 Sarung tangan panjang DTT atau steril
 Sarung tangan pendek DTT atau steril
 Infus set
 Abocath ukuran 16/18
Obat:
 Ergometrin 0,2 mg IM
 Misoprostol 600-1000 mcg/rectal
 Oksitosin 20 IU
 RL 500 cc
2. Segera lakukan kompresi bimanual internal (KBI) :
a. Pakai sarung tangan DTT atau steril, dengan lembut memasukkan secara
obstetric (menyatukan kelima ujung jari) melalui introitus ke dalam vagina ibu
b. Periksa vagina dan servik. Jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada
kavum uteri mungkin hal ini menyebabkan uterus tak dapat berkontraksi
secara penuh
c. Kepalkan tangan dalam dan menempatkan pada forniks anterior, menekan
dinding anterior uterus ke arah tangan luar yang menahan dan mendorong
dinding posterior uterus ke arah depan sehingga uterus ditekan dari arah
depan dan belakang
d. Tekan kuat uterus di antara kedua tangan. Kompresi uterus ini memberikan
tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi
plasenta) di dinding uterus dan juga merangsang miometrium untuk
berkontraksi
e. Lakukan evaluasi keberhasilan :
 Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, meneruskan
melakukan KBI selama 2 menit, perlahan–lahan mengeluarkan
 Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan masih berlangsung, memeriksa
ulang perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi. Jika demikian
segera lakukan penjahitan untuk menghentikan perdarahan
 Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, mengajarkan keluarga
untuk melakukan kompresi bimanual eksternal (KBE) kemudian
melakukan langkah – langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya.
PENANGANAN ATONIA UTERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD KOTA SERANG
Jln. Kp. Baru Penancangan- 2/5
Cipocok Jaya
Tanggal Terbit : Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ahmad Hasanuddin, MM.Kes


Direktur RSUD Kota Serang
Suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat berkontraksi sehingga darah yang
PENGERTIAN keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali

TUJUAN Mengurangi dan mencegah angka kematian ibu akibat perdarahan


KEBIJAKAN Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan yang bertujuan untuk mengurangi
morbiditas ibu (SK Direktur No …/RSUDKS/SK-DIR/VIII/2018)
PROSEDUR 3. Berikan 0,2 mg ergometrin IM atau misoprostol 600–1000 mcg/rectal dan
petugas dilarang memberikan ergometrin kepada ibu dengan hipertensi karena
ergometrin dapat menaikkan tekanan darah
4. Gunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16/18), memasang infuse dan
memberikan 500 cc larutan RL yang mengandung 20 IU oksitosin
5. Pakai sarung tangan steril dan mengulangi KBI
6. Segera lakukan konsultasi dengan dr. Spesialis Obsgyn apabila uterus tidak
berkontraksi dalam waktu 1-2 menit, bukan atonia uteri sederhana. Ibu
membutuhkan tindakan gawat darurat operatif dan transfusi darah
7. Sambil persiapan tindakan operatif, teruskan KBI dan infuse cairan hingga
tindakan operatif siap.
a. Infuse pertama RL dihabiskan dalam waktu 10 menit
b. Beri tambahan 500 ml/jam atau hingga jumlah cairan yang diinfuskan
mencapai 1,5 L, lanjutkan dalam jumlah 125 cc/jam
c. Jika cairan infuse tidak cukup, infuskan 500 ml (botol kedua) cairan infuse
dengan tetesan sedang dan ditambah dengan pemberian cairan secara oral
untuk rehidrasi

Kompresi Bimanual Eksternal (KBE)


1. Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan dinding depan korpus uteri
dan diatas simfisis pubis
2. Letakan tangan lain pada dinding abdomen dan dinding belakang korpus uteri,
sejajar dengan dinding depan korpus uteri dan mencakup/memegang bagian
belakang uterus seluas mungkin
3. Lakukan kompresi uterus dengan cara saling mendekatkan tangan depan dan
belakang agar pembuluh darah di dalam anyaman miometrium dapat dijepit
secara manual dan cara ini dapat membantu uterus untuk berkontraksi
PENANGANAN ATONIA UTERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD KOTA SERANG
Jln. Kp. Baru Penancangan- 3/5
Cipocok Jaya
Tanggal Terbit : Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ahmad Hasanuddin, MM.Kes


Direktur RSUD Kota Serang
BAGAN ALUR
1. Massage fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta ( maksimal 15 detik )

Evaluasi rutin. Jika uterus berkontraksi tapi


Uterus berkontrkasi Ya perdarahan terus berlangsung, periksa
apakah perineum, vagina dan serviks
mengalami laserasi. Segera jahit.
Tidak

2. Bersihkan bekuan darah dan / atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks
3. Pastikan bahwa kandung kemih ibu kosong. Jika penuh atau dapat dipalpasi, lakukan kateterisasi
kandung kemih dengan menggunakan tehnik aseptic
4. Lakukan kompresi bimanual interna ( KBI ) selama 5 menit

Teruskan KBI selama 2


Uterus berkontraksi Ya menit
Keluarkan tangan perlahan –
lahan
Pantau kala IV dengan ketat
Tidak

5. Anjurkan keluarga untuk membantu melakukan KBE


6. Kelurakan tangan perlahan – lahan
7. Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600 – 1000 mcg
per rectal. Ergometrin tidak untuk ibu hipertensi
8. Pasang infuse menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan berikan
500 cc RL + 20 IU oksitosin
9. Ulangi KBI

Ya Pantau ibu dengan


seksama selama
Uterus berkontraksi
persalinan kala IV

Tidak

10. Konsul SpOG


11. Lanjutkan infuse RL + 20 IU oksitosin dalam 500 cc larutan dengan laju 500
cc / jam hingga menghabiskan 1,5 L infuse. Kemudian berikan 125 cc /
jam. Jika tidak tersedia cairan yang cukup, berikan 500 cc kedua dengan
kecepatan sedang dan berikan minuman untuk rehidrasi
PENANGANAN ATONIA UTERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD KOTA SERANG
Jln. Kp. Baru Penancangan- 4/5
Cipocok Jaya
Tanggal Terbit : Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ahmad Hasanuddin, MM.Kes


Direktur RSUD Kota Serang
BAGAN ALUR No Langkah Alasan
1 Masase fundus uteri segera Masase merangsang kontraksi uterus. Sambil melakukan masase
setelah lahirnya plasenta sekaligus dapat dilakukan penilaian kontraksi uterus
(maksimal 15 detik)
2 Bersihkan bekuan darah dan Bekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan saluran serviks
atau selaput ketuban dari akan menghalangi kontraksi uterus secara baik
vagina dan lubang servik
3 Pastikan bahwa kandung Kandung kemih yang penuh akan menghalangi uterus berkontraksi
kemih kosong. Jika penuh secara baik
dan dapat dipalpasi, lakukan
kateterisasi menggunakan
tehnik aseptic
4 Lakukan kompresi bimanual Kompresi ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah
internal selama 5 menit dinding uterus juga miometrium untuk berkontraksi. Jika kompresi
bimanual tidak berhasil setelah 5 menit, diperlukan tindakan lain
5 Minta asisten untuk Asisten dapat membantu meneruskan kompresi bimanual secara
membantu kompresi eksternal selama penolong melakukan langkah – langkah selanjutnya
bimanual eksternal
6 Keluarkan tangan perlahan –
lahan
7 Berikan ergometrin 0,2 mg IM Ergometrin dan misoprostol akan bekerja dalam 5 – 7 menit dan
(kontraindikasi hipertensi) menyebabkan uterus berkontraksi
atau misoprostrol 600 – 1000
mcg
8 Pasang infuse menggunakan Jarum besar memungkinkan pemberian larutan IV secara cepat atau
jarum No. 16 atau 18 dan untuk transfusi darah. Ringer Laktat akan membantu memulihkan
berikan 500 cc Ringer Laktat volume cairan yang hilang selama perdarahan. Oksitosin IV dengan
+ 20 unit oksitosin. Habiskan cepat merangsang kontraksi uterus
500 cc pertama secepat
mungkin
9 Ulang kompresi bimanual KBI yang digunakan bersama ergometrium dan oksitosin atau
internal misoprostol akan membuat uterus berkontraksi
PENANGANAN ATONIA UTERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD KOTA SERANG
Jln. Kp. Baru Penancangan- 5/5
Cipocok Jaya
Tanggal Terbit : Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ahmad Hasanuddin, MM.Kes


Direktur RSUD Kota Serang
BAGAN ALUR
10 Teruskan KBI dan KBE Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh
darah dinding uterus dan merangsang miometrium untuk berkontraksi
11 Lanjutkan infuse Ringer Ringer laktat akan membantu memulihkan volume cairan selama
Laktat + 20 unit oksitosin perdarahan. Oksitosin IV akan dengan cepat merangsang kontraksi
dalam 500 cc larutan dengan uterus
laju 500 / jam hingga
menghabiskan 1,5 liter
infuse. Kemudian berikan
125 cc / jam. Ibu dapat
diberikan minum untuk
rehidrasi
12 Kolaborasi dengan dokter
spesialis kandungan

UNIT TERKAIT
Ruang Bersalin dan IGD Kebidanan

You might also like