You are on page 1of 5

PEMERINTAH KOTA BINJAI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS H.A.H. HASAN
JL. H.A.H. HASAN NO.21 BINJAI 20718
Email : pkm.hah.hasan@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS H.A.H. HASAN
NOMOR : 440-01/C.9/SK/III/2018

TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA PUSKESMAS H.A.H. HASAN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien di Puskesmas H.A.H. Hasan, perlu disusun
aturan yang mewajibkan tenaga klinis dalam proses
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka perlu
menetapkan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas H.A.H.
Hasan tentang Kewajiban Tenaga Klinis Dalam Peningkatan
Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS H.A.H. HASAN


TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN.

Kesatu : Semua tenaga klinis di Puskesmas H.A.H. Hasan wajib melakukan


upaya peningkatan mutu klinis.

Kedua : Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien


dalam memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan sesuai
dengan Pedoman Peningkatan Mutu Pelayanan Medis seperti
yang terdapat dalam Lampiran.

Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Binjai
Pada tanggal : 26 Maret 2018

KEPALA UPTD PUSKESMAS H.A.H. HASAN

dr. Arlina, M.Kes


NIP. 19710427 200604 2 004

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD


PUSKESMAS H.A.H. HASAN
NOMOR : 440-01/C.9/SK/III/2018
TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS
DALAM PENINGKATAN MUTU
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN

PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN MEDIS


UPT PUSKESMAS H.A.H. HASAN

PENDAHULUAN
Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Pelayanan sebagai visi yang ingin dicapai oleh
puskesmas ini pada tahun 2020 mendatang mengharuskan seluruh stakeholder-nya
untuk segera memperbaiki pelayanan mereka. Salah satu aspek penting dalam
pelayanan puskesmas adalah pelayanan medis yang dilakukan oleh dokter dan dokter
gigi. Itulah sebabnya, program peningkatan mutu pelayanan medis perlu mendapat
perhatian yang memadai dari pihak puskesmas.

TEMA
Pemenuhan akreditasi pelayanan medik akan meningkatkan mutu pelayanan medis.

TUJUAN
1. Terlaksananya kegiatan pemantauan terhadap indikator klinis yang meliputi
keefektifan klinis, fokus pada pasien, keamanan pasien dan orientasi staf;
2. Terlaksananya kegiatan audit medis;
3. Terlaksananya 7 langkah keselamatan pasien;
4. Termanfaatkannya alat kedokteran;
5. Terlaksananya kegiatan pendidikan dan pelatihan;
6. Terlaksananya kegiatan survey kepuasaan pasien.

SASARAN
1. Dokter umum;
2. Dokter gigi;
3. Bidan;
4. Perawat.

BENTUK KEGIATAN
Pemantauan Indikator Klinis
1. Kepala puskesmas membentuk Unit Penilai Indikator Pelayanan Puskesmas
(yang diantaranya akan menilai indikator medik);
2. Unit Penilai melakukan pemantauan terhadap indikator-indikator sebagai
berikut :
a. Keefektifan klinis yang meliputi :
i. Tingkat pasien yang pernah berobat
ii. Angka komplikasi
iii. Kesesuaian
iv. Kemajuan perbaikan kualitas
v. Proses berbasis bukti
b. Berpusat pada pasien :
i. Waktu tunggu
ii. Kesetaraan akses
iii. Hak-hak pasien
iv. Persepsi pasien
c. Keamanan pasien :
i. Infeksi nosokomial
ii. Jatuh
d. Orientasi staf :
i. Pergantian pegawai
ii. Tingkat ketidakhadiran
3. Hasil pemantauan indikator klinis disusun dalam bentuk laporan;
4. Laporan hasil pemantauan indikator klinis disampaikan kepada seluruh
stakeholder puskesmas;
5. Membuat notulen dan surat tindak lanjut dari hasil evaluasi;

Audit Medis
1. Kepala puskesmas membentuk Tim Audit Medis;
2. Tim Audit Medis menyelenggarakan kegiatan audit medis, paling sedikit tiga kali
dalam setahun;
3. Hasil kegiatan audit medis dibuat notulen dan yang hadir diabsen;
4. Bila ada yang perlu ditindaklanjuti dibuat surat keputusan kepala puskesmas.

Keselamatan Pasien
1. Kepala puskesmas membentuk Komite Keselamatan Pasien Puskesmas;
2. Komite menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien puskesmas :
a. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
b. Pimpin dan dukung staf anda
c. Integrasikan aktivitas resiko
d. Kembangkan sistem pelaporan
e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keamanan pasien
g. Cegah cedera melalui implementasi sistem keamanan pasien.

Pendidikan dan Pelatihan Kelompok Staf Medis Fungsional


1. Masing-masing Kelompok Staf Medis Fungsional mengajukan usulan pelatihan
yang akan dilakukan oleh masing-masing dokter dan asistennya;
2. Usulan pelatihan direkapitulasi oleh komite medis;
3. Komite medis mengajukan usulan pelatihan kepada kepala puskesmas melalui
unit pendidikan dan pelatihan puskesmas;
4. Kegiatan diklat dievaluasi untuk perbaikan usulan diklat tahun berikutnya.

Survey Kepuasan Pasien


1. Tim survey di SK-kan oleh kepala puskesmas;
2. Tim survey menyusun kuesioner untuk survey;
3. Tim survey melakukan uji coba terhadap kuesioner;
4. Tim survey melakukan revisi terhadap kuesioner;
5. Tim survey melaksanakan survey dalam waktu 30 hari (pengumpulan data dan
analisa);
6. Hasil survey dipresentasikan dihadapan stakeholder puskesmas;
7. Dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut survey.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi dilakukan dalam masing-masing tim. Hasil dari evaluasi yang memerlukan
tindak lanjut, diajukan kepada kepala puskesmas.
Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai program
peningkatan mutu pelayanan medik di UPTD Puskesmas H.A.H. Hasan.

KEPALA PUSKESMAS H.A.H. HASAN

dr. Arlina, M.Kes


NIP. 19710427 200604 2 004

You might also like