You are on page 1of 14

1.

Cangkul ( bahasa Jawa : pacul ) dan fungsinya

Cangkul digunakan atau berfungsi untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput
ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan hingga kini. Pekerjaan yang
lebih berat biasanya menggunakan bajak. Cangkul biasanya terbuat dari kayu dan
besi.

Dalam hubungannya dengan persiapan tanam benih padi, cangkul digunakan untuk
menggali bagian tepi/pinggir sawah atau dalam istilah bahasa Jawa disebut pekerjaan
minggiri sawah. Fungsi sawah dipinggiri sebelum dibajak menggunakan garu dan atau
traktor adalah agar bagian tepi sawah juga ikut gembur, dikarenakan alat garu maupun
traktor tidak bisa maksimal untuk menjangkau tepian sawah.

2. Parang
Parang adalah senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif sederhana
tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat tebas
(terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga
digunakan untuk pertanian. ( Sumber :Wikipedia )

Dalam pertanian sawah, parang digunakan untuk membabat rumput yang berada di
pematang sawah. Kegiatan ini oleh orang Jawa disebut dengan istilah "nampingi"

3. Garu dan fungsinya serta cara kerjanya/penggunaannya


a. Pengertian Garu
Garu adalah alat pembajak sawah atau ladang yang terbuat dari bahan kayu. Kayu
yang digunakan sebagai bahan pembuat garu yaitu kayu yang sifanya keras dan awet
seperti kayu jati, sono keling/angsana, kayu laban, dan jenis kayu keras lainnya.

Garu terdiri atas dua bagian yakni bagian pembajak dan penarik. Bagian pembajak
berukuran panjang sekitar 40 cm dan lebar 30 cm. Bentuk garu dibuat lengkung.
Ketebalan garu dibuat lebih lebal bagian pangkal, sedangkan bagian ujungnya lebih
tipis/pipih dari pangkalnya. Bagian penarik terbuat dari balok kayu yang panjangnya
antara 150 - 200 cm.

Garu seringnya digunakan untuk membajak sawah berlumpur, walaupun ada sebagian
petani yang menggunakan untuk membajak ladang tanah berpasir.

b. Fungsi garu
Garu berfungsi untuk membajak sawah berlumpur dan ladang berpasir. Pengerjaan
lahan dengan garu sebagai tahap atau proses awal pengolahan tanah sawah berlumpur
setelah sawah mulai digenangi air. Jika garu difungsikan untuk membajak ladang pasir
maka baik tanah kering maupu mengandung air tetap dapat dibajak dengan garu.
Tanah sawah yang sudah digaru masih berupa gumpalan tanah yang bentuknya mirip
garu, jadi garu baru berfungsi untuk membalikkan posisi permukaan tanah sawah.

c. Cara kerja garu

Garu tidak dapat berfungsi tanpa adanya tenaga yang menarik dan menekannya. Untuk
membajak sawah/ladang dengan alat garu bisa memanfaatkan murni tenaga manusia
dan dapat juga dilakukan perpaduan/kerja sama anatara tenaga manusia dengan
bantuan hewan seperti kerbau, sapi, dan kuda.

#1). Pemanfaatan garu dengan murni tenaga manusia

Jika penggunaan garu memanfaatkan tenaga manusia, maka dalam prakteknya harus
minimal 2 orang. Di mana yang satu sebagai penarik dan yang satunya lagi sebagai
penekan garu. namun pada umumnya penarik garu terdiri atas 2 orang dan penekan
garu hanya 1 orang. Sedikit atau banyaknya jumlah anggota yang menggerakan garu
tergantung juga dengan kondisi kesuburan dan kegemburan tanah yang dibajak.
Semakin tanah gembur maka semakin memungkinkan untuk menggunakan 2 tenaga
manusia. Pada gambar di atas terlihat 6 orang penarik dan 1 orang penekan karena
tanah yang dibajak cukup keras.

#2). Pemanfaatan tenaga manusia dan hewan


Hewan yang bisa dimanfaatkan tenaganya untuk menarik garu adalah hewan kerbau,
sapi, dan kuda. Unuk kebau dan sapi bisa dimanfaatkan tenaganya di sawah berlumpur
dan ladang. Namun kuda hanya bisa dimanfaatkan di lahan kering.

Ketiga hewan tersebut berfungsi untuk menarik pegangan/garan garu, sedangkan yang
menekan garu tetap menggunakan tenaga manusia.

4. Luku/Wluku dan fungsinya

Luku adalah alat pertanian tradisional yang digunakan untuk meratakan tanah setelah
tanah digaru. Jadi setelah tanah digaru biasanya didiamkan dulu selama sekitar 1
minggu kemudian baru diwluku. Jadi fungsi utama alat luku adalah untuk meratakan
tanah sebagai lahan yang siap untuk ditanami.

Adapun cara pengunaannya sama dengan penggunaan garu. Jadi antara garu dan luku
merupakan satu paket namun dengan fungsi yang berbeda. Garu dan luku dapat
dipasang di alat penarik yang sama secara bergantian. Oleh sebab itu di bagian
pangkal penarik garu/wluku didesain yang kiranya mudah bongkar pasangnya.

5. Batang pohon pisang ( bahasa Jawa : gedebog pohon pisang ) dan fungsinya

Jika tanah sawah yang sudah diluku/dimluku maka alangkah baiknya gunkan gedebog
untuk meratakan atau lebih menghaluskan permukaan tanah sawah sebelum dilakukan
penggarisan. Jadi fungsi gedebog sebagai alat pertanian tradisional adalah untuk
menghaluskan permukaan tanah sawah.

6. Penggaris sawah dan fungsinya


Penggaris sawah adalah alat pertanian tradisional yang terbuat dari kayu. Jarak antara
masing-masing bagian garisan biasanya antara 22 - 25 cm. Penggaris sawah berfungsi
untuk memberi batas/jarak antara tanaman padi sehingga para penanam dapat dengan
mudah menanam benih adi tepat di setiap ada perempatan hasil atau tapak/bekas
garisan.

Penggaris jenis ini hanya bisa digunakan pada sawah yang bisa disurutkan airnya.
Adapun untuk sawah yang tidak bisa disurutkan airnya maka alat yang dipakai agar
tanaman jarakanya rapi dan lurus adalah dengan menggunakan tambang kecil ataupun
benang nilon dan sejenisnya. Dalam istilah bahasa Jawa disebut kenteng.

7. Gosrok dan fungsinya


Dalam ilmu pertanian, gosrok adalah alat pertanian tradisional yang digunakan untuk
menggemburkan tanah dan membasmi rumput yang berada di sela-sela tanaman padi
serta untuk memutuskan akar-akar tanaman padi. Dengan putusnya sebagian akar
maka diharapkan akar yang putus akan tumbuh bercabang lebih banyak.
8. Ani-ani dan fungsinya
Ani-ani atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi.
Dengan ani-ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini memakan
banyak pekerjaan dan waktu, namun keuntungannya ialah, berbeda dengan
penggunaan sebuah clurit atau arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan
demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.

9. Sabit/ Arit dan fungsinya

Sabit, arit,adalah alat pertanian berupa pisau melengkung menyerupai bulan sabit.
Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung merujuk pada alat
pertanian. Fungsi sabit adalah untuk membabat/memotong rumput dan juga untuk
memotong batang tanaman padi ketika panen.

10. Alat gepyok


Alat gepyok adalah alat pertanian tradisional yang terbuat dari bambu dan atau kayu.
Fungsi alat gepyok adalah untuk merontokkan padi
1. Traktor

Traktor adalah alat pertanian yang paling sering digunakan untuk melakukan pengolahan tanah
bagi pertanian Indonesia, Mesin traktor ini memiliki ukuran kecil dan ada juga yang berukuran
besar. Traktor memiliki 2 jenis yaitu traktor dengan roda rantai yang biasa digunakan pada
kondisi tanah berlumpur dan traktor dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah
kering.

2. Rotavator

Rotavator adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakuakan pengolahan tanah pertama
dan kedua. untuk pengolahan tanah pertama yaitun digunaka untuk memotong, mencacah dan
membolak-balikan tanah dan untuk pengolahan tanah kedua alat ini digunakan untuk merapihkan
tanah, menghilangkan tanaman pengganggu dan memperbaiki tata air.

3. Bajak Singkal
Bajak singkal merupakan alat pengolah tanah yaitu untuk membolak-balaikan tanah. Terdapat 2
jenis bajak singkal yaiu bajak singkal 1 arah dan bajak singkal 2 arah.

4. Garu sisir

Garu sisir digunakan untuk pengolahan tanah setelah pengolahan menggunakan bajak singkal.
Biasanya alat ini digunkan pada sawah saat dalam keadaan basah agar tanah yang dalam bentuk
bongkahan dapat gembur.

5. Garu Piring
Garu Piring biasanya digunakan untuk pengolahan tanah sebelum tanam yaitu untuk
membersihkan rumput pada lahan tanam dan pengolahan sesudah tanam yaitu untuk menutupi
benih yang telah disebar dengan tanah.

6. Bajak Subsoil

Bajak Subsoil biasanya digunakan untuk memecahkan tanah hingga kedalaman 20 hingga 36
inch untuk parit pada lahan tanam.

B. Alat Tanam Modern


Penanaman banyak dilakukan secra manual yaitu menggunakan tenaga kerja, tapi kini tenaga
kerja untuk melakukan penanaman sudah sangat sulit ditemukan. Pada era modern ini kini
masalah tersebut dapat teratasi yaitu dengan menggunkan mesin tanam yang sudah canggih,
berikut adalah mesin tanam modern:

1. Penanam Jagung (BW2BJG-4)


Untuk menanam jagung kini telah ada alatnya yang akan semakin memudahkan petani.

2. Penanam Padi (NSPU-68C)

Kini menanam padi akan lebih mudah karena sudah ada alat untuk menanamnya, tanpa harus
melakukannya secara manual.

3. Penanam Kentang (SE260 2-ROW BUNKER HARVESTER)


Kini menanam kentang akan lebih mudah karena sudah ada alat untuk menanamnya.

C. Alat Pemanen Modern

Selain alat untuk melakukan pengolahan tanah dan juga penanaman, alat pertanian modern untuk
pemanenan pun telah ada. berikut adalah contoh alat pemanen modern:

1. Pemanen Kacang tanah

Dengan alat ini para petani dapat dengan mudah dalam melakukan pemanenan kacang tanah
tidak lagi perlu melakukan secara manual yaitu mecabutnya satu-persatu.

2. Pemanen Kentang
Dengan menggunakan mesin ini anda akan lebih mudah dalam melakukan pemanenan kentang
tanpa harus melakukannya secara manual.
3. Pemanen Tebu

Mesin ini akan lebih memudahkan petani tebu untuk memanen tebunya, tanpa harus melakukan
penebangan satu-persatu.

You might also like