Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
A. DEFINISI
Marasmus yaitu malnutrisi berat badan bayi sering ada didaerah dengan
makanan tidak cukup, informasi teknik pemberian makan yang tidak cukup atau
hygiene jelek. Sinonim marasmus diterapkan pada pola penyakit klinis yang
menekankan satu atau lebih tanda defisiensi protein dan kalori. Sedangkan
B. ETIOLOGI
C. PATOFISOLOGI
1. Marasmus:
- Cengeng, rewel.
- Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada.
- Perut cekung.
2. Kwashiorkor:
- Edema, pada umumnya seluruh tubuh dan terutama pada kaki (dorsum
pedis).
- Pembesaran hati.
- Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau
duduk.
- Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis).
1. Pemeriksaan fisik:
- Mengukur tinggi badan dan berat badan.
- Menghitung indeks masa tubuh.
- Mengukur ketebalan lapisan kulit lengan atas sebelah belakang (lipatan
trisep).
- Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur LLA untuk
memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (Lean Body Massa,
massa tubuh yang tidak berlemak).
2. Pemeriksaan laboratorium
- Albumin.
- Kreatinin.
- Nitrogen.
- Elektrolit.
- Hb.
- Ht.
- Transferrin.
F. PENATALAKSANAAN
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
b. Keluhan utama:
d. Riwayat penyakit dahulu: apakah dulu pasien pernah menderita penyakit seperti
sekarang ini.
2. PEMERIKSAAN FISIK.
- Pada marasmus, badab kurus, atrofi otot, rambut kemerahan dan kusam,
tampak sianosis dan perut membuncit.
b. Palpasi: pada marasmus terdapat turgor kulit yang jelek dan pada kwashiorkor
terdapat pembesaran hati.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubub b/d asupan yang tidak
adekuat, anoreksia dan diare.
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubub b/d asupan yang tidak adekuat,
anoreksia dan diare.
Kriteria:
Intervensi Rasional
Jelaskan kepada keluarga tentang Meningkatkan pemahaman keluarga
penyebab malnutisi, kebutuhan nutrisi, tentang penyebab dan kebutuhan nutrisi
pemulihan, susunan menu dan untuk pemulihan klien sehingga dapat
pengolahan makanan sehat seimbang, meneruskan upayaterapi dietetic yang
contoh: jenis sumber makanan ekonomis telah diberikan selama hospitalisasi.
sesuai status social ekonomi klien.
Tunjukkan cara pemberian makanan per Meningkatkan partisipasi keluarga dalam
sonde, beri kesempatan keluarga untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi klien,
melakukannya sendiri. mempertegas peran keluarga dalam
upaya pemulihan status nutrisi klien.
Laksanakan pemberian robo-rans sesuai Robo-rans meningkatkan nafsu makan,
program terapi. proses absorbs dan memenuhi defisit
yang menyertai keadaan malnutrisi.
Timbang berat badan, ukur lingkar Menilai perkembangan masalah
lengan atas dan tebal lipatan kulit setiap kesehatan klein.
pagi.
2. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d asupan kalori dan protein yang
tidak adekuat.
Tujuan: klien akan mencapai pertumbuhan dan perkembangan sesuai standar usia.
Kriteria:
Intervensi Rasional
Ajarkan kepada orang tua tentang standar Meningkatkan pengetahuan keluarga
pertumbuhan fisikdan tugas-tugas tentang keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai usia anak. perkembangan anak.
Lakukan pemberian makanan/minuman Diet khusus untuk pemulihan malnutrisi
sesuai program terapi diet pemulihan. diprogramkan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan anak dan kemampuan
toleransi sistem pencernaan.
Lakukan pengukuran antropmetrik secara Menilai perkembangan masalah klien.
berkala.
Lakuan stimulasi tingkat perkembangan Stimulasi diperlukan untuk mengejar
sesuai dengan usia klien. keterlambatan anak dalam aspek motorik,
bahasa dan personal/sosial.
Lakukan rujukan ke lembaga pendukung Mempertahankan kesinambungan
stimulasi pertumbuhan dan program stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan (puskesmas/posyandu) perkembangan anak denga
memberdayakan sistem pendukung yang
ada.
Intervensi Rasional
Memberikan makanan cukup gizi, TKTP Makanan yang cukup gizi akan
(tinggi kalori tinggi protein) mempengaruhi daya tahan tubuh.
Menjaga personal hygiene pasien. Personal hygiene mempengaruhi status
kesehatan pasien.
Memberikan pendidikan kesehatan Pendidikn gizi menetukan status gizi dan
tentang pentingnya gizi untuk kesehatan. status kesehatan pasien.
Kolaborasi pemberian cairan parenteral. Mengganti/memebuhi zat-zat makanan
secara cepat melalui parenteral.
Intervensi Rasional
Monitor kemerahan, pucat, ekskoriasi. Kemerahan, pucat, ekskoriasi merupakan
tanda adari kerusakan integritas kulit.
Dorong mandi 2xsehari dan gunakan Untuk menjaga kebersihan kulit.
lotion setelah mandi.
Massage kulit kriteria hasilususnya Untuk memberikan rasa nyaman.
penonjolan tulang.
5. Kurang pengetahuan b/d kurang terpajannya informasi.
Intervensi Rasional
Tentukan tingkat pengetahuan orang tua Untuk menetukan intervensi selanjutnya.
pasien.
Dorong konsumsi makanan tinggi serat Makanan yang tingi serat banyak
dan masukan cairan adekuat. mengandung protein dan dapat mencegah
dehidrasi.
Berikan informasi tertulis untuk orangtua Sebagai pegangan oang tua.
pasien.
BAB III
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau
dimensi sel, organ maupun individu yang bisa diukur. Sedangkan perkembangan merupakan
bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih,
1998).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA