Professional Documents
Culture Documents
TANAMAN MENIRAN
(Phyllanthus niruri L.)
OLEH:
OLEH:
FAKULTAS FARMASI
MEDAN
2015
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK TANAMAN
MENIRAN (Phyllanthus niruri L)
ABSTRAK
Meniran merupakan terna liar yang berasal dari Asia Tropik yang tersebar
diseluruh daratan Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Tinggi batangnya 30 – 50
cm, berwarna hijau kemerahan (Phyllanthus niruri) atau hijau pucat (Phyllanthus
niruri), bercabang-cabang. Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun bundar
telur sampai bundar memanjang, ujung tumpul, pangkal membulat, permukaan
bawah berbintik kelenjar, tepi daun rata, panjang 1,5 cm lebar sekitar 7 mm,
berwarna hijau.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk, struktur, dan ciri–ciri
dari meniran yang dilihat melalui pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik.
Sampel yang digunakan yaitu daun meniran. Pemeriksaan makroskopik dilakukan
adalah untuk mengindentifikasi visual yaitu: morfologi luar, bentuk, ukuran, bau,
rasa dan struktur dari bagian tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman meniran memiliki ciri khas
yang terdapat pada daun dan batang.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia dia jugalah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang diberi
(Phyllanthus niruri L.)”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
Dalam penulisan Proposal ini penulis begitu banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu penulis pada kesempatan ini ingin
1. Bapak Parlindungan Purba, S.H, M.M., selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara.
2. Ibu Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes., selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
3. Ibu Dra. Siti Nurbaya, M.Si., Apt, selaku Dekan Fakultas Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
4. Ibu Cut Masyithah Thaib, S. Farm, M.Si, Apt, selaku Ketua Prodi D-III Analisa
5. Ibu Ratih Anggraeni, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan meluangkan waktu kepada penulis selama penulisan proposal ini.
6. Bapak dan Ibu dosen serta staf D-III Analisa Farmasi dan Makanan Universitas Sari
Mutiara Indonesia, yang telah mendidik dan membimbing penulis menuntut ilmu di
universitas.
iv
7. Kedua orang tua tercinta, serta keluarga tersayang yang telah memberi dorongan,
semangat baik secara moril maupun materil serta doa yang tulus kepada penulis
menyelesaikan proposal.
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan penulis khususnya. Hanya doa yang dapat penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT agar senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita
semua. Amin.
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………. 16
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung
meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan
promotif, dan rehabilitatif. Ketepatan itu menyangkut tepat dosis, cara, dan waktu
salah satu jenis imunomodulator yang telah teruji dapat meningkatkan imunitas
(Lasmadiwati, 2010).
Asia tropik yang tersebar di seluruh daratan Asia termasuk Indonesia. Sedangkan
1
penghilang rasa sakit, antihipertensi, antiviral, antibakterial, diuretik,
antimutagenik, dan juga efek hipoglikemia. Tanaman ini juga banyak ditemukan
ditanam sendiri sehingga dapar terjangkau oleh masyarakat luas. (Agus, 2010).
Meniran memiliki rasa pahit, agak asam, serta bersifat sejuk atau
fitetralin. Akar dan daunnya mengandung suatu senyawa pahit dan beracun
yang diduga merupakan suatu alkaloid, selain itu akar dan daunnya juga
sediaan meniran.
didasarkan pada bahan baku dan produk akhir yang pada umumnya belum
2
memiliki baku standar yang sesuai dengan persyaratan. Meniran nabati, hewani
dan pelican yang dipergunakan sebagai bahan untuk memperoleh minyak atsiri,
alkaloid, glikosida atau zat berkhasiat lainnya, tidak perlu memenuhi persyaratan
dilakukan melihat bentuk anatomi jaringan yang khas, tetapi dapat pula
sediaan meniran uji, dan zat kandungan meniran uji akan memberikan warna
memiliki ciri khas yang dapat diketahui melalui pemeriksaan makroskopik dan
mikroskopik.
Hipotesis pada penelitian ini adalah tanaman meniran memiliki ciri khas yang
3
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk atau struktur dan ciri-ciri
tanaman obat khususnya tanaman meniran dan sebagi dasar acuan kepada
penelitian selanjutnya untuk meneliti zat yang terkandung dalam tanaman meniran
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Meniran
daratan Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
berseling. Helaian daun bundar telur sampai bundar memanjang, ujung tumpul,
pangkal membulat, permukaan bawah berbintik kelenjar, tepi daun rata, dengan
panjang 1,5 cm dan lebar sekitar 7 mm, berwarna hijau. Pada satu tanaman
terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan keluar dari bawah ketiak
daun, sedangkan bunga betina keluar dari atas ketiak daun. Buah meniran berupa
buah kotak, bulat pipih, licin, diameter 2 - 2,5 mm. Bijinya kecil, keras, berbentuk
dengan ketinggian 1.000 m diatas permukaan laut. Meniran dapat dijumpai pada
dan tempat lain. Meniran dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, terutama tanah
berpasir. Meniran menyukai tempat yang lembab dan akan tumbuh dengan subur
apabila tanah kaya akan bahan organik. Meniran hijau lebih toleran tumbuh di
(Lasmadiwati, 2010).
5
a. Sumatera : ba’me tano, sidukung anak, dudukung anak, baket sikolop
e. Asing : Zhen zhu cao, hsieh hsia chu (Cina), chanca piedra, quebra pedra, kilanelli
(India), child pick a back (Inggris), stone breaker, shaterrstone, chamber bitter,
A. Klasifikasi/Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdm : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
B. Morfologi
6
1. Batang
Tanaman meniran (Phyllanthus niruri) ini memiliki batang yang berbentuk bulat
berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50cm, berwarna hijau, diameternya ± 3
mm.
2. Daun
Tanaman ini memiliki daun majemuk, tata letak daunnya berseling (Deccussate),
bentuk daun bulat telur (ovale), ujung daunnya tumpul, pangkalnya membulat,
memiliki tepi daun yang rata (Entire), memiliki anak daun 15-24, memiliki
panjang ± 1,5 cm, lebar ± 7 mm, dan berwarna hijau. Daun meniran ini termasuk
pada tipe daun yang tidak lengkap yaitu pada bagian daun bertangkai karena
3. Bunga
Tanaman ini memiliki bunga tunggal yang terdapat pada ketiak daun menghadap
ke arah bawah, menggantung dan berwarna putih. Memiliki daun kelopak yang
berbentuk bintang, benang sari dan putik tidak terlihat jelas, mahkota bunga kecil
4. Buah
Tanaman ini memiliki buah yang berbentuk kotak, bulat pipih dan licin, diameter
5. Biji
Tanaman ini memiliki biji yang kecil, keras dan berbentuk ginjal serta berwarna
coklat.
6. Akar
7
C. Bagian Tanaman Yang Digunakan Sebagai Obat
Bagian tanaman meniran yang bisa dimanfaatkan sebagai obat yaitu pada
bagian akar (radix), batang (daun (folium), bunga (flos), aerial atau bagian herba.
dan niruriside. Terpenyang terdiri dari cymene, limonene, lupeol, dan lupeol
acid, linoleic acid, dan linolenic acid. Benzenoid terdiri dari methylsalicilate.
berupa triacontanal dan triacontanol. Komponen lain berupa tannin, vitamin C dan
vitamin K. Akar dan daun meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain
Minyak bijinya mengandung beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam
1. Antibakteri
Ekstrak metanol daun meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap
8
aeruginosa. Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada meniran seperti
dari batang, daun, dan akar meniran juga menunjukkan efek antifungi.
Tanaman meniran ini kaya akan kandungan senyawa flavonoid dan glikosida
flavonoid yang dapat digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal.
Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air seni). Dengan cara
tersebut, meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal ataupun
penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
3. Immunodulator
bekerja menurut jenis serangan virus dan bakteri yang terjadi. Selain itu, meniran
juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti monosit dan makrofag yang
sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba penyebab penyakit
4. Antikanker
sel natural killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut
9
meningkat, sel-sel yang mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan
5. Antidiabetes
utama yang diduga berperan aktif dalam penurunan kadar gula darah.
6. Hepatoprotektor
berfungsi dalam perbaikan organ liver. Selain itu, senyawa phyllanthus dalam
cara menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus hepatitis untuk
7. Hepatitis kronis
Ekstrak meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi
perbaikan sel-sel hati dengan cara meningkatkan jumlah enzim yang berperan
sebagai antioksidan.
8. Antituberkulosis
9. Penyakit kulit
10
Dengan mengkonsumsi meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit
kulit seperti lepra dan herpes zoster. Ekstrak meniran bekerja dengan cara
limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster berkembang biak dengan leluasa
b. Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas air
hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 2
b. Pemakaian : Meniran segar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
a. Bahan : Meniran segar 2 tanaman, akar alang-alang 7 jengkal, daun kumis kucing
b. Pemakaian : Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air
hingga tersisa 3 gelas. Setelah hangat, air rebusannya disaring, diminum 3 kali
4. Hepatitis
11
b. Pemakaian : Meniran dicuci bersih, rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan setiap hari
pengobatan mengurangi kelebihan asam urat dan batu ginjal (Lasmadiwati, 2010).
nafsu makan.
meniran yaitu :
a. Pemberian infuse meniran hijau 10% dan 20% dapat menurunkan kadar glukosa
b. Ekstrak herba meniran dengan konsentrasi 11,70 mg/ml, 23,40 mg/ml, dan 46,80
Efek antibakteri ini disebabkan ekstrak herba meniran mengandung resin atau
12
c. Pemberian meniran dalam bentuk suspensi dengan dosis 45 mg/kg.berat badan,
90mg/kg.berat badan, dan 180 mg/kg.berat badan secara per oral dapat berkhasiat
d. Infus herba meniran pada kadar 50% menunjukkan efek yang jelas untuk
penghancuran batu kandung kemih buatan pada tikus putih. Pemerikasaan secara
kandung kemih buatan pada tikus putih didapatkan kalsium, oksalat, magnesium
dan fosfat.
dilakukan dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap
mata, jelas seperti daun majemuk. Namun kenyataannya, daun meniran ini, bukan
muncul bunga yang kemudian dapat berkembang menjadi buah. Pada ketiak-
ketiak cabang daun meniran ini ternyata pada waktu-waktu tertentu dapat
daun meniran termasuk ke dalam daun tunggal. Daun meniran dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
13
Gambar 2.1 Meniran
serbuk dan pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri. Kandungan sel dapat
amilum dan protein sehingga akan dapat terlihat jelas di bawah mikroskop
(Djauhari, 2012).
dilihat adanya 3 fragmen spesifik, antara lain fragmen kulit biji, fragmen kulit
buah, dan adanya kristal kalsium oksalat bentuk prisma dan roset pada jaringan
14
Gambar 2.2 Mikroskopik meniran
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun tanaman meniran
3.4 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mikroskop, Objek gelas,
pinset, pisau inggris, serbet, pipet kecil (pipet mata), buku gambar, penghapus,
16
3.5 Prosedur Penelitian
ukuran, bau, warna, dan struktur pada tanaman meniran. Prosedur pemeriksaan
meniran.
Cara kerja :
a. Daun segar diiris membujur sehingga diperoleh irisan membujur epidermis atas
b. Irisan membujur diletakkan diatas kaca objek, ditetesi 2 tetes larutan kloralhidrat.
d. Makroskopik Serbuk rhizoma kering ditaburkan di atas kaca objek, lalu ditetesi 2-
4 kloralhidrat.
mikroskop dan digambarkan di buku gambar, ciri khas fragmen dan digambarkan
jika ada.
17
BAB IV
Daun tunggal, letaknya berseling. Helaian daun bundar telur sampai bundar
kelenjar, tepi daun rata, dengan panjang 1,5 cm dan lebar sekitar 7 mm, berwarna
hijau. Pada satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan
keluar dari bawah ketiak daun, sedangkan bunga betina keluar dari atas ketiak
daun. Buah meniran berupa buah kotak, bulat pipih, licin, diameter 2 - 2,5 mm.
Bijinya kecil, keras, berbentuk ginjal dan berwarna coklat. Seperti yang terlihat
18
Dari hasil pemeriksaan meniran secara makroskopis dapat dilihat bahwa
daun meniran berwarna hijau, batang ramping bulat, dan buah serta bunga
1
2
3
6
4
5
7
Keterangan gambar :
3. Fragmen mesofil.
4. Epidermis bawah.
19
4.2.1 Hasil Uji Mikroskopis Daun Meniran
Jaringan epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap
organ tumbuhan yaitu akar, batang dan daun. Jaringan epidermis berfungsi
Daun : Epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel dan agak menonjol keluar.
Epidermis bawah lebih menonjol dari epidermis atas, pada penampang tangensial
sel epidermis atas dan bawah mempunyai dinding samping yang bergelombang,
kutikula jelas dan berbintik. Stomata tipe anisositik terdapat pada kedua
permukaan, pada permukaan bawah lebih banyak. Jaringan palisade terdiri dari
satu lapis sel berbentuk silindris, tebal jaringan hampir setengah tebal mesofil
oksalat berbentuk prisma berukuran 10m – 15m. Pada jaringan palisade dari
varietas Javanicus terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk roset berukuran lebih
kurang 20m. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel berkas
pembuluh tipe kolateral tulang daun di dalam mesofil disertai hablur kalsium
oksalat berbentuk roset umumnya berukuran lebih kecil dari hablur jaringan
20
BAB V
1.1 Kesimpulan
daun tunggal, letak berseling ujung tumpul pangkal membulat. Permukaan bawah
berbentuk kelenjar, tepi daun rata panjang 1,5 cm. Lebar sekitar 7 mm berwarna
dan bawah sehingga daun meniran dapat digunakan untuk menentukan kebenaran
5.2. Saran
Saran pada penelitian ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui ciri-
ciri dari tanaman atau tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Dan
21
DAFTAR PUSTAKA
22