You are on page 1of 23

Tugas Kajian

Islam
“Adab
Terhadap
Kalam Allah(Al-
Qur’an Al-
Karim)”
Disusun oleh : Ridwansyah
Pesantren Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Muqaddimah
Segala puji bagi Allah, kita memujinya, memohon ampunan dan
perlindungan-Nya. Kita berlindung dari kejahatan diri kita dan
kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang Allah beri
petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan
barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang mampu
menyesatkannya.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan
Haq kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba-Nya dan Rasul-nya.
Alhamdulillah berkat limpahan nikmat dan karunia Allah, saya bisa
menyelesaikan pembahasan Adab Terhadap Kalam Allah (Al-
Qur’an Al-Karim).
Saya sadar bahwa tulisan ini walau masih jauh dari sempurna.
Saya berharap saran/kritik dari para ulama dan thalabul ilmi
sebagai bahan pengkoreksian tulisan ini.
Semoga Allah meridhai kita semua.
Depok, 7 Januari 2015
Penyusun

Ridwansyah
A. Definisi Adab

Ada beberapa pendapat mengenai


pengertian adab menurut para ulama.
Setidaknya saya menemukan 5 pendapat
yaitu:
1. pengertian adab adalah menggunakan
perkataan, perbuatan, dan hal ihwal yang
bagus.
2. adab adalah meninggalkan sesuatu yang
membawa kejelekan (aib).
3. adab adalah menghiasi diri dengan hiasan
orang-orang yang memiliki keutamaan
4. adab adalah tidak bermaksiat kepada
Allah dan tidak merusak harga diri.
5. adab berarti takwa kepada Allah. Jadi,
orang yang bertakwa kepada Allah adalah
orang yang beradab.
B. Kedudukan Adab Menurut
Ulama
 Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
“Barangsiapa yang ingin Allah membukakan
hatinya atau meneranginya, hendaklah ia ber-
khalwat (menyendiri), sedikit makan,
meninggalkan pergaulan dengan orang-orang
bodoh, dan membenci ahli ilmu yang tidak
memiliki inshaf (sikap obyektif) dan adab.”
(Muqaddimah al-Majmuu’ Syarah Muhadzdzab,
I/31)
 Ibnu Sirin rahimahullah berkata: “Para salaf
mempelajari adab sebagaimana mereka
mempelajari ilmu.” (Tadzkiratus Saami’ wal
Mutakallim, hlm. 2

 Adz-Dzahabi rahimahullah menyebutkan:


“Bahwasanya majelis Imam Ahmad bin Hanbal
dihadiri oleh lima ribu orang. Lima ratus di
antaranya mencatat, sedangkan selebihnya
mengambil manfaat dari perilaku, akhlak, dan
adab beliau.” (Ibid).
C. Urgensi Adab Terhadap Al
Qur’an
Seorang Mukmin meyakini bahwa al-Qur’ân adalah
kalâm (perkataan; ucapan) Allah Azza wa Jalla . Huruf
dan maknanya bukanlah makhluk, serta diturunkan
oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad n . Al-
Qur’ân adalah petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Al-Qur’ân adalah sebaik-baik dan sebenar-benar
perkataan, tidak ada kedustaan padanya, baik pada
saat diturunkan maupun sesudahnya. Barangsiapa
berkata berdasarkan al-Qur’ân, maka perkataannya
benar; dan barangsiapa menghukumi dengannya,
maka hukumnya adil. Barangsiapa mengikutinya, ia
akan menuntun menuju surga, dan barangsiapa
membelakanginya, ia akan menyeretnya menuju
neraka.
Dalil-Dalil Kemuliaan Al-Qur’an
 Dalam riwayat Imam Muslim dijelaskan, yang
artinya: "Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya Al-
Qur'an itu akan menjadi syafa'at di hari Qiyamat
bagi yang membacanya (ahlinya)." (HR. Muslim).

 Untuk itulah tiada ilmu yang lebih utama dipelajari


oleh seorang Muslim melebihi keutamaan
mempelajari Al-Qur'an. Sebagaimana sabda Nabi
ShallAllohu 'alaihi wa sallam, yang artinya: "Sebaik-
baik kamu adalah orang yg mempelajari Al-Qur'an
dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).
Lalu Bagaimana cara
beradab terhadap Al-
Qur’an??
D. Adab Terhadap Al-Qur’an

1. IMAN KEPADA AL-QUR’AN

Ini adalah adab dan kewajiban terbesar.


Beriman kepada al-Qur’ân artinya meyakini
segala beritanya, mentaati segala
perintahnya, dan meninggalkan segala
larangannya.
Dalilnya:
‫ب الَّ ِذي‬ ِ ‫اَّلل َو َرسُو ِل ِه َو ْال ِكت َا‬
ِ َّ ‫ين آ َمنُوا ِآمنُوا ِب‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬
‫ب الَّ ِذي أ َ ْنزَ َل ِم ْن قَ ْب ُل ۚ َو َم ْن‬ ِ ‫سو ِل ِه َو ْال ِكت َا‬
ُ ‫ن ََّز َل َعلَ ٰى َر‬
‫ض َّل‬َ ‫س ِل ِه َو ْاليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر فَقَ ْد‬ ِ َّ ‫يَ ْكف ُ ْر ِب‬
ُ ‫اَّلل َو َم ََل ِئ َك ِت ِه َوكُت ُ ِب ِه َو ُر‬
‫ض ََل اًل بَ ِعيداا‬
َ
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa
yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya. [an-Nisâ’/4:136]
2. TILAWAH (QIRA’ATUL QUR’AN)

Sesungguhnya membaca al-Qur’ân


merupakan salah satu bentuk ibadah
yang agung. Banyak sekali ayat-ayat
dan hadits-hadits shahîh yang
menunjukkan hal ini. Namun sayang,
banyak umat Islam di zaman ini yang
lalai dengan ibadah ini, baik karena
sibuk dengan urusan dunia, karena
lupa, atau lainnya.
Dalilnya

َ ‫َو َر ِت ِل ْالق ُ ْر‬


‫آن ت َ ْر ِت ا‬
‫يَل‬
Dan bacalah al-Qur`ân itu dengan perlahan-lahan.
[al-Muzammil/73:4]

َ ‫سنَة ٌ َو ْال َح‬


‫سنَة ُ ِبعَ ْش ِر‬ َ ‫اَّلل فَلَه ُ ِب ِه َح‬
ِ َّ ‫ب‬ِ ‫َم ْن قَ َرأ َ َح ْرفاا ِم ْن ِكت َا‬
‫ف‬ٌ ‫ف َوًلَ ٌم َح ْر‬ ٌ ‫ف َح ْر‬ ٌ ‫ف َولَ ِك ْن أ َ ِل‬ ٌ ‫أ َ ْمثَا ِل َها ًلَ أَقُو ُل الم َح ْر‬
‫ف‬ٌ ‫َو ِمي ٌم َح ْر‬
Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah,
maka dia mendapatkan satu kebaikan dengannya.
Dan satu kebaikan itu (dibalas) sepuluh lipatnya. Aku
tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Tetapi alif
satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.”
(HR. Tirmidzi no: 2910)
3. MEMPELAJARI DAN
TADABBBUR (MEMPERHATIKAN)

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla


menurunkan al-Qur’ân antara lain dengan
hikmah agar manusia memperhatikan
ayat-ayatnya, menyimpulkan ilmunya, dan
merenungkan rahasianya.
Dalilnya

‫ه َولِيَ َت َذ َّك َر‬


ِ ِ‫ك لِيَ َّدبَّ ُروا آي َُات‬ َ ‫َاب أَ ْنز َْلنَا ُه إِلَ ْي‬
ٌ ‫ك ُمبَا َر‬ ٌ ‫كِت‬
ِ‫اْل َ ْلبَاب‬ ْ ‫ولو‬ ُ ‫أ‬

Ini adalah sebuah kitab yang


penuh dengan berkah, Kami
turunkan kepadamu supaya
mereka memperhatikan ayat-
ayat-Nya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran. [Shâd/38:29]
4. ITTIBA’ (MENGIKUTI)

Setiap orang sangat membutuhkan rahmat


Allah Azza wa Jalla . Namun, apa sarana
untuk meraih rahmat-Nya? Mengikuti al-
Qur’ân itulah cara mendapatkan rahmat
Allah Azza wa Jalla.
Allah Azza wa Jalla telah menjanjikan
kebaikan yang besar bagi orang yang
mengikuti kitab-Nya.
Dalilnya

‫ار ٌك فَات َّ ِبعُوه ُ َواتَّقُوا لَعَلَّكُ ْم‬


َ َ ‫ب‬‫م‬ُ ُ ‫ه‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫ل‬ْ َ‫ز‬‫ن‬ْ َ ‫أ‬ ‫اب‬
ٌ َ ‫ت‬‫ك‬ِ ‫ا‬َ ‫ذ‬ ‫ه‬
َ ٰ ‫َو‬
َ ‫ت ُ ْر َح ُم‬
‫ون‬

Dan al-Qur`ân itu adalah kitab


yang Kami turunkan, yang
diberkati, maka ikutilah ia dan
bertakwalah agar kamu diberi
rahmat. [al-An’âm/6:155]
5. BERHUKUM DENGAN AL-QUR’AN

Sesungguhnya kewajiban pemimpin umat


adalah menghukumi rakyat dengan hukum
Allah Azza wa Jalla , yaitu berdasarkan al-
Qur’ân dan Sunnah. Dan kewajiban rakyat
adalah berhukum kepada hukum Allah
Azza wa Jalla . Oleh karena itulah Allah
Azza wa Jalla mencela dengan keras
orang-orang yang ingin berhakim kepada
thâghût (hukum yang bertentangan
dengan hukum Allah).
Dalilnya
Allah Azza wa Jalla berfirman:
َ ‫ص اَل ۚ َوالَّ ِذ‬
‫ين‬ َ ‫اَّلل أ َ ْبت َ ِغي َح َك اما َوهُ َو الَّ ِذي أ َ ْنزَ َل ِإلَ ْيكُ ُم ْال ِكت‬
َّ َ‫َاب ُمف‬ ِ َّ ‫أ ََفَغَي َْر‬
َ ‫ ِّ فَ ََل تَكُونَ َّن ِم َن ْال ُم ْمت َِر‬
‫ين‬ ِ ‫ون أَنَّه ُ ُمن ََّز ٌل ِم ْن َر ِب َك ِب ْال َح‬
َ ‫َاب َي ْعلَ ُم‬ َ ‫آت َ ْينَاهُ ُم ْال ِكت‬
Maka patutkah aku mencari hakim selain
daripada Allah, padahal Dialah yang telah
menurunkan kitab (al-Qur'ân) kepada kamu
dengan terperinci. Orang-orang yang telah
Kami datangkan kitab kepada mereka,
mereka mengetahui bahwa al-Qur'ân itu
diturunkan dari Rabbmu dengan sebenarnya.
Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk
orang yang ragu-ragu. [al-An’âm/6:114]
6. MEYAKINI AL-QUR’AN SEBAGAI SATU-
SATUNYA PEDOMAN

Allah Azza wa Jalla yang menurunkan kitab al-


Qur’ân, memiliki sifat-sifat sempurna. Oleh
karena itu, kitab suci-Nya juga sempurna,
sehingga cukup di jadikan sebagai pedoman
untuk meraih kebaikan-kebaikan di dunia dan
akhirat. Demikian juga al-Qur’ân cukup
sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad
sebagai utusan Allah Azza wa Jalla kepada
seluruh manusia dan jin.
Dalilnya
Allah Azza wa Jalla berfirman:

َ َ ‫أ َ َولَ ْم يَ ْك ِف ِه ْم أَنَّا أ َ ْن ٰزَ ْلنَا َعلَي َْك ْال ِكت‬


‫اب يُتْلَ ٰى َعلَ ْي ِه ْم ۚ ِإ َّن‬
‫ون‬ َ ُ ‫فِي ذَ ِل َك لَ َر ْح َمةا َو ِذ ْك َر ٰى ِلقَ ْو ٍم يُؤْ ِمن‬
Dan apakah tidak cukup bagi mereka
bahwasanya Kami telah menurunkan
kepadamu al-kitab (al –Qur`ân) sedang
ia (al-Qur'ân) dibacakan kepada
mereka? Sesungguhnya dalam (al-
Qur`ân) itu terdapat rahmat yang besar
dan pelajaran bagi orang-orang yang
beriman. [al-‘Ankabût/29: 51]
E. Penutup
Inilah di antara adab-adab orang
beriman terhadap kitab suci al-
Qur'ân. Semoga Allah Azza wa Jalla
selalu membimbing kita untuk meraih
ilmu yang bermanfaat dan mampu
mengamalkannya. Al-hamdulillâhi
rabbil ‘âlamîn.
F. Sumber Referensi
1. Al-Qur’an
2. Minhajul Muslim
3. Al-Manhaj or.id
4. Dakwatuna.com

You might also like