You are on page 1of 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA/I SEKOLAH


DASAR NEGERI 37 KECAMATAN TAMPAN KOTA
PEKANBARU

Linda Suryani
STIKes Payung Negeri Pekanbaru
Email: linda_luph@yahoo.com

ABSTRAK
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa/i Sekolah Dasar
Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah survei analitik cross
sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 di SD Negeri 37 Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru. Populasi dalam penelitian adalah siswa/i SD Negeri 37 Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru dengan jumlah 1115 orang, Pengambilan sampel dilakukan secara
Proportionate Stratified Random Sampling dengan besar sampel berjumlah 90 orang, sampel
ditentukan dengan metode role of thumb. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisa data
dalam dilakukan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian
diperoleh faktor yang mempengaruhi PHBS siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru antara lain pengetahuan (P value 0,000 dan OR 7,083), sikap (P value 0,000 dan
OR 9,158), fasilitas (P value 0,000 dan OR 14,643), dukungan sekolah (P value 0,000 dan OR
6,373), dan dukungan orang tua (P value 0,000 dan OR 5,835). Dapat disimpulkan faktor yang
paling dominan yang mempengaruhi PHBS siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru adalah fasilitas dengan nilai Ratio Prevalens (RP) sebesar 11 dan nilai p 0,000.
Diharapakan kepada pihak sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Pekanbaru untuk lebih
melengkapi fasilitas PHBS dan memeberikan dukungan kepada siswa/i untuk melakukan PHBS
dilingkungan sekolah

Kata kunci : PHBS, Pengetahuan, Sikap, Fasilitas, dukungan sekolah, dukungan orang tua

ABSTRACT
PHBS in School is a set of behaviors practiced by learners, teachers and the school environment
community on the basis of awareness as a result of learning, so that independently able to prevent
disease, improve health, and play an active role in creating a healthy environment. The purpose of
this study is to determine the factors that influence the behavior of clean and healthy life (PHBS)
students of the State Primary School 37 Kecamatan Tampan Pekanbaru City. The type of this
research is an analytical survey of cross sectional study. This research was conducted in February
2017 at State Primary School 37 Kecamatan Tampan Pekanbaru City. The population in the study
were students of the State Primary School 37 Kecamatan Tampan Pekanbaru with the number of
1115 people. Sampling was conducted by Proportionate Stratified Random Sampling with a
sample size of 90 people, the sample was determined by the role of thumb method. The research
instrument is questionnaire. Data analysis was done using univariate, bivariate and multivariate
analysis. The result of this research is the factors influencing the PHBS of the students of the State
Primary School 37 Kecamatan Tampan Pekanbaru City, among others knowledge (P value 0,000
and OR 7.083), attitude (P value 0,000 and OR 9,158), facilities (P value 0,000 and OR 14,643)
school support (P value 0,000 and OR 6,373), and parent support (P value 0,000 and OR 5,835).
It can be concluded that the most dominant factor affecting PHBS students of the State Primary

17
School 37 Kecamatan Tampan Pekanbaru is a facility with Ratio Prevalence (RP)11 and p value
0,000. Expected to the elementary State Primary School 37 Kecamatan Tampan Pekanbaru to
further complement the PHBS facilities and provide support to students to do PHBS school
environment

Keywords: PHBS, Knowledge, Attitude, Facilities, Support School, Support parents

PENDAHULUAN pelayanan kesehatan yang bermutu,


World Health Organization sedangkan misi pembangunan
(WHO) merencanakan promosi kesehatan yaitu menggerakkan
kesehatan di institusi pendidikan pembangunan nasional berwawasan
(Health Promotion School) kesehatan, memeliharan dan
menggunakan model holistik yang meningkatkan upaya kesehatan yang
meliputi hubungan antar aspek fisik, bermutu, merata, dan terjangkau
mental, sosial dan lingkungan. kemudian meningkatkan dan
Konsep ini melibatkan keluarga mendayagunakan sumber daya
dengan mendorong partisipasinya kesehatan. Menurut data profil
dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan Indonesia tahun 2009
dan keterampilan peserta didik menyebutkan bahwa baru 64,41%
(mulai dari usia dini) tentang sarana yang telah dibina kesehatan
kesehatan serta menunjukkan makna lingkungan yang meliputi institusi
lingkungan sebagai penyumbang pendidikan (67,52%), tempat kerja
kesehatan anak seperti kondisi fisik (59,15%), tempat ibadah (58,84%),
sekolah, sanitasi air bersih, dan fasilitas kesehatan (77,02%) dan
lingkungan bermain. Pembentukan sarana lain (62,26%).
perilaku sehat yang signifikan dari Hal ini menunjukkan bahwa
total keseluruhan jumlah penduduk pembinaan perilaku hidup bersih dan
Indonesia (Malika D, 2011) sehat (PHBS) di tatanan-tatanan
Undang-undang Nomor 17 tahun selain institusi pendidikan, yaitu di
2007 tentang Rencana Pembangunan tatanan rumah tangga, tatanan tempat
Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) kerja, tatanan tempat umum dan
tahun 2005-2025 untuk bidang tatanan fasilitas kesehatan juga
kesehatan dijabarkan (RPJP-K) tahun masih belum berjalan sebagaimana
2005-2025 yang berisi visi dalam mestinya. PHBS tatanan lingkungan
Indonesia Sehat 2025 diharapkan sekolah adalah upaya untuk
masyarakat memiliki kemampuan memperdayakan siswa, guru, dan
menjangkau pelayanan kesehatan masyarakat lingkungan sekolah agar
yang bermutu dan juga memperoleh tahu, mau, dan mampu
jaminan kesehatan, yaitu masyarakat memperilakukan phbs. PHBS
mendapatkan perlindungan dalam ditatanan pendidikan itu ada 8
memenuhi kebutuhan dasar indikator yaitu mencuci tangan
kesehatan (Undang-undang Repunlik dengan air yang mengalir dan
Indonesia Nomor 17 tahun 2007) memakai sabun, mengkonsumsi
dengan terwujudnya lingkungan dan jajanan sehat di kantin sekolah,
perilaku hidup sehat, serta menggunakan jamban yang bersih
meningkatnya kemampuan dan sehat, olahraga yang teratur dan
masyarakat dalam memperoleh terukur, memberantas jentik nyamuk

18
tidak merokok di sekolah, yang di gunakan dalam mencuci
menimbang berat badan dan tangan sehingga berdampak pada
mengukur tinggi badan setiap 6 kesehatan siswa yang sering
bulan, membuang sampah pada terganggu dan menyebabkan ada
tempatnya (Notoatmodjo S, 2010). siswa yang terkena penyakit seperti
Faktor-faktor yang mempengaruhi demam berdarah dan diare. Di
PHBS tidak terlaksana disekolah sekolah terdapat Usaha Kesehatan
karena guru kurang berperan aktif Sekolah (UKS) tetapi belum berjalan
dalam pelayanan kesehatan terutama maksimal (Rorimpandei, 2013)
dalam mengajarkan tentang Penerapan juga sangat
bagaimana menerapkan perilaku berpengaruh pada terlaksananya
hidup bersih dan sehat dalam PHBS disekolah. Seperti menurut
lingkungan sekolah, sebab guru yang penelitian dari Inda Aini Noor
menangani tentang kesehatan yaitu Fadilah (2015) yang hasil
guru olahraga sehingga terbatas penelitiannya perilaku hidup bersih
dalam pelaksanaan pelayanan dan sehat mendapatkan hasil rata-
kesehatan bagi siswa. Sikap yang di rata yang menunjukan bahwa
miliki oleh sekolah terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada
kesehatan dalam pemeliharaan siswa siswi sekolah dasar 1 Cileuleus
kesehatan terlihat belum secara baik kurang baik. Rata-rata PHBS ini
menerapkan perilaku hidup bersih pada kategori “tidak” (50,21%).
dan sehat. Hal ini dikarenakan masih Sedangkan rata-rata pada kategori
terdapat siswa yang merokok di “ya” (49,79%). Dari hasil penelitian
lingkungan sekolah pada waktu yang dilakukan menemukan
istirahat, membuang sampah tidak kesenjangan penatalaksanaan
pada tempatnya, kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat yang
kesadaran untuk membersihkan seharusnya dilakukan sesuai protap
jamban yang tersedia, dalam akan tetapi ada beberapa indikator
pengamatan kurangnya kesadaran penatalaksanaan perilaku hidup
dalam menjaga kebersihan diri bersih dan sehat yang tidak
maupun lingkungan. Demikian dilakukan. Dikarenakan ketersediaan
halnya dengan fasilitas atau sarana tempat atau fasilitas sekolah kurang
prasarana sekolah yang erat memadai. Namun dilihat dari
kaitannya dengan PHBS siswa indikator PHBS yang berlaku di
(Rorimpandei, 2013). Sekolah Dasar 1 Cileuleus
Sarana prasarana atau fasilitas Tasikmalaya menyimpulkan adanya
yang baik, diyakini berpengaruh persepsi yang salah dari para siswa-
positif bagi kebersihan dan kesehatan siswi atau kurang memahami cara
siswa. Ada berbagai masalah fasilitas berperilaku hidup bersih dan sehat.
kesehatan sarana prasarana yang Poin pada penatalaksanaan perilaku
kurang mendukung dalam penerapan hidup bersih dan sehat pada siswa
hidup bersih dan sehat, seperti siswi sekolah dasar ini yaitu ketidak
terdapat fasilitas jamban siswa dua perdulian atau ketidaksadaran para
ruangan, tetapi baunya tidak sedap siswa untuk berperilaku hidup bersih
sehingga kebersihannya tidak dan sehat atau kurang memahami
terjamin, tidak terdapat air mengalir cara hidup bersih dan sehat. Serta

19
ketidaktersediannya fasilitas yang
memadai seperti tempat sampah,
jamban sehat, lapangan olaraga, METODE PENELITIAN
tempat cuci tangan atau air mengalir Jenis penelitian ini adalah survei
(Inda Aini Noor Fadilah (2015) analitik dengan rancangan penelitian
Data yang diperoleh dari Dinas adalah cross sectional study dimana
Kesehatan Kota Pekanbaru terdapat melihat faktor-faktor yang
190 Sekolah Dasar Negeri, Swasta mempengaruhi perilaku hidup bersih
75 dan MI 12. Disebutkan juga dan sehat (PHBS) siswa/i Sekolah
ternyata masih ada juga sekolah yang Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan
tidak memiliki fasilitas seperti Kota Pekanbaru. Pada penelitian ini
warung sekolah, kamar mandi atau subjek diobservasi satu kali saja
WC, tempat sampah, kebun sekolah melalui pengukuran atau pengamatan
dan tempat cuci tangan. Menurut secara bersamaan dengan tujuan
data yang di perolah dari Dinas untuk melihat variabel bebas
pendidikan Pekanbaru Sekolah Dasar (independen) dan variabel terkait
Negeri 37 Kecamatan Tampan (dependen). Penelitian ini
Pekanbaru adalah sekolah yang dilaksanakan pada bulan Februari
memiliki siswa terbanyak 1115 2017 di SD Negeri 37 Kecamatan
orang siswa sedangkan jumlah guru Tampan Kota Pekanbaru. Populasi
dan staf yang bekerja berjumlah 51 dalam penelitian adalah siswa/i SD
orang, peneliti mengambil lokasi SD Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota
Negari 37 Kecamatan Tampan Pekanbaru dengan jumlah 1115
Pekanbaru karena jumlah siswanya orang, Pengambilan sampel
terbanyak dan ingin melihat Faktor- dilakukan secara Proportionate
faktor yang mempengaruhi perilaku Stratified Random Sampling yaitu
PHBS siswa/i SD Negeri 37 Tampan pengambilan sampel berdasarkan
Pekanbaru. proporsi dari yang peneliti tentukan
Survey pendahuluan yang untuk setiap kelas, dengan besar
dilakukan di SD Negeri 37 sampel berjumlah 90 orang, sampel
Kecamatan Tampan Pekanbaru ditentukan dengan metode role of
ditemukan adanya sampah yang thumb, dimana setiap variabel yang
dibuang belum terpilih dan masih di terlibat dalam analisis dikali 15.
buang pada tempat yang sama, Dalam penelitian ini terdapat 1
kemudian juga tidak tersedianya variabel dependen yaitu perilaku
tempat mencuci tangan, selain itu siswa/i tentang PHBS dan 5 variabel
juga ditemukan masih ada siswa independen yaitu pengetahuan, sikap,
yang jajan di luar sekolah dan fasilitas, dukungan sekolah (Guru),
sembarangan. dan dukungan orang tua. Data
Berdasarkan uraian di atas penulis dikumpulkan dengan metode
tertarik untuk membuat penelitian wawancara menggunakan instrumen
dengan faktor-faktor yang penelitian berupa kuesioner. Analisa
mempengaruhi perilaku hidup bersih data dalam penelitian ini dilakukan
dan sehat (PHBS) siswa/i Sekolah menggunakan analisis univariat,
Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan bivariat dan multivariat, untuk
Kota Pekanbaru?”. analisis bivariat pengujian hipotesis

20
dilakukan dengan uji statistik Chi- 90 responden yang ada 57,8%
Square (X)2 dengan tingkat berpengetahuan baik, 61,1%
kemaknaan α = 0,05, dan multivariat memiliki sikap positif, 58,9
dengan menggunakan uji logistik berpendapat fasilitas yang ada
ganda. disekolah tidak lengkap berkaitan
dengan PHBS, 62,2% mengatakan
HASIL DAN PEMBAHASAN sekolah kurang mendukung dalam
Hasil pelaksanaan PHBS, 54,4%
Hasil penelitian diperoleh mengatakan orang tua dirumah
karakteristik responden pada mendukung dalam pelaksaaan
penelitian meliputi pengetahuan, PHBS, dan 53,3% memiliki perilaku
sikap, fasilitas, dukungan sekolah, kurang dalam pelaksaan PHBS di
dukungan orang tua dan PHBS. Dari sekolah.

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Kategori N %
Pengetahuan
Baik 52 57,8
Kurang 38 42,2
Sikap
Positif 55 61,1
Negatif 35 38,9
Fasilitas Sekolah tentang
PHBS 37 41,1
Lengkap 53 58,9
Tidak lengkap
Dukungan sekolah tentang
PHBS 34 37,8
Ada 56 62,2
Tidak ada
Dukungan orang tua tentang
PHBS
Ada 49 54,4
Tidak ada 41 45,6
PHBS
Baik 42 46,7
Tidak baik 48 53,3
Sumber : Analisa Data Primer, 2017

21
Hasil Uji Bivariat dengan 37 Kecamatan Tampan Kota
menggunakan uji chi Square untuk Pekanbaru dengan kemaknaan secara
melihat pengaruh variabel statistik yaitu pengetahuan (P value
independen terhadap variabel 0,000 dan OR 7,083), sikap (P value
dependen yang meliputi 0,000 dan OR 9,158), fasilitas (P
pengetahuan, sikap, fasilitas, value 0,000 dan OR 14,643),
dukungan sekolah, dukungan orang dukungan sekolah (P value 0,000 dan
tua terhadap PHBS, diperoleh semua OR 6,373), dan dukungan orang tua
faktor yang ada mempengaruhi (P value 0,000 dan OR 5,835)
PHBS siswa/i Sekolah Dasar Negeri

Tabel 2
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru

PHBS
Independen Baik Tidak Baik N OR P Value
N % N %
Pengetahuan
Baik 34 81 18 37,5 52
7,083 0,000
Kurang 8 19 30 62,5 38
Sikap
Positif 36 86 19 40 55 9,158
0,000
Negatif 6 14 29 60 35
Fasilitas
Lengkap 30 71 7 14,5 37 14,643
0,000
Tidak Lengkap 12 29 41 85,5 53
Dukungan Sekolah
Ada 25 59 9 19 34
6,373 0,000
Tidak ada 17 41 39 81 56
Dukungan Keluarga
Ada 32 76 17 35 49
5,835 0,000
Tidak ada 10 24 31 65 41
Sumber : Analisa Data Primer, 2017

Setelah dilakukan analisis bivariat kandidat multivariat) yang akan


selanjutnya dilakukan analisis masuk dalam analisis mutivariat
multivariat yang bertujuan untuk yaitu variabel dari analisis bivariat
mengetahui faktor yang paling yang mempunyai nila p≤0,25.
dominan mempengaruhi PHBS Analisis multivariat yang digunakan
siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 adalah regresi logistik ganda.
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
Tahap awal analisis multivariat
adalah penentuan variabel
independen potensial (variabel
Tabel 3
Hasil Seleksi Bivariat

Variabel P Value Keterangan


Pengetahuan 0,000 Kandidat
Sikap 0,000 Kandidat
Fasilitas 0,000 Kandidat
Dukungan Sekolah (Guru) 0,000 Kandidat
Dukungan Orang Tua 0,000 Kandidat

Hasil seleksi bivariat karena itu 5 variabel tersebut yang


menunjukkan bahwa seluruh variabel akan diikutkan dalam analisis
menghasilkan P value ≤ 0,25, oleh multivariat

Tabel 4
Pemodelan Multivariat

Variabel Koef B SE (β) Nilai p RP (95 CI)


Pengetahuan 1,584 0,566 0,000 4 (1,6-14,7)
Fasilitas 2,429 0,560 0,000 11 (3,7-34)
Konstanta -5,941 1,234
Akurasi model = 78,9%

Dari hasil analisis multivariat adalah hasil dari tahu dan ini terjadi
terlihat bahwa variabel paling setelah orang melakukan
dominan yang mempengaruhi PHBS penginderaaan terhadap suatu obyek
siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 tertentu. Pengetahuan dipengaruhi
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru oleh banyak hal, misalnya informasi.
adalah fasilitas dengan nilai Ratio Sumber informasi bisa didapat dari
Prevalens (RP) sebesar 11 dan nilai p banyak hal, bisa dari media, keluarga
0,000. Jadi semakin lengkap fasilitas maupun dari lingkungan.
yang tersedia untuk PHBS maka 11 Menurut Pusat Promosi Kesehatan
kali lebih baik siswa/i dalam Depkes RI (2011) pengetahuan
melakukan PHBS mengenai PHBS sebenarnya secara
tidak langsung sudah tertanam
PEMBAHASAN dalam setiap mata pelajaran yang
a. Pengaruh pengetahuan diberikan oleh guru.
terhadap perilaku PHBS Pengetahuan menurut
Berdasarkan hasil penelitian Notoadmodjo (2003) terdapat 6
bahwa 57,8% berpengetahuan baik tingkatan, yaitu tahu, memahami,
tentang PHBS, sedangkan dari uji aplikasi, analisis, sintesis, dan
chi-square di peroleh ada pengaruh evaluasi. Tingkatan pertama yaitu
antara pengetahuan dengan PHBS (P tahu (know) diartikan sebagai
value 0,000 dan OR 7,083) pengingat suatu materi yang telah
Menurut Notoatmodjo (2014), dipelajari sebelumnya. Sama halnya
bahwa pengetahuan (knowledge) dengan pengetahuan mengenai
PHBS, guru dan kader kesehatan di intelegensi dan bertambahnya
sekolah sudah berusaha untuk pengalaman, sehingga sikap siswa
menanamkan nilai-nilai indikator akan menjadi positif.
PHBS kepada setiap siswa di
sekolah. Namun jika pengetahuan itu c. Pengaruh fasilitas terhadap
tidak diulang-ulang atau di recall PHBS
maka pengetahuan tersebut akan Berdasarkan hasil penelitian
semakinterkikis atau bahkan hilang diperoleh 58,9 responden
sama sekali. berpendapat fasilitas yang ada
disekolah tidak lengkap berkaitan
b. Pengaruh sikap terhadap dengan PHBS,, sedangkan dari uji
perilaku PHBS chi-square di peroleh ada pengaruh
Dari hasil penelitian didapat antara fasilitas dengan PHBS (P
61,1% memiliki sikap positif, value 0,000 dan OR 14,643)
sedangkan dari uji chi-square di Green mengatakan salah satu
peroleh ada pengaruh antara sikap faktor yang mempengaruhi perilaku
dengan PHBS sikap (P value 0,000 manusia adalah faktor pemungkin
dan OR 9,158) (enabling factor) yang digambarkan
Menurut Azwar (2015) sikap sebagai faktor-faktor yang
merupakan reaksi atau respon memungkinkan (membuat lebih
seseorang yang masih tertutup mudah) individu atau populasi untuk
terhadap suatu stimulus atau objek. merubah perilaku atau lingkungan
Sikap secara nyata menunjukan mereka. Faktor ini pada hakikatnya
konotasi adanya kesesuaian reaksi mendukung atau memungkinkan
terhadap stimulus tertentu, dalam terwujudnya perilaku kesehatan
kehidupan sehari-hari adalah maka faktor-faktor ini disebut faktor
merupakan suatu reaksi yang bersifat pemungkin. Fasilitas termasuk
emosional terhadap stimulus sosial. kedalam faktor pemungkin.
Menurut Notoatmojo (2003), Jika suatu sekolah dengan
tindakan atau perilaku manusia ketersediaan fasilitas yang memenuhi
dipengaruhi oleh keturunan, syarat maka akan mendorong siswa
lingkungan, dan pengetahuan. untuk menerapkan PHBS membuang
Pemberian pendidikan kesehatan sampah pada tempatnya. Akan tetapi
dapat membantu siswa dalam proses jika sekolah dengan fasilitas yang
pencarian informasi tentang apa dan kurang dan tidak memenuhi syarat,
bagaimana kehidupan selanjutnya maka akan berpengaruh dengan
dijalani. Pada tahap selanjutnya, penerapan PHBS membuang sampah
individu yang meyakini informasi pada tempatnya. Siswa akan merasa
yang diterimanya, dan dengan malas menerapkannya karena
pengetahuan yang dimilikinya akan kurangnya fasilitas sekolah tersebut,
membentuk sikap. Melalui sikap misalnya saja jika di sekolah tidak
tersebut individu akan memutuskan tersedia tempat sampah maka siswa
tindakan yang akan diambil dalam akan membuang sampah di
kehidupan selanjutnya. Pendidikan sembarang tempat. Hal tersebut
kesehatan tentang PHBS mendukung sesuai dengan Pedoman Pembinaan
siswa dalam mengembangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tatanan sekolah, salah pembuatan dan penempatan pesan-
satunya yaitu membuang sampah pesan PHBS di tempat-tempat yang
pada tempat sampah (Depkes 2011). strategis di sekolah, seperti di ruang
perpustakaan, di kantin sekolah, aula
d. Pengaruh dukungan sekolah kelas, dan di halaman sekolah
terhadap PHBS (taman, pagar pembatas kawasan
Berdasarkan hasil penelitian sekolah).
diperoleh 62,2% responden
mengatakan sekolah kurang e. Pengaruh dukungan orang tua
mendukung dalam pelaksanaan terhadap PHBS
PHBS, sedangkan dari uji chi-square Berdasarkan hasil penelitian
di peroleh ada pengaruh antara diperoleh 54,4% mengatakan orang
dukungan sekolah dengan PHBS (P tua dirumah mendukung dalam
value 0,000 dan OR 6,373) pelaksaaan PHBS, sedangkan dari uji
Pelaksanaan upaya PHBS di chi-square di peroleh ada pengaruh
sekolah secara langsung antara dukungan orang tua dengan
menggabungkan potensi orang tua, PHBS (P value 0,000 dan OR 5,835)
guru dan tenaga kesehatan maupun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dari Dinas Kesehatan setempat. Guru adalah sekumpulan perilaku yang
diarahkan untuk membantu dipraktikkan atas dasar kesadaran
pelaksanaan PHBS pada tatanan sebagai hasil pembelajaran yang
institusi pendidikan. Selain itu guru menjadikan individu/kelompok dapat
diharapkan dapat mendorong anak- menolong dirinya sendiri dalam
anak mereka dalam melaksanakan bidang kesehatan dan berperan aktif
kebiasaan memelihara kesehatan. dalam mewujudkan derajat kesehatan
Menurut Green guru mempunyai masyarakat. Orang tua dan guru
peran terhadap perilaku anak dalam adalah sosok pendamping saat anak
memelihara kesehatannya. Guru melakukan aktifitas kehidupannya
dapat berperan sebagai konselor, setiap hari. Peranan mereka sangat
pemberi instruksi, motivator, dominan dan sangat menentukan
manajer, dan model dalam kualitas hidup anak di kemudian hari.
menunjukkan sesuatu yang baik Sehingga sangatlah penting bagi
misalnya dalam perilaku hidup bersih mereka untuk mengetahui dan
dan sehat. memahami permasalahan dan
Untuk meningkatkan pengetahuan gangguan kesehatanpada anak usia
siswa, perlu dilakukan pembinaan sekolah yang cukup luas dan
kepada siswa secara terus menerus, kompleks. Deteksi dini gangguan
melalui penyuluhan baik oleh kesehatan anak usia sekolah dapat
petugas kesehatan maupun guru di mencegah atau mengurangi
sekolah. Penyuluhan dapat dilakukan komplikasi dan permasalahan yang
dengan cara penjelasan melalui diakibatkan menjadi lebih berat lagi.
poster,lembar balik maupun Peningkatan perhatian terhadap
pemutaran film yang berisi pesan kesehatan anak usia sekolah tersebut,
PHBS,sehingga melalui penyuluhan diharapkan dapat tercipta anak usia
ini siswa tertarik dan cepat mengerti sekolah Indonesia yang cerdas, sehat
apa yang disampaikan. Selain itu dan berprestasi
f. Faktor dominan yang
mempengaruhi PHBS DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil analisis multivariat Arikunto S, 2013. Prosedur
terlihat bahwa variabel paling Penelitian suatu pendekatan
dominan yang mempengaruhi PHBS praktik. Rineka Cipta. Jakarta
siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Azwar S, 2015. Sikap Manusia Teori
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Dan Pengukurannya. Pustaka
adalah fasilitas dengan nilai Ratio Pelajar. Yogyakarta
Prevalens (RP) sebesar 11 dan nilai p Diana M, Susanti F, Irfan A, 2011.
0,000. Jadi semakin lengkap fasilitas Pelaksanaan program perilaku
yang tersedia untuk PHBS maka 11 hidup bersih dan sehat di sd
kali lebih baik siswa/i dalam negeri 001 tanjung balai karimun.
melakukan PHBS. Diakses dari hhtp:/ /jurnal .fkm.
unan.ac.id ./
SIMPULAN index.php/jkma/article/view/123
Berdasarkan hasil penelitian dan Depkes RI, 2010. Jenis sampah.
analisis data, maka dapat Kementrian Kesehatan RI
disimpulkan bahwa faktor-faktor Depkes RI, 2010. Bahaya merokok.
yang mempengaruhi PHBS siswa/i Kementrian Kesehatan RI
Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Depkes RI, 2010. Laporan survey
Tampan Kota Pekanbaru antara lain Kesehtan nasional 2001. Studi
pengetahuan (P value 0,000 dan OR Morbiditas dan disabilitas, Tim
7,083), sikap (P value 0,000 dan OR Surkesmas. Jakarta
9,158), fasilitas (P value 0,000 dan Depkes RI, 2011. Menimbang berat
OR 14,643), dukungan sekolah (P badan 6 bulan sekali di sekolah.
value 0,000 dan OR 6,373), dan Kementrian Kesehatan RI
dukungan orang tua (P value 0,000 Depkes RI, 2011. Menuju
dan OR 5,835). Dari analisa Masyarakat Sehat yang mandari
multivariat dari beberapa faktor yang dan berkeadilan. Kementrian
ada faktor yang paling dominan yang Kesehatan RI
mempengaruhi PHBS siswa/i Departemen Kesehatan RI, 2011,
Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Pedoman Pembinaan Perilaku
Tampan Kota Pekanbaru adalah Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
fasilitas dengan nilai Ratio Prevalens Jakarta: Depkes RI.
(RP) sebesar 11 dan nilai p 0,000 Ester M, 2013. Hubungan
pengetahuan dan sikap tentang
TERIMAKASIH perilaku hidup bersih dan sehat
Peneliti mengucapkan terimakasih dengan tindakan phbs di sd
kepada Ketua STIKes, Ketua LPPM, swasta luther kecamatan siantas
Ketua PSD III Kebidanan STIKes Barita tapanuli utara tahun 2013.
Payung Negeri Pekanbaru, Kepala Diakses dari http://sari mutiara.
Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan ac. id/ new / wp-
Tampan Kota Pekanbaru dan seluruh content/uploads/2016/10/hubunga
pihak yang membantu dalam n-pengetahuan-dan-sikap sis wa–
penyelesaian penelitian ini. tentang-perilaku-hidup-bersih-
dan-sehat-dengan-tindakan-phbs-
di sd -swasta-luther-kecamatan- Notoatmodjo S, 2010. Promosi
siatas-barita-tapanuli-utara-tahun- Kesehatan Teori dan Aplikasi.
20131.pdf Rineka Cipta. Jakarta
Eunike Sri Tias Suci, 2009. S, 2012. Menode
Gambaran perilaku Jajan murid Penelitian Kesehatan . Rineka
sekolah dasar di jakarta. Cipta. Jakarta
Psikobuana 2009. Vol. 1, NO. S, 2012. Promosi
1,29-38. Dipeloleh tanggal 4 Kesehatan dan Perilaku
November 2016 dari http:// Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
psikobuana. Com /doc /29-38 S, 2014. Ilmu
%20-%20 Jajan.pdf Perilaku kesehatan. Rineka Cipta.
Inda Aini Noor Fadilah, 2015. Jakarta
Penatalaksanaan Perilaku Hidup Peraturan Menteri Kesehatan
Bersih Dan Sehat Pada Siswa Republik Indonesia No. 2269
Siswi Kelas Vi Sekolah Dasar /Menkes/Per/X/2011, Pedoman
Negeri 1 Cileuleus Tasikmalaya. pembinaan perilaku hidup bersih
Diperoleh tanggal 10 oktober dan sehat (PHBS).diakses dari
2016 dari ejuenal . stikesmk. ac.id http://www.promkes.depkes.go.id/
/file.php dl/pedoman_umum_PHBS.pdf
?...JURNAL%KEBIDANAN%20 Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI.
AINI520 (2011). Interaksi Suplemen:
Kementrian Kesehatan republik PHBS di Sekolah. Jakarta: Depkes
indonesia, petunjuk teknis RI.
jumantik – psn anak sekolah. Raharjo A S dan Indarjo S, 2014.
Diperoleh tanggal 14 oktober hubungan antara pengetahuan,
2016 dari http:// pppl. depkes. sikap, dan ketersediaan fasilitas
go.id/_download/microsoft%20- di sekolah dalam penerapan phbs
%20juknis%jumantik-PSN% 20 membuang sampah pada
Anak% 20 sekolah tempatnya. Diperoleh tanggal 20
_Online.doc.Pdf oktober 2016 dari http: //jornal.
Keputusan Mentri kesehatan unness.ac.id /sju/ index.php/ujph
No.131/MenKes/Sk/II/2004. Riduawan, 2013. Dasar-Dasar
Kesehatan Nasional. Diperoleh Statiska, Afabeta. Bandung.
tanggal 10 Oktober 2016 dari Riduwan dan akdon, 2010. Rumus
https :// www. Google Dan Data Dalam Aplikasi
.co.id/search?q=menkes+131+004 Statistika. Alfabeta. Bandung
&aqs=chrome .057j0j60l3 .9553 Rorimpandei, Joy , Marjes, 2013.
& su Faktor-faktor yang berhubungan
gexp=chrome,mod=18&sourceid= dengan prilaku hidup bersih dan
chrome&ie=UTF-8 sehat (PHBS) pada siswa di smp
Machfoedz I, 2009. Metode Negeri 2 Tompaso. Diakses dari
penelitian bidang kesehatan, http: // jkesmasfkm .unsrat .ac .id
keperawatan, kebidanan, /wp-content /uploads
kedokteran. Fitramaya. /2015/08/Helty-M.-
Yogyakarta Rorimpandey.pdf
Rosidi A, Handarsari E, Mahmudah 2016 dari
M, 2010. Hubungan kebiasaan http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_2
cuci tangan dan sanitasi makanan 0_03.htm
dengan kejadian diare pada anak Undang-undang republik indonesia
sd negeri podo 2 kecamatan nomor 17 tahun 2007. Tentang
kedungwuni kabupaten rencana pembangunan jangka
pekalongan. J Kesehat Masy panjang nasional tahun 2005 –
Indones.Vol 6 no 1 Th 2010. 2025. Diakses dari http :// www.
Diperoleh tanggal 10 November batan. go.id/ prod_ hukum/
2016 dari http :// download extern/UU_ No .17
.portalgaruda .org/ article .php _Tahun_2007.pdf
?article =4659&val=431 Wawan dan Dewi, 2010. Teori Dan
Undang - Undang Nomor 36 Tahun Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
2009 pasal 79, tentang Kesehatan, Perilaku Manusia. Nuha Mediaka.
2009. Diakses dari Yogyakarta
http://sireka.pom.go.id/requireme Wihelmus hery, 2012. Statiska dan
nt/UU-36-2009-Kesehatan.pdf aplikasi untuk penelitian ilmu
Undang-undang no 20 tahun 2009. kesehatan. Cv. Trans Info Media.
Sistem pendidikan nasional. Jakarta.
Diperolah tanggal 20 oktober

You might also like