You are on page 1of 26

FASILITASI DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh :

UNIT PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA


(UPKKN-UNS)
MARGONO SLAMET (1985), MENYATAKAN BAHWA
TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA PARTISIPASI MASY
DITENTUKAN 3 UNSUR :

Adanya KEMAUAN masyarakat utk


berpartisipasi.
Adanya KESEMPATAN yg diberikan
kepda masy u/berpartisipasi.
Adanya KEMAMPUAN masy utk
berpartisipasi.
KEMAUAN
Sikap utk meninggalkan nilai-niai yg
menghambat pembangunan.
Sikap utk slalu memperbaiki mutu hidup dan
tdk cepat puas diri.
Sikap kebersamaan utk dpt memecahkan
masalah dan tercapainya tujuan pemb.
Sikap kemandirian atau percaya diri atas
kemampuannya utk memperbaiki mutu
hidupnya
KESEMPATAN
Kemauan politik dari penguasa
Kesempatan utk memperoleh informasi.
Kesempatan memanfaatkan & memobilisasi sumber
daya
Kesempatan utk memperoleh dan menggunakan
teknologi yg tepat.
Kesempatan utk berorganisasi, termasuk utk
memperoleh dan menggunakan peraturan, perijinan dan
prosedur.
Kesempatan mengembangkan kepemimpinan yg
mampu menumbuhkembangkan serta memelihara
partisipasi masy
KEMAMPUAN
Kemampuan utk menemukan dan
memahami kesempatan utk mebangun,
atau pengetahuan tentang peluang utk
membangun.
Kemampan utk melaksanakan pemb, yg
dipengaruhi oleh pendidikan dan
ketrampilan yg dimiliki.
 Kemampuan memecahkan masalah dgn
menggunakan sumber daya dan peluang
lain yg tersedia.
BAGAIMANA MENJADI
SEORANG FASILITATOR ?
1. MEMAHAMI POSISI SEORANG
FASILITATOR :

 Fasilitator Bukanlah orang yang paling


bertanggung jawab dan tahu segalanya,
namun mereka hanyalah seorang yang
memfasilitasi
 Jangan memanfaatkan posisi sebagai fasiltator
utk mengejar kehormatan.
 Fasilitator bukan psikolog yang mampu
memacahkan semua masalah emosional
masyarakat.

2. Memahami Rancangan
pelatihan, termasuk di
dalamnya peserta, alur materi
dan metode.

3. Memahami bagaimana peserta


belajar
4. GUNAKAN BAHASA (VERBAL /NON VERBAL)
YANG SESUAI

 Bahasa sederhana
 Bicara jelas
 Gunakan jeda pada saat yg tepat
 Kontrol sikap tubuh selama memberikan
materi
 Pertahankan kontak mata dengan peserta
secukupnya
 Hindari penghalang antara anda dgn peserta
 Tersenyumlah utk mengurangi ketegangan
peserta.
5. PAHAMI KEMAMPUAN YG DIBUTUHKAN
SEORANG FASILITATOR
 Hangat
 Mampu bersosialisasi
 Mampu mengorganisir acara
 Mempunyai kepekaan untuk mengenali
dan memcahkan masalah peserta
 Fleksibel utk menanggapi kejadian
spontan
 Antusias dgn materi yg akan
disampaikan.
6. NILAI-NILAI YANG DIPERLUKAN
SEORANG FASILITATOR

Integritas
Keadilan
Demokratis
Menghargai keragaman pola
pikir, pendapat
Berjiwa besar
7. FASILITATOR HARUS DAPAT MEMPREDIKSI
KEMUNGKINAN MUNCUL MASALAH :

 Gugup >>>bisa dikurangi dgn : berdo’a, bicara santai


dgn peserta sebelum sesi dimulai.
 Ada kalimat yg menyerang >>ubahlah menjadi diskusi
yg membangun.
 Menghadapi peserta yg banyak ngobrol dsb >>buat
kontrak belajar.
 Kemacetan alat Bantu/alat peraga >>persiapkan
scenario alternatif
 Pertanyaan sulit >>peserta dikondisikan bahwa
fasilitator juga manusia
Lippit (1958), mengemukakan 7 fase perubahan
dalam proses pemberdayaan masyarakat, yaitu :
1. MENUMBUHKAN KEBUTUHAN UTK BERUBAH,
 Membantu binaannya tuk mengubah
kebiasannya.
 Menunjukkan masalah2 yg ada,
mendramatiskan pentingnya masalah itu utk
mereka atasi.
 Menilai kebutuhan binaan & membantu
menciptakan kebutuhan ini via tindakan
konsultatif.
-----perlu dilakukan ; perumusan kesulitan 2x,
ketegangan, ketidakpuasan dan kekecewaan yg
diterjemahkan menjadi masalah yg hrs dipecahkan.
2. MEMBANGUN HUBUNGAN UTK PERUBAHAN.

 Membangun kedekatan dgn binaannya.

 Memperkuat hubungan dgn binaannya dgn


menciptakan kepercayaan terhadap
kompetensinya, kesungguhannya dan empati.

 Binaan haruslah menerima agen pembaharu


sebelum mereka menerima inovasi.
3. MENDIAGNOSIS MASALAH MEREKA
 Menganalisis situasi masalah
binaannya.
 Melihat situasi secara
empaty.
 Secara psikologis
memasukkan dirinya ke baju
binaannya dan melihat
situasi itu dgn mata
binaannya.
4. MENCIPTAKAN KEHENDAK
UNTUK BERUBAH PADA BINAAN

 Memotivasi perhatian
terhadap inovasi.

 Lebih berorientasi binaan


daripada berorientasi inovasi
dan fokus pada masalah-
masalah binaan.
5. MENGARAHKAN KEHENDAK KE
TINDAKAN NYATA

o Mempengaruhi
binaannya sejalan
dengan saran-saran
berdasar kebutuhan
binaan.

o Bekerja sama dg tokoh


masy menggerakkan
jejaring teman.
6. PEMANTAPAN PERUBAHAN

Meantapkan kebiasaan baru


dgn menciptakan pesan2 yg
menguatkan pd binaan yg
telah mengadopsi inovasi.
7. MENCAPAI HUBUNGAN TERMINAL

 Menempatkan dirinya diluar dengan


cara mengembangkan kemampuan
binaan utk menjadi agen pembaharu
bagi diri mereka sendiri.

 Merubah binaan dari posisi


bergantung menjadi mandiri.
CONTOH TERAPAN TEKNIK PARTISIPATORY
RURAL APPRAISAL (PRA)

Aspek Teknik PRA Tujuan/Informasi


1. Urian data Kondisi sosio demografi
sekunder Sosio ekonomi
Sosio budaya

2. Pengorganisasian o Consientisasi masalah


Kondisi Awal masalah o Sebab akibat
o Prioritas
o Pengetahuan masy
tentang masalah

3. Profil Sejarah  Sejarah program dan


perubahan potensi
CONTOH TERAPAN TEKNIK PRA
Aspek Teknik PRA Tujuan/Informasi

1. Pemetaan Prasarana
Masalah Bangunan
Ruangan
Sumber daya
Lokasi pembangunan

Masukan
Program/ 2. Pengurutan o Tingkat relatif kekayaan
Inputs Kekayaan o Tingkat relatif sumber
daya

3. Pola Penggunaan Keserasian penggunaan


Waktu waktu dengan aktivitas
program
CONTOH TERAPAN TEKNIK PRA
Aspek Teknik PRA Tujuan/Informasi

1. Observasi Hubungan masy dengan


partisipatif lingkungan

2. FGD oProses dialog (kerja sama,


kemitraan, artikulasi
tantangan, kekuatan, arah
Proses kegiatan)
pemberdayaan
3. Analisis Pola  Proses penemuan (eksplorasi
keputusan sistem sumber, analisis
kapaistas sumber, kerangka
pemecahan masalah)

4. Studi Kasus  Kondisi spesifik dan unik


CONTOH TERAPAN TEKNIK PRA
Aspek Teknik PRA Tujuan/Informasi

1. Diagram Venn Mekanisme vertikal


dan horisontal antar
sumber sosial,
interaksi sosial, dan
Faktor respon puhak luar
internal &
eksternal
2. Peta oAkses masyarakat
Mobilitas terhadap sumber sosial
dan mobilitas sosial
CONTOH TERAPAN TEKNIK PRA
Aspek Teknik PRA Tujuan/Informasi

1. Bagan alur Deskripsi dan penilaian interaksi


input output antar faktor dalam proses mobilisasi
potensi dan hasil program

Hasil
yang 2. Kalender o Perubahan pranata sosial,
dicapai musim dan perkembangan sumber daya,
profil perkembangan organisasi
perubahan o Proses pengembangan
(pengaktifan sumber, perluasan
kesempatan, pengakuhan
keberhasilan, integrasi kemajuan)
o Keberdayaan masyarakat
(aktualisasi diri dan koaktualisasi
eksistensi)
FOCUS GROUP DISCUSSION

Pengertian
 FGD adalah salah satu metode dasar untuk
memberikan kesempatan kepada peserta diskusi
utk memberikan pandangannya tentang suatu
topik.

 FGD adalah diskusi yang direncanakan secara


hati-hati utk membangun suasana yang
memungkinkan peserta diskusi bisa
mengemukakan pendapatnya secara terbuka
tanpa rasa takut.
Aturan Main :

 Memiliki pengalaman serupa


 Mempunyai sebuah pengetahuan atau pengalaman khusus
 Focus group terdiri dari 7 sampai 10 orang yang dipilih karena mereka
memiliki suatu karakteristik tertentu yang sama (berasal dari sebuah
latar belakang yang serupa) terkait dengan topic yang akan
didiskusikan.
 FGD membutuhkan :
o Tempat yang netral, nyaman dan bebas dari gangguan
o Panduan berisi sejumlah terbatas topik diskusi
o Alat perekam beserta kelengakapannya
o Alat pencatat
o Informan untuk merekrut anggota kelompok
o Seorang pemandu diskusi yang terampil, didampingi seorang asisten
pemandu dan seorang pengamat/pencatat yang teliti
o Sebaiknya peran pemandu, asisten dan pengamat dilakukan
bergantian untuk mengurangi kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi

You might also like