You are on page 1of 17

Abortus Imminens 2013

Pemicu
Seorang wanita usia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar bercak darah
dari kemaluan. Dari anamnesis diperoleh terlambat haid 4 minggu, sebelumnya haid
selalu teratur setiap 28 hari dan saat ini tidak menggunakan kontrasepsi.

More Info I
Pemeriksaan HCG urin positif.

More Info II
Hasil Ultrasonografi: Kehamilan intrauterina 8 minggu, fetal echo (+), denyut jantung
janin (+).

Unfamiliar Terms :
 Kontrasepsi
Berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra yang berarti menolak, konsepsi
bearti pertemuaan antara sel telur wanita (ovum) yang sudah matang dan sperma
sehingga terjadi pembuahaan. Berarti Kontrasepsi adalah mencegah pertemuaan
sel telur yang matang dengan sel sperma, sehingga tidak terjadi pembuahan dan
kehamilan.

Masalah :
Keluar bercak darah dari kemaluan dan terlambat haid 4 minggu.

Analisa Masalah :

Adanya Trauma pada janin yang dikandung Ibu


hamil muda < 20 minggu

1
Abortus Imminens 2013

Gangguan pada Plasenta yang mengandung pembuluh darah

Arteri dari plasenta tersebut ada beberapa yang ruptur

Pendarahan yang keluar dari vagina berupa bercak darah

Hipotesa :
Abortus Imminens

Learning Issue :
1. Diagnosa Banding keluarnya bercak darah dari vagina pada kehamilan muda
2. Fisiologi Siklus Haid
3. Perhitungan kehamilan
4. Abortus Imminens:
- Definisi
- Penyebab
- Epidemiologi
5. Klasifikasi Abortus
6. Gambaran Klinis
7. Patofisiologi Abortus
8. Penegakan Diagnosa
9. Penatalaksanaaan
10. Komplikasi dan prognosis
11. Indikasi merujuk

1. DD Perdarahan kehamilan dini

2
Abortus Imminens 2013
Perdarahan Serviks Uterus Gejala/Tanda Diagnosa
Bercak hingga Tertutup Sesuai Kram perut Abortus
sedang (A) dengan usia bawah,uterus lunak Imminens
gestasi
Bercak hingga Tertutup Sedikit Limbung/pingsan,nyeri Kehamilan
sedang membesar perut bawah,nyeri Ektopik
(A) dari normal goyang porsio,massa terganggu
adneksa,cairan bebas
intraabdomen
Bercak hingga Terbuka/tertutup Lebih kecil Sedikit/tanpa nyeri Abortus
sedang dari usia perut bawah,terdapat Komplit
(A) gestasi penegluaran hasil
konsepsi
Sedang Terbuka Sesuai usia Kram/nyeri perut Abortus
hingga kehamilan bawah,belum terjadi Insipiens
massif/banyak ekspulasi hasil
(B) konsepsi
Sedang Terbuka Sesuai usia Kram/nyeri perut Abortus
hingga kehamilan bawah,ekspulasi hasil Inkomplit
massif/banyak konsepsi
(B)
Sedang Terbuka Lunak dan Mual/muntah,kram Abortus
hingga lebih besar perut bawah,sindrom Molla
massif/banyak dari usia mirip
(B) gestasi preeklampsi,keluar
jaringan seperti anggur

2. Fisiologi Siklus Menstruasi


Hipotalamus
3
Abortus Imminens 2013
(GnRH)

Hipofisis anterior

(FSH dan LH)

Merangsang pertumbuhan folikel di Ovarium

Perkembangan Folikel

4
Abortus Imminens 2013
Folikel De Graff (Folikel Matang/Pra Ovulasi)

Folikel yang matang akan menonjol di permukaan ovarium dan mengeluarkan Oosit saat
Ovulasi

Estrogen disekresi Sel Teka dan Sel Granulosa

Testosteron dari sel teka beraromatasi menjadi estradiol di dalam sel granulose
mengakibatkan terjadi kenaikan synthesis

Lutein hormone dan diikuti dengan ovulasi

Bekas folikel pecah setelah ovulasi akan membentuk corpus luteum

Progesteron dan Estrogen

(Mempersiapkan endometrium uterus untuk implantasi zigot saat pembuahan)

Jika tidak terjadi pembuahan

Corpus luteum membentuk jaringan parut (corpus albicans)

Progesteron dan Estrogen

Merangsang prostaglandin

Vasokontriksi pembuluh di endometrium

Iskemia endometrium ( akibat menurunnya oksigen ke endometrium)

Nekrosis

Endoterium meluruh

Haid

(Keluarnya darah dan debris endometrium dari rongga uterus melalui vagina dibantu
kontraksi ritmik ringan dari miometrium)

5
Abortus Imminens 2013

3. Perhitungan Kehamilan
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung usia kehamilan. Anda
bisa memilih yang paling mudah dan nyaman untuk dilakukan .

A. Hari pertama haid terakhir (HPHT)

Metode ini membutuhkan pengetahuan Anda tentang siklus menstruasi.


Berdasarkan siklus, dokter bisa memperkirakan usia kehamilan dan tanggal kelahiran
yang dihitung berdasarkan rumus Naegele, Cara menghitungnya: Tentukan hari pertama
menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir
(LMP = Last Menstrual Periode).

 Jika HPHT Ibu ada pada bulan Januari – Maret

Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).

Misalnya HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 + 0)
= 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.

 Jika HPHT Ibu ada pada bulan April – Desember

Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1).

Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir (10 + 7), (10 – 3),
(2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.

Catatan:

 Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur, yakni
antara 28-30 hari.
 Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari sebelum atau setelahnya.
Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai perhitungan ini.

 Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan pada wanita


yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan beberapa hari dari hari-H. Sedang
yang daur haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.

B. Gerakan janin

Perlu untuk diketahui bahwa pada kehamilan pertama gerakan janin mulai terasa
setelah kehamilan memasuki usia 18-20 minggu. Sedangkan pada kehamilan kedua dan
seterusnya, gerakan janin sudah terasa pada usia kehamilan 16-18 minggu.
6
Abortus Imminens 2013

C. Tinggi puncak rahim

Biasanya, dokter akan meraba puncak rahim (Fundus uteri) yang menonjol di
dinding perut dan penghitungan dimulai dari tulang kemaluan. Jika jarak dari tulang
kemaluan sampai puncak rahim sekitar 28 cm, ini berarti usia kehamilan sudah mencapai
28 minggu. Tinggi maksimal puncak rahim adalah 36 cm, ini menunjukkan usia
kehamilan sudah mencapai 36 minggu.

Perlu dietahui, ukuran maksimal adalah 36 cm dan tidak akan bertambah lagi
meskipun usia kehamilan mencapai 40 minggu. Kalaupun tingginya bertambah,
kemungkinan yang akan dialami adalah janin Anda besar, kembar, atau cairan tubuh
Anda berlebih.

D. Menggunakan 2 jari tangan

Pengukuran dengan menggunakan 2 jari tangan ini hanya bisa dilakukan jika ibu
hamil tidak memiliki berat badan yang berlebih. Caranya; letakkan dua jari Anda diantara
tulang kemaluan dan perut. Jika jarak antara tulang kemaluan dengan puncak rahim
masih di bawah pusar, maka setiap penambahan 2 jari berarti penambahan usia kehamilan
sebanyak 2 minggu.

E. Menggunakan ultrasonografi (USG)

Cara ini paling mudah dan paling sering dilakukan oleh dokter. Tingkat akurasinya
cukup tinggi, yakni sekitar 95%. Dengan USG maka usia kehamilan dan perkiraan waktu
kelahiran si kecil bisa dilihat dengan jelas melalui “gambar” janin yang muncul pada
layar monitor.

4. Abortus Imminens
DEFINISI
 Pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500gram atau kurang dari
20 minggu
 Berakhirnya kehamilan sebelum berusia 22 minggu
 Kehamilan yang berakhir sebelum periode viabilitas janin, yaitu berakhir sebelum
berat janin 500gram

7
Abortus Imminens 2013

ETIOLOGI
1. Kelainan hasil pertumbuhan konsepsi
 Kelainan kromosom:
 Trisomi. Adanya kromosom tambahan (ketiga) dengan tipe yang
sama pada sel yang seharusnya diploid (2n+1). Contoh: Sindroma
Kline Felter (XXY), Sindroma XYY, Sindroma XXX, dan Sindroma
Down.
 Poliploid. Mempunyai lebih dari 2 sel kromosom yang homolog atau
sama. Lengkap mulai pertama sampai terakhir, namun tidak
berpasangan dua-dua, melainkan tiga-tiga, empat-empat, dst.
Umumnya kondisi ini menyebabkan abortus atau sudah mati ketika
lahir.
 Lingkungan kurang sempurna. Bila lingkungan di endometrium di sekitar
tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian zat-zat makanan
pada hasil konsepsi terganggu.
 Pengaruh dari luar. Radiasi, virus, obat-obat, dan sebagainya dapat
mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam
uterus. Pengaruh ini umumnya dinamakn pengaruh teratogen.

2. Kelainan pada plasenta


Endarteritis dapat terjadi dalam villi koriales dan menyababkan oksigenasi
plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian
janin. Keadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi
menahun.

3. Penyakit ibu
Misalnya penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti pneumonia,
tifoid, pielitis, dsb. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau
invasi kuman atau virus pada fetus.

4. Kelainan traktus genitalis ibu


Misalnya pada ibu yang menderita:
 Anomaly congenital (hipoplasia uteri, uterus bikornis, dll)
 Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fiksata
 Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang
sudah dibuahi, seperti kurangnya progesterone atau estrogen, endometritis,
mioma submukosa
 Uterus terlalu cepat teregang (kehamilan ganda, mola)
 Distorsio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor pelvis
5. Antagonis Rhesus
8
Abortus Imminens 2013
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi
anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus

No Variabel Persentase
1 Jumlah keseluruhan abortus secara klinis 25-30
2 Sebelum 6 minggu 18
3 Diantara 6 sampai 9 minggu 4
4 Selepas 9 minggu 3
5 Selepas 14 minggu 2
6 Jumlah defek kromosom pada abortus 50-70
7 Jumlah abortus pada primigravida, usia dibawah 40 60-10
8 Jumlah abortus pada primigravida, usia diatas 40 30-40
tahun
9 Jumlah abortus yang berulang 1-2
10 Resiko berulangnya abortus selepas 3 kali abortus 25-30

Menurut WHO, kasus aborsi di Indonesia tercatat tertinggi di Asia Tenggara. Angka
kejadian aborsi di Indonesia berkisar 2-2,6 juta kasus pertahun, atau 43 aborsi untuk
setiap 100 kehamilan.

5. Klasifikasi Abortus
 Abortus Iminens
Perdarahan pervagina ,dimana osteum uteri masih tertutup , hasil konsepsi
masih baik , terjadi pada umur kehamilan dibawah 20 minggu tanpa keluhan yang
berat hanya terdapat perdarahan pervagina. Test urine kehamilan masih positif ,
denyut jantung bayi biasanya masih baik , menentukan prognosis bayi bisa dilakukan
dengan melihat keadaan HCG , jika hormon ini terlihat masih meningkatan maka
kehamilan masih bisa dipertahankan namun jika hormon sudah menurun maka hasil
konsepsi harus dikeluarkan .

 Abortus Insipiens
Abortus yang mengancam , serviks mendatar dan osteum uteri sudah membuka
, hanya konsepsi masih dalam kavum uteri walau denyut jantung bayi masih bisa
terdengar namun biasanya denyutnya sudah tidak normal lagi dan biasanya pada
abortus ini sudah dalam proses pengeluaran .

9
Abortus Imminens 2013

 Abortus Kompletus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan terjadi dalam
kehamilan kurang dari 20 minggu .

 Abortus Inkompletus
Dimana sebagian konsepsi sudah keluar namun sebagian lagi masih
tertinggal didalam .

 Missed Abortus
Ditandai bahwa embrio / fetus telah meninggal dalam kandungan yang
umurnya masih dibawah 20 minggu . dan hasil konsepsi masih tertahan didalam
kavum uteri biasanya tanpa ada keluhan berarti dan biasanya hasil prognosis buruk
dari abortus iminens .

 Abortus Hibitualis
Abortus spontan yang terjadi pada 3 kali kehamilan atau secara berturut-
turut kehamilan mengalami abortus , terjadi karena kelain malformasi pada uterus
ibu yang mengakibatkan janin tidak dapat tumbuh secara normal yang
memaksanya harus mengalami abortus .

 Abortus Infeksius
Abortus yang disertai infeksi pada saluran genitalia

 Abortus Septik
Terjadi karena infeksi pada peredaran darah

6. Gejala Klinis
Gejala klinis abortus menurut klasifikasi :

10
Abortus Imminens 2013

1. Abortus immines ( Ancaman keguguran )


Ditandai dengan perdarahan pervaginam sedikit, nyeri perut tidak ada atau sedikit,
belum ada pembukaan serviks.
2. Abortus insipiens ( Keguguran sedang berlangsung )
Perdarahan pervaginam banyak ( dapat sampai bergumpal - gumpal ), nyeri perut
hebat, terdapat pembukaan serviks, kadang - kadang tampak jaringan hasil konsepsi
di ostium serviks.
3. Abortus inkompletus ( Keguguran tidak lengkap )
Perdarahan pervaginam banyak, nyeri perut sedang sampai hebat, riwayat keluar
jaringan hasil konsepsi sebagian, ostium seviks bisa masih terbuka atau mulai
tertutup.
4. Abortus kompletus ( Keguguran lengkap )
Perdarahan pervaginam mulai berkurang - berhenti, tanpa nyeri perut, ostium
serviks sudah tertutup, riwayat keluar jaringan hasil konsepsi utuh, seluruhnya.
5. Missed abortion ( Keguguran lengkap )
Abortus dengan hasil konsepsi tetap tertahan intra uterin selama 2 minggu atau
lebih, riwayat perdarahan pervaginam sedikit, tanpa nyeri perut, ostium serviks
masih tertutup, pembesaran uterus tidak sesuai ( lebih kecil ) dari usia gestasi yang
seharusnya
6. Abortus habitualis
Keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut- turut tiga kali atau lebih.
Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, tetapi kehamilannya berakhir
sebelum 28 minggu.

7. Patofisiologi Abortus

11
Abortus Imminens 2013

Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam decidua basalis,diikuti oleh nekrosis
jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan asil konsepsi terlepas sebagian atau
seluruhnya, sehingga merupakanbenda asing didalam uterus. Keadaan ini menyebabkan
uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, hasil konsepsi biasanya dikeluarkan


seluruhnya, karena vili koreales belum menembus desidua terlalu dalam, sedangkan pada
kehamilan 8 sampai 14 minggu, telahmasuk agak tinggi, karena plasenta tidak
dikeluarkan secara utuh sehingga banyak terjadi perdarahan.

Pada kehamilan 14 minggu keatas, yang umumnya bila kantong ketuban pecah
maka disusul dengan pengeluaran janin dan plasenta yang telah lengkap terbentuk.
Perdarahan tidak banyak terjadi jika plasenta terlepas dengan lengkap. Hasil konsepsi
pada abortus dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya janin tidak tampak
didalam kantong ketuban yang disebut blighted ovum, mungkin pula janin telah mati
lama disebut missed abortion.

12
Abortus Imminens 2013
Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat, maka ovum
akan dikelilingi oleh kapsul gumpalan darah, isi uterus dinamakan mola kruenta. Bentuk
ini menjadi mola karneosa apabila pigmen darah diserap sehingga semuanya tampak
sepertidaging.

Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses
mumifikasi: janin mengering dan menjadi agak gepeng atau fetus compressus karena
cairan amnion yang diserap. Dalam tingkat lebih lanjut janin menjadi tipis seperti kertas
perkamen atau fetus papiraseus. Kemungkinan lain yang terjadi apabila janin yang
meninggal tidak dikeluarkan dari uterus yaitu terjadinya maserasi, kulit terkupas,
tengkorak menjadi lembek, dan seluruh janin berwarna kemerah-merahan.

8. Penegakan Diagnosa
1. ANAMNESIS

 Riwayat terlambat haid


 Perdarahan pervaginam berupa bercak, tiba–tiba dan berulang
 Rasa mulas dan kram perut pada supra simfisis
 Keluarnya massa kehamilan ( konsepsi )
 Tes kehamilan + ( usia kehamilan )

2. PEMERIKSAAN FISIK

A. Tanda vital :
 Keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun
 Tekanan darah bisa normal atau menurun
 Denyut nadi bisa normal, cepat dan kecil
 Suhu badan bisa normal atau menurun
 Perdarahan masif : Syok hipovolemia : TD , FN , pucat dan
ekstremitas dingin
 Rahim membesar
 Serviks teraba lunak
 DJJ terdengar
B. Pemeriksaan ginekologi :

 Inspeksi vulva
 Inspekulo
 Colok vagina

13
Abortus Imminens 2013

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Pemeriksaan laboratorium

 Hb
 Leukosit
 Urine HCG (+)

B. Pemeriksaan radiologi

 USG atau DOPPLER

C. Tes Kehamilan
D. Terminasi kehamilan

 Kuretase

9. Penatalaksanaan

 Istirahat – baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan,


karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan
berkurangnya rangsang mekanik.
 Diberikan Spasmolitik untuk mengurangi kontraksi uterus
 Tambahan Progesteron/ derivatnya untuk mencegah terjadinya abortus.
 Anjuran untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau melakukan
hubungan seksual.
 Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk menentukan apakah janin masih
hidup

10. Komplikasi dan Prognosis


Komplikasi abortus
Komplikasi yang berbahaya pada abortus adalah perdarahan,
perforasi, infeksi, syok, dan gagal ginjal akut.
1. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa- sisa hasil
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan
dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.
14
Abortus Imminens 2013

2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada
uterus dalam posisi hiperretrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita pelu
diamati dengan teliti. Jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparotomi,
dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau
perlu histerektomi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang
awam menimbulkan persolan gawat karena perlukaan uterus biasanya luas,
mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kemih atau usus. Dengan adanya
dugaan atau kepastian terjadinya perforasi, laparotomi harus segera dilakukan
untuk menentukan luasnya cedera, untuk selanjutnya mengambil tindakan-
tindakan seperlunya guna mengatasi komplikasi.

3. Infeksi
Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap
abortus, tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering
pada abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan
antisepsis. Apabila infeksi menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis umum atau
sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh syok.

4. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok
hemoragik) dan infeksi berat (syok endoseptik).

5. Gagal ginjal akut


Gagal ginjal akut yang persisten pada kasus abortus biasanya berasal dari efek
infeksi dan hipovolemik yang lebih dari satu. Bentuk syok bakterial yang sangat
berat sering disertai dengan kerusakan ginjal intensif. Setiap kali terjadi infeksi
klostridium yang disertai dengan komplikasi hemoglobenimia intensif, maka
gagal ginjal pasti terjadi. Pada keadaan ini, harus sudah menyusun rencana untuk
memulai dialysis yang efektif secara dini sebelum gangguan metabolik menjadi
berat

Prognosisnya :
Abortus secara umum pada umumnya baik bila ditangani dan bisa berakibat buruk
bila tidak segera ditangani atau terlambat ditanganin serta tidak steril.

11. Indikasi Merujuk


15
Abortus Imminens 2013
Apabila terjadi perdarahan yang hebat serta keadaan Ibu hamil menurun, maka
harus dirujuk ke spesialis Obgyn untuk dilakukan terminasi melalui kuretase.
Namun sebelum dirujuk tindakan sebagai dokter umum adalah :
 Rehidrasi
Berikaan Cairan Infus Ringer laktat atau Dex. 5%

Kesimpulan :
Berdasarkan Pemicu & More Info Ibu hamil muda berusia 23 tahun mengalami
Abortus Imminens. Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan Anamnesis yaitu keluarnya
bercak darah dari kemaluan tanpa disertai rasa sakit dan Pemeriksaan penunjang.
Penanganannya dengan memberikan anjuran untuk tirah baring dan memerikan obat
spasmolitik.

Daftar Pustaka :
 Dorland, W. ( 2012). Kamus saku kedokteran DORLAND, Ed. 28. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

 Sarwono Prawirohardjo (2010). Ilmu Kebidanan, Ed. 4. Jakarta: PT. BINA


PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO.

 Price, S. A., & Wilson, L. M. (2012). Patofisiologi, Ed. 6, Vol. 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

16
Abortus Imminens 2013
 Ethel Sloane.( 2003). Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

 Cunningham G, dkk, 2005, Obstetri Williams, Volume 1, Jakarta : ECG

17

You might also like