You are on page 1of 3

Keberadaan dari Malathion pada karkas menunda permulaan oviposisi hari 1 hingga 3

dan memperpanjang periode pupa hingga 2 sampai 3 hari. Melalui analisis pada kasus yang
spesifik, dapat terungkap bahwa adanya rracun pada tubuh seseorang setelah kematian dapat
membantu estimasi PMI. Adanya organofosfat pada malathion pada sistem tubuh manusia
menunda oviposisi selama beberapa hari.

DISKUSI DAN KESIMPULAN

Ulasan dari penulis ini bertujuan utama untuk mengarahkan peneliti dan investigator
di bidang ilmu forensik yang mana entomotoksikologi melibatkan ilmu tentang efek obat dan
racun pada fase pertumbuhan dan perkembangan serangga yang harus digunakan secara
serius dan lebih sering pada saat investigasi forensik di tempat kejadian perkara dengan
tujuan untuk mendapatkan perkiraan waktu kematian yang akurat terutama dari tubuh yang
membusuk. PMI definisikan sebagai waktu dari kematian hingga ditemukannya jenazah. Hal
ini yang paling sering digunakan untuk bukti entomologisdari investigasi kriminal.

Barbiturat diketahui untuk memperpanjang stadium larva pada lalat, yang mana pada
akhirnya akan menyebabkan peningkatan waktu untuk mencapai stadium pupa. Morfin dan
heroin dipercaya dapat memperlambat perkembangan lalat (Calliphora stygia, Protophormia
terraenovae dan Calliphora vicina (Diptera: Calliphoridae), Lucilia Sericata (Diptera:
Calliphoridae). Penelitian pada Lucilia Sericata (Diptera: Calliphoridae), dipelihara pada
konsentrasi yang bervariasi dari daging yang diinjeksikan morfin, ditemukan konsentrasi
yang lebih tinggi pada shed pupal casings dibandingkan pada stadium yang dewasa. Sadler et
al dapat mendeteksi trimipramine, trazodone, dan temazepam, pada larva dari Calliphora
vicina, namun tidak dapat mendeteksi obat-obat tersebut pada pupa.

Kokain dan methamfetamin juga mengakselerasi perkembangan pada lalat


(Parasarcophaga ruficornis (Diptera: Sarcophagidae). Beberapa efek bergantung pada
konsentrasi dari racun sedangkan yang lain bergantung pada ada atau tidaknya. Selain
penelitian tentang Chrysomya Megacephala dan blowflies (Diptera: Calliphoridae) dan
Calliphora vicina, Malathion ditemukan secara nyata dapat meningkatkan keseluruhan dari
waktu perkembangan dari stadium telur hingga dewasa. Penelitian ini membuktikan bahwa
entomologi forensik harus mempertimbangkan setiap variabel yang memengaruhi waktu
normal pada perkembangan siklus hidup serangga dengan tujuan untuk memberikan estimasi
yang akurat dari PMI.
Terdapat dua cara utama untuk mengestimasi PMI pada manusia menggunakan
pendekatan entomologi. Serangga pada spesies arthropoda ditemukan pada tubuh merupakan
salah satu metode untuk menentukan Post Mortem Interval (PMI). Serangga muncul saat
pembusukan dapat diprediksi, hal ini juga bergantung dari stadium pembusukan [35,36].
Metode lain memanfaatkan derajat dari perkembangan belatung dewasa di jenazah, dari salah
satu metode ini dapat menentuan perkiraan terdekat untuk waktu kematian. Serangga sering
bertelur dalam jangka waktu menit hingga jam setelah kematian [37], hal itu membutuhkan
penelitian yang lebih lanjut. Penggunaan pada pendekatan-pendekatan tersebut juga
bergantung pada faktor-faktor lain seperti uaca, iklim, dan lokasi jenazah serta pengobatan
pada jenazah. Selanjutnya, hasil dari metode tersebut dipengaruhi faktor seperti kelembapan,
temperatur, dan ada tidaknya pakaian, dilakukan penguburan atau tidak dan dalamnya
penguburan [38].

Durasi dari proses pembusukan bergantung pada kondisi iklim dan perubahan
temperatur tahunan. Jenazah pada saat musim panas dan musim hujan akan lebih cepat
membusuk dibandingkan pada musim dingin dan musim semi. Temperatur yang hangat pada
musim panas akan mempercepat pembusukan, namun pada temperatur yang redah saat
musim dingin akan menurunkan waktu pembusukan dengan cara memperlambat
perkembangan dipterous larvae. Temperatur yang lebih tinggi pada jenazah akan
memengaruhi aktivitas belatung yang juga akan mengakibatkan pembusukan yang lebih
cepat. Chrysomya megacephala dan Chrysomya rufifacies yang dapat ditemukan di
sepanjang tahun. Berbagai masalah yang dialami memengaruhi dari perkiraan PMI
berdasarkan pendekatan entomologi.

Ulasan dari penulis ini bertujuan utama untuk mengarahkan peneliti dan investigator
di bidang ilmu forensik yang mana entomotoksikologi melibatkan ilmu tentang efek obat dan
racun pada fase pertumbuhan dan perkembangan serangga yang harus digunakan secara
serius dan lebih sering pada saat investigasi forensik di tempat kejadian perkara dengan
tujuan untuk mendapatkan perkiraan waktu kematian yang akurat terutama dari tubuh yang
membusuk.

Penelitian lain pada bidang entomotoksikologi forensik dapat juga membantu untuk
menghasilkan kepentingan. Kemudian, entomotoksikologi akan lebih diterima secara luas
untuk bukti di persidangan. Penelitian ini mendemonstrasikan lagi tentang pentingnya dan
perlunya untuk mempertimbangkan kemungkinan efek dari obat pada jaringan di
pertumbuhan serangga ketika mengestimasi PMI menggunakan teknik entomologi.

You might also like