Professional Documents
Culture Documents
Made Sudarma
Fakultas Ekonomi Universitas Brawyaya
Abstraksi
Penelitian ini mencoba mencari eksistensi suatu perbedaan antara
bank-bank yang melakukan perencanaan strategis formal dengan
bank-bank yang melakukan perencanaan strategis non-Jormal
dengan mengambil sampel bank-bank berskala kecil yang beroperasi
di Malang (dalam hal ini bank perkreditan rakyat).
Dari hasil uji atas hipótesis pertama, disimpulkan bahwa BPR yang
melaksanakan perencanaan strategisformal memiliki rata-rata kinerja
yang lebih baik dari pada yang hanya melakukan perencanaan
strategis non-formal. Temuan ini berlawanan dengan penelitian
Robinson & Pearce (1983).
Sedangkan dari keseluruhan hasil penelitian ini, terlihat bahwa BPR
perlu membuat perencanaan formal terutama dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis, persaingan yang semakin ketat serta
Udim ketidakpastian Dengan adanya perencanaanformal manqjemen
BPR dapat menentukan skala prioritas, pengalokasian sumber daya
yang lebih optimal dan untuk mengetahui posisi perusahaan dalam
persaingan.
Derajat penekanan dalam proses pengambilan keputusan strategis
BPR perencana strategis formal berbeda secara signifikan dengan
BPR perencana strategis non-formal. Derajat penekanan pada BPR
perencana strategis formal lebih ditekankan pada dimensi tujuan
dengan analisis lingkungan sedangkan pada BPR perencana strategis
non-formal lebih ditekankan pada dimensi penetapan atasformulasi
tujuan dan misi. Ini berarti bahwa BPR yang menerapkan
perencanaan strategis form al lebih peka terhadap perubahan
lingkungan persaingan serta memiliki sifat antisipatif terhadap resiko
bisnis.
Kata kunci: Strategi Formal, Strategi Non Formal, kinerja,
perubahan lingkungan, dan risiko bisnis.
I. Latar Belakang
1
Sudarma, Pengaruh Perencanaan Strategis terhadap Kinerja Keuangan
Tabel 1
Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Timur
BPR milik Pemerintah BPR milik Swasta
Tahun Anggaran
(dim unit) (dim unit)
1993/1994 332 332
1994/1995 345 348
1995/1996 339 345
1996/1997 346 361
1997/1998 387 415
1998/1999 428 463
Sumber: Jawa Timur Dalam Angka 1998, Biro Pusat Statistik
2
,
TEMA, Volume IV, Nomor 1 Maret 2003
Rumusan masalah:
1. Apakah perencanaan strategis formal secara signifikan mengungguli
perencanaan strategis non-formal dari empat ukuran kineija BPR.
2. Apakah berbeda secara signifikan dalam pembuatan keputusan strategis
antara perencanaan strategis formal dan perencanaan strategis non-formal
Tujuan penelitian:
1. Untuk menguji pengaruh BPR-BPR yang melaksanakan perencanaan strategis
formal lebih unggul secara signifikan terhadap ukuran kineija, daripada BPR-
BPR yang melakukan perencanaan strategis non-formal.
2. Untuk menguji signifikansi perbedaan antara BPR-BPR yang melakukan
perencanaan strategis formal dengan perencanaan strategis non-formal
terhadap rata-rata pada enam dimensi pembuatan keputusan strategis.
Manfaat penelitian:
1. Memberikan informasi kepada Bank Indonesia selaku otoritas moneter
perbankan di Indonesia serta memberikan masukan untuk perencanaan
strategis pada BPR-BPR yang beroperasi di Malang.
2. Memberikan masukan berupa wacana perencanaan strategis untuk kajian
keilmuan yang lebih lanjut khususnya pada ilmu manajemen strategi.
3
Sudarma, Pengaruh Perencanaan Strategis terhadap Kineija Keuangan
4
TEMA, Volume IV, Nomor 1, Maret 2003
m. Metode Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah analisis terhadap kinerja keuangan
BPR-BPR swasta yang beroperasi di Malang, dengan pertimbangan:
1. Semua bank beroperasi dalam daerah operasional yang sama
2. Semua bank merupakan bank perkreditan rakyat menurut standar industri
perbankan.
Tabel 2
Kuesioner Perencanaan Strategis
Data kinerja dari empat ukuran ini dikumpulkan selama tiga tahun
(tahun 1996 sampai dengan tahun 1998) pada setiap bank melalui aturan-aturan
yang cocok. Untuk menghindari kesulitan metodologikal dalam merata-rata
ukuran kineija bank melalui beberapa tahun, penelitian ini menggunakan
pendekatan persentase dalam mengatur data kineija untuk analisa subsequen.
Dalam tiap kelompok, semua bank dirangking untuk tiap ukuran kineija,
rangking ini lalu diubah menjadi persentase spesifik (dibandingkan dengan
6
TEMA, Volume IV, Nomor 1, Maret 2003
rangking dari bank lain dalam tiap kelompok terpisah) untuk tiap ukuran kinerja
selama setiap tahun. Hal ini menunjukkan kesesuaian untuk semua ukuran
keuangan dan kesesuaian disini, dalam artian rata-rata atau perubahan rangking,
untuk semua bank yang ada di industri perbankan di Malang. Langkah selanjutnya
adalah melakukan tabulasi kumpulan pertanyaan kedua yang dikumpulkan dari
survey, tanpa melihat formalitas, derajat dimana pengambilan keputusan strategis
bank berkaitan dengan enam dimensi dasar dari manajemen strategis. Dimensi-
dimensi ini diadopsi dari kesimpulan dan tinjauan tambahan pada penelitian
empiris dan normatif berkaitan dengan elemen pembuatan strategi oleh Bour-
geois (1980).
Para pimpinan BPR tersebut menanggapi kuesioner dengan mengiden
tifikasi derajat penekanan pada masing-masing dari enam komponen di proses
pengambilan keputusan bank, tanpa memperhatikan formalitas dari proses
tersebut. Untuk masing-masing dimensi, hipótesis keija kedua diuji dengan
uji-t sebagai pengganti uji T2 Hottelings, karena ukuran kelompok perencana
strategis formal yang relatif kecil. Tabel 4 menampilkan format hasil dari analisa
ini.
Enam dimensi strategis dalam pengambilan keputusan ini antara lain:
1. Pengamatan lingkungan,
2. Mempunyai tujuan dan cita-cita,
3. Mengidentifikasi kompetensi tertentu,
4. Mengatur struktur organisasional,
5. Menyebarkan sumber daya internal, dan
6. Mengawasi/mengendalikan implementasi pada proses perencanaan strategis
yang b erurutan.
7
Sudarma, Pengaruh Perencanaan Strategis terhadap Kinerja Keuangan
Alat analisis data yang digunakan disini adalah uji-t dan uji Fisher. Uji t
dilakukan untuk menguji signifikansi perbedaan rangking kinerja untuk masing-
masing ukuran kinerja.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
_ JC, - X,
s / y fn
Sedangkan S yang merupakan standar deviasi dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
s _ IK X - X j )2+ X ( x - x2f
V ( n , + « 2) - l
Sedangkan uji Fisher menguji signifikansi diskriminan kinerja antara BPR
yang melakukan perencanaan strategis formal dan BPR yang melakukan
perencanaan strategis non-formal secara simultan. Dengan demikian diharapkan
akan tampak suatu beda nyata dari bank yang melakukan perencanaan strategis
formal dan perencanaan strategis non-formal. Uji Fisher yang digunakan disini
telah tercakup dalam program komputer SPSS versi 9.0fo r Windows. Sedangkan
variabel yang diamati adalah empat ukuran kinerja bank kecil serta
perencanaannya, baik yang dilakukan secara formal maupun non-formal serta
enam dimensi pengambilan keputusan strategis.
Pada tabel 3 berikut ini adalah gambaran variabel kinerja keuangan.
Tabel 3
Persentase Rata-Rata Kineija Keuangan BPR Perencana Strategis Formal
Bank Profit Margin ROA Loan Growth ROE
Perencana Formal X1 X1 X1 XI
BPR 1 130,87% -5,43% 131,75% -0,54%
BPR 2 102,94% 13,56% 114,28% -14,30%
BPR 3 216,47% -2,77% 217,47% -2,94%
BPR 4 1384,72% 325,05% 234,18% 467,65%
BPR 5 -140,80% -219,54% -84,51% -149,71%
BPR 8 -17,91% 132,50% -58,54% 43,73%
BPR 10 -242,30% -387,52% 84,33% -545,76%
BPR 11 -147,66% -118,01% 145,94% -121,60%
BPR 12 -124,19% -269,26% -91,63% -237,25%
BPR 13 -47,06% -96,54% 87,63% -93,40%
BPR 15 -24,68% -37,09% 0,20% -35,65%
BPR 16 -229,10% -217,76% 27,55% -200,69%
BPR 17 -177,24% -304,56% -30,83% -262,43%
BPR 18 50,26% -27,74% 66,26% 3,85%
BPR 19 327,33% 37,12% 157,50% 183,73%
XI bar 70,77% -78,53% 66,77% -64,35%
8
TEMA, Volume IV, Nomor 1, Maret 2003
Dari tabel 3 dan 4 dapat dilihat bahwa prosentase variabel kineija rata-
rata BPR perencana strategis formal lebih tinggi daripada prosentase variabel
kineija rata-rata BPR perencana strategis non-formal.
Tabel 5
Derajat Penekanan Pada Enam Dimensi Keputusan Strategis
a b c d e f
Bank Pengawasan &
Formulasi Pemilihan
Perencana Penilaian Hubungan Penyebaran Pengendalian
Tujuan & Lingkungan
Formal Resiko Wewenang Sumber daya implemerrtasi
Misi Persaingan Strategi Bank
BPR 1 4 4 3 3 3 3
BPR 2 4 4 4 4 3 3
BPR 3 3 3 3 3 3 3
BPR 4 4 4 4 4 3 4
BPR 5 3 1 3 2 2 4
BPR 8 4 4 3 3 3 3
BPR 10 3 3 2 3 3 3
BPR 11 3 2 3 2 3 2
BPR 12 3 4 3 4 3 4
BPR 13 4 4 3 3 3 3
BPR 15 3 3 3 3 3 3
BPR 16 3 2 1 1 1 2
BPR 17 2 2 3 3 3 3
BPR 18 3 2 2 4 3 4
BPR 19 4 4 4 4 4 4
Bank
Perencana a b c d e f
Non-formal
BPR 6 2 2 2 1 2 1
BPR 7 1 1 1 1 2 1
BPR 9 1 3 2 3 3 1
BPR 14 1 1 1 1 2 1
BPR 20 1 1 1 1 1 1
9
Sudarma, Pengaruh Perencanaan Strategis terhadap Kinerja Keuangan
10
TEMA, Volume IV, Nomor 1, Maret 2003
U
Sudarma, Pengaruh Perencanaan Strategis terhadap Kineija Keuangan
VI. Kesimpulan
12
TEMA. Volume IV, Nomor 1, Maret 2003
VII. Saran-saran
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempuma,
karena adanya berbagai keterbatasan-keterbatasan baik dari segi alat analisis,
ruang lingkup penelitian, populasi serta sampel yang menjadi obyek penelitian.
Dengan adanya berbagai keterbatasan tersebut, hasil serta interpretasi penelitian
ini masih belum mencerminkan suatu kesimpulan yang bersifat umum, disamping
itu analisa ukuran kinerja yang digunakan dalam penelitian ini masih terfokuskan
pada aspek keuangan, walaupun aspek tersebut merupakan memang representasi
dari kebijakan manajemen BPR yang bersangkutan.
Untuk penelitian yang berikutnya, perlu pengkajian yang lebih dalam pada
aspek non-keuangan dalam mengukur kineija BPR, misalnya tingkat kepuasan
nasabah BPR, labour tum over, aspek preferensi perilaku manajemen. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan kepada manajemen
BPR, Bank Indonesia, pemegang saham serta stakeholder lainnya dalam
menentukan kebijakan dan mengadakan penilaian tingkat kesehatan BPR.
13
Sudarma, Pengaruh Perencanaan Strategis terhadap Kineija Keuangan
Daftar Pustaka
14