You are on page 1of 3

indinkes10

Mengawal Kehamilan Ibu

Dengan Ante Natal Care ( ANC ) Terpadu Berkualitas


Oleh : Aryuni Sita Heni Astuti *
Survei Riskesdas tahun 2012 AKI ( Angka Kematian Ibu ) Nasional adalah 359/100.000 KH, AKB ( Angka
Kematian Bayi ) sebesar 32/1000 KH dan AKABAL ( Angka Kematian Balita ) 44/1000 KH. Posisi DIY tahun 2013
kematian ibu sebanyak 46 kasus dengan AKI 101,24 per 100.000 KH, sedangkan kematian bayi sebanyak 449 kasus
dengan AKB 9,88 per 1000 KH dan kematian balita sebanyak 508 kasus dengan AKABAL 1,12 per 1000 KH.
Dari laporan Puskesmas dan RSUD Wates, tahun 2014 Kabupaten Kulon Progo telah mengalami penurunan
AKI dari 7 kasus ( 131,53 per 100.000 KH ) turun menjadi 5 kasus (94,25 per 100.000 KH) sedangkan kematian bayi
97 kasus pada tahun 2013 (18,23 per 1000 KH) turun menjadi 61 kasus (11,49 per 1000 KH) serta kematian anak
balita turun dari 112 kasus (21,04 per 1000KH) pada tahun 2013 menjadi 75 kasus (14,13 per 1000KH).
Untuk mendukung upaya penurunan AKI dan AKB tersebut, telah dilaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan
ibu, pelayanan kesehatan bayi dan balita serta pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana baik di
tingkat masyarakat, Puskesmas dan Rumah Sakit, dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait serta
jejaring lain yang turut mendukung upaya tersebut.
Kehamilan. Itulah saat yang membahagiakan bagi seorang wanita dalam satu masa di tahapan kehidupannya
dan merupakan anugerah yang luar biasa karena saat itulah seorang ibu mengalirkan emosi cintanya pada sang
buah hati. Dalam hal ini, Ante Natal Care ( perawatan selama kehamilan ) menjadi satu bagian yang tak terpisahkan
dalam mengupayakan kehamilan yang sehat baik bagi ibu maupun bagi sang buah hati.
Perlu dipahami, bahwa setiap wanita hamil mempunyai risiko komplikasi dan berhak mendapatkan akses
terhadap pelayanan asuhan kehamilan, persalinan, dan nifas yang berkualitas. Bahkan wanita yang masuk dalam
kelompok dengan risiko rendah bisa saja mengalami komplikasi. Sehingga pelayanan antenatal sudah selayaknya
dilaksanakan secara komprehensif, untuk memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi
dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap
untuk menjalani persalinan normal.
Salah satu upaya yang diharapkan dapat mendukung upaya tersebut, adalah dengan melaksanakan
pemeriksaan kehamilan melalui Antenatal Terpadu Berkualitas yang merupakan penyempurnaan pelayanan ANC
dengan menggunakan berbagai sumber daya yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Dengan
pelayanan ANC terpadu tersebut, didorong agar pelayanan ANC lebih berkualitas dengan melengkapi pemeriksaan
kehamilan oleh dokter umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan laboratorium, konseling serta pemberian asam folat.
Pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan
kepada semua ibu hamil secara terpadu dengan program lain yang memerlukan intervensi selama kehamilannya.
Adapun tujuannya antara lain :

 Menyediakan layanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan
gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI.
 Menghilangkan " missed opportunity" pada ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan antenatal terpadu,
komprehensif dan berkualitas.
 Mendeteksi secara dini kelainan / penyakit / gangguan yang diderita ibu hamil.
 Melakukan intervensi terhadap kelainan / penyakit / gangguan pada ibu hamil sedini mungkin.
 Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem rujukan yang ada.

Di dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan memberikan layanan ter-standart dengan 10 T :
 Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
 Ukur tekanan darah
 Ukur lingkar lengan atas / LILA ( Nilai status gizi )
 Ukur tinggi fundus uteri
 Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ )
 Skrining Status Imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toxoid ( TT ) biladiperlukan.
 Beri Tablet tambah darah ( Fe )
 Periksa laboratorium( rutin & khusus )
 Tatalaksana / penanganan kasus
 Temu wicara ( konseling )

Pelaksanaan ANC Terpadu di Kabupaten Kulon Progo, telah ditetapkan melalui Surat Edaran Kepala Dinas
Kesehatan tentang Prosedur Tetap Ante Natal Care Terpadu Berkualitas nomor 476/238.A tanggal 1 Februari 2013.
Berikut jenis pemeriksaan pelayanan antenatal terpadu yang telah dikembangkan dan disesuaikan dengan
kebutuhan lokal Kabupaten MOROWALI :
Ibu Hamil di Trimester I Ibu Hamil di Trimester II Ibu Hamil di
Trimester III
- ANC 8T(Tinggi Fundus Uteri, Presentasi & denyut jantung -ANC 10 T - ANC 10 T
janin dilakukan di trimester -Periksa protein urine - Periksa HB
II) (setelah - Pemeriksaan
- Periksa Lab ( rutin ) : HB, Usia Kehamilan 21 mg) laboratorium
HBSAG, Golongan Darah, -Periksa lab lain dilakukan lain dilakukan atas
Gula Darah Sewaktu. atas indikasi (urine indikasi
-Periksa Lab ( atas indikasi ) : lengkap,
IMS, BTA, Darah Malaria ( HB,GDS,Malaria,BTA,
IMS)
untuk daerah endemis menjadi
-USG atas indikasi :
protap rutin : Kecamatan
Kehamilan intra/ekstra
Kokap,Girimulyo,Samigaluh, uteri,
serta semua ibu hamil baru & kel kongenital, incersi
merupakan pendatang dari placenta.
luar Pulau Jawa), -Pemeriksaan dokter
sedangkan untuk kecamatan umum,
yang lain pemeriksaan dokter gigi, dan konseling
dilakukan atas indikasi. gizi(atas indikasi)
-PITC (mandatory), untuk
kabupaten Kulon Progo proses
ditawarkan kepada ibu.
-Pemeriksaan dokter umum, dokter gigi, dan konseling gizi.
-USG atas/indikasi
(konfirmasi Usia Kehamilan, skrining kelainan)
- Pemberian tablet asam folat
- Pemberian tablet besi ( lihat
kondisi ibu )
Catatan : Bagi ibu hamil baru yang datang pada trimester II maupun III, diberlakukan sama seperti ibu hamil baru
pada trimester I.
ANC Terpadu di kabupaten Kulon Progo, mewajibkan semua ibu hamil mendapat pemeriksaan oleh seorang dokter
umum minimal 1 ( satu ) kali dalam periode kehamilan seorang ibu, untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan
yang disebabkan oleh berbagai penyakit penyerta yang kemungkinan diderita oleh ibu.
Sehingga dalam implementasi pelayanan ANC terpadu di puskesmas, telah dibuat dan dikembangkan checklist ANC
Terpadu untuk memudahkan tenaga kesehatan melakukan penapisan awal dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap
ibu hamil. Checklist tersebut secara terpadu dapat dipergunakan oleh masing - masing provider ( Dokter Umum,
Dokter Gigi, Bidan, Nutrisionis, dan Petugas Laboratorium ). Pada bagian akhir checklist, seorang Dokter Umum
akan menyimpulkan apakah seorang ibu hamil dalam kondisi sehat atau sebaliknya ( memiliki masalah dalam
kehamilannya ).
Dengan ANC terpadu yang berkualitas, diharapkan semua kehamilan dapat terkawal dengan baik. Sehingga upaya
terobosan ini diharapkan menjadi salah satu kunci untuk menurunkan kejadian kesakitan maupun kematian pada ibu
maupun bayi. *** ( SH ).
Rujukan :

1. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Kemenkes RI, 2012.


2. Surat Edaran Kadinkes Kab. Kulon Progo tentang Prosedur Tetap Ante Natal Care Terpadu Berkualitas
nomor 476/238.A tanggal 1 Februari 2013.
3. Laporan Kegiatan Tahunan, Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2014.

You might also like