Professional Documents
Culture Documents
Capaian Pembelajaran
Merancang Validasi Metoda Uji Dalam Analisis Kimia
Pokok-pokok materi
1. Pengertian Validasi Metode
2. Parameter validasi metode analisis
URAIAN MATERI
Dalam rangka penjaminan sistem mutu laboratorium pengujian, alat-alat ukur harus memiliki
jadwal kalibrasi sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan. Selain jadwal kalibrasi
laboratorium pengujian harus memiliki metode-metode pengujian yang digunakan tervalidasi
dan dilaporkan pada suatu dokumen khusus. Pada kegiatan belajar 3 ini akan diuraikan apakah
itu validasi metode analisis, kapan perlu dilakukan validasi metode, dan parameter-parameter
yang digunakan pada pekerjaan tersebut.
2. Sensitivitas
Sensitivitas masih berkaitan dengan linearitas persamaan regresi linear metode analisis,
maka dari kurva kalibrasi dapat pula langsung menentukan sensitivitas metode. Sensitivitas
metode menunjukkan kemampuan dari suatu alat atau prosedur/metode penentuan untuk
membedakan perbedaan kecil dari konsentrasi analit. Sensitivitas metode ditentukan
berdasarkan nilai kemiringan garis (slope) dari persamaan regresi kurva standar.
Nilai kemiringan garis yang kecil menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi yang
kecil tidak terlalu berpengaruh terhadap sinyal detektor yang dihasilkan, sehingga sensitivitas
menjadi kurang baik. Sebaliknya apabila nilai kemiringan garis besar (tegak) menunjukkan
perubahan konsentrasi yang tidak terlalu kecil akan tetapi dapat berpengaruh besar terhadap
sinyal detektor. Sehingga metode analisis memiliki sensitivitas yang baik.
Pengujian LOD dan LOQ dapat pula ditentukan secara bersamaan berdasarkan persamaan
regresi linier yang diperoleh pada uji linearitas.
LOD dan LOQ dihitung dari rerata kemiringan garis dan standar deviasi kurva standar yang
diperoleh.
LOD = 3 (SD/b); dan LOQ= 10 (SD/b)
SD = standar deviasi kurva standar, ( / )
b = kemiringan garis regresi (Y = bx + a)
Pada Tabel 3.1 disajikan hasil pengolahan data penentuan LOD dan LOQ
Tabel 3.1
Contoh Pengolahan Data LOD dan LOQ dari kurva kalibrasi standar
( ŷ)
Sy/x = b= 0,0292
,
= = 0,0034
/
LOQ =
,
= = 1,11644ppm
,
5. Presisi
Presisi didefinisikan sebagai keterdekatan hasil yang diterima (baik sebagai nilai
teoritis maupun sebagai nilai rujukan yang diterima) dengan nilai yang diperoleh dari hasil
pengukuran.
Presisi dinyatakan dengan 2 cara, yaitu:
Uji Ketahanan (repeatability)
Uji ketertiruan (reproducibility)
Penentuan nilai presisi metode dapat dilakukan melalui cara:
a. Larutan sampel yang telah disiapkan diukur dengan AAS sebanyak 7 kali ulangan.
b. Ketelitian diukur dengan menghitung persentase relatif standar deviasi (%RSD) dengan
terlebih dahulu menentukan standar deviasi berdasarkan data hasil percobaan yang
diperoleh.
( ̅)
s=
% RSD = ̅ x 100%
No. x − ̅ ( − ̅)
kadar (mg/g)
1 2,0528 -0,0333 0,00110606
2 2,0377 -0,0483 0,00233493
3 2,0610 -0,0250 0,00062705
4 2,0678 0,0270 0,00072885
5 2,1240 -0,0182 0,00033101
6 2.1459 0,0380 0,00144040
Σx =14,6022 14,6022 0,0599 0,00358363
x̅ = 2,0860 0,0101593
s = 0,0411
RSD (%) 1,97
Nilai presisi metode menunjukkan nilai RSD (%) adalah 1,97 untuk memahami
persyaratan nilai RSD silahkan Anda membuka rujukan pada link berikut ini Reference of
Modul PPG Teknik kimia.
6. Akurasi
Akurasi menunjukkan derajat kedekatan hasil dari sederet pengukuran yang diperoleh
dari contoh yang homogen pada kondisi tertentu.
Akurasi ini menandakan suatu metode baik dilakukan untuk analaisis ini, jika akurasinya baik
berarti prosedur ini baik.
Terdapat 3 cara dalam metode ujinya, yaitu:
Uji Pungut Ulang (Recovery Test)
Uji relatif terhadap akurasi metode baku
Uji terhadap standard reference material (SRM)
Penentuan akurasi metode analisis
a. Dilakukan dengan membuat lautan sampel sebanyak 7 buah dan ditambahkan masing-
masing kedalamnya larutan SRM kalsium 15 ppm sebanyak 1 mL.
b. Diukur masing-masing larutan dengan SSA.
c. Dihitung persen perolehan kembali (% recovery) dengan rumus:
( )
% perolehan kembali = x 100 …………..(3.1)
∗
√
t= ̅
keterangan:
t = besaran dalam perhitungan batas kepercayaan dan uji keberartian rataan.
̅ = rerata selisih antar terok
n = jumlah terok
s = simpangan baku dari selisih antar terok
Contoh hasil pengujian selektivitas dapat ditunjukkan pada Tabel 3.4
Tabel 3.4
Data pengolahan selektivitas metode analisis
Konsentrasi Pengulangan
1 2 3
2,50 0,0643 0,0644 0,0606
5,00 0,1250 0,1267 0,1156
7,50 0,1885 0,1927 0,1799
10,00 0,2309 0,2307 0,2185
12,50 0,2979 0,2926 0,2863
Σy 0,9066 0,9071 0,8609 2,6746
y2 0,8219 0,8228 0,7411 2,3859
n=5 N=5 N = 15
Sumber ragam Jumlah kuadrat derajat bebas kuadrat rerata
antar-sampel 2,3859/3-(2,6746)2/15 2 0,3184/2 = 0,1592
(between smple) = 0,3184
dalam-sampel Dari penguranan= 4 2,6746/4 = 0,6687
(within sample) 2,,6746
,
F hitung =
,
Dari tabel F nilai F tabel adalah 6,944 (P=0,05), karena nilai hasil hitungan F(=4,200) lebih
kecil daripada 6,944, maka hipotesis nol diterima rerata sampel tidak berbeda secara
signifikan.
Untuk lebih lengkapnya materi ketidakpastian metode analisis silahkan kunjungi link berikut
ini.Reference of Modul PPG Teknik kimia