You are on page 1of 10

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS

“MSPL”

MINYAK SAMBILOTO PENYEMBUH LUKA


UPAYA PENGGUNAAN TANAMAN HERBAL DAN SAMBILOTO
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT
EKONOMI MENENGAH KE BAWAH DI PROVINSI RIAU

BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
HENY APRILYANTI 163010018 ANGKATAN 2016
INDAH AYU PERMATA SARI 163010010 ANGKATAN 2016
DEKRIANI YUSHELLA 163010013 ANGKATAN 2016
FAUZAN HAMID 163010012 ANGKATAN 2016
HASRIYATI 163010009 ANGKATAN 2016

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU


KOTA PEKANBARU

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang kaya akan sumber daya
alamnya, sehingga menjadi negara yang sangat potensial dalam bahan baku
obat, karena didalamnya terdapat berbagai jenis tumbuhan yang berkhasiat
sebagai obat yang telah dimanfaatkan secara turun temurun oleh masyarakat,
selain sebagai obat juga digunakan untuk pencegahan dan pemulihan stamina
serta kosmetik. Harganya juga relatif terjangkau untuk berbagai kalangan
masyarakat dan budidayanya pun cukup mudah.

Salah satu tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat oleh


masyarakat Indonesia adalah sambiloto (Andrographis paniculata). Diketahui
dari penelitian yang telah dilakukan bahwa sambiloto mengandung senyawa
kimia antara lain: golongan laktone yang terdiri dari andrografolida,
neondragrafolida, deoksi-andrografolida, 14-deoksi-11,12- didehidrografolida,
flavonoid, tanin, aldehid, keton, mineral, dan damar.
Dari hasil yang kami temukan bahwa penggunaa sambiloto sebagai obat
luka pada dasarnya diterapkan atau dikonsumsi mandiri di lingkungan
keluarga. Oleh karena itu kami membentuk suatu kelompok yang mana
bertujuan untuk memperkenalkan produk hasil temuan masyarakat agar bisa
diterapkan dan mengurangi efek toksisitas pada obat dengan menggunakan
tanaman herbal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang dapat diketahui
beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut :
1. Mengapa sambiloto yang dipilih?
2. Bagaimana cara pengolahannya?
3. Apa manfaatnya bagi penyembuhan luka?
C. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya usaha minyak sambiloto penyembuh luka adalah
sebagai berikut:
1. Membuat inovasi baru dari tanaman herbal untuk penyembuhan luka
2. Mengetahui cara pengolahan sambiloto dalam pembuatan obat luka
3. Melatih kemandirian dan kreatifitas mahasiswa dalam mengembangkan
usaha serta menyediakan obat luka untuk masyarakat.
D. Luaran dan Manfaat Kegiatan
1. Minyak Sambiloto dapat menjadi obat tradisional bagi penderita luka.
2. Minyak sambiloto dapat menjadi obat luka temuan terbaru
E. Manfaat Kegiatan
1. Meningkatkan inovasi mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang
dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
2. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran mahasiswa pada
pengembangan ilmu teknologi herbal.
3. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan salah satu
hasil pertanian yaitu sambiloto sebagai produk obat luka.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Prospek Pengembangan MSPL (Minyak Sambiloto Penyembuh Luka)
Prospek Pengembangan MSPL (Minyak Sambiloto Penyembuh Luka)
merupakan salah satu produk olahan dari pemanfaatan sambiloto dan tanaman
herbal lainnya. Hasil olahan tersebut dipadukan dengan berbagai macam cara
penggunaan, misalnya dengan cara oles, dan colek. sambiloto mengandung
senyawa kimia antara lain: golongan laktone yang terdiri dari andrografolida,
neondragrafolida, deoksi-andrografolida, 14-deoksi-11,12- didehidrografolida,
flavonoid, tanin, aldehid, keton, mineral, dan damar. Pemanfaatan sambiloto
sebagai tumbuhan obat danprodusen obat tradisional pun dapat menggunakan
ekstrak yang telah terjamin mutu, kualitas dan khasiatnya, sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap mutu, kualitas dan khasiat
obat tradisional.
B. Analisis Ekonomi Usaha
Analisis ekonomi Usaha dari produk (MSPL) Minyak Sambiloto Penyembuh
Luka meliputi Analisi SWOT, yaitu:
1. Strenght (Kelebihan)
a. Olahan obat luka ini mudah dibuat dan praktis
b. Bahan yang digunakan relatif bahan dapur yang mudah dicari
c. Merupakan obat dengan bahan herbal
d. Tanpa bahan pengawet dan tahan lama
e. Tidak memerlukan keahlian khusus untuk membuat obat ini
f. Bisa digunakan untuk menyembuhkan luka manusia dan hewan
2. Weakness (Kelemahan)
a. Bahan baku sambiloto sulit dicari
b. Kesadaran masyarakat tentang penggunaan tanaman herbal sambiloto
masih rendah
c. Banyak masyarakat yang belum mempercayai hasil olahan ini
3. Opportunity (Peluang)
a. Belum ada yang menemukan obat ini
b. Lokasi pemasaran yang cukup luas
4. Threats (Ancaman)
a. Munculnya pesaing baru karena produk mudah untuk ditiru
b. Masyarakat yang belum mempercayai hasil obat luka tsb.
C. Harga
Berdasarkan survei yang telah dilakukan harga dari MSPL (Minyak
Sambiloto Penyembuh Luka) sekitar Rp. 7.000/pcs. Jadi, untuk harga 100ml
MSPL ini yang kami tawarkan dari harga pasar, yaitu Rp. 7.000/pcs. Karena
sejauh ini belum ada produk yang sama dengan yang kami buat.
D. Tempat
Selain mempunyai harga terjangkau, tempat merupakan salah satu hal
yang penting untuk pemasaran MSPL (Minyak Sambiloto Penyembuh Luka).
Penulis memilih areal kampus STIKes Payung Negeri Pekanbaru , tepatnya di
Jalan mayjen. Jalan tersebut merupakan tempat yang memiliki prospek untuk
penempatan stand karena jalan tersebut yang merupakan sekitar kampus. Hari
minggu pagi, kami memilih membuka Stand di area CFD yang merupakan
pusat aktivitas pagi hari di kota Pekanbaru. Sedangkan untuk pemasaran
keliling akan dilakukan di sekitar daerah kampus. Selain itu promosi juga
akan dilakukan melalui jejaring sosial untuk pemasaran di wilayah interlokal
dan internasional.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Proses Pembuatan Minyak Sambiloto Penyembuh Luka
1. Persiapan Alat dan Bahan
Untuk memperlancar proses pembuatan MSPL (Minyak Sambiloto
Penyembuh Luka), langkah awal yang akan kita lakukan adalah
mempersiapkan alat dan bahan. Adapun tahap persiapan alat dan bahan
meliputi:

Alat & Bahan

Alat Bahan

Pisau Daun Sambiloto

Alat penghalus Kunyit

Sudip Bawang Merah

Panci Kecil Minyak Goreng

Kompor Minyak

2. Cara Pembuatan
a. Bahan-bahan (Daun sambiloto,kunyit, bawang merah, dan kapsul luka)
dihaluskan
b. Kemudian, campur bahan-bahan yang telah dihaluskan tersebut dengan
minyak goring
c. Aduk hingga tercampur merata
d. Masukkan adonan tersebut kedalam kuali dengan api sedang
e. Panaskan hingga mendidih sampai bahan-bahan yang dihaluskan tadi
mongering
f. Tunggu hingga dingin
g. Obat luka siap digunakan
3. Strategi Usaha
a. Target Pasar
Target pasar dari Penulis memilih areal kampus STIKes Payung
Negeri Pekanbaru , tepatnya di Jalan mayjen. Jalan tersebut merupakan
tempat yang memiliki prospek untuk penempatan stand karena jalan
tersebut yang merupakan sekitar kampus. Hari minggu pagi, kami
memilih membuka Stand di area CFD yang merupakan pusat aktivitas
pagi hari di kota Pekanbaru. Sedangkan untuk pemasaran keliling akan
dilakukan di sekitar daerah kampus. Selain itu promosi juga akan
dilakukan melalui jejaring sosial untuk pemasaran di wilayah
interlokal dan internasional.
b. Strategi Penjualan
Salah satu strategi penjualan yang kami terapkan adalah melakukan
Edukasi Market. Hal ini perlu dilakukan karna sebagian besar penyedia
kudapan saat ini banyak yang menyediakan kudapan yang tidak sehat
atau bahkan berbahaya bagi tubuh. Proses edukasi ini dilakukan
dengan cara memberikan penjelasan pada konsumen tentang
pentinggnya mengkonsumsi makanan yang sehat. Tidak hanya
makanan pokok tapi juga kudapan yang sehat. Cara untuk menjelaskan
pada konsumen dilakukan secara langsung dan melalui media brosur,
banner ataupun media online.
BAB IV

ASPEK KEUANGAN
A. Modal
1. Modal Investasi

No. Nama barang Jumlah Harga(Rp.) Total(Rp.)

1 Panci kecil 1 35,000 35.000

2 Pisau 1 15,000 15.000

3 Blender 1 250.000 250.000

6 Kompor minyak 1 300.000 300.000

7 Sendok 1 10,000 10.000

8 Kemasan 30 10.000 300.000

Total 910.000

Modal yang dikenakan dalam usaha yang lama

2. Biaya tetap (fixed cost)


Biaya transportasi darat = Rp.20.000
Biaya minyak tanah = Rp.10.000 +
= Rp.30.000
3. Biaya tidak tetap (variable Cost)

No. Nama bahan Jumlah Harga Total (Rp.)


satuan(Rp.)

1 Sambiloto 2 kg 30.000 60.000

2 Kunyit 1 kg 5.000 5.000

3 Bawang merah 1 kg 30.000 30.000


4 Minyak goreng 1 kg 15.000 15.000

5 Kapsul luka 10 buah 3.000 30.000

Total 140.000

4. Harga jual (selling price)


Harga pokok untuk 30 bks : Rp. 140.000
Presentase laba yang diinginkan: 50 % x 140.000
: 70.000
Harga jual 30 kemasan : 70.000 + 140.000
: 210.000 : 30
: 7.000
: Rp.7.000
5. Perhitungan titik pulang pokok/ break event point

Fixed cost = Rp. 30.000 = Rp.30.000= = 6

Selling price – Variable cost 7.000 – 1400 Rp.5

6. Perhitungan rugi laba


Harga jual :30 * 7.000 = Rp.210.000
Harga pokok:30 * 1400 = Rp. 42.000_
Rp 168.000
7. Analisa perhitungan keuntungan/presentase profit

Keuntungan * 100% = Rp.168.000 * 100% = 80 %

Hasil penjualan Rp. 210.000


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut penulis usaha ini dapat di berkembang dan akan mencapai
keberhasilan. Sebagai seorang wirausaha yang baik, penulis tidak akan
membiarkan usaha ini berjalan biasa saja tapi akan terus mencoba
memperbaiki kualitas produk
B. Saran
1. Dalam pembuatan usaha ini sebaiknya di lalukan peningkatan kualitas,
bentuk dan kemasan yang menarik
2. Penulis menyarankan untuk para usaha agar dapat memulai usaha dari
kecil hingga ke jenjang lebih besar, yang sangat penting produk diminati
oleh masyarakat banyak.

You might also like