Professional Documents
Culture Documents
Product Code:: G
Dosis: Dewasa : 2-3 kali sehari 1-2 tablet. Maksimal : 15 mg/hari. Anak
7-15 tahun : 2-3 kali sehari 1 tablet
Efek Samping: Gemetar, kram tonik, palpitasi, sakit kepala, mual, takikardi.
1. Indikasi
5. Efek Samping
Tentang Ceftazidime
Golongan Antibiotik
Peringatan:
Penggunaan ceftazidime pada wanita yang sedang hamil, menyusui, bayi,
dan anak-anak akan disesuaikan dengan petunjuk dokter.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat
menggunakan ceftazidime.
Dosis Ceftazidime
Cefatizidime umumnya diberikan tiap 8-12 jam sebanyak 1-6 gram
per hari atau 2-3 kali per hari dengan dosis yang berbeda-beda mengikuti
jenis infeksi, tingkat keparahan, dan kondisi fisik pasien. Pasien yang
memiliki gangguan pada ginjal cenderung mendapatkan frekuensi minum
obat yang lebih jarang.
Kondisi Dosis
Ruam
Gatal
Demam
Mual
Sakit perut
Muntah
Diare
Linglung
Hilang kesadaran
Berhalusinasi
Kejang
4. Dosis
Antrain merupakan obat anti nyeri dan anti demam yang mengandung natrium
metamizole 500 mg dalam sediaan tablet ataupun injeksi (ampul). Metamizole atau
dipiron merupakan anti nyeri kuat dan anti demam, metamizole dapat memberikan efek
dua hingga empat kali lebih efektif dibandingkan ibuprofen atau parasetamol. Pengunaan
metamizole dapat menurunkan demam secara signifikan dan dapat mempertahankan
suhu tubuh dalam waktu yang lebih lama dibandingkan ibuprofen. Natrium metamizole
merupakan turunan dari metansulfonat yang berasal dari aminoprin. Cara kerja natrium
metamizole adalah dengan menghambat rangsangan nyeri pada susunan saraf pusat
dan perifer.
Penggunaan natrium metamizole diindikasikan pada pasien dengan rasa nyeri
hebat, seperti pasien yang baru menjalankan operasi, pasien dengan nyeri kolik.
Sebaiknya pemberian natrium metamizole tidak diberikan pada nyeri yang disebabkan
karena proses peradangan seperti rematik, nyeri pinggang bawah, maupun gejala flu.
Penggunaan natrium metamizole dikontraindikasikan pada pasien dalam keadaan
hipersensitivitas metamizole, wanita hamil dan menyusui, pasien bertekanan darah
rendah (sistolik < 100 mmHg), pasien bayi di bawah 3 bulan atau bayi dengan berat
badan kurang dari 5 kg, pasien dengan gangguan ginjal dan hati berat, serta
gangguan pembekuan darah / kelainan darah.
2. EFEK SAMPING
Penggunaan natrium metamizole pada orang dewasa diberikan 1 tablet jika rasa
nyeri muncul, dan pemberian tablet dapat diulang setiap 6-8 jam, dengan dosis
maksimal adalah 4 tablet perhari. Penggunaan natrium metamizole injeksi dapat
diberikan 500 mg jika rasa sakit muncul dan diulang setiap 8-8 jam, pemberian dosis
injeksi maksimal sebanyak 3 kali sehari dan dan diberikan dapat secara intramuscular
(I.M) atau intravena (I.V).
KONTRA INDIKASI
Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi /
hipersensitivitas.
Untuk sediaan granules : intoleransi fruktosa, sindrom malabsorpsi glukosa-
galaktosa dan defisiensi sukrosa.
Berikut adalah beberapa efek samping Fluimucil (Acetylcysteine) yang umum terjadi :
Efek samping Fluimucil (Acetylcysteine) yang relatif ringan yaitu gangguan pada
saluran pencernaan misalnya mual, dan muntah.
Efek samping yang lebih serius tetapi kejadiannya jarang misalnya
bronkospasme, angioedema, ruam, pruritus, hipotensi, kulit kemerahan, bengkak
pada wajah, dispnea, sesak nafas, sinkop, berkeringat, arthralgia, penglihatan
kabur, gangguan fungsi hati, asidosis, kejang dan kadang-kadang demam.
Pada sediaan inhalasi efek samping yang bisa terjadi misalnya hemoptisis,
rhinorrhoea, dan stomatitis.
PERHATIAN
Obat ini harus diberikan setelah asupan makanan pada pasien penderita gastritis.
Obat ini tidak dianjurkan untuk pasien diabetes melitus kecuali kadar glukosa
darah telah terkontrol pada tingkat normal.
Pasien yang menderita asma bronkial harus dipantau terhadap kemungkinan
terjadinya bronkospasme. Jika bronkospasme terjadi, pengobatan harus segera
dihentikan.
Sediaan aerosol dapat memperburuk batuk pada pasien yang menderita asma
bronkial akut.
Penggunaan Fluimucil (Acetylcysteine), terutama pada awal pengobatan, dapat
mencairkan sekresi bronkus dan secara bersamaan meningkatkan volumenya. Jika
pasien tidak mampu untuk meludah, perlu untuk membersihkan saluran udara
dengan drainase postural atau akhirnya oleh bronchosuction untuk menghindari
retensi sekresi.
DOSIS FLUIMUCIL
Fluimucil Capsul
Dewasa dan anak usia > 14 tahun : 2-3 x sehari 1 casul.
Anak usia 6-14 tahun : 2 x sehari 1 capsul.
Mucoviscidosis anak berusia 6 tahun : 2 x sehari 1 capsul.
Fluimucil Effervescent tablet
1 tablet/hari (sebaiknya di malam hari).
Fluimucil Granule
Dewasa : 2-3 x sehari 200 mg.
Anak : 2-4 x sehari 100 mg.
Fluimucil Dry syrup
Dewasa : 2-3 x sehari 10 mL.
Anak : 2-4 x sehari 5 mL
Fluimucil nebulize
1 amp 1-2 kali sehari.
Dosis Amlodipine
Dosis yang biasanya dianjurkan untuk orang dewasa adalah 5-10 mg per
hari. Dosis untuk orang tua lebih rendah, yaitu 2,5 mg per hari. Sedangkan
dosis untuk anak-anak dan remaja adalah 2,5-5 mg per hari. Dosis akan
disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap obat ini.
Amlodipin adalah obat tekanan darah tinggi (hipertensi). Obat ini adalah obat
hipertensi yang paling sering diresepkan di Indonesia setelah captopril. Terdapat
banyak golongan obat antihipertensi. Amlodipin termasuk ke dalam golongan obat
penghambat kanal kalsium.Selain untuk hipertensi, amlodipin juga diindikasikan untuk
penyakit berikut:
1. Penyakit jantung koroner, dan
2. Nyeri dada
Perawatan pra operasi 3 mg/kgBB per hari, yang dapat dibagi ke dalam
pada pasien beberapa jadwal konsumsi. Dosis akan
hiperaldosteronisme Anak-anak disesuaikan dengan respons pasien.
Hipokalemia akibat
diuretik Dewasa 25-100 mg per hari.
Efek Samping Spironolactone
Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi
spironolactone adalah:
Diare.
Pembengkakan di payudara.
KONTRAINDIKASI
Jangan menggunakan obat ini pada pasien dengan riwayat hipersensitif atau alergi
obat Spironolactone.
Kontraindikasi pada pasien anuria, hiperkalemia, penyakit Addison, insufisiensi
ginjal akut atau progresif.
Jangan digunakan bersamaan dengan eplerenone.
Mekanisme Kerja
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui
memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakannya: Penderita yang memiliki
hipersensitif atau alergi terhadap bisoprolol. Penderita asma, bradikardi yang
nyata, sindrom penyakit sinus, blok AV derajat dua atau tiga, syok
kardiogenik, feokromositoma.
Dosis Bisoprolol dan Cara Penggunaan
Dosis yang tepat sesuai dengan rekomendasi dokter Anda. Adapun dosis yang
lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis bisoprolol untuk mengatasi hipertensi dan angina
Dosis awal yakni 1 tablet (5 mg) sehari sekali. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2
tablet (10 mg) sehari sekali dan bila diperlukan dapat ditingkatkan hingga 4 tablet
(20 mg) sehari sekali. Untuk pasien dengan disfungsi ginjal atau disfungsi hati
berat, dosis maksimum per hari hanya 2 tablet (10 mg).