You are on page 1of 8

Seorang ibu rumah tangga berusia 55 tahun dengan indeks massa tubuh 32 kg/m2 mengeluh nyeri lutut

kanan. Nyeri yang dirasakan sudah sejak dua tahun yang lalu, namun hilang timbul. Nyeri timbul apabila
pasien berjalan jauh, berdiri lama, atau sering naik turun tangga. Apabila merasakan nyeri, ia berobat ke
dokter praktek di dekat rumahnya, diberikan obat penghilang rasa nyeri, dan nyeri menghilang. Namun, 1
bulan ini nyeri yang dirasakan lebih berat dan tidak menghilang walaupun minum obat anti nyeri. Pada
pemeriksaan fisik ekstremitas inferior dekstra tidak menunjukkan adanya gangguan neurologis. Status
lokalis genu dekstra didapatkan tanda-tanda inflamasi (merah, oedem, hangat), krepitasi, dan terdapat tanda
laksiti (pengenduran) pada ligamentum medial lutut. Pemeriksaan radiologis right knee joint menunjukkan
adanya osteofit dan penyempitan celah sendi.
1. Apakah diagnosis klinis yang tepat pada pasien di atas?
a. Osteoarthritis genu dekstra kronik
b. Osteoarthritis genu dekstra kronik eksaserbasi akut
c. Rheumatoid arthritis genu dekstra kronik
d. Rheumatoid arthritis genu dekstra kronik eksaserbasi akut
e. Gout arthritis genu dekstra kronik eksaserbasi akut
2. Dasar teori apa yang berkaitan dengan diagnose etiologis pasien tersebut di atas?
a. Degeneratif
b. Inflamasi
c. Weight bearing associated mechanical stress
d. a, b, dan c benar
e. a, b, dan c salah
3. Terapi fisik (fisioterapi) apa yang paling tepat diberikan pada pasien tersebut?
a. Criotherapy
b. Parafin bath
c. Rest and elevation
d. a dan b benar
e. a dan c benar
4. Terapi fisik (fisioterapi) ada yang merupakan kontraindikasi untuk diberikan pada pasien tersebut?
a. Criotherapy
b. Parafin bath
c. Rest and elevation
d. a dan b benar
e. semua benar
5. Jika tanda-tanda akut sudah tidak ada, exercise jenis apa yang paling baik diberikan pada pasien
tersebut?
a. Swimming
b. Jogging
c. Cycling
d. a dan b benar
e. a dan c benar
6. Jenis orthotik (alat bantu apa yang dapat diberikan untuk membantu akomodasi ligamentum medial lutut
yang mengendur pada pasien tersebut?
a. Knee back splint
b. Knee ankle foot orthosis
c. Knee medial brace
d. Knee lateral brace
e. Knee antero-posterior brace
Ny. A seorang guru berusia 39 tahun mengeluh nyeri dan kesulitan menggerakkan bahu kanan. Nyeri yang
dirasakan pertama kali terjadi pada bahu bagian anterior sejak 5 bulan yang lalu setelah mengangkat
tangannya secara berlebihan karena hendak menulis di bagian papan tulis yang terlampau tinggi. Sejak saat
itu, ia mulai merasakan nyeri jika melakukan gerakan fleksi dan abduksi pada bahu sehingga mulai
membatasi gerakan bahunya. Saat ini nyeri terus menerus terjadi walaupun tanpa digerakkan terutama pada
malam hari. Pada pemeriksaan fisik regio bahu kanan terdapat nyeri tekan pada tendon m. supraspinatus,
m. scapularis, dan tendon proksimal m. biceps dekstra. Tes provokasi Yergason test (+). Luas gerak sendi
terbatas ke semua arah baik aktif maupun pasif.
7. Apakah diagnosis klinis yang teapt pada pasien di atas?
a. OA shoulder dekstra
b. Capsulitis adhesiva desktra
c. Shoulder impingement syndrome
d. Degenerative joint disease of shoulder
e. Glenohumeral joint injuries
8. Dasar teori apa yang berkaitan dengan diagnosa etiologis pasien tersebut di atas?
a. Autoimmune
b. Inflammatory
c. Repetitive microtrauma
d. Prolonged immobilization
e. Semua benar
9. Berapa fase dan urutan dari perjalanan penyakit tersebut?
a. 2 fase: painfull stage – stiffening stage
b. 2 fase: paniful stage – thawing stage
c. 2 fase: stiffening stage – thawing stage
d. 3 fase: painful stage – stiffening stage – thawing stage
e. 3 fase: painful stage – thawing stage – stiffening stage
10. Terapi apa yang paling tepat diberikan pada pasien tersebut?
a. Decreasing pain medication
b. Ultrasound diathermy and TENS
c. Restoring active and passive movement exercise
d. Semua salah
e. Semua benar
11. Apa tujuan dari tes provokasi Yergason test yang dilakukan pada pasien tersebut?
a. Untuk mengetahui adanya microtear atau instability pada tendon atau otot m.supraspinatus
b. Untuk mengetahui adanya microtear atau instability pada tendon atau otot m.biceps
c. Untuk mengetahui adanya microtear atau instability pada acromioclavicular ligament
d. Untuk mengetahui adanya microtear atau instability pada glenohumeral ligament
e. Untuk mengetahui adanya microtear atau instability pada tendon atau otot m.subscapularis
Seorang laki-laki berusia 53 tahun mengeluh mengalami kelemahan anggota gerak satu sisi kanan secara
tiba-tiba pada saat sedang beraktivitas berat. Tidak ada penurunan kesadaran, namun ia mengalami nyeri
kepala hebat dan muntah. Pasien tersebut kemudian dibawa pihak keluarga ke unit gawat darurat dan saat
ini telah mendapat perawatan selama 5 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kelemahan anggota gerak
sisi kanan dengan peningkatan tonus dan peningkatan reflex fisiologis. Komunikasi, BAB, dan BAK dalam
batas normal. Tidak ada riwayat cedera benturan kepala pada saat kejadian. Riwayat hipertensi tidak
terkontrol (+) selama 3 tahun terakhir.
1. Apakah diagnosa klinis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Hemiparese dekstra spastik
b. Hemiparese dekstra flaccid
c. Hemiparese sinistra spastik
d. Hemiparese sinistra flaccid
e. Hemiparese dupleks

2. Apakah diagnose etiologis yang tepat pada pasien tersebut?


a. Traumatic brain injury
b. Cerebrovascular disease
c. Spinal cord injury
d. Spondylitis Tuberculosis
e. Hernia Nucleus Pulposus

3. Untuk mencegah terjadinya deconditioning akibat tirah baring lama, tindakan apa yang harus dilakukan
secara dini?
a. Latihan aktivitas kehidupan sehari-hari
b. Gait training
c. Mobilisasi bertahap sesuai toleransi
d. Terapi wicara
e. Stroke exercise

4. Tindakan rehabilitasi apa yang paling tepat untuk mengatasi spastisitas (peningkatan tonus otot) pada
pasien tersebut?
a. Elektrostimulasi dengan motor point
b. Elektrostimulasi pada group otot
c. Terapi pemanasan pada otot, gentle massage, dan gentle stretching
d. Terapi pendinginan pada otot dan imobiliasis dengan casting
e. Gait training

Seorang laki-laki berusia 41 tahun mengeluh nyeri punggung bawah kanan yang menjalar hingga ke tungkai
kanan. Nyeri memburuk apabila pasien melakukan aktivitas dengan membungkuk. Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan nyeri tekan pada regio lumbosacral kanan dan nyeri sepanjang tungkai posterior kanan. Terdapat
penurunan rasa raba pada area di sekitar malleolus lateral dan penurunan reflex fisiologis pada achiles
tendon reflex tungkai kanan. Tes provokasi menunjukkan hasil positif pada lasseque, bragard, dan sicard
pada tungkai kanan. Pada pemeriksaan radiologis didapatkan adanya penyempitan foramen intervertebralis
pada segmen L5-S1 akibat bulging discus. Tidak ada riwayat jatuh sebelum kejadian, namun terdapat
riwayat pekerjaan mengangkat berat (karung beras 20-25 kg) setiap hari selama kurang lebih 10 tahun
terakhir. BAB dan BAK dalam batas normal.
5. Apakah diagnose klinis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Lumbar strain
b. Low back pain dengan ischialgia dekstra
c. Low back pain dengan ischialgia sinistra
d. Paraplegia dekstra inferior spastik
e. Paraplegia dekstra inferior flaccid

6. Apakah diagnose etiologis yang tepat pada pasien tersebut?


a. Traumatic brain injury
b. Spinal cord injury
c. Spondylitis tuberculosis
d. Stenosis canalis
e. Hernia nucleus pulposus

7. Jika tidak terdapat kontraindikasi, tindakan rehabilitasi apa yang paling tepat yang bertujuan untuk
memperlebar foramen intervertebralis tersebut?
a. Ultrasound diathermy continuous
b. Ultrasound diathermy intermitten
c. Traksi cervical
d. Traksi lumbal
e. Infrared radiation

8. Berikut ini adalah kontra indikasi dari tindakan rehabilitasi di atas (jawaban soal no.7), kecuali…
a. Muscular spasm
b. Spondilolistesis
c. Fraktur vertebrae
d. Osteoporosis vertebrae
e. Lesi litik metastatic vertebrae

9. Gerakan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pasien tersebut karena dapat memperparah kondisi
penyakit?
a. Laterofleksi lumbosacral
b. Rotasi thoracolumbal
c. Rotasi lumbosacral
d. Fleksi lumbosacral (forward bending)
e. Ekstensi lumboscacral (backward bending)

10. Latihan spesifik apa yang dilakukan untuk pasien tersebut?


a. William flexion exercise
b. Gait training
c. Ankle pumping exercise
d. Strait leg raising exercise
e. McKenzie extension exercise
Seorang ibu berusia 55 tahun dengan profesi penjual gado-gado mengeluh nyeri pada pergelangan tangan
kanan dan kesemutan pada jari-jari tangan kanan sejak 5 bulan yang lalu. Kesemutan dan nyeri yang
dirasakan timbul ketika pasien mengulek bumbu gado-gado dan ketika mengendarai motor. Pada 2 bulan
pertama keluhannya tersebut dapat menghilang bila jika ia mengibas-ngibaskan tangannya. Namun, pada
tiga bulan akhir nyeri tidak juga menghilang dengan usaha tersebut. Pada pemeriksaan fisik regio wrist-
manus dekstra tidak menunjukkan adanya tanda-tanda inflamasi, namun terdapat nyeri tekan pada
pergelangan tangan bagian dorsal disertai penjalaran nyeri tajam pada jari-jari tangan. Pemeriksaan
elektromiografi menunjukkan adanya penurunan amplitudo dan penurunan kecepatan hantaran saraf pada
n. medianus setingkat pergelangan tangan.
1. Apakah diagnosis klinis yang tepat pada pasien di atas?
a. Cubital tunnel syndrome dextra
b. Carpal tunnel syndrome dextra
c. Guyon canal syndrome dextra
d. Osteoarthritis wrist dextra
e. Cervical radiculopathy syndrome

2. Dasar teori apa yang berkaitan dengan diagnose etiologis pasien tersebut?
a. Mekanik
b. Fungsional
c. Infeksi
d. a, b benar
e. a, b, dan c benar

3. Terapi fisik (fisioterapi) apa yang paling tepat diberikan pada pasien tersebut?
a. Infra red radiation
b. Short wave diathermy
c. Micro wave diathermy
d. Ultrasound diathermy
e. Traksi cervical

4. Latihan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan elastisitas struktur di sekitar pergelangan tangan
pasien tersebut?
a. Tendon gliding exercise
b. Stretching otot-otot fleksor tangan
c. Stretching otot-otot ekstensor tangn
d. Coordination exercise otot-otot fleksor tangan
e. Coordination ecercise otot-otot ekstensor tangan

5. Jenis orthotik (alat bantu) apa yang dapat diberikan untuk membantu mengurangi dan mencegah
membutuknya gejala yang dialami pasien tersebut?
a. Wrist resting splint
b. Wrist functional splint
c. Thumb spica splint
d. Wrist cock-up splint
e. Wrist extension orthosis
Seorang laki-laki berusia 21 tahun mengeluh mulutnya tiba-tiba tampak merot ke sisi kanan saat bangun
tidur di pagi hari kurang lebih 3 hari yang lalu. Ia juga mengeluh mata kirinya tidak dapat ditutup rapat dan
dahi kirinya tidak dapat dikerutkan. Selain itu, ia juga kesulitan saat mengunyah dan berkumur-kumur
karena makanan dan air tersebut hanya terkumpul di sisi kanan rongga mulutnya. Pada pemeriksaan fisik
tidak didapatkan kelemahan maupun gangguan rasa raba ada anggota gerak, tidak ada hiperlakrimasi, tidak
ada telinga berdenging maupun hilangnya fungsi pengecapan pada lidah. Tidak ada riwayat cedera benturan
kepala, tumor intracranial, maupun infeksi telinga. Pasien mengaku di malam harinya pasien bergadang
untuk menyelesaikan tugas skripsi dengan kipas angin mengarah ke kepala.
6. Apakah diagnose klinis yang tepat pada pasien tersebut>
a. Parese n. VII dekstra perifer
b. Parese n. VII dekstra central
c. Parese n. VII sinistra perifer
d. Parese n. VII sinistra central
e. Parese n. VII perifer bilateral

7. Dasar teori apa yang berkaitan dengan diagnose etiologis pasien tersebut diatas?
a. Cedera traumatis n. VII
b. Space occupying lesion pada foramen n. VII
c. Infeksi viral n. VII
d. Inflamasi dan oedema pada foramen n. VII
e. Gangguan metabolic

8. Tindakan rehabilitasi apa yang saat ini paling tepat untuk diberikan pada pasien tersebut?
a. Elektrostimulasi dengan motor point
b. Elektrostimulasi pada group otot
c. Terapi pemanasan, gentle massage, dan exercise pada bagian wajah yang terlibat
d. Terapi pendinginan dan imobilisasi pada bagian wajah yang terlibat
e. Semua benar

9. Jika tidak terdapat tanda-tanda perbaikan dengan pemberian terapi awal (jawaban soal no. 8) selama dua
minggu, maka tindakan rehabilitasi tambahan apa yang selanjutnya diberikan?
a. Elektrostimulasi dengan motor point
b. Terapi pemanasan dan gentle massage pada bagian wajah yang terlibat
c. Latihan koordinasi dan penguatan otot-otot wajah yang terlibat
d. Terapi pendinginan dan imobilisasi pada bagian wajah yang terlibat
e. Semua benar

10. Apa nama scoring tool yang digunakan untuk menilai dan mengevaluasi gejala yang dialami pasien
tersebut?
a. Mini mental score examination
b. Hugo fisch score
c. Katz index
d. Padma rules score
e. Functional index measurement
Seorang ibu rumah tangga berusia 37 tahun mengeluh nyeri pada tumit kaki kiri sejak 1 bulan yang lalu.
Nyeri dirasakan terutama ketika bangun di pagi hari dan jika berjalan di tempat yang keras atau berbatu.
Pada pemeriksaan fisik regio pedis sinsitra didapatkan nyeri tekan dan oedema pada tuberositas os
calcaneus. Pemeriksaan radiologis menunjukkan spur pada os calcaneus
1. Apakah diagnosis klinis yang tepat pada pasien di atas?
a. Achilles tendonitis sinistra
b. Tarsal tunnel syndrome sinistra
c. Osteoarthritis ankle sinistra
d. Fascitis plantaris sinistra
e. Calcaneal pain syndrome

2. Dasar teori apa yang berkaitan dengan diagnose etiologis pasien tersebut?
a. Spur fascia pressure
b. Fascia inflammation
c. Tendon over stretch
d. a, b benar
e. a, b, dan c benar

3. Terapi fisik (fisioterapi) apa yang paling teapt diberikan pada pasien tersebut?
a. Infra red radiation
b. Short wave diathermy
c. Micro wave diathermy
d. Ultrasound diathermy
e. TENS

4. Latihan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan elastisitas struktur disekitar tumit pasien
tersebut?
a. Aerobic exercise
b. Stretching otot-otot gastric-soleus
c. Stretching otot-otot tibialis anterior
d. Stretching otot-otot quadriceps
e. Stretching otot-otot hamstring

5. Jenis orthotik (alat bantu) apa yang dapat diberikan untuk membantu mengurangi dan mencegah
memburuknya gejala yang dialami pasien tersebut?
a. Ankle resting splint
b. Ankle functional splint
c. Cushion heel pad
d. Ankle foot orthosis
e. Ankle plantar stop orthosis
Ny. P, 45 tahun mengeluh nyeri leher kanan yang menjalar hingga ke lengan kanan. Nyeri memburuk
apabila pasien melakukan aktivitas dengan kepala menunduk dan menekuk leher ke kanan. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan nyeri tekan pada regio paracervical C5-C6 kanan, penurunan rasa raba pada
lengan atas dan lengan bawah kanan, dan penurunan reflex fisiologis pada biceps tendon reflex lengan
kanan. Tes provokasi menunjukkan hasil positif pada lhermite, spurling, valsava, dan naffziger. Pada
pemeriksaan radiologis didapatkan adanya penyempitan foramen intervertebralis pada segmen C4-C5 dan
C5-C6 akibat bulging discus.
1. Apakah diagnosa klinis yang teapt pada pasien tersebut?
a. Cervical strain
b. Cervical radiculopathy syndrome
c. Paracervical muscular spasm
d. Cervical stenosis
e. MTPS paracervical muscle

2. Apakah diagnose etiologis yang tepat pada pasien tersebut?


a. Traumatic brain injury
b. Spinal cord injury
c. Spondilitis tuberculosis
d. Stenosis canalis
e. Hernia nucleus pulposus

3. Jika tidak terdapat kontraindikasi, tindakan rehabilitasi apa yang paling tepat yang bertujuan untuk
memperlebar foramen intervertebralis tersebut?
a. Ultrasound diathermy continuous
b. Ultrasound diathermy intermitten
c. Traksi cervical
d. Traksi lumbal
e. Infra red radiation

4. Berikut ini adalah kontra indikasi dari tindakan rehabilitasi diatas (jawaban soal no. 3), kecuali…
a. Muscular spasm
b. Spondilolistesis
c. Fraktur vertebra
d. Osteoporosis vertebra
e. Lesi titik metastatic vertebra

5. Apa tujuan dari tes provokasi valsava dan Nafziger?


a. Me… tekanan foramen intervertebralis
b. Me… tekanan intratekal
c. Memanjangkan radiks
d. Memanjangkan saraf tepi
e. Meregangkan otot yang spasme

You might also like