You are on page 1of 5

1.

Masalah Lainnya
Refleks Muntah
- Keluhan ini jarang terjadi pada pasien GTL
GTL RA
- Kesulitan fisik, bukan psikologis
- Koreksi: adaptasi dand esain protesa harus diperiksa kembali
Penyebab 2: Adaptasi GTL RA terhadap jaringan palatum durum kurang
- Terjadi karena kesalahan saat mencetak (impression), sehingga cast salah dan major connector menjauhi
palatum durum
- Pada kasus ini, saliva terakumulasi di ruang tersebut dan menyebabkan pasien gag
- Koreksi
o Jika bagian posterior protesa dibuat dari resin akrilik, koreksi dilakukan dengan relining GTL
o Kebanyakan major connector dibuat dari cast metal dan tidak bisa di reline dengan hasil yang
memuaskan, sehingga protesa harus dibuat kembali
Penyebab 3: Jika GTL overextended ke posterior
- Pemeriksaan dilakukan dengan
o Melepas protesa dari mulut, gunakan pensil yang tidak bisa dihapus untuk menandai batas posterior
(17-17)
o GTL akan dipasang kembali (17-18), sehingga bagian batas posterior dipindahkan ke jaringan palatum
pasien (17-19)
o GTL dilepaskan dan pasien diinstruksikan menyebut "ahh"
o Jika terdapat getaran jaringan lunak palatum di depan garism maka batas posterior overextended
terlalu jauh
- Koreksi dilakukan dengan memotong bagian posterior major connector (17-20 dan 17-21) atau membuat
kembali GTL
GTL RB
Penyebab 1: Gangguan pada dimensi vertikal oklusal
- Dipercaya bahwa hanyalah penurunan DVO yang tepat yang dapat menstimulasi gagging (disebabkan oleh
crowding lidah dan jaringan lunak yang berdekatan)
- Penelitian Krol menyatakan bahwa peningkatan DVO yang bersamaan dengan eliminasi freeway space juga
dapat menyebabkan reaksi gagging
o Reaksi pasti belum diketahui, tetapi mungkin disebabkan oleh kejang otot levator dan tensor
palatinum velum
- Koreksi dilakukan dengan mengatur kembali DVO yang tepat
Penyebab 2: Overextension, baik panjang dan tebal, dari flanges GT atau GTL Kelas 1 RB
- Overextension mengurangi ruang lidah yang ada dan menghasilkan refleks muntah atau nausea
- Koreksi dilakukan dengan menipiskan atau memendekkan batas lingual

Masalah Fonetik
- Penyebab:
o Ketidaksesuaian penempatan gigi tiruan anterior RA
o Perubahan kontur palatum anterior
o Posisi gigi tiruan premolar RA dan RB (17-22 dan 17-23)
 Letak premolar yang terlalu ke lingual menyebabkan aksi lidah terhambat dan fungsi bicara dapat
terpengaruh
 Jika gigi ini tertelah terlalu jauh ke fasial, udara dapat bebas antara lidah dan gigi, sehingga siulan
atau cercaan mungkin terjadi
 Koreksi dilakukan dengan menggunakan soft utility wax yang diadaptasikan ke permukaan
lingual gigi premolar, sehingga mengurangi bebasnya udara dan efek siulan

- Untuk masalah berbicara lainnya, pasien diberikan waktu yang cukup (1-2 minggu) untuk beradaptasi
dengan sensasi dan adanya gigi tiruan dan untuk mengatasi masalah artikulasi
o Menbaca dengan lantang --> metode terbaik beradaptasi dengan GTL
o Jika pasien gagal beradaptasi, peletakkan kembali gigi anterior harus dilakukan dan dipertimbangkan
untuk mengubah kontur major connector palatal

Cheek or tongue biting

- Kebiasaan menggigit pipi biasanya disebabkan oleh:


o Ketidakcukupan overlap horizontal gigi posterior RA dan RB (17-24)
 Jika gigi tiruan telah berada pada posisi yang tepat dalam arah buccolingual, koreksi dilakukan
dengan membulatkan cusp buccal gigi posterior mandibula untuk mengontrol cheek biting (17-
25). Pembulatan ini akan memindahkan cusp buccal sedikit ke lingual, membuat horizontal
overlap yang lebih besar
o Hilangnya gigi posterior dalam jangka waktu yang panjang --> otot buccinator akan mengendur
mengisi ruang yang dibuat oleh gigi yang hilang. Bagian medial buccinator menyebabkan cheek biting
 Penggunaan protesa dapat membuat otot kembali ke tonus normal, dan tidak terjadi cheek biting
- Kebiasaan menggigit lidah disebabkan oleh:
o Gigi tiruan terletak terlalu ke lingual dan ruang lidah telah menurun
 Koreksi dilakukan dengan mengkontur kembali permukaan lingual pada gigi posterior RB dengan
membulatkan cusp lingual gigi.
 Perlu diingat bahwa mengurangi cusp gigi juga dapat mengurangi efisiensi gigi
 Jika tongue biting tetap berlanjut setelah kontur kembali, gigi tiruan harus dilepaskan dan dibuat
kembali
o Gigi posterior RB telah hilang dalam jangka waktu yang lama, sehingga lidah kehilangan tonusnya dan
akan melepas untuk mengisi ruang kosong akibat gigi hilang (17-26).
 Penggunaan protesa akan mengembalikan lidah ke kontur normalnya. Proses ini harus dijelaskan
ke pasien

Kesulitan Mengunyah
- Penyebab:
o Pasien yang terlalu lama mengalami kehilangan gigi, sehingga sulit mengunyah dengan GTSL
 Pasien ini telah kehilangan kemampuan neuromuskular untuk menggigit dan menggiling makanan
 Koreksi dilakukan dengan:
 Memberi informasi bahwa akan membutuhkan waktu untuk belajar kembali proses ini
 Waktunya tergantung pada koordinasi neuromuskular bawaan pasien, kegigihan pasien, dan
lamanya waktu pasien kehilangan gigi
 Untuk mencegah pasien patah semangat, yakinkan kembali bahwa pengunyahan akan
kembali normal
 Pasien harus disarankan untuk menghindari makanan yang keras, dan lengket selama masa
awal pengaturan --> mencoba makan makanan tersebut akan membuat pasien patah
semangat
o Permukaan oklusal gigi tiruan
 Jika anatomi oklusal resin akrilik tidak baik, gigi akan menjadi tidak efisien (17-27).
 Koreksi dilakukan dengan menambahkan sluiceways dan groove pada permukaan oklusal -->
meningkatkan efisiensi memotong (17-28)
Ketidakstabilan GTSL
- Penyebab: Cengkram retentif yang fatigue dan salah penanganan
- Koreksi dilakukan dengan perlunya pengaturan kembali 1 atau lebih cengkram retentif
- Jika pengaturan kembali cengkram tidak memberikan hasil yang memuaskan, protesa dapat dibuat kembali

You might also like