Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Santan kelapa merupakan cairan putih kental hasil ekstraksi dari kelapa yang
dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas bersama air. Santan
mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai perasa yang menyedapkan masakan
menjadi gurih. Dahulu, untuk memperoleh santan dilakukan dengan cara diperas
dengan tangan dari kelapa yang diparut dan menambahkan air panas sehingga santan
yang dihasilkan lebih baik. Akan tetapi, saat ini sudah terdapat mesin pemeras santan
yang dalam penggunaannya kelapa yang diparut tidak perlu dicampurkan dengan air
dan pati santan yang dihasilkan murni 100%. Saat ini juga banyak dijual santan instan
atau siap saji dengan cara pemakaiannya hanya menambahkan air lalu dimasak.
Santan merupakan bentuk emulsi minyak dalam air dengan protein sebagai
stabilisator emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai fase terdispersi. Di
dalam sistem emulsi minyak air, protein membungkus butir-butir minyak dengan suatu
lapisan tipis sehingga butir-butir tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu fase
kontinyu. Butir-butir minyak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu jika sistem
emulsi di pecah dengan jalan merusak protein sebagai pembungkus butir-butir minyak.
Dalam industri makanan, peran santan sangat penting baik sebagai sumber gizi,
penambahan aroma, cita rasa , flavour dan perbaikan tekstur bahan pangan hasil olahan.
Hal ini disebabkan karena santan mengandung senyawa nonylmethylketon, dengan
suhu yang tinggi akan menyebabkan bersifat volatil dan menimbulkan bau yang enak.
Untuk mengetahui alat dan mesin pemeras santan kelapa dan bagian-bagiannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bermanfaaat bagi kehidupan manusia. Habitat paling dominan adalah wilayah pantai
hingga ketinggian 600 m dari permukaan laut. Oleh karenanya kelapa banyak tumbuh
Di Indonesia, kelapa adalah salah satu komoditi yang menyatu dan akrab dengan
penghasil kelapa dengan kontribusi 27% dari seluruh kelapa dunia dan 33% dari total
produksi anggota Asia and Pacifik Coconut Community (APCC). Untuk itu Indonesia
mempunyai potensi cukup besar dalam peningkatan produk sampingan dari kelapa
sehari-hari juga digunakan sebagai bahan baku industri non pangan, sehingga peluang
usaha pada bidang ini sangat menjanjikan. Namun proses produksi minyak kelapa di
Musuk kabupaten Boyolali, kabupaten Demak, dan kabupaten Sragen masih dilakukan
dengan cara tradisional, terutama dalam proses pemerasan kelapa parut menjadi santan
kental, yaitu diperas dengan tangan atau diinjak-injak dengan kaki pada bak khusus
sambil disirami dengan air secara perlahan, sehingga kapasitas yang dihasilkan hanya
7,2 kg/jam kelapa parut atau 3,6 liter/ jam santa kental (Sularso, 1999).
Proses pemerasan tersebut dirasakan kurang efisien oleh karena itu perlu
perbaikan pemerasan secara mekanis, agar kapasitas santan kental persatuan waktu
dapat ditingkatkan dan pada akhirnya berdampak pada pemanfaatan bahan baku (buah
perkembangan industri dalam bentuk komoditi lain, seperti industri santan awet (santan
instan), dan untuk meningkatkan peranan buah kelapa sebagai sumber pendapatan
daerah sehingga dapat menarik para penanam modal sebagai bapak angkat ( Sularso,
1999 ).
kelapa parut yang dilakukan dengan cara tradisional selain pemborosan waktu, tenaga,
juga ditinjau dari segi kebersihan tidak memenuhi standar kesehatan. Untuk
memperbaiki proses pemerasan agar lebih efisien, yang dapat meningkatkan kapasitas
dan memenuhi standar kesehatan, maka mesin pemeras kelapa parut dibuat dengan
sistim ulir tekan (screw press) dan tenaga penggerak motor listrik (Sukrisno, 1994 ).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan selama bulan Febuari sampai dengan bulan Mei 2018
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah mesin pemeras santan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelapa merupakan salah satu
(produksi kelapa 20,6 juta ton dengan luas lahan 30,8 juta hektar. Salah satu cara
menghasilkan santan kelapa. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu alat pemarut dan pemeras
yang dapat meningkatkan efisiensi kerja pada proses pemarutan serta pemerasan.
Serta sangat berperan penting dalam masyarakat karna dapat lebih mempercepat
5.2 Saran
Balai Besar Industri Kimia. 1998. Alat Pengolah Sabut Kelapa. Jakarta
Di akses pada tanggal 27 Mei 2018
Sularso dan Kiyokatsu. S. 1999. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan
ke II. PT. Pradya Paramita: Jakarta.