You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Lemak merupakan molekul yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen
meliputi asam lemak, sterol, malam, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak contohnya
vitamin (A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, dan terpenoid.
Lemak tidak mudah untuk dilarutkan dalam air. Untuk dapat melarutkan lemak dibutuhkan
dibutuhkan pelarut khusus yaitu chloroform. Molekul lemak terdiri atas empat bagian
antara lain satu molekul gliserol, serta tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas
tiga rantai hidrokarbon dan juga gugus karboksil. Setiap gugus karboksil tersebut dapat
berikatan dengan gugus karboksil asam lemak. Lemak dan minyak adalah dua istilah untuk
benda yang sama. Satu-satunya perbedaan antara keduanya adalah derajat panas yang
melelehkannya. Lemak jenuh dikenali karena bentuknya selalu padat dalam suhu ruang,
sedangkan lemak tak jenuh dikenali bentuknya yang selalu cair atau paling tidak lunak
dalam suhu ruangan (Adiwiyoto, 2003). Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap)
yang terdapat didalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans
(Winarno, 1991).
Pada tumbuhan tingkat tinggi asam lemak terakumulasi dalam bentuk trigliserida pada
biji yang berperan sebagai cadangan makanan. Setiap biji memiliki karakteristik lipida
yang berbeda-beda. Hal ini tergantung komposisi asam lemak penyusunya dan bagaimana
asam lemak itu tersusun dalam struktur trigliserida pada biji. Lemak dan minyak yang
diekstrak ini dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam industri pangan
maupun non panagan. Kadar lemak dalam suatu bahan pangan dapat diketahui dengan cara
mengekstraksi lemak. Metode ekstraksi lemak terdiri dari metode ekstraksi lemak kering
dan lemak basah. Ekstraksi lemak kering dapat dilakukan dengan metode soxhlet. Pada
prinsipnya metode soxhlet ini menggunakan sampel lemak kering yang diekstraksi secara
terus-menerus dalam pelarut dengan jumlah yang konstan (Darmasih 1997).
Oleh karena itu percobaan ini dilakukan untuk mengetahui cara menganalisa kadar
minyak dari sampel biji-bijian dengan menggunakan soxhlet apparatus dan mengetahui
berapa kadar minyak yang terkandung dalam sampel serta membandingkan kadar minyak
suatu sampel hasil praktikum dengan literatur.

I.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimana cara mengetahui analisa kadar minyak dari kacang jogo merah dengan
menggunakan soxlet apparatus?
2.Bagaimana cara mengetahui kadar minyak yang terkandung dalam kacang jogo merah?
3.Bagaimana cara membandingkan kadar minyak kacang jogo merah hasil praktikum
dengan literature ?

I-1
I.3 Tujuan Percobaan
1.Untuk mengetahui cara menganalisa kadar minyak dari kacang jogo merah dengan
menggunakan soxlet apparatus.
2.Untuk mengetahui berapa kadar minyak yang terkandung dalam kacang jogo merah.
3.Untuk membandingkan kadar minyak kacang jogo merah hasil praktikum dengan
literatur.

I-2

You might also like