Professional Documents
Culture Documents
Satu sel saraf mempunyai badan sel disebut soma yang mempunyai satu
atau lebih tonjolan disebut dendrit. Tonjolan-tonjolan ini keluar dari
sitoplasma sel saraf. Satu dari dua ekspansi yang sangat panjang disebut
akson. Serat saraf adalah akson dari satu neuron. Dendrit dan badan sel
saraf berfungsi sebagai pencetus impuls sedangkan akson berfungsi
sebagai pembawa impuls. Sel-sel saraf membentuk mata rantai yang
panjang dari perifer ke pusat dan sebaliknya, dengan demikian impuls
dihantarkan secara berantai dari satu neuron ke neuron lainnya. Tempat
dimana terjadi kontak antara satu neuron ke neuron lainnya disebut
sinaps. Pengahantaran impuls dari satu neuron ke neuron lainnya
berlangsung dengan perantaran zat kimia yang disebut neurotransmitter
Jaringan Penunjang
Mikroglia
Mempunyai sifat fagositosis, bila jaringan saraf rusak maka sel-sel ini
bertugas untuk mencerna atau menghancurkan sisa-sisa jaringan yang
rusak. Jenis ini ditemukan diseluruh susunan saraf pusat dan di anggap
berperan penting dalam proses melawan infeksi. Sel-sel ini mempunyai
sifat yang mirip dengan sel histiosit yang ditemukan dalam jaringan
penyambung perifer dan dianggap sebagai sel-sel yang termasuk dalam
sistem retikulo endotelial sel.
Epindima
Astroglia
Oligodendroglia
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis. SSP dibungkus
oleh selaput meningen yang berfungsi untuk melindungi otak dan
medula spinalis dari benturan atau trauma. Meningen terdiri atas tiga
lapisan yaitu durameter, arachnoid dan piamater.
Rongga Epidural
Rongga Subdural
Berada diantara durameter dan arachnoid, rongga ini berisi berisi cairan
serosa.
Otak
Otak, terdiri dari otak besar yang disebut cerebrum, otak kecil disebut
cerebellum dan batang otak disebut brainstem. Beberapa karateristik
khas Otak orang dewasa yaitu mempunyai berat lebih kurang 2% dari
berat badan dan mendapat sirkulasi darah sebenyak 20% dari cardiac
out put serta membutuhkan kalori sebesar 400 Kkal setiap hari. Otak
merupakan jaringan yang paling banyak menggunakan energi yang
didukung oleh metabolisme oksidasi glukosa. Kebutuhan oksigen dan
glukosa otak relatif konstan, hal ini disebabkan oleh metabolisme otak
yang merupakan proses yang terus menerus tanpa periode istirahat yang
berarti. Bila kadar oksigen dan glukosa kurang dalam jaringan otak maka
metabolisme menjadi terganggu dan jaringan saraf akan mengalami
kerusakan. Secara struktural, cerebrum terbagi menjadi bagian korteks
yang disebut korteks cerebri dan sub korteks yang disebut struktur
subkortikal. Korteks cerebri terdiri atas korteks sensorik yang berfungsi
untuk mengenal ,interpretasi impuls sensosrik yang diterima sehingga
individu merasakan, menyadari adanya suatu sensasi rasa/indra
tertentu. Korteks sensorik juga menyimpan sangat banyak data memori
sebagai hasil rangsang sensorik selama manusia hidup. Korteks motorik
berfungsi untuk memberi jawaban atas rangsangan yang diterimanya.
d. Hipofise
Cerebrum
1. N. Olfactorius
2. N. Optikus
Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen
sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak
ke perifer.
3. N. Oculomotorius
4. N. Trochlearis
5. N. Trigeminus
Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf
maxilaris dan saraf mandibularis yang merupakan gabungan saraf
sensoris dan motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum pada
wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi dan
meningen.
6. N. Abducens
7. N. Facialias
Saraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen. Saraf aferen
berfungsi untuk sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf eferent
untuk otot wajah.
8. N. Statoacusticus
9. N. Glossopharyngeus
Saraf ini mempersarafi lidah dan pharing. Saraf ini mengandung serabut
sensori khusus. Komponen motoris saraf ini mengurus otot-otot pharing
untuk menghasilkan gerakan menelan. Serabut sensori khusus mengurus
pengecapan di lidah. Disamping itu juga mengandung serabut sensasi
umum di bagian belakang lidah, pharing, tuba, eustachius dan telinga
tengah.
10 N. Vagus
11. N. Accesorius
12. Hypoglosus
Saraf ini merupakan saraf eferen atau motoris yang mempersarafi otot-
otot lidah. Nukleusnya terletak pada medulla di dasar ventrikularis IV
dan menonjol sebagian pada trigonum hypoglosi.
Medula Spinalis
Salah satu fungsi medula spinalis sebagai sistem saraf pusat adalah
sebagai pusat refleks. Fungsi tersebut diselenggarakan oleh substansia
grisea medula spinalis. Refleks adalah jawaban individu terhadap
rangsang, melindungi tubuh terhadap pelbagai perubahan yang terjadi
baik dilingkungan internal maupun di lingkungan eksternal. Kegiatan
refleks terjadi melalui suatu jalur tertentu yang disebut lengkung refleks
1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu dikornu motorik atau kornu
ventralis.
Lengkung refleks
o Eferen: sel saraf yang membawa impuls dari pusat refleks ke sel
efektor. Bila sel efektornya berupa otot, maka eferen disebut juga neuron
motorik (sel saraf /penggerak)
Saraf Spinal
Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari medula apinalis dan
kemudian dari kolumna vertabalis melalui celah sempit antara ruas-ruas
tulang vertebra. Celah tersebut dinamakan foramina intervertebrelia.
Seluruh saraf spinal merupakan saraf campuran karena mengandung
serat-serat eferen yang membawa impuls baik sensorik maupun motorik.
Mendekati medula spinalis, serat-serat eferen memisahkan diri dari serat
–serat eferen. Serat eferen masuk ke medula spinalis membentuk akar
belakang (radix dorsalis), sedangkan serat eferen keluar dari medula
spinalis membentuk akar depan (radix ventralis). Setiap segmen medula
spinalis memiliki sepasang saraf spinal, kanan dan kiri. Sehingga dengan
demikian terdapat 8 pasang saraf spinal servikal, 12 pasang saraf spinal
torakal, 5 pasang saraf spinal lumbal, 5 pasang saraf spinal sakral dan
satu pasang saraf spinal koksigeal. Untuk kelangsungan fungsi integrasi,
terdapat neuron-neuron penghubung disebut interneuron yang tersusun
sangat bervariasi mulai dari yang sederhana satu interneuron sampai
yang sangat kompleks banyak interneuron. Dalam menyelenggarakan
fungsinya, tiap saraf spinal melayani suatu segmen tertentu pada kulit,
yang disebut dermatom. Hal ini hanya untuk fungsi sensorik. Dengan
demikian gangguan sensorik pada dermatom tertentu dapat memberikan
gambaran letak kerusakan.
Dibedakan 2 berkas saraf yaitu saraf eferen somatik dan eferen viseral.
Saraf eferen somatik : membawa impuls motorik ke otot rangka yang
menimbulkan gerakan volunter yaitu gerakan yang dipengaruhi
kehendak. Saraf eferen viseral : membawa impuls mototrik ke otot polos,
otot jantung dan kelenjar yang menimbulkan gerakan/kegiatan
involunter (tidak dipengaruhi kehendak). Saraf-saraf eferen viseral
dengan ganglion tempat sinapnya dikenal dengan sistem saraf otonom
yang keluar dari segmen medula spinalis torakal 1 – Lumbal 2 disebut
sebagai divisi torako lumbal (simpatis). Serat eferen viseral terdiri dari
eferen preganglion dan eferen postganglion. Ganglion sistem saraf
simpatis membentuk mata rantai dekat kolumna vertebralis yaitu
sepanjang sisiventrolateral kolumna vertabralis, dengan serat
preganglion yang pendek dan serat post ganglion yang panjang. Ada tiga
ganglion simpatis yang tidak tergabung dalam ganglion paravertebralis
yaitu ganglion kolateral yang terdiri dari ganglion seliaka, ganglion
mesenterikus superior dan ganglion mesenterikus inferior. Ganglion
parasimpatis terletak relatif dekat kepada alat yang disarafinya bahkan
ada yang terletak didalam organ yang dipersarafi.
Sirkulasi darah pada sistem saraf terbagi atas sirkulasi pada otak dan
medula spinalis. Dalam keadaan fisiologik jumlah darah yang dikirim ke
otak sebagai blood flow cerebral adalah 20% cardiac out put atau
1100-1200 cc/menit untuk seluruh jaringan otak yang berat normalnya
2% dari berat badan orang dewasa. Untuk mendukung tercukupinya
suplai oksigen, otak mendapat sirkulasi yang didukung oleh pembuluh
darah besar.
Medula spinalis mendapat dua suplai darah dari dua sumber yaitu: 1)
arteri Spinalis anterior yang merupakan percabangan arteri vertebralis,
2) arteri Spinalis posterior, yang juga merupakan percabangan arteri
vertebralis.
1. Sebagai bantalan otak agar terhindar dari benturan atau trauma pada
kepala
a. PH : 7,31
g. Glukosa : 54 – 80 mg%
h. SGOT : 0 - 19 unit
i. LDH : 8 – 50 unit
– Prealbumin : 4,6 %
– Albumin : 49,5%
• Sel : 1 - 5 limposit/mm3
Refrensi :
1. Neuroanatomi Klinik, Snell, EGC, 2007
Berbagi
Posting Komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
Teuku Akmal Kausar
Lihat profil lengkapku