You are on page 1of 18

PANDUAN PENUGASAN

CRITICAL APPRAISAL
JURNAL DIAGNOSTIK &
PROGRAM PENGENALAN KLINIK

BLOK MASALAH PADA DEWASA II (3.5)

TA 2017-2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 1


Penugasan Evidence Based Medicine (EBM)
Blok 3.5 Masalah pada Dewasa II

A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan dan
kedokteran begitu pesatnya. Disisi lainnya, permasalahan kesehatan semakin kompleks,
diselesaikan dengan pendekatan individu, keluarga dan masyarakat. Mahasiswa kedokteran
dituntut untuk memiliki kemampuan life long learner. Selepas dari pendidikan formal di
fakultas kedokteran, kewajiban mencari dan mengupdate ilmu adalah hal yang tidak dapat
dihindari. Diperlukan skill yang cukup untuk mengakses dan menggunakan dengan baik
evidence yang ada.
Penugasan EBM Critical Appraisal on Diagnostic merupakan tugas individu, setiap
mahasiswa dalam kelompok tutorial akan mendapatkan kasus/permasalahan terkait public
health. Berdasarkan kasus yang diperoleh, mahasiswa membuat pertanyaan yang spesifik,
searching best evidence dan melakukan critical appraisal terhadap evidence yang diperoleh.

B. Tujuan penugasan
1. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip dan tahapan evidence based dalam menyelesaikan
masalah kesehatan dewasa terutama terkait dengan pemanfaatan pemeriksaan fisik
maupun penunjang terkait masalah gangguan kesehatan pada dewasa.
2. Mahasiswa dapat membuat pertanyaan spesifik sesuai kasus yang diperoleh yang
mengandung komponen PICO (patien/problem, intervention, comparisson dan outcome)
3. Mahasiswa dapat mencari best evidence sesuai PICO yang dibuat
4. Mahasiswa dapat melakukan critical appraisal untuk menilai artikel jurnal diagnostik

C. Membuat pertanyaan spesifik


Tahap pertama dalam EBPH adalah membuat pertanyaan spesifik (Asking) yang
terdiri atas komponen PICO, seperti contoh berikut :
1. Population/problem: Pasien hemodialisa
2. Intervention: Pemeriksaan urinalisis
3. Comparison: Pemeriksaan kultur urin
4. Outcome: penegakan diagnosis Infeksi Saluran Kemih
Contoh Formulasi Pertanyaan PICO :
Pada pasien hemodialisa, bagaimanakah performa pemeriksaan urinalisis
dibandingkan kultur urin dalam penegakan diagnosis ISK?

Berikut ini beberapa contoh formulasi pertanyaan lain dalam diagnostic study:
1. Apakah penggunaan magnetic resonance venogram lebih baik daripada venogram
konvensional dalam mendeteksi adanya deep vein thrombosis (DVT) pada populasi
geriatri?
2. Bagaimanakah sensisitifitas dan spesifisitas pemeriksaan darah samar feses dan CEA
dalam mendeteksi adanya Ca colon?
3. Apakah IL-6 memiliki kemampuan diagnosis yang baik dalam memprediksi komplikasi
paska operasi bedah tulang pada pasien dewasa?

D. SEARCHING BEST EVIDENCE

2 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)


Tahapan EBM selanjutnya adalah mendapatkan (acquire) best evidence. Diutamakan
yang artikel yang memiliki level of evidence yang lebih tinggi. Jurnal publikasi 10 tahun
terakhir (2008 ke atas). Jurnal harus diacc oleh tutor.

Tips :
Untuk searching diagnostic study, dapat ditambahkan kata-kata berikut dalam key word
pencarian literatur : Sensitivity, specificity, predictive value, screening, diagnostic/diagnosis,
detection.

E. CRITICAL APPRAISAL

Tahap selanjutnya adalah melakukan telaah jurnal dengan menilai aspek validitas,
importancy, dan applicability dari evidence/jurnal yang diperoleh.

F. FORMAT LAPORAN
1. Halaman Judul
2. Kasus
3. Rumusan PICO & Formulasi pertanyaan
4. Pencarian literatur (gunakan PICO, sinonim,bolean, keyword, additional word yang
sesuai, tampilkan screen shoot cara pencarian jurnal)
5. Ringkasan isi jurnal
6. Critical appraisal (untuk penyeragaman menggunakan form CASP on Diagnostic
Study)
7. Lampiran jurnal yang didapat

 Laporan diketik dengan spasi 1,5, kertas HVS ukuran A4 / 70 gram dengan huruf
Times New Roman ukuran huruf 12
 Sampul laporan PPK berwarna biru (mika)

G. PENILAIAN
Penilaian Penugasan EBM adalah laporan dan presentasi.
Penilaian akan menjadi NOL jika kemudian terbukti melakukan tindakan plagiasi.

Teknis Pelaksanaan :
- Mahasiswa diberikan 6 kasus pengantar. Mahasiswa dipersilahkan membagi 1 kasus
untuk 2-3 mahasiswa dalam tiap kelompok tutorial.
- Mahasiswa diharapkan segera mencari jurnal berdasarkan kasus yang diperoleh dan
dikonsulkan kepada tutor.
- Judul jurnal yang telah di acc oleh tutor segera dituliskan dalam form rekap untuk
tiap kasus yang disiapkan di Ruang Tutor dan foto kopi abstraknya dikumpulkan
dalam box yang telah disediakan (tuliskan nama anggota kelompok & no kelompok
tutorial pada foto kopi abstrak).
- Jurnal asli yang telah diacc dilampirkan dalam laporan.
- Mahasiswa harap melihat judul yang sudah dituliskan oleh mahasiswa sebelumnya.
Apabila ada kesamaan judul maka mahasiswa berikutnya harus mencari judul jurnal
yang lain.
- Konsul Jurnal dan pelaporan dalam form rekap di Ruang Tutor dapat dilakukan hari
Senin-Jumat, 7-11 Mei 2018.
- Pengumpulan Laporan dilakukan paling lambat hari Jumat, 25 Mei 2018.
- Presentasi penugasan dilakukan pada hari Rabu-Kamis, 30-31 Mei 2018.

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 3


4 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)
KASUS PENGANTAR

1. Ibu A, 45 tahun, seorang kader Posyandu di Kelurahan Sukamaju


mengikuti pelatihan pengukuran pemeriksaan tekanan darah yang diadakan oleh
mahasiswa KKN bekerja sama dengan Puskesmas setempat. Program ini dilakukan atas
saran dari Puskesmas karena angka kunjungan pasien Hipertensi dari Kelurahan
tersebut lebih tinggi dibanding wilayah lain. Ibu A merasa kesulitan untuk
mendengarkan bunyi denyut nadi menggunakan stetoskop dan menanyakan pada
dokter puskesmas tentang penggunaan tensimeter digital yang lebih mudah cara
pemakaiannya, apakah tensimeter digital cukup baik dibandingkan tensimeter raksa
untuk proses pemeriksaan pada pasien. Ibu A pernah melihat ada alat yang dapat
digunakan pada pergelangan tangan atau pada lengan dengan berbagai merk di apotik.

2. Bpk Y, 50 tahun datang ke poliklinik dokter mengeluhkan batuk


berdahak kadang disertai darah sejak 3 bulan yang lalu. Kadang sampai terasa sakit
dada dan sesak nafas. Pasien memiliki riwayat penyakit TB terdiagnosis 5 tahun yang
lalu. Saat itu pasien sudah mengkonsumsi obat rutin dari Puskesmas selama 6 bulan
namun setelah itu tidak kontrol kembali. Dokter mencurigai kemungkinan pasien
mengalami kekambuhan penyakit TB serta adanya kemungkinan resistensi terhadap
pengobatan yang diberikan pertama kali. Dokter meminta pasien melakukan
serangkaian pemeriksaan diantaranya meliputi pemeriksaan rontgen thoraks,
pemeriksaan dahak untuk mikroskopis BTA, kultur dengan LJ dan Gene Expert.
Doktermenyampaikan bahwa pemeriksaan kultur akan memakan waktu yang cukup
lama. Pasien bertanya kepada dokter apakah semua pemeriksaan harus dilakukan,
ataukah bisa dipilih beberapa diantaranya. Pasien juga menanyakan ke laboratorium
adanya kemungkinan pemeriksaan kultur lain yang dapat memberikan hasil yang lebih
cepat.

3. Dalam suatu diskusi antar tenaga medis dibahas kasus seorang


pasien berusia 18 tahun datang ke dokter mengeluhkan demam dan nyeri perut sebelah
kanan bawah sejak 2 hari yang lalu. Tidak ada keluhan BAB dan BAK. Hasil pemeriksaan
fisik menunjukkan tekanan darah 120/80, denyut nadi 95 x/menit, frekuensi napas 24
x/menit, suhu 38,5 0C. Pe meriksaan thoraks dalam batas normal, palpasi abdomen
nyeri pada titik Mc Burney (+). Pasien diduga mengalami appendisitis dan meminta
pemeriksaan penunjang hematologi rutin untuk melihat adanya peningkatan lekosit
atau jenis lekosit seperti netrofilia, serta pemeriksaan radiologi abdomen dengan
kontras (appendicogram) dan USG abdomen. Dokter ingin mengetahui lebih lanjut peran
pemeriksaan tersebut atau pun kemungkinan adanya pemeriksaan penunjang lain
dalam mengarahkan diagnosis pasien dengan nyeri abdomen dan pasien suspek
appendisitis.

4. Seorang pasien perempuan berusia 50 tahun datang dengan


keluhan nyeri perut kanan atas. Nyeri hilang timbul. Tidak ada keluhan BAB dan BAK.
Pasien suka mengkonsumsi gorengan dan makanan bersantan. Hasil pemeriksaan fisik
menujukkan Murphy sign (+). Dokter merencanakan pemeriksaan lanjutan
laboratorium, diantaranya ALP (alkali phospatase) dan GGT (gamma glutamil
trasnferase), serta pemeriksaan radiologi (rontgen dan USG) untuk melihat apakah
terjadi radang atau terdapat batu di saluran empedu pasien. Suami pasien menanyakan

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 5


apakah dari pemeriksaan fisik saja tidak cukup untuk menegakkan diagnosis, sejauh
mana kemampuan pemeriksaan laboratorium atau radiologi abdomen dalam
menegakkan penyakit pasien.

5. Seorang dokter baru di UGD berencana merujuk pasien untuk


menjalani pemeriksaan laboratorium karena menduga pasien tersebut terkena demam
typhoid. Dokter membaca form permintaan laboratorium dan melihat adanya pilihan uji
widal, rapid Salmonella Tp test, Typhidot dan Tubex TF. Dokter meminta pemeriksaan
darah rutin dan uji widal sebagai pemeriksaan awal. Dokter tersebut kemudian
melakukan pencarian literatur karena ingin mengetahui lebih lanjut tentang kemaknaan
pemeriksaan lain yang ada dalam form tersebut dalam membantu menegakkan
diagnosis demam typhoid.

6. Seorang wanita 30 tahun mengeluh nyeri pada ulu hati. Keluhan


sudah dirasakan sejak 1 tahun terakhir ini. Kambuh-kambuhan. Pasien dulu sudah
pernah periksa ke dokter dan dikatakan sakit maag. Pasien sering beli obat sendiri di
warung untuk mengatasi keluhannya namun masih saja sering kambuh. Dokter
menduga terjadi gastritis atau ulkus gaster pada pasien dan mempertimbangkan
beberapa alternatif pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien untuk
memastikan hal tersebut, diantaranya pemeriksaan serologi (Ig M anti H pylori) untuk
memastikan apakah ada infeksi H pylori, urea breath test, atau endoskopi.

6 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)


PENUGASAN
PROGRAM PENGENALAN KLINIK (PPK)

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 7


Learning Outcome

Setelah melaksanakan kegiatan PPK, mahasiswa diharapkan dapat


1. Menentukan diagnosis penyakit berdasarkan data klinis pada kasus penyakit di
masyarakat yang merupakan kompetensi dokter umum
2. Menerapkan konsep promotif, preventif dan kuratif pada kasus penyakit yang dilaporkan

Tujuan Belajar

Adapun tujuan belajar PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) adalah:
1. Melakukan anamnesis untuk menggali gejala penyakit.
2. Melakukan pemeriksaan fisik.
3. Menginterpretasikan dan membuat diagnosis banding penyakit dari kasus yang
ditemukan.
4. Membuat usulan penatalaksanaan terhadap kasus penyakit
5. Menulis rekam medis
6. Menerapkan konsep promotif dan preventif terkait kasus penyakit.

Tugas Dan Kewajiban Mahasiswa

Dalam kegiatan PPK ini, mahasiswa ditugaskan untuk mempelajari kasus sesuai dengan
daftar masalah pada blok 3.5 di Puskesmas rawat jalan atau rawat inap secara berkelompok.
Mahasiswa melakukan anamnesis, pemeriksaan dan kunjungan rumah (home visit) untuk
mengetahui kondisi sosial-ekonomi pasien serta melihat dari dekat kondisi lingkungan yang
berpengaruh terhadap penyakit. Selanjutnya mahasisiwa membuat laporan kasus yang
ditemukan sesuai format yang telah ditentukan.

Peranan Puskesmas

Peranan puskesmas dan dokter pembimbing lapangan/ DPL adalah sebagai berikut :
1. Sebagai tempat kegiatan belajar lapangan mahasiswa
2. Sebagai sumber data dan informasi kegiatan
3. Sebagai pendamping kegiatan mahasiswa di lapangan
4. Sebagai pembimbing materi di lapangan

Tempat Kegiatan

Puskesmas yang dipergunakan sebagai wahana pendidikan dalam Program Pengenalan


Klinik Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) adalah:
1. Puskesmas Seyegan
2. Puskesmas Godean I
3. Puskesmas Godean II
4. Puskesmas Gamping I
5. Puskesmas Gamping II
6. Puskesmas Mlati I
7. Puskesmas Mlati II
8. Puskesmas Depok I
9. Puskesmas Depok II
10. Puskesmas Depok III
11. Puskesmas Ngemplak I
12. Puskesmas Ngemplak II
13. Puskesmas Ngaglik I
14. Puskesmas Ngaglik II
15. Puskesmas Minggir

8 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)


16. Puskesmas Tempel I
17. Puskesmas Tempel II
18. Puskesmas Turi
19. Puskesmas Pakem
20. Puskesmas Berbah
21. Puskesmas Kalasan
22. Puskesmas Moyudan
23. Puskesmas Sleman
24. Puskesmas Cangkringan
25. Puskesmas Prambanan
26. Puskesmas Salam
27. Puskesmas Ngluwar

Waktu Kegiatan

Kegiatan PPK dilaksanakan pada minggu ketiga Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II), yaitu
tanggal 9 Mei 2018.

Pembagian Lokasi dan Kelompok.


1. Puskesmas Seyegan : Kelompok 1A dan 1B
2. Puskesmas Godean I : Kelompok 1C dan 2A
3. Puskesmas Godean II : Kelompok 2B dan 2C
4. Puskesmas Gamping I : Kelompok 3A dan 3B
5. Puskesmas Gamping II : Kelompok 3C dan 4A
6. Puskesmas Mlati I : Kelompok 4B dan 4C
7. Puskesmas Mlati II : Kelompok 5A dan 5B
8. Puskesmas Depok I : Kelompok 5C dan 6A
9. Puskesmas Depok II : Kelompok 6B dan 6C
10. Puskesmas Depok III : Kelompok 7A dan 7B
11. Puskesmas Ngemplak I : Kelompok 7C dan 8A
12. Puskesmas Ngemplak II : Kelompok 8B dan 8C
13. Puskesmas Ngaglik I : Kelompok 9A dan 9B
14. Puskesmas Ngaglik II : Kelompok 9C dan 10A
15. Puskesmas Minggir : Kelompok 10B dan 10C
16. Puskesmas Tempel I : Kelompok 11A dan 11B
17. Puskesmas Tempel II : Kelompok 11C dan 12A
18. Puskesmas Turi : Kelompok 12B dan 12C
19. Puskesmas Pakem : Kelompok 13A dan 13B
20. Puskesmas Berbah : Kelompok 13C dan 14A
21. Puskesmas Kalasan : Kelompok 14B dan 14C
22. Puskesmas Moyudan : Kelompok 15A dan 15B
23. Puskesmas Sleman : Kelompok 15C dan 16A
24. Puskesmas Cangkringan : Kelompok 16B dan 16C
25. Puskesmas Prambanan : Kelompok 17A dan 17B
26. Puskesmas Salam : Kelompok 17C dan 18A
27. Puskesmas Ngluwar : Kelompok 18B dan 18C

Teknis Pelaksanaan
1. Satu kelompok tutorial dibagi menjadi kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 3-4
mahasiswa.
2. Mahasiswa mendapatkan briefing dari DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) mengenai
kasus sesuai LO pada blok 3.5, epidemiologi serta program Puskesmas.

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 9


3. Setiap kelompok kecil mengambil satu kasus penyakit di Puskesmas dengan bimbingan
DPL. Mahasiswa melakukan anamnesis untuk memperoleh data-data pasien dan riwayat
penyakit, melakukan pemeriksaan fisik dan kunjungan rumah. Laporan disusun sesuai
format yang telah ditentukan.

Daftar Kasus Yang Bisa Dipakai


Penyakit Level Kompetensi
Esential hypertension 4
Angina Pektoris 3B
Myocardial infarction (STEMI, NON STEMI) 3B
Aritmia jantung :
SVT/VT 3B
ATRIAL FIBRILASI 3A
Fibrilasi Ventrikel 3B
Atrial Flutter 3B
VES 3A
Heart failure 3B
Rheumatic fever 3A
TBC tanpa komplikasi 4A
Acute Bronkitis 4A
Bronkial asma 4A
Status asmaticus 3B
Lung emphysema 3A
Bronchiectasis 3A
PPOK/COPD 3B
SARS 3B
Pneumonia 4A
Pneumothorax 3A
DM tipe 1 dan 2 4A
Hypoglicemia (komplikasi DM) 4A
Ketoasidosis diabetika 3B
Hiperglikemia hiperosmolar state 3B
Goiter 3A
Hyperthyroidism 3A
Hypoparathyroidism 3A
Hepatitis B 3A
Hepatitis A 4A
Enteritis 4A
GERD 4A
Gastritis 4A
Gastric/duodenal ulcer 3A
Typhoid fever 4
Cholesistitis 3B
Irritable bowel syndrome 3A
Diverticulosis/diverticulitis 3A
Colitis 3A
Rectal,anal prolaps 3A
Proctitis 3A
Hemorrhoids 4A
Perianal abcess 3A
Urinary tract infection (UTI) 4A
Acute glomerulonephritis 3A

10 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)


Chronic glomerulonephritis 3A
Pyelonephritis 4A
Renal colic 3A
Urinary stone diseases 3A
Tension headache 4A
Migraine 4A
Trigeminal neuralgia 3A
Cluster headache 3A
SLE 3A

Laporan
1. Pada akhir kegiatan, setiap kelompok kecil (3-4 mahasiswa) membuat laporan kasus
pasien Puskesmas
2. Daftar pustaka minimal 3 textbook, 3-4 jurnal jurnal (sekaligus dapat digunakan
sebagai tugas individu)
3. Laporan diketik dengan spasi 1,5, kertas HVS ukuran A4 / 70 gram dengan huruf
Times New Roman ukuran huruf 12
4. Sampul laporan PPK berwarna biru (mika)
5. Pengumpulan laporan final (sudah dijilid) paling lambat tanggal 4 Juni 2018
(PPK Puskesmas) pada saat Tutorial.

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 11


Format Laporan PPK Puskesmas
BAB I
OVERVIEW PENYAKIT
(Maximal 1 halaman)

BAB II
BERKAS KESEHATAN

II.1. BERKAS KESEHATAN KELUARGA


A. IDENTITAS
I. KEPALA KELUARGA II. PASANGAN
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis :
Kelamin
4. Status :
Perkawinan
5. Agama :
6. Suku :
Bangsa
7. Pendidikan :
8. Pekerjaan :
9. Alamat :
Lengkap

PROFIL KELUARGA
No Nama Umur Pend Perkerjaan Hub Kelg Status Ket.
perkawinan Kesehatan
1
2
3
4
5
6
7
8

GENOGRAM

B. DENAH RUMAH DARI PUSKESMAS

C. EKONOMI KELUARGA
1. Rumah (permanen, semi permanen, rumah sangat
sederhana)
2. Barang mewah (TV, Video, AC, Kulkas, Setrika listrik,
dll)
3. Daya Listrik

12 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)


4. Lain-lain
 Penghasilan keluarga perbulan
 Pengeluaran keluarga perbulan

D. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA


1. Pelayanan promotif dan preventif bayi dan balita
2. Pembinaan kesehatan anggota keluarga lainnya
3. Pelayanan pengobatan
4. Jaminan kesehatan

E. POLA MAKAN KELUARGA


Bayi
Balita
Anak
Dewasa
Usia Lanjut

F. AKTIVITAS KELUARGA / PENGISIAN WAKTU LUANG


1. Aktivitas Fisik

2. Aktivitas Mental

G. LINGKUNGAN
1. Lingkungan fisik rumah asal
- luas bangunan
- ventilasi dan cahaya
- limbah dan jamban
- tempat bermain
- sumber air bersih
2. Lingkungan sosial rumah asal

3. Lingkungan fisik tempat kerja

4. Lingkungan sosial tempat kerja

H. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

I. PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN PADA KELUARGA/LINGKUNGAN

J. PENATALAKSANAAN MASALAH KESEHATAN KELUARGA

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 13


II. 2. BERKAS KESEHATAN PASIEN
IDENTITAS
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Pasien datang sendiri /rujukan
Waktu kunjungan awal
Alamat

RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAAN FISIK
Tinggi badan
Berat badan
Nadi
Nafas
Suhu
Tekanan darah
Keadaan umum
Status gizi
Mata

Mulut

THT

Leher

Jantung

14 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)


Paru

Abdomen

Ekstremitas

Palpasi arteri radialis

Hasil pemeriksaan penunjang

DAFTAR MASALAH PASIEN


MASALAH SAAT TIMBUL RENCANA TINDAKAN

DIAGNOSIS KERJA:

PENATALAKSANAAN
MASALAH NON FARMAKOLOGI EDUKASI
FARMAKOLOGI

RENCANA TINDAK LANJUT/FOLOW UP

BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis data identitas
B. Analisis RPS, RPD, RPK
C. Analisis pemeriksaan fisik (dan pemeriksaan penunjang jika ada)
D. Analisis diagnosis
E. Analisis terapi
F. Analisis prognosis
Seluruh analisis didasarkan atas data pasien dan referensi. Referensi dituliskan
sumbernya. Harap diingat kembali materi penulisan ilmiah pada Blok 1.1. dan 2.7

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 15


DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (foto rontgen, hasil BTA, foto rumah, foto pasien dengan editing dll)

16 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)


Lampiran . Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

Kegiatan Program Pengenalan Klinik di Puskesmas:

A. Kasus :
B. Nama Anggota Kelompok :
1. _______________________________________(NIM : )
2. _______________________________________(NIM : )
3. _______________________________________(NIM : )
4. _______________________________________(NIM : )
C. Lokasi PPK :
D. Waktu pelaksanaan PPK :
E. Waktu pelaksanaan Home Visit :

Menyatakan bahwa kasus yang kami pilih telah disetujui dan didiskusikan bersama Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL).

Sleman/Magelang, Mei 2018

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan

(____________________________________)
Nama Lengkap dan cap instansi

PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) 17


Penilaian Terhadap Mahasiswa (Assessment)

Nilai kegiatan PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II) merupakan 10% dari nilai Blok 3.5
(Masalah pada Dewasa II). Penilaian PPK terhadap mahasiswa meliputi:
1. Penilaian laporan
Nilai laporan terdiri atas laporan kegiatan Puskesmas (kelompok) dan critical appraissal
jurnal terapi yang diberi bobot masing-masing 25%.
2. Penilaian presentasi kasus dan jurnal
Presentasi merupakan kegiatan individu yang diberi bobot masing-masing 25%.

KETERANGAN :

1. Apabila diketahui mahasiswa melakukan plagiasi laporan, maka nilai laporan NOL
2. Presentasi dilakukan 2 hari, jika salah satu hari tidak hadir tanpa keterangan, maka nilai
presentasi NOL
3. Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran etika ketika proses kegiatan PPK maka nilai
PPK NOL

18 PPK Blok 3.5 (Masalah pada Dewasa II)

You might also like