Professional Documents
Culture Documents
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Nyeri (akut) berhubungan Klien akan menyatakan Mandiri
iskemia miokard sekunder nyeri hilang atau terkontrol 1. Kaji keluhan Data tersebut membantu
terhadap ketidakseimbangan dengan criteria : pasien mengenai nyeri dada, menentukan penyebab dan efek
suplai oksigen dan kebutuhan - Ekspresi wajah meliputi : lokasi, durasi nyeri dada serta merupakan garis
oksigen miokard, ditandai nampak rileks dan faktor yang dasar untuk membandingkan
dengan: - Skala nyeri 0-1 mempengaruhinya. gejala pasca terapi.
Data Subyektif : - Klien dapat
- Klien mengatakan nyeri istirahat dengan nyaman Sebagai data dalam melakukan
dada sebelah kiri tembus - Klien mampu 2. Pantau intervensi selanjutnya
belakang mendemonstrasikan karakteristik nyeri (verbal,
- Klien mengatakan nyeri teknik relaksasi nafas non verbal, dan respon
dirasakan seperti tertimpa dalam dengan baik hemodinamik Penurunan curah jantung (yang
beban berat dan dada terjadi selama periode iskemia
seperti diremas. 3. Observasi gejala miokard) merangsang sistem saraf
- Analisa simptom yang berhubungan (dispneu, simpatis/parasimpatis,
(P,Q,R,S,T) mual/muntah, pusing, menyebabkan berbagai rasa
P: banyak bergerak dan palpitasi, keinginan sakit/sensasi dimana pasien tidak
banyak bicara. berkemih). dapat mengidentifikasi apakah
Q: sangat dirasakan, berhubungan dengan episode
tidak dapat melakukan angina.
aktifitas.
R: dada sebelah kiri Untuk mengetahui adanya
tembus belakang. hipotensi/depresi pernapasan
S: skala sedang (4 pada 4. Observasi tanda akibat pemberian terapi, sehingga
0-10) vital sebelum dan sesudah mencegah terjadinya kerusakan
T: Tiba-tiba, 2 kali pemberian pengobatan. miokard yang lebih lanjut
dalam 24 jam selama3-
7 menit
Nyeri dan penurunan curah
jantung dapat merangsang sistem
16
saraf simpatis untuk
Data Obyektif : 5. Anjurkan klien mengeluarkan sejumlah besar
- Ekspresi wajah meringis untuk memberitahu perawat norefineprin, yang menegakkan
- Nyeri skala sedang (6 pada dengan cepat bila terjadi agregasi trombosit dan
0-10) nyeri dada. mengeluarkan tromboxane A2. ini
- Tampak mengelus dadanya vasokonstriktor paten yang
bila sakit menyebabkan spasme arteri
- Hasil EKG: ST depresi Di koroner yang dapat mencetus
lead I, aVL, V2 – V6 mengkomplikasi dan atau
- T inverted lead I, aVL, V2 memperlama serangan angina
– V6 memanjang. Nyeri tak bisa
ditahan menyebabkan respons
vasovagal, menurunkan tekanan
darah dan frekuensi jantung
19
DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2 Penurunan curah jantung Klien akan melaporkan Curah Mandiri
berhubungan dengan gangguan Jantung adekuat dengan kriteria 1. Pantau tanda-tanda Takikardi dapat terjadi
kontraktilitas sekunder : vital karena nyeri, cemas,
ketidakseimbangan suplai - Bunyi jtg I dan II hipoksemia dan menurunnya
oksigen dan kebutuhan oksigen murni curah jantung. Perubahan juga
miokard, ditandai dengan: - Tidak ada bunyi terjadi karena (hipertensi atau
Data Subjektif : napas hipotensi) karena respon
- Klien mengeluh sesak napas tambahan jantung.
- Klien mengatakan badannya - Irama dan frekuensi
terasa lemah dan cepat lelah jantung reguler
- Klien mengatakan kadang - Nadi perifer teraba 2. Evaluasi status mental Menurunkan perfusi otak
merasa pusing. kuat catat terjadinya bingung dan dapat menghasilkan
Data Objektif : - Sesak disorientasi perubahan sensorium.
- Klien tampak sesak dan berkurang/hilang
lemah - Akral teraba hangat
- Akral dingin - SPO2 99 – 100% 3. Catat warna kuliit dan Sirkulasi perifer menurun
- CRT: 3 detik adanya kualitas nadi. bila curah jantung menurun,
- Hasil EKG: I, aVL, V2 – V6 membuat kulit pucat dan
- T inverted lead I, aVL, V2 – menurunnya kekuatan nadi
V6 perifer
- Hasil Echo: EF = 32%
- SPO2 = 82% 4. Auskultasi bunyi napas S3 dan S4, krekels terjadi
dan bunyi jantung. dengan dekompensasi jantung
Dengarkan murmur. atau beberapa obat
(khususnya penyekat beta).
Terjadinya murmur dapat
menunjukkan katup karena
nyeri dada contoh stenosis
serta, stenosis mitral, atau
ruptur otot papiliar.
Kolaborasi
10. Berikan oksigen sesuai Meningkatkan sediaan
kebutuhan oksigen untuk kebutuhan
miokard untuk memperbaiki
kontraktilitas, menurunkan
iskemia, dan kadar asam
laktat.
21
11. Berikan obat sesuai Berperan dalam mencegah
indikasi. dan menghilangkan iskemia
Penyekat saluran kalsium pencetus spasme arteri
koroner dan menurunkan
tahanan vaskuler, sehingga
menurunkan tekanan darah
dan kerja jantung.
Penyekat beta Obat ini menurunkan kerja
jantung dengan menurunkan
frekuensi jantung dan tekanan
darah sistolik.
22
DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
3. Intoleran aktifitas berhubungan Klien toleran terhadap aktifitas 1. Kaji tingkat kemampuan Mengetahui kebutuhan
dengan ketidak seimbangan dengan kriteria : pasien untuk berpindah perawatan
antara suplai O2 miocard dan - dari tempat tidur, berdiri,
kebutuhan, ditandai dengan: Vital sign dalam batas normal ambulasi, dan melakukan
Data subyektif : pada saat beraktivitas aktifitas hidup sehari-hari.
- Klien mengatakan sesak -
bertambah jika banyak Klien mampu memenuhi 2. Kaji respon emosi, sosial,
bergerak. kebutuhan ADLnya secara dan spiritual terhadap Mengetahui kebutuhan
- Klien mengatakan badannya mandiri aktivitas perawatan
terasa lemah dan cepat lelah -
- Klien mengatakan kadang Klien mampu mengidentifikasi 3. Catat frekuensi, irama
merasa pusing aktivitas yang sesuai jantung serta perubahan Aktifitas akan
Data Obyektif : dengan kemampuannya TD sebelum, dan sesudah meningkatkan kontraktilitas
- Klien tampak lemah aktifitas jantung sehingga jantung
- ADL dibantu oleh keluarga akan bekerja ekstra untuk
dan perawat. memenuhi kebutuhan O2
jaringan lainnya
23
7. Hindari menjadwalkan
pelaksanaan aktivitas Menghemat energi
selama periode istrahat
9. Rencanakan aktivitas
bersama pasien dan Menghemat energi
keluarga untuk
meningkatkan kemandirian
dan ketahanan, sebagai
contoh:
Anjurkan periode untuk
istrahat dan aktifitas
secara bergantian
Buat tujuan yang
sederhana, realistik, dan
dapat dicapai oleh
pasien yang dapat
meningkatkan
kemandirian dan harga
diri.
25