You are on page 1of 16

Bab 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini terdiri dari 180 orang mahasiswa


kepaniteraan klinik yang berasal dari RSGM FKG USU. Karakteristik responden
meliputi jenis kelamin dan waktu menjalani kepaniteraan klinik. Berdasarkan
jenis kelamin diperoleh responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu
sebanyak 130 orang (72.2%) dan jenis kelamin laki-laki 50 orang (27.8%).
Berdasarkan waktu lamanya menjalani klinik, diketahui bahwa waktu menjalani
klinik paling banyak hingga paling sedikit adalah waktu 1,5 tahun (32.8%), 2
tahun (58.3%), 2,5 tahun (7.8%) dan 3 tahun (1.1%).

Tabel 4. Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan waktu


menjalani klinik.

No Karakteristik n(%)
1 Jenis kelamin
Laki-laki 50(27.8)
Perempuan 130(72.2%)
2 Waktu menjalani Klinik
1,5 tahun 59(32.8)
2 tahun 105(58.3)
2,5 tahun 14(7.8)
3 tahun 2(1.1)
Total 180(100)

4.2 Gambaran Umum Pengetahuan tentang Pengunaan Anestesi pada


Anak

Pengetahuan responden tentang pengetahuan pengguanaan anestesi pada


anak ini meliputi 20 pertanyaan. Tindakan perawatan gigi yang memerlukan
anestesi lokal, responden yang mendapat skor 1 sebanyak 2.2%, responden yang
mendapat skor 2 sebanyak 11.7%, responden yang mendapat skor 3 sebanyak
80.6% dan responden yang mendapat skor 4 sebanyak 5.6%.
Hasil penelitian mengenai pengetahuan mahasiswa/i kepaniteraan klinik
mengenai pengunaan anestesi pada anak diperoleh dari beberapa pertanyaan
mengenai anestesi topikal meliputi jenis, konsentrasi, penggunaan dua jenis bahan
anestesi topikal yang berbeda, komplikasi; anestesi lokal meliputi anestesi lokal
yang ideal, jenis dan bahan anestesi, bahan anestesi lokal, volume satu ampul
anestesi lokal yang digunakan pada pelaksanaan anestesi, durasi penyuntikan,
dosis anestesi lokal, ukuran jarum dan panjang jarum yang sesuai untuk
melakukan penyuntikan, teknik anestesi yang digunakan bagi tindakan
pulpektomi vital, perkiraan dosis maksimum anestesi lokal, komplikasi lokal dan
sistemik penggunaan anetesi lokal.

Jenis anestesi topikal yang terbaik diberikan sebelum penyuntikan anestesi


lokal pada anak, dijawab benar sebanyak 50% dan menjawab salah sebnayak
50%. Responden yang menjawab benar mengenai konsentrasi lidokain yang
diberikan untuk aplikasi topikal dalam bentuk gel sebanyak 39.4% dan responden
menjawab salah sebanyak 60.6%. Penggunaan dua jenis bahan anestesi topikal
yang berbeda dalam waktu bersamaan dijawab benar sebanyak 63.3% dan
menjawab salah sebanyak 39.7%. Komplikasi pemberian anestesi topikal pada
anak, dijawab benar sebanyak 35% dan menjawab salah sebanyak 65%.

Pertanyaan mengenai anestesi lokal ideal yang paling tepat adalah


sebanyak 92.2% dan anestesi lokal ideal yang kurang tepat sebnayak 7.8%.
Pertanyaan pengetahuan mengenai jenis anestesi lokal yang bukan termasuk
golongan Ester dijawab dengan benar oleh responden sebanyak 35% dan
menjawab salah sebanyak 65%. Pernyataan yang benar dari responden mengenai
bahan anestesi efek yang jangka panjang sebanyak 33.9% dan responden yang
menjawab salah sebanyak 66.1%. Pertanyaan mengenai bahan anestesi lokal yang
paling sering digunakan pada anak sebanyak 61.1% menjawab benar dan
responden yang salah sebanyak 38.9%. Pertanyaan mengenai volume satu ampul
anestesi lokal selain 1,8 ml yang digunakan pada pelaksanaan anestesi, responden
yang benar sebanyak 31.7% dan responden yang menjawab salah sebanyak
68.3%.
Pertanyaan mengenai waktu yang paling tepat diperlukan untuk
menghitung dosis anestesi lokal yang akan disuntikkan adalah sebanyak 30% dan
waktu yang kurang tepat sebanyak 70%. Persentase pengetahuan responden yang
menjawab dengan benar mengenai faktor yang paling penting untuk menghitung
dosis anestesi lokal yang akan disuntikkan adalah 69.4% dan menjawab dengan
salah adalah 30.6%. Pertanyaan mengenai ukuran jarum dan panjang jarum yang
sesuai untuk melakukan teknik submukus infiltrasi, responden yang benar
sebanyak 56.1% dan responden yang salah sebanyak 43.9%. Pernyataan yang
benar dari responden mengenai larutan anestesi lokal yang cukup untuk teknik
submukus infiltrasi sebanyak 45% dan responden yang menjawab yang salah
sebanyak 55%.

Pertanyaan mengenai ukuran jarum dan panjang jarum yang digunakan


untuk teknik anestesi blok mandibular dijawab dengar benar oleh responden
sebanyak 41.7% dan responden yang menjawab yang salah sebanyak 58.3%.
Responden ysng menjawab benar mengenai dosis maksimum larutan anestesi
lokal bagi anestesi intraligamen sebanyak 42.8% dan responden menjawab salah
sebanyak 57.2%. Teknik anestesi yang benar digunakan bagi tindakan pulpektomi
vital pada gigi 85 sebanyak 40% dan mahasiswa kepaniteraan klinik yang
memilih teknik anestesi yang salah bagi tindakan pulpektomi vital pada gigi 85
sebanyak 60%.

Pertanyaan pengetahuan mengenai perkiraan dosis maksimum anestesi


yang bisa diberikan kepada anak dijawab dengan benar oleh responden sebanyak
53.9% dan menjawab salah sebanyak 46.1%. Pertanyaan mengenai komplikasi
lokal dari penggunaan anestesi lokal pada anak, responden yang menjawab
dengan benar adalah 67.8% dan responden yang menjawab salah adalah 32.2%.
Pertanyaan mengenai komplikasi sistemik dari penggunaan anestesi lokal pada
anak dijawab benar oleh responden sebanyak 76.1% dan responden yang
menjawab yang salah sebanyak 23.9%.
Tabel 5.

No Pengetahuan n(%)
1 Menurut anda, jenis anestesi topikal yang terbaik
diberikan sebelum penyuntikan anestesi lokal pada
anak?
1. Gel 90(50)
2. Spray 32(17,8)
3. Gel dan spray 55(30,6)
4. Tidak tahu 3(1,7)
2 Menurut anda, konsentrasi lidokain yang diberikan
untuk aplikasi topikal dalam bentuk gel?
1. 2% 72(40)
2. 5% 71(39,4)
3. 10% 26(14,4)
4. Tidak tahu 11(6,1)
3 Menurut anda, bisa tidak penggunaan dua jenis
bahan anestesi topikal yang berbeda dalam waktu
bersamaan?
1. Ya 45(25)
2. Tidak 114(63,3)
3. Ragu-ragu 13(7,2)
4. Tidak tahu 8(4,4)
4 Menurut anda, komplikasi pemberian anestesi
topikal pada anak kecuali?
1. Overdosis 68(37,8)
2. Penekanan Gag-refleks 35(19,4)
3. Parastesis 63(35)
4. Tidak tahu 14(7,8)
5 Menurut Anda, bagaimana anestesi lokal yang
ideal?
1. Bersifat sementara, tidak mengiritasi, mula kerja 166(92,2)
cepat dengan durasi yang memuaskan, stabil
dalam larutan dan dapat disterilkan.
2. Tidak mengiritasi, tidak merusak jaringan saraf 3(1,7)
secara permanen, mula kerjanya lama, larut
dalam air, harga mahal
3. Tidak mengiritasi, mula kerjanya lama, durasi 10(5,6)
kerjanya lama, dapat disterilkan, larut dalam air.
4. Tidak tahu 1(6)
6 Menurut Anda, apa saja jenis anestesi lokal yang
bukan termasuk golongan Ester?
1. Prokain 26(14,4)
2. Artikain 63(35)
3. Benzokain 44(24,4)
4. Tidak tahu 47(26,1)
7 Menurut anda, bahan anestesi yang digunakan
untuk efek jangka panjang?
1. Bupivakain 61(33,9)
2. Artikain 57(31,7)
3. Prilokain 11(6,1)
4. Lidokain 51(28,3)
8 Menurut anda, bahan anestesi lokal yang paling
sering digunakan pada anak?
1. Lidokain 110(61,1)
3. Prilokain 36(20)
2. Mepivakain 16(8,9)
4. Tidak tahu 18(10)
9 Menurut anda, berapa volume satu ampul anestesi
lokal selain 1,8 ml yang digunakan pada
pelaksanaan anestesi ?
1. 1,7 ml 61(33,9)
2. 1,9 ml 57(31,7)
3. 2,8 ml 19(10,6)
4. 2.4 ml 43(23,6)
10 Menurut anda, berapa banyak waktu yang anda
perlu untuk menyuntikkan ampul penuh pada anak?
1. 11-20detik 60(33,3)
2.21-30 detik 47(26,1)
3. 31-60 detik 54(30)
4.≥ 60 detik 19(10,6)
11 Menurut anda, faktor yang paling penting untuk
menghitung dosis anestesi lokal yang akan
disuntikkan?
1. usia 10(5,6)
2. berat badan 125(69,4)
3. estimasi ukuran anak (dari bentuk badan : kurus, 3(17)
sedang, gemuk)
4.BMI 42(23,3)
12 Menurut anda, ukuran jarum dan panjang jarum
yang sesuai untuk melakukan teknik submukus
infiltrasi pada anak?
1. 25 gauge, panjang (32 mm) 12(6,7)
2. 27 gauge, pendek (20 mm) 53(29,4)
3. 30 gauge, super pendek (10 mm) 101(56,1)
4. 32 gauge, super pendek (10 mm) 14(7,8)
13 Menurut anda, berapakah larutan anestesi lokal
cukup untuk teknik submukus infiltrasi pada anak?
1. 0,5-1,0 ml 81(45)
2. 1,0-1,5 ml 77(42,8)
3. 1,5-2,0 ml 22(12,2)
4. 2,5-3,0 ml 0(0)
14 Apa ukuran jarum dan panjang jarum yang
digunakan untuk teknik anestesi blok mandibula
pada anak?
1. 25 gauge, panjang (32 mm) 68(37,8)
2. 27 gauge, pendek (20 mm) 75(41,7)
3. 30 gauge, super pendek (10 mm) 33(18,3)
4. 32 gauge, super pendek (10 mm) 4(2,2)
15 Menurut anda, berapakah dosis maksimum larutan
anestesi lokal dianjurkan untuk anestesi
intraligamen pada anak?
1. 0,2 ml 34(18,9)
2. 0,4 ml 77(42,8)
3. 0,6 ml 30(16,7)
4. Tidak tahu 39(21,7)
16 Menurut anda, seorang anak laki-laki dengan berat
badan 20kg, tinggi badan 112cm, memerlukan
tindakan pulpektomi vital pada gigi 85. Apakah
teknik anestesi yang akan digunakkan oleh anda?
1. Mandibular block, submukus infiltrasi 72(40)
2. Long Buccal Block, submukus infiltrasi 7(3,9)
3. Submukus infiltrasi, intraligamen 86(47,8)
4. Intrapulpa, intraligamen 15(8,3)
17 Berdasarkan pertanyaan nomor 20, berapakah dosis
maksimum anestesi yang bisa diberikan kepada
anak itu jika anetesi yang akan digunakan, lidokain
2%, 1: 100,000, 1 ampul 1,8 ml dan diketahui dosis
maksimum ephinephrine adalah 0,02 mg/ml ?
1. 2 ampul 97(53,9)
2. 2,2 ampul 54(30)
3. 2,5 ampul 23(12,8)
4. 3,0 ampul 6(3,3)
18 Menurut Anda, apa saja komplikasi lokal dari
penggunaan anestesi lokal pada anak?
1. Kegagalan efek anestesi, sakit selama dan setelah 122(67,8)
penyuntikan, jarum patah, infeksi, trauma pada
bibir, paratesis
2. Kegagalan efek anestesi, sakit selama dan setelah 18(10)
penyuntikan, trismus, infeksi, trauma pada bibir,
paratesis
3. Kegagalan efek anestesi, sakit selama dan setelah 34(18,9)
penyuntikan, jarum patah, infeksi, reaksi
sensitifitas, paratesis
4. Tidak tahu 6(3,3)
19 Menurut Anda, apa saja komplikasi sistemik dari
penggunaan anestesi lokal pada anak?
1. Reaksi toksisitas, sinkop, alergi 137(76,1)
2. Reaksi toksisitas, gangguan visual 8(4,4)
3. Reaksi sensitifitas, sakit selama dan setelah 32(17,8)
penyuntikan
4. Tidak tahu 3(1,7)

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Pengunaan


Anestesi pada Anak
No Pengetahuan n(%)
Benar Salah
1 Jenis anestesi topikal yang terbaik diberikan 90(50%) 90(50%)
sebelum penyuntikan anestesi lokal
2 Konsentrasi lidokain yang diberikan untuk 71(39.4%) 109(60.6%)
aplikasi topikal dalam bentuk gel
3 Penggunaan dua jenis bahan anestesi topikal 114(63.3%) 66(39.7%)
yang berbeda dalam waktu bersamaan
4 Komplikasi pemberian anestesi topikal pada 63(35%) 117(65%)
anak
5 Anestesi lokal yang ideal 166(92.2%) 14(7.8%)
6 Jenis anestesi lokal yang bukan termasuk 63(35%) 117(65%)
golongan Ester
7 Bahan anestesi efek yang jangka panjang 61(33.9%) 119(66.1%)

8 Bahan anestesi lokal yang paling sering 110(61.1%) 70(38.9%)


digunakan pada anak
9 Volume satu ampul anestesi lokal selain 1,8 57(31.7%) 123(68.3%)
ml yang digunakan pada pelaksanaan anestesi
10 Waktu yang diperlukan untuk menyuntikkan 54(30%) 126(70%)
ampul penuh pada anak
11 Faktor yang paling penting untuk menghitung 125(69.4%) 55(30.6%)
dosis anestesi lokal yang akan disuntikkan
12 Ukuran jarum dan panjang jarum yang sesuai 101(56.1%) 79(43.9%)
untuk melakukan teknik submukus infiltrasi
13 Larutan anestesi lokal cukup untuk teknik 81(45%) 99(55%)
submukus infiltrasi
14 Ukuran jarum dan panjang jarum yang 75(41.7%) 105(58.3%)
digunakan untuk teknik anestesi blok
mandibular
15 Dosis maksimum larutan anestesi lokal bagi 77(42.8%) 103(57.2%)
anestesi intraligamen
16 Teknik anestesi yang digunakan bagi tindakan 72(40%) 108(60%)
pulpektomi vital pada gigi 85
17 Perkiraan dosis maksimum anestesi yang bisa 97(53.9%) 83(46.1%)
diberikan kepada anak
18 Komplikasi lokal dari penggunaan anestesi 122(67.8%) 58(32.2%)
lokal pada anak
19 Komplikasi sistemik dari penggunaan anestesi 137(76.1%) 43(23.9%)
lokal pada anak

Berdasarkan hasil pertanyaan mengenai pengetahuan di atas, maka dapat


dikategorikan tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik sebagai berikut;
responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 17 orang (9.4%),
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 91 orang (50.6%), tingkat pengetahuan
kurang 72 orang (40%).

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan


Kategori Frekuensi Persentase (%)

Baik 17 9.4%
Cukup 91 50.6%
Kurang 72 40%

4.3 Gambaran Umum Pengalaman Penggunaan Anestesi pada Anak.

Pengalaman responden tentang penggunaan anestesi pada anak yang


meliputi 13 pertanyaan meliputi pernyataan mengenai anestesi topikal yang
meliputi tindakan dan pengaplikasian anestesi topikal sebelum tindakan anestesi;
anestesi lokal meliputi tentang pengurangan rasa sakit saat penyuntikan,
pemberian anestesi bagi tindakan pencabutan gigi, pemilihan bahan anestesi lokal
bagi tindakan penyuntikan anestesi lokal, durasi penyuntikan anestesi lokal, faktor
penentuan dosis anestesi lokal, ukuran jarum dan panjang jarum yang digunakan
bagi teknik submukus infiltrasi dan mandibular blok, lokasi penyuntikan dan
teknik yang digunakan untuk pencabutan gigi, tindakan perawatan gigi yang
diberikan anestesi lokal, serta komplikasi penggunaan anestesi lokal.
Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman tentang Pengunaan
Anestesi Topikal pada Anak
No Pengalaman n(%)
1. Tindakan yang dilakukan sebelum pengaplikasian anestesi
topikal
a. Mengeringkan mukosa sebelum mengaplikasikan 142(78.9%)
bahan anestesi topikal
b. Tanpa mengeringkan mukosa, langsung 15(8.3)
mengoleskan bahan anestesi topikal pada daerah
yang akan disuntik 6(3.3)
c. Mengoleskan bahan anestesi topikal dan tidak
menarik pipi/bibir di daerah penyuntikan 7(9.4)
d. Semua pernah saya lakukan
Pengaplikasian anestesi topikal sebelum tindakan anestesi
2.
lokal 71(39.4)
a. Selalu 70(38.9)
b. Sering 38(21.1)
c. Kadang-kadang 1(0.6)
d. Tidak
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa responden yang menyatakan
pengeringan mukosa harus dilakukan sebelum pengaplikasian bahan anestesi
topikal sebanyak 142 orang (78.9%). Responden yang menyatakan bahwa anestesi
topikal sering diaplikasikan sebelum tindakan penyuntikan anestesi lokal
sebanyak 70 orang (38.9%).

Tabel 8. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman tentang Pengunaan


Anestesi Lokal pada Anak
No Pengalaman n(%)
1. Pengurangan rasa sakit saat penyuntikan
anestesi lokal 90(50.0%)
a. Pemberian bahan anestesi topikal 24(13.3%)
b. Menarik pipi/bibir untuk mengalihkan 7(3.9%)
perhatian anak sehingga mukosa 59(32.8%)
disuntik terlihat.
c. Ujung bevel dari jarum ke arah tulang
d. Semua jawaban atas, saya lakukan
2. Pemberian anestesi bagi tindakan pencabutan
gigi
a. Anestesi topikal (chlor ethyl) 26(14.4%)
b. Anestesi topikal (gel/spray) 45(25.0%)
c. Anestesi topikal dan lokal 102(56.7%)
d. Hanya anestesi lokal 7(3.9%)
3. Pemilihan bahan anestesi lokal bagi tindakan
penyuntikan anestesi lokal
a. Lidokain
b. Mepivakain
c. Articaine
d. Yang tersedia di Instalasi IKGA
4. Durasi penyuntikan anestesi lokal
a. 11 – 20 detik 63(35.0%)
b. 21 – 30 detik 47(26.1%)
c. 31 – 60 detik 51(28.3%)
d. ≥ 60 detik 19(10.6%)
5. Faktor penentuan dosis anestesi lokal
a. usia 11(6.1%)
b. berat badan 119(66.1%)
c. Estimasi ukuran anak (kurus, sedang, 8(4.4%)
gemuk) 42(23.3%)
d. BMI (body mass index)
6. Ukuran dan panjang jarum yang digunakan
bagi teknik submukus infiltrasi
a. 25 gauge, panjang (32 mm) 12(6.7%)
b. 27 gauge, pendek (20 mm) 49(27.2%)
c. 30 gauge, super pendek (10 mm) 103(57.2%)
d. 32 gauge, super pendek (10 mm) 16(8.9%)
7. Ukuran dan panjang jarum yang digunakan
bagi teknik mandibular blok
a. 25 gauge, panjang (32 mm) 51(28.3%)
b. 27 gauge, pendek (20 mm) 104(57.8%)
c. 30 gauge, super pendek (10 mm) 17(9.4%)
d. 32 gauge, super pendek (10 mm) 8(4.4%)
8. Area penyuntikan anestesi lokal bagi
pencabutan gigi 51 atau 61 dengan keadaan
mobiliti 2 21(11.7%)
a. Labial 4(2.2%)
b. Palatal 148(82.2%)
c. Labial dan palatal 7(3.9%)
d. Intraligamen
9. Teknik penyuntikan anestesi lokal yang
digunakan bagi tindakan pulpektomi vital pada
gigi 85 atau gigi 75;
Jawaban
Hanya 1 jawaban (160 orang) 88.8% 72
1. Mandibular Blok, submukus infiltrasi,
2. Long Buccal Block, submukus 1
infiltrasi, 77
3. Submukus infiltrasi, intraligamen 10
4. Intrapulpa, intraligamen

Hanya 2 jawaban (19 orang) 10.6% 1


1. Mandibular Blok, submukus infiltrasi
dan long Buccal Block, submukus
infiltrasi, 11
2. Mandibular Blok, submukus infiltrasi
dan submukus infiltrasi, intraligamen 5
3. Mandibular Blok, submukus infiltrasi
dan intrapulpa, intraligamen 2
4. Submukus infiltrasi, intraligamen dan
intrapulpa, intraligamen

Hanya 3 jawaban (1 orang) 0.6% 1


1. Mandibular Blok, submukus infiltrasi,
submukus infiltrasi, intraligamen dan
intrapulpa, intraligamen
10 Komplikasi penggunaan anestesi lokal yang
dialami;
Jawaban
Hanya 1 jawaban (170 orang) 94.4%
1. Anestesi tidak berhasil 34
2. Jarum patah ketika penyuntikkan 3
3. Infeksi 2
4. Tidak pernah mengalami komplikasi 131

Hanya 2 jawaban ( 9 orang) 5%


1. Anestesi tidak berhasil dan jarum
patah ketika penyuntikkan 9

Hanya 3 jawaban ( 1 orang) 0.6%


1. Anestesi tidak berhasil dan jarum 1
patah ketika penyuntikkan dan infeksi
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa responden yang menyatakan
pemberian bahan anestesi topikal untuk mengurangkan rasa sakit saat penyuntikan
anestesi lokal sebanyak 90 orang (50%). Responden yang menyatakan bahwa
anestesi topikal dan lokal diberikan bagi pencabutan gigi sebanyak 102 orang
(56.7%). Responden yang menyatakan bahan anestesi yang akan dipilih bagi
tindakan penyuntikkan anestesi lokal adalah bahan yang tersedia di Instalasi
IKGA sebanyak 127 orang (70.6%) . Responden yang menyatakan waktu yang
dibutuhkan untuk menyuntikkan satu ampul bahan anestesi lokal adalah 31-60
detik sebanyak 51 orang (28.3%). Responden yang menyatakan bahwa berat
badan menjadi faktor penentuan dosis anestesi pada anak sebanyak 119 orang
(66.1%). Repsonden yang menyatakan ukuran dan panjang jarum digunakan
untuk penyuntikan teknik submukus infiltrasi pada anak adalah 30 gauge, super
pendek (10mm) sebanyak 103 orang (57.2%).
Repsonden yang menyatakan ukuran dan panjang jarum digunakan untuk
penyuntikan teknik mandibular blok pada anak adalah 27 gauge, pendek (20 mm)
sebanyak 104 orang (57.8%). Responden yang menyatakan labial dan palatal
adalah area penyuntikan anestesi lokal bagi pencabutan gigi 51 atau 61 dengan
keadaan mobiliti 2 sebanyak 148 orang (82.2%). Responden yang menyatakan
teknik penyuntikan anestesi lokal yang digunakan bagi tindakan pulpektomi vital
pada gigi 85 atau gigi 75 adalah submukus infiltrasi, intraligamen sebanyak 77
orang (48.1%). Responden yang menyatakan bahwa tidak mengalami komplikasi
ketika penyuntikan anestesi lokal sebanyak 131 orang (77.1%)

Tabel . Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Pengetahuan dan


Pengalaman
No Kesesuaian Pengetahuan dan Pengalaman n(%)

1 Tidak sesuai 79(43,9)

2 Sesuai 101(56,1)

Diketahui jumlah mahasiswa/i dengan kesesuaian pengetahuan dan


pengalaman tidak sesuai sebanyak 79 (43,9%), sementara sesuai sebanyak 101
(56,1%).

4.4 Hasil Analisis Statistik Tingkat Pengetahuan Mahasiswa dengan


Jenis Kelamin

Analisis hubungan variable tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap


penggunaan anestesi pada anak dengan jenis kelamin dilakukan uji Chi-Square
pada derajat kemaknaan 0.05. Hasil analisis statistic menunjukkan hubungan
tingkat pengetahuaan mahasiswa dengan jenis kelamin berada pada p=0,406
menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa
terhadap penggunaan anestesi pada anak dengan jenis kelamin (p>0,05)
Tabel 9. Distribusi hasil analisis statistik tingkat pengetahuan dengan jenis
kelamin
No Tingkat Jenis Kelamin n(%) Total p
Pengetahuan
Laki-laki Perempuan

1 Rendah 18(25) 54(75) 72(100)

2 Sedang 25(27,5) 66(72,5) 91(100) 0,406

3 Tinggi 7(41,2) 10(58,8) 17(100)

4.5 Hasil Analisis Statistik Tingkat Pengetahuan Mahasiswa dengan


Waktu Menjalani Klinik
Analisis hubungan variable tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap
penggunaan anestesi pada anak dengan waktu menjalani klinik dilakukan uji Chi-
Square pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis statistik tingkat pengetahuan
mahasiswa dengan waktu menjalani klinik berada pada p=0,020. Hasil tersebut
menunjukkan ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan mahasiswa
terhadap penggunaan anestesi pada anak dengan waktu menjalani klinik. (p<0,05)

Tabel 10. Distribusi hasil analisis statistik tingkat pengetahuan dengan waktu
menjalani klinik
No Tingkat Waktu menjalani klinik n(%) Total p
Pengetahua
1,5 thn 2 thn 2,5 thn 3 thn
n

1 Rendah 34(47,2) 35(48,6) 2(2,8) 1(1,4) 72(100)

2 Sedang 22(24,2) 59(64,8) 9(9,9) 1(1,1) 91(100) 0.020

3 Tinggi 3(17,6) 11(64,7) 3(17,6) 0(0) 17(100)


4.6 Hasil Analisis Statistik Kesesuaian Pengetahuan dan Pengalaman
Mahasiswa berdasarkan Jenis Kelamin

Analisis hubungan variable kesesuaian pengetahuan dan pengalaman


mahasiswa terhadap penggunaan anestesi pada anak dengan jenis kelamin
dilakukan uji Chi-Square pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis statistik
kesesuaian pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dengan jenis kelamin berada
pada p=0,985. Hasil tersebut menunjukkan tidak terdapat hubungan antara
kesesuaian pengetahuan dan pengalaman mahasiswa terhadap penggunaan
anestesi pada anak dengan jenis kelamin. (p>0,05)

Tabel 11. Distribusi hasil analisis statistik kesesuaian pengetahuan dan


pengalaman mahasiswa berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Kesesuaian Pengetahuan Total p
dan Pengalaman n(%)

Tidak Sesuai
sesuai

1 Laki-laki 22(44) 28(56) 50(100)


0,985
2 Perempuan 57(43,8) 73(56,2) 130(100)

4.7 Hasil Analisis Statistik Kesesuaian Pengetahuan dan Pengalaman


Mahasiswa berdasarkan Waktu Menjalani Klinik

Analisis hubungan variable kesesuaian pengetahuan dan pengalaman


mahasiswa terhadap penggunaan anestesi pada anak dengan waktu menjalani
klinik dilakukan uji Chi-Square pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis
statistik kesesuaian pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dengan jenis
kelamin berada pada p=0,110. Hasil tersebut menunjukkan tidak terdapat
hubungan antara kesesuaian pengetahuan dan pengalaman mahasiswa terhadap
penggunaan anestesi pada anak dengan waktu menjalani klinik (p>0,05)
Tabel 12. Distribusi hasil analisis statistik kesesuaian pengetahuan dan
pengalaman mahasiswa berdasarkan waktu menjalani klinik
No Waktu menjalani Kesesuaian Pengetahuan Total p
klinik (tahun) dan Pengalaman n(%)

Tidak Sesuai
sesuai

1 1,5 24(40,7) 35(59,3) 59(100)

2 2 52(49,5) 53(50,5) 105(100)


0,110
3 2,5 3(21,4) 11(78,6) 14(100)

4 3 0(0) 2(100) 2(100)

4.8 Hasil Analisis Statistik Tingkat Pengetahuan Mahasiswa dengan


Kesesuaian Pengetahuan dan Pengalaman

Analisis hubungan variable tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap


penggunaan anestesi pada anak dengan kesesuaian pengetahuan dan pengalaman
dilakukan uji Chi-Square pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisis statistik
tingkat pengetahuan mahasiswa dengan kesesuaian pengetahuan dan pengalaman
berada pada p=0,325. Hasil tersebut menunjukkan tidak terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap penggunaan anestesi pada anak dengan
kesesuaian pengetahuan dan pengalaman. (p>0,05)

Tabel 13. Distribusi hasil analisis statistik tingkat pengetahuan mahasiswa dengan
kesesuaian pengetahuan dan pengalaman
No Tingkat Kesesuaian Pengetahuan Total p
Pengetahuan dan Pengalaman n(%)

Tidak Tidak
sesuai sesuai

1 Rendah 36(50) 36(50) 72(100)

2 Sedang 35(38,5) 56(61,5) 91(100) 0,325

3 Tinggi 8(47,1) 9(52,9) 17(100)

You might also like