You are on page 1of 4

SEPSIS NEONATORUM

Nama Penyakit/Diagnosis : Sepsis Neonatorum

Definisi : Sindrom klinik yang terjadi akibat invasi mikroorganisme ke dalam aliran
darah
dan timbul pada satu bulan pertama kehidupan. Dibedakan menjadi
sepsis neonatorum awitan dini (SNAD) yang terjadi pada usia ≤ 72 jam
dan sepsis neonatorum awitan lambat (SNAL) terjadi pada usia ≥ 72 jam.

Anamnesis : 1. Faktor risiko mayor infeksi :


 Ketuban pecah > 24 jam
 Ibu demam saat intrapartum suhu > 380C
 Korioamnionitis
 Denyut jantung janin menetap > 160x/menit
 Ketuban berbau
2. Faktor risiko minor infeksi :
 Ketuban pecah > 12 jam
 Ibu demam saat intrapartum suhu > 37,50C
 Nilai Apgar rendah ( menit ke-1 < 5 , menit ke-5 < 7 )
 Bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ) < 1500 gr
 Usia gestasi < 37 minggu
 Kehamilan ganda
 Keputihan yang tidak diobati
 Infeksi Saluran Kemih (ISK) / tersangka ISK yang tidak diobati

Pemeriksaan Fisik : Tanda klinis sepsis neonatorum tidak spesifik dan berhubungan dengan
karakteristik kuman penyebab dan respon tubuh terhadap masuknya
kuman,
seperti:
1. Iregularitas temperatur: hipertermi, hipotermi,
2. Perubahan perilaku: letargi, iritabel
3. Perubahan tonus
4. Kelainan pada kulit: perfusi perifir buruk, sianosis, mottling, pucat,
petikie, rash, ikterus, sklerema
5. Masalah minum: intoleransi minum
6. Masalah saluran cerna: muntah, diare, kembung Masalah
kardiopulmoner: takipnea, takikardia, hipotensi, distress pernafasan
(sesak, retraksi, grunting, sianosis sentral)
7. Masalah metabolik: hipoglikemia, hiperglikemia, metabolik asidosis

Kriteria Diagnosis : 1. Adanya faktor risiko infeksi (minimal 1 risiko infeksi mayor atau
2 risiko infeksi minor)
2. Klinis dan pemeriksaan fisik
a. RR > 60 x/menit, dengan atau tanpa retraksi
b. Instabilitas suhu
c. Capillary reffil time> 3 detik
3. Laboratorium (didapatkan minimal positif pada 2 pemeriksaan dengan
atau tanpa hasil kultur darah yang positif) :
a. Hitung leukosit < 5 atau > 35 x103/L
b. Neutropenia <1,5 x103/L atau Neutrofilia.
c. Procalcitonin ≥ 0,05 ng/mL
d. IT ratio > 0,2
e. Blood smear: vakuolisasi dan atau toxic granule positif
f. Kultur darah dua sisi

Diagnosis Kerja : Spesialis Neonatal

Diagnosis Banding : 1. Meningitis


1. respiratory distress syndrome
2. pneumonia

Pemeriksaan Penunjang : 1. Septic marker


a. Darah rutin: hitung leukosit, neutrofil absolut dan trombosit
b. IT ratio (rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total):
Usia 1 hari 3 hari 7 hari 14 hari 1 bulan
IT Ratio 0,16 0,12 0,12 0,12 0,12

Hitung leukosit (leukositosis), neutrofil absolut, trombosit


(thrombocytopenia) dan IT rasio dilakukan:
1) Pada hari pertama perawatan
2) Bila setelah 72 jam pemberian antibiotik tidak terjadi perbaikan
klinis
3) Pada hari ke 10 setelah pemberian antibiotik
c. CRP
24 jam setelah sepsis CRP meningkat pada hari 2-3 dan menetap
tinggi sampai infeksi teratasi.
d. Prokalsitonin diperiksa bila:
1) Pasien umur ≥ 3 hari
2) Setelah 72 jam pemberian antibiotik bila tidak terjadi perbaikan
klinis.
3) Pada hari ke 10 setelah pemberian antibiotik.
2. Lumbal pungsi bila klinis sepsis muncul pada usia > 72 jam atau kultur
darah positif.
3. Blood smear pada hari pertama perawatan.
Kultur darah dua sisi pada hari pertama perawatan dan kultur jamur bila
tidak terjadi perbaikan setelah 72 jam pemberian antibiotik.
4. Kultur darah dua sisi pada hari pertama perawatan dan kultur jamur bila
tidak terjadi perbaikan setelah 72 jam pemberian antibiotik.

Tata laksana : 1. Tata laksana Infeksi Bakteri


Pemberian antibiotik kombinasi yang mempunyai sensitifitas baik
terhadap kuman gram (+) dan (-).
Lini I Ampisilin sulbaktam* dan gentamisin*
Lini II Piperazillin- Tazobactam* dan amikasin*
Lini III Meropenem*
Lamanya pengobatan;
gram(+) 7-10 hari, sementara gram (-) 10-14 hari.
2. Tata laksana Infeksi Jamur
 Amphotericin B i.v ,14-21 hari, dosis terapeutik: 0,25-0,5 mg/kg/hari
 Fluconazol i.v dosis terapeutik: 6-12mg/kg/dosis selama ± 14 hari
3. Tata laksana tambahan
a. Pemberian immunoglobulin secara intravena (IVIG)
Dosis yang dianjurkan adalah 500-750mg/kgBB IVIG SD
b. Transfusi tukar
Darah yang digunakan
 Whole blood
 Segar (optimalnya < 3hari, max 5 – 7hari), Bebas CMV
 Ht minimal 45 – 50%, Antikoagulan = CPD
 Gunakan ≤ 24 jam setelah pengambilan

Edukasi : Diagnosis penyakit, penyebab, tata laksana, komplikasi, dan prognosis.

Prognosis : 1. Ad vitam : dubia


2. Ad sanationam : dubia
3. Ad fungsionam : dubia

Tingkat Evidens : 1. Evidens Ib rekomendasi A (Pemberian TPN hari pertama pada bayi
prematur)
2. Evidens Ib rekomendasi A (CPAP support)

Tingkat Rekomendasi : 1. Evidens Ib rekomendasi A (Pemberian TPN hari pertama pada bayi
prematur)
2. Evidens Ib rekomendasi A (CPAP support)

Indikator : Infeksi teratasi

Kepustakaan : 1. Sepsis Pada Bayi Baru Lahir. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama.
2010
2. Significance of serial C-reactive protein responses in neonatal infection
and other disorders. 1993
3. Bone RC. The Sepsis Syndrome: definition and general approach to
management. 1996
4. Sepsis and Shock. Nelson textbook of pediatrics. 2000
5. Bacterial and fungal infection of the neonate. Neonatology for clinician.
1993
6. Clinical Pharmacology of antibacterial agents. Infection diseases of the
fetus and newborn infant. 1995
7. Nonconventional therapies for neonatal sepsis. Journal of Infectious
Diseases; 1983.
8. Intensive and Spesial Care Nurseries. Clinician‘s Handbook. 2003.
9. HTA Indonesia 2008. Sepsis Neonatorum.
10. Reassessment of guidelines for management of neonatal sepsis. 2015.
11. Neonatology: Management, procedures, on call problems, diseases,
drugs. 2013.

You might also like